Psi Kepribadian II: Albert Bandura

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Social Learning Theory Albert Bandura
Advertisements

Perbedaan Individu dan Prilaku Kerja
Perilaku organisasi sebagai variabel dependen
Konsep-Konsep Motivasi Prepared by Dr. Herman Ruslim SE., Ak., MM.
PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI
TEORI SOCIAL COGNITIVE BANDURA
Tindakan Sosial  Seluruh perilaku manusia yang dilakukan dengan sadar ataupun tidak sadar untuk mencapai tujuan tertentu. Tidak semua perilaku dapat.
Teori-teori Konseling
PENDEKATAN TEORI SIFAT,
Social Learning Theory
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
PERTEMUAN 15 KONFLIK.
PENGANTAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Teori Kepribadian Albert Bandura
PENGKONDISIAN OPERAN (lanjutan) (sumber: Ormrod,…)
Pertemuan Kedua Belajar dan Pembelajaran
Apa perbedaan imitasi dan modeling?
Pertemuan 13 : “ MOTIVASI “
TEORI KOGNITIF SOSIAL Albert Bandura.
SOCIAL COGNITIVE THEORY ALBERT BANDURA
PRILAKU INDIVIDU Pertemuan 3 Megawati.
ASSALAMUALAIKUM Wr. Wb..
Pertemuan ke – IV, Perilaku Individu dalam Organisasi
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
Social Learning Theory
KONSEP-KONSEP DI DALAM PEKERJAAN SOSIAL DENGAN INDIVIDU DAN KELUARGA
KETERAMPILAN INTERPERSONAL
ALBERT BANDURA (BELAJAR OBSERVASIONAL)
Pertemuan-3 Beberapa pendekatan untuk memahami perilaku :
Social Learning Theory Albert Bandura
Teori Kepribadian Albert Bandura
PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI
PRINSIP-PRINSIP BELAJAR
Aplikasi, Perspektif & Metode Penelitian Dalam Psikologi
POKOK BAHASAN Pertemuan 9
WINNY PUSPASARI THAMRIN
PENGINTEGRASIAN Oleh: Raswan Udjang
Minggu 1 & 2 Lia Aulia Fachrial, S. Psi., M. Si
POKOK BAHASAN Pertemuan 01 KESADARAN DIRI
Kecakapan Antar Personal
Teori Belajar Sosiokognitif
BEHAVIORAL COUNSELING
TEORI SOCIAL COGNITIVE “BANDURA & MISCHELL”
Belajar Sosial ALBERT BANDURA
BEHAVIORAL COUNSELING
PERTEMUAN 15 KONFLIK.
BAB I LEARNING (BELAJAR).
LEARNING.
TEORI SOCIAL LEARNING ALBERT BANDURA Psikologi Kepribadian 2 EM Agus Subekti, drs., m.kes., m.psi,, psi Weni endahing warni, m.psi., psi LUTFI ARYA,
Kepribadian Dan Pembelajaran
PENDEKATAN TEORI SIFAT, PERILAKU DAN HUBUNGAN
MEDIA PEMBELAJARAN By: Durinda Puspasari.
PENGINTEGRASIAN Pengintegrasian adalah kegiatan menyatupadukan keinginan karyawan dan kepentingan perusahaan, agar tercipta kerjasama yang memberikan kepuasan.
TEORI SOSIAL KOGNITIF KELOMPOK 4.
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
Social Cognitive Theory
SELF REGULASI PERTEMUAN 3.
Social Cognitive Theory Dahulu Social Learning Theory
Teori Kepribadian Albert Bandura
SELF THEORY Neka Erlyani.
TEORI SOCIAL COGNITIVE BANDURA
MOTIVASI DALAM ORGANISASI
Teori Belajar Sosial & Kognitif
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
Metode Penelitian, Aplikasi & Perspektif dalam Psikologi PERTEMUAN 2
Muhammad Riyadi Nasution
TEORI Belajar BEHAVIORISME. Teori Pembelajaran  merupakan penerapan prinsip-prinsip teori belajar, teori tingkah laku, dan prinsip-prinsip pembelajaran.
SOCIAL LEARNING THEORY Oktofa Setia P Guguh Prakosa.
SESI 11: model social cognitive theory
DETERMINAN DAN PERUBAHAN PERILAKU Oleh : Taufik Hidayat.
Transcript presentasi:

Psi Kepribadian II: Albert Bandura Naftalia Kusumawardhani, Msi, Psi Fak Psi UPH – Sby 2010

Asumsi Dasar Teori Sosial Kognitif Plasticity : orang belajar bukan hanya dari perilakunya sendiri tetapi juga dari pengamatan terhadap perilaku orang lain. Triadic reciprocal causation model : individu punya kemampuan untuk mengatur kehidupannya Agentic perspective…

Asumsi Dasar Teori Sosial Kognitif Agentic perspective : individu punya kapasitas untuk meningkatkan kualitas hidupnya dan memperbaiki lingkungan sekitarnya. Aspek yang terpenting adalah self-efficacy. External dan internal faktor Moral agency : pertimbangan moral yang digunakan ketika seseorang berada dalam situasi moral yang ambigu

Learning (Belajar) Observational Learning : belajar melalui pengamatan terhadap perilaku orang lain  dianggap lebih efektif daripada belajar langsung (direct experiences). Core dari OL : Modeling  karakteristik penting, pengamat akan meniru perilaku model, dan konsekuensi yang diterima model akan dilakukan juga oleh pengamat

Proses dalam Observational Learning Attention : merupakan langkah awal, tanpa perhatian tidak mungkin akan ada proses modeling Representation : tersimpan secara simbol di dalam ingatan Behavioral production : perilaku dimunculkan Motivation : pengamat termotivasi untuk melakukan perilaku tertentu

Enactive Learning Setiap respon pasti akan diikuti oleh konsekuensi Proses belajar ini berkaitan dengan pengalaman langsung dan evaluasi dari konsekuensinya Fungsi dari konsekuensi perilaku ada 3 yaitu: efek dari perilaku, memicu perilaku antisipatif, dan penguatan terhadap perilaku

Triadic Reciprocal Causation Pendekatan ini berasumsi bahwa perilaku manusia adalah hasil dari interaksi dari 3 variabel : lingkungan, perilaku, dan individu itu sendiri Person termasuk faktor kognitif : ingatan, antisipasi, planning, dsb Reciprocal : saling dorong, tidak ada posisi yang sama persis

Chance Encounter & Fortuitous Events Kehadiran yang tidak disengaja di antara orang-orang yang saling tidak mengenal dan pengalaman lingkungan yang tidak diduga atau tidak dapat dikendalikan Dapat menyebabkan perubahan hidup Tergantung pada sikap, nilai hidup, dan minat Tapi tidak sepenuhnya tidak dapat dikendalikan  beruntung (lucky person)

Human Agency Bandura yakin kalau individu punya kemampuan mengatur dirinya sendiri (self-regulation), proaktif, reflektif, dsb. Human agency merupakan proses aktif dalam eksplorasi, manipulasi, dan mempengaruhi lingkungan untuk mencapai perilaku yang diinginkan.

Core Features of Human Agency Ada 4 prinsip dalam Human Agency: Intentionality (niat) menunjukkan sejauh mana seseorang berniat untuk melakukan tindakan tertentu. Niat mencakup perencanaan dan juga tindakan. Tapi tidak selalu niat diwujudkan dalam perilaku karena individu bisa berubah juga berdasarkan konsekuensi dari perilaku.

Core Features of Human Agency Forethought digunakan untuk merancang tujuan, antisipasi hasil dari perilakunya, dan untuk memilih perilaku mana yang menunjang pencapaian tujuan dan mana yang tidak. Forethought memungkinkan individu untuk melepaskan diri dari tekanan pemikiran dari lingkungan.

Core Features of Human Agency Self-reactiveness berperan dalam proses memotivasi diri dan regulasi perilakunya. Individu tidak hanya membuat pilihan tetapi mampu memantau, mengevaluasi perkembangan dari rencana-rencananya  “bukan saya yang tahu, tapi orang lain”  tidak seperti itu. Tujuan yang ditetapkan harus spesifik, berada dalam kemampuan untuk mencapai, dan merefleksikan potensi pencapaian dalam waktu yang tidak terlalu lama

Core Features of Human Agency Self-reflectiveness : kemampuan memikirkan konsekuensi tindakannya, motivasi, nilai-nilainya, tujuan hidupnya dan keakuratan pemikiran-pemikirannya. Mereka juga dapat memikirkan dampak dari perilaku orang lain terhadap dirinya. Komponen penting  self-efficacy

Self-Efficacy People’s beliefs in their capability to exercise some measure of control over their own functioning and over environmental events S-E bukan merupakan harapan terhadap hasil (outcome). Bukan harapan terhadap konsekuensi perilaku.

Self-Efficacy Dapat menurun ataupun meningkat karena 4 hal : pengalaman penguasaan, social modeling, social persuasion, dan status fisik dan emosional. Collective efficacy : orang-orang berbagi keyakinan dalam kelompok yang saling mendukung untuk mencapai tujuan yang diinginkan

Depresi Standard personal yang sangat tinggi dan tujuan yang ambisius dapat memicu usaha keras untuk mencapainya Kegagalan dapat menyebabkan depresi dan orang yang depresi menilai rendah dirinya sendiri Kegagalan dalam 3 hal : self-observation, judmental processes dan self-reaction

Therapy Therapy sulit dilakukan karena harus menghilangkan perilaku yang menyenangkan bagi individu tersebut Tujuan akhir therapy adalah self-regulation Langkah therapy adalah:

Therapy Overt atau vicarious modeling Covert atau cognitive modeling Enactive mastery Cognitive mediation Tingkatkan self-efficacy