ASSET LANCAR PERSEDIAAN
SESUAI DENGAN PSAK 14: Persediaan dipisahkan ke dalam kelompok : barang dagangan, barang produksi, bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.
Penilaian Persediaan : Penetapan jumlah tercatat dari beberapa aset dan laibilitas mensyaratkan estimasi pengaruh ketidakpastian atas peristiwa masa depan terhadap aset dan laibilitas tersebut pada akhir periode pelaporan. (contoh : dampak keusangan teknologi atas persediaan). Diperlukan pengungkapan secara terpisah : penurunan nilai persediaan menjadi nilai realisasi neto atau penurunan nilai aset tetap menjadi jumlah yang dapat dipulihkan kembali, sebagaimana pemulihan atas penurunan tersebut
Metode Penilaian Persediaan : Metode Harga Perolehan Metode Laba Kotor Persediaan akhir dihitung mundur dan biasanya digunakan dalam keadaan khusus, misalnya perusahaan dalam keadaan terbakar sehingga sulit menetapkan secara fisik nilai persediaan akhir. Metode Eceran Penetapan nilai persediaan akhir berdasarkan pada harga yang berlaku dipasar (market value). Metode ini pada umumnya digunakan oleh perusahaan dagang eceran, misalnya supermarket. Metode LOCOM Persediaan dinyatakan sebesar harga terendah antara harga perolehan dan harga pasarnya. Nilai Jual (untuk produk pertanian atau logam mulia)
PENCATATAN PERSEDIAAN : Sistem Perpetual Dalam sistem perpetual, persediaan biasanya dapat diketahui secara terus menerus, tanpa melakukan inventarisasi fisik (stock opname). Sehingga setiap jenis barang dibuatkan kartu, dan setiap mutasi persediaan dicatat dalam kartu, baik harga maupun jumlah barang (quantity). Sehingga pengendalian persediaan menjadi sangat mudah, yaitu dengan melakukan pencocokan antara Kartu Persediaan dengan hasil inventarisasi fisik. Sistem Periodik Persediaan dihitung dengan melakukan inventarisasi pada akhir periode. Hasil perhitungan tersebut digunakan untuk menghitung Harga Pokok Penjualan.
Sistem Perpetual :
Jurnal yang diperlukan : Pada saat pembelian : Tgl Akun Debit Kredit 2/1 Persediaan 160.000.000 - Utang dagang b. Pada saat penjualan : 5/1 Piutang Dagang 135.000.000 Penjualan Harga Pokok Penjualan 120.000.000
SISTEM PERIODIK :
AKUTANSI PAJAK : Persediaan dan pemakaian persediaan untuk menghitung harga pokok dinilai berdasarkan harga perolehan : Yang dilakukan secara rata-rata (AVERAGE), atau Dengan cara mendahulukan persediaan yang diperoleh pertama (FIFO)
Harga jual setiap unit Rp. 30. 000 untuk tahun 2008, Rp. 40 Harga jual setiap unit Rp. 30.000 untuk tahun 2008, Rp. 40.000 untuk tahun 2009, dan Rp. 50.000 untuk tahun 2010 Hitunglah harga pokok barang yang dijual dan laba (rugi) dengan metode LIFO dan FIFO