Bab 8 Suku Bunga dan Penilaian Obligasi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Penilaian Sekuritas Penilaian Obligasi.
Advertisements

PENILAIAN OBLIGASI SURIPTO, SE, M.Si.,AK
LIABILITAS JANGKA PANJANG
KELOMPOK 1 BAB 16 DI SUSUN OLEH : HAN FAJRI KAUSAR HAFIZH FAISAL EKA ASRININGRUM AMIROH ILONA MEGA PUTRI DI SUSUN OLEH : HAN FAJRI KAUSAR HAFIZH FAISAL.
Surat Berharga Jangka Panjang ( Long term securities)
OBLIGASI.
BAB 10 “OBLIGASI” Matematika Keuangan Modifikasi Oleh:
Jenis-jenis Obligasi :
Obligasi dan Valuasinya
PERTEMUAN 13 PENILAIAN OBLIGASI (2) dikutip dari bahan materi ajar FE-UNTAR (2011) S1- ANALISIS KEUANGAN.
OBLIGASI, SAHAM, RISK & RETURN
OBLIGASI Imam Malik S..
Interest rate determination
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Obligasi dan Valuasinya
PENILAIAN SURAT BERHARGA
MATERI # 8 Obligasi Bahan Kuliah Manajemen Investasi dan Risiko
. Hutang Jangka Panjang Hutang yang tidak akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau yang penyelesainnya tidak memerlukan penggunaan sumber – sumber.
BAB VIII. PENGERTIAN OBLIGASI
OBLIGASI DAN PENILAIANNYA
11 RISIKO DAN IMBAL HASIL LANJUTAN Pendahuluan Pasar efisien Oligasi Saham.
RISIKO KREDIT.
TUTORIAL KE-2 MODUL 2 KB 1. Konsep Dasar Obligasi
MANAJEMEN KEUANGAN POSO NUGROHO, SE., MM.
Ferdano Hekso Much Nur Hydansyah Nourma Juwita
Pertemuan ANALISIS Penghasilan Tetap INVESTASI.
MANAJEMEN INVESTASI DAN PASAR MODAL
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang Obligasi dan Investasi pada Obligasi
Tim E-Learning Komputasi Finansial
Risiko Kredit Bab 10 /
Bab 16 Manajemen Kas dan Surat Berharga
PENILAIAN SURAT BERHARGA
Fak. Ekonomi Manajemen Universitas Bina Darma
Investasi dalam efek.
BAB IX  OBLIGASI.
OBLIGASI dan VALUASINYA
Surat Berharga Jangka Panjang ( Long term securities)
EDISI KEDELAPAN BUKU I EUGENE F. BRIGHAM JOEL F. HOUSTON
MANAJEMEN INVESTASI DAN PASAR MODAL
RISIKO KREDIT.
Strategi investasi obligasi
PERTEMUAN MINGGU 1 PENILAIAN SURAT BERHARGA JANGKA PANJANG
Penilaian Surat Berharga
PASAR KEUANGAN DAN SUKU BUNGA
Strategi investasi obligasi
BAB 7 OBLIGASI DAN PENILAIANNYA TUJUAN
Investasi dalam efek.
PENILAIAN SURAT BERHARGA JANGKA PANJANG
Investasi dalam efek.
RISIKO KREDIT.
OVERVIEW 1/31 Strategi investasi obligasi merupakan strategi yang digunakan investor dalam pengelolaan portofolio obligasi. Secara spesifik, setelah mempelajari.
ANALISIS INVERSTASI DAN PORTOFOLIO
TINGKAT BUNGA Pertemuan 8
INVESTASI DALAM EFEK Disusun oleh: Kelompok 11 M.Naufal ( )
SAHAM & OBLIGASI Pertemuan ke 7.
Investasi dalam efek.
Yossy Imam Candika, SE, M.SM
PENDANAAN JANGKA PANJANG
OVERVIEW 1/31 Strategi investasi obligasi merupakan strategi yang digunakan investor dalam pengelolaan portofolio obligasi. Secara spesifik, setelah mempelajari.
Assalamualaikum Wr. Wb..
OBLIGASI.
Nilai pasar vs Nilai intrinsik
Biaya Modal (Cost of Capital)
METODE USULAN PENILAIAN INVESTASI
Kelompok 10 Ayu Wulandari Samu ( ) Sitti Julaiha ( ) OBLIGASI (Manajemen Portofolio)
27/09/2007Manajemen Keuangan1 OBLIGASI (B0ND) Sumber : Syafarudin Alwi Bambang Riyanto.
EDISI KEDELAPAN BUKU I EUGENE F. BRIGHAM JOEL F. HOUSTON
Pertemuan 25 ANALISA OBLIGASI
SAHAM DAN OBLIGASI.
Transcript presentasi:

Bab 8 Suku Bunga dan Penilaian Obligasi Obligasi mempunyai beberapa karakteristik, yaitu: Bunga (coupon), Obligasi memiliki bunga yang sering disebut coupon , merupakan salah satu bentuk pendapatan yang diperoleh pemegang obligasi, selain pendapatan berupa gains, yaitu selisih harga jual obligasi dengan harga belinya. Nilai nominal (face value or par value) Obligasi mempunyai nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum dalam obligasi, dan merupakan jumlah nilai yang akan dibayar kembali ketika obligasi jatuh tempo. Jangka waktu jatuh tempo (maturity) Obligasi mempunyai jangka waktu jatuh tempo yang terbatas, yaitu tanggal saat nilai nominal obligasi harus dilunasi oleh perusahaan yang menerbitkan obligasi.

Nilai Obligasi dan Yields Untuk menentukan nilai obligasi pada suatu saat tertentu, maka perlu diketahui jangka waktu sisa umur obligasi sampai dengan jatuh tempo, nilai nominal, kupon, dan suku bunga pasar. Misalkan perusahaan GLOBAL menerbitkan obligasi dengan jangka waktu jatuh tempo 10 tahun, dengan nominal Rp1.000.000,- dan kupon yang dibayarkan setiap tahun Rp80.000,- Jika suku bunga pasar sebesar sama dengan coupon rate yaitu 8%, maka nilai obligasi adalah:

Perhitungan Nilai Obligasi Nilai sekarang dari nominal obligasi = Rp 1.000.000 / (1,08)10 = Rp 1.000.000 / 2,1589 = Rp 463.190 Nilai sekarang anuitas dari kupon obligasi = Rp 80.000 x {1 – 1/ (1,08)10 } / 0,08 = Rp 80.000 x { 1 – 1 / 2,1589} / 0,08 = Rp 80.000 x 6,7101 = Rp 536.810 Nilai obligasi = Rp 463.190 + Rp 536.810 = Rp 1.000.000 Dengan demikian jika suku bunga di pasar sama dengan coupon rate, maka nilai obligasi sama dengan nilai nominalnya

Jika suku bunga di pasar satu tahun kemudian naik menjadi 10%, maka nilai obligasi perusahaan GLOBAL, untuk sisa umur obligasi selama 9 tahun adalah: Nilai sekarang dari nominal obligasi = Rp 1.000.000 / (1,10)9 = Rp 1.000.000 / 2,3579 = Rp 424.100 Nilai sekarang anuitas dari kupon obligasi = Rp 80.000 x { 1 – 1 / (1,10)9} / 0,10 = Rp 80.000 x { 1 -1 / 2,3579 } / 0,10 = Rp 80.000 x 5,7590 = Rp 460.720 Nilai obligasi = Rp 424.100 + Rp 460.720 = Rp 884.820

Jika suku bunga di pasar satu tahun kemudian turun menjadi 6%, maka nilai obligasi perusahaan GLOBAL untuk sisa umur selama 9 tahun adalah : Nilai sekarang dari nominal obligasi = Rp 1.000.000 / (1+0,06)9 = Rp 1.000.000 / 1,6895 = Rp 591.890 Nilai sekarang anuitas dari kupon obligasi = Rp 80.000 x { 1 – 1 / (1+0,06)9 } / 0,06 = Rp 80.000 x { 1 – 1 / 1,6895} / 0,06 = Rp 80.000 x 6,8017 = Rp 544.140 Nilai obligasi = Rp 591.890 + Rp 544.140 = Rp 1.136.030

Berdasarkan contoh yang telah dikemukakan, secara umum nilai obligasi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Nilai Obligasi = C x { 1 – 1 /( 1 + r )t } / r + F / ( 1 + r )t Keterangan : F = nilai nominal obligasi C= kupon yang dibayarkan setiap periode t = jangka waktu sampai dengan jatuh tempo r = suku bunga di pasar

Risiko Suku Bunga Risiko obligasi sebagai akibat fluktuasi suku bunga di pasar disebut risiko suku bunga. Berapa besar risiko suku bunga suatu obligasi, tergantung pada seberapa sensitif harga obligasi terhadap perubahan suku bunga di pasar. Besar kecilnya risiko suku bunga ditentukan oleh dua hal, yaitu: jangka waktu sampai jatuh tempo (time to maturity) dan besarnya coupon rate. - Jika faktor lainnya tetap, semakin panjang jangka waktu jatuh tempo, semakin besar risiko suku bunga. - Jika faktor lainnya tetap, semakin rendah coupon rate, semakin besar risiko suku bunga.

Jangka Waktu Jatuh Tempo Sebagai contoh, obligasi A dengan nominal Rp1.000.000,- dan oupon rate 10% dengan jangka waktu jatuh tempo berkisar antara 1 tahun sampai dengan 30 tahun. Suku Bunga Jangka Waktu Jatuh Tempo 1 Tahun 30 Tahun 5% 10% 15% 20% Rp 1.047.620 Rp 1.000.000 Rp 956.520 Rp 916.670 Rp 1.768.620 Rp 671.700 Rp 502.110

Hubungan nilai obligasi, suku bunga dan jangka waktu jatuh tempo 2.000 1.500 1.000 500 5 10 15 20 Obligasi 1 tahun Obligasi 30 tahun Suku Bunga(%) Rp 1.047.620 Rp 1.768.620 Rp 916.670 Rp 502.110

Menentukan Yield To Maturity Dan Current Yield Contoh, Anda tertarik obligasi dengan nominal Rp1.000.000,-, jangka waktu 6 tahun, coupon rate 8%, dan broker menawarkan dengan harga Rp955.140,-. Berapa tingkat keuntungan obligasi tersebut ? Untuk menentukan yield to maturity, dapat dihitung dengan cara coba-coba, sebagai berikut: Rp 955.140 = Rp 80.000 x { 1 – 1 / (1 + r )6 + Rp 1.000.000/( 1 + r )6 r = yield to maturity (selanjutnya diinterpolasikan) Current yield = kupon tahunan / harga = Rp 80.000 / Rp 955.140 = 8,38%

Peringkat obligasi berdasarkan S&P dan Mody’s Investment-Quality Bond Ratings Low-Quality, Speculative, and/or “Junk” Bond Ratings High Grade Medium Grade Low Grade Very Low Grade S & P’s AAA AA A BBB BB B CCC CC CD D Mody’s Aaa Aa Baa Ba Caa Ca C S&P’s Debt rated Aaa and AAA has the highest rating. Capacity to pay interest and principal is extremely strong. Debt rated Aa and AA has a very strong capacity to pay interest and repay principal. Together with the highest rating, this group comprises the high-grade bond class Debt rated Aa and AA has a strong capacity to pay interest and repay principal, although it is somewhat more susceptible to the adverse effects of changes in circumstances and economic condition than debt in high-rated catagories. Debt rated Baa and BBB is regarded as having an adequate capacity to pay interest and repay principal. Ba;B BB;B Debt rated in this catagories is regarded, on balance,as predominantly speculative with respect to capacity to pay interest and repay principal. This rating is reserved for income bonds on which no interest is being paid Debt rated D is in default and payment of interest and/or repayment of principal is in arrears.

Macam Obligasi Obligasi Pemerintah Peminjam dana selain dilakukan oleh perusahaan juga dilakukan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dana guna membiayai pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Di Indonesia pemerintah juga melakukan pinjaman dana dengan menerbitkan berbagai surat utang, seperti obligasi negara ritel (ORI). Zero Coupon Bonds Obligasi yang tidak membayar kupon sama sekali dan harus ditawarkan dengan harga yang jauh lebih rendah dari nilai nominalnya disebut zero coupon bonds atau zeroes. Sebagai contoh, perusahaan LOCAL, menerbitkan zero coupon bond dengan nominal Rp1.000.000,- dengan umur 5 tahun. Harga awal obligasi ditetapkan Rp497.000,-, dengan kata lain total bunga yang dibayar selama umur obligasi sebesar Rp 1.000.000,- - Rp497.000,- = Rp503.000,-.

Biaya bunga untuk zero coupon bonds Tahun Nilai Awal Nilai Akhir Biaya Bunga Implisit Straight-Line Interest Expense 1 2 3 4 5 Total Rp 497.000 Rp 572.000 Rp 658.000 Rp 756.000 Rp 870.000 Rp 572.000 Rp 658.000 Rp 756.000 Rp 870.000 Rp 1.000.000 Rp 75.000 Rp 86.000 Rp 98.000 Rp 114.000 Rp 130.000 Rp 503.000 Rp 100.600

Obligasi dengan Bunga Mengambang Obligasi suku bunga mengambang, besarnya kupon yang dibayarkan disesuaikan dengan perkembangan suku bunga di pasar. Obligasi dengan bunga mengambang memiliki beberapa karakteristik: - Pemegang obligasi mempunyai hak untuk menukarkan obligasinya dengan nilai nominal pada saat pembayaran kupon setelah beberapa waktu, yang disebut dengan put provision. - Besarnya coupon rate mempunyai batas minimum dan maksimum. Salah satu obligasi dengan suku bunga mengambang adalah inflation-linked bond , yaitu obligasi yang kuponnya disesuaikan dengan tingkat inflasi.

Pasar Obligasi : Proses transaksi obligasi melalui agen penjual Investor Obligasi Agen Penjual Anggota Bursa Sistem FITS Penyampaian order jual/beli Konfirmasi Order Posisi Order Order Investor Menerus kan order ke sistem FITS

Proses Transaksi di Bursa Investor Oblgasi Anggota Bursa Sistem FITS Membuka rekening efek dan menyampai order jual/beli Konfirmasi posisi order Meneruskan order jual/beli investor ke sistem FITS Posisi order

Inflasi dan Suku Bunga Real versus Nominal Rates Suku bunga riil (real interest rate) adalah suku bunga yang telah disesuaikan dengan tingkat inflasi, sedangkan nominal interest rate adalah suku bunga yang belum disesuiakan dengan tingkat inflasi. Real interest rate = Nominal interest rate – Inflation rate Anggap sekarang tingkat inflasi sebesar 5%. Suatu investasi yang bernilai Rp115.500 pada satu akhir tahun, dan pada saat awal tahun nilai investasinya Rp100.000,. Dengan kata lain investasi tersebut memiliki tingkat pendapatan sebesar 15,5%. Pada saat menghitung tingkat pendapatan 15,5%, tidak mempertimbangkan inflasi, dengan demikian 15,5% merupakan nominal return.

Riil interest rate Jika inflasi sebasar 5%, maka setiap nominal Rp115.500 nilainya secara riil akan berkurang sebesar 5%, sehingga nilai riil investasi pada akhir tahun adalah : Rp115.500/1,05 = Rp110.000. Apa yang dilakukan adalah mendeflasikan Rp115.500 dengan 5%. Karena investor telah melakukan investasi sebesar Rp 100.000 pada awal tahun dan kemudian pada akhlr tahun nilai investasi riilnya menjadi Rp110.000, berarti tingkat pendapatan riilnya adalah (Rp110.000 – Rp100.000)/Rp100.000 = 10% .

Fisher Effect Fisher effect, menjelaskan tentang hubungan antara nominal returns, real returns dan inflasi : 1 + R = ( 1 + r ) x ( 1 + h ) R = nominal rate, r = real rate, h = tingkat inflasi. Contoh jika nominal rate (R) = 15,5% , sedangkan tingkat inflasi (h) = 5%. Berapa real rate-nya (r) ? 1 + 0,155 = ( 1 + r ) x ( 1 + 0,05 ) 1 + r = 1,155 / 1,05 1 + r = 1,10 r = 10%

Apabila model Fisher effect disusun kembali, maka hasilnya akan menjadi sebagai berikut 1 + R = ( 1 + r ) x ( 1 + h ) R = r + h + r x h Rumus tersebut menjelaskan bahwa nominal rate terdiri dari tiga komponen, yaitu: 1. real rate ( r ) atas investasi, 2. kompensasi atas menurunnya nilai uang yang diinvestasikan akibat inflasi (h), dan 3. kompensasi atas turunnya daya beli pendapatan yang diperoleh dari investasi akibat inflasi ( r x h ). Komponen yang ketiga biasanya sangat kecil sehingga diabaikan,dan nominal rate kurang lebih (approximately) sama dengan real rate ditambah inflation rate. R = r + h

Faktor-faktor yang Menentukan Yield Obligasi Pada sauatu waktu tertentu suku bunga jangka pendek dan suku bunga jangka panjang pada umumnya berbeda. Ada tiga komponen yang menentukan struktur suku bunga, yaitu: suku bunga riil, tingkat inflasi, dan risiko suku bunga. Ketika suku bunga riil tinggi, maka semua suku bunga surat utang cenderung tinggi dan sebaliknya. Jika investor percaya bahwa tingkat inflasi di masa yang akan datang lebih tinggi, maka suku bunga nominal jangka panjang akan lebih tinggi daripada suku bunga nominal jangka pendek dan baliknya. Tambahan kompensasi disebut inflation premium Obligasi jangka panjang memiliki risiko kerugian lebih besar sebagai akibat perubahan suku bunga dibandingkan dengan obligasi jangka pendek, oleh karena itu investor menuntut kompensasi berupa suku bunga nominal yang lebih tinggi. Tambahan kompensasi ini dikenal dengan nama interest rate risk premium.

Upward-sloping term structure Interest rate Interest rate risk premium Inflation premium Real rate Time to maturity Nominal interest rate

Downward-sloping term structure Real rate Inflation premium Interest rate risk premium Nominal interest rate Interest rate Time to maturity