Effect of preventive (β blocker) treatment, behavioural

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DIABETES MELLITUS.
Advertisements

A. Pengertian 1. Gangguan psikosis akut dan sementara adalah sekelompok gangguan jiwa yang : Onsetnya akut ( 2 minggu) Sindrom polimorfik Ada stresor.
Peran keluarga / caregiver dalam perawatan pasien dengan epilepsi
SAKIT KEPALA.
Studi Eksperimen.
OLEH : LIDYA POPPY FRANSISCA A, S.SIT
Migrain.
Monitoring Efek Samping Obat ( MESO )
JUDUL & LATAR BELAKANG Puspo Wardoyo.
Oleh: Dwi Dewi Kusumo Pembimbing: Prof, Dr, dr. Suroto, Sp.S (K)
Nyeri Abdomen KASUS.
TELAAH KRITIS DIAGNOSIS
DOKUMENTASI KLINIS dan REKAM KESEHATAN
Profilaksis untuk Penderita Mingrain
Antimetic Nausea Vomiting Pregnancy
MANFAAT SENG DALAM PENGOBATAN PNEUMONIA BERAT PADA ANAK-ANAK USIA 2 TAHUN YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT INDIA SELATAN Oleh : Annisa Nurjanah
Seminar gizi Kesehatan
Seminar gizi Kesehatan
Dissociative disorder
JOURNAL OF THE ACADEMY OF NUTRITION AND DIETETICS
Penyusunan Formularium RS
Cluster Headache With Ptosis Responsive To Intranasal Lidocaine Application: A Case Report Mesiwisani
Pengaruh Vitamin A yang diberikan pada Program Perluasan Kontak Imunisasi pada Respon Antibodi terhadap Vaksin Polio Oral (OPV) Disusun Oleh: RICHE MIA.
Kenali Nyeri Kepala Tipe Tegang
Makro Mineral Kalsium.
FARMAKOTERAPI ASMA DAN PPOK
Fatigue in early Parkinson’s disease: the Norwegian ParkWest study
Antimetic Nausea Vomiting Pregnancy
Pharmacokinetics and Bioavailability of a Fixed-Dose Combination of Ibuprofen and Paracetamol after Intravenous and Oral Administration DISUSUN OLEH :
Kritik Jurnal Fery Mendrofa.
Acupuncture for the sequelae of Bell’s palsy: a randomized controlled trial Dimas Wahyu P.
Meta analysis MIA AUDINA
Dionissa shabira FK UPN “Veteran” Jakarta
Tranexamic Acid for spontaneous intracerebral hemorrage
Pemantauan Terapi Obat (Drug Therapy Monitoring)
Association of Benign Recurrent Vertigo and Migraine in 208 Patients
Effect of Exercises on Quality of Life in Women
HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN PENGGUNAAN
KEPATUHAN.
TOPIK NO Keterangan Hlmn, Jelaskan Judul dan abstrak 1 Subyek penelitian 581, pada judul tidak dijelaskan, namun pada abstrak di jelaskan Memberikan ringkasan.
Materi (11) MK SIK Kesmas-smt 3
KELOMPOK 4 Dina Anita S (11) Murdiningsih D (29) Ixora A (25)
Oleh : Andri Markhoni Permana
Journal Reading Intranasal Lidocaine for Primary Headache Management
ANALISA JURNAL Equal antipyretic effectiveness of oral and rectal acetaminophen: a randomized controlled trial [ ISRCTN ] (Efektinitas penggunaan.
Pembimbing : dr. Yudi Eko Prasetyo, MSi. Med. Sp.B
JOURNAL READING Mucuna Pruriens pada Penyakit Parkinson : A Double-Blind, Randomised, Controlled, Crossover Study PEMBIMBING : Dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan,
ENDANG SULISTYARINI GULTOM OBAT ANTIEPILEPSI DAN KUALITAS HIDUP PENDERITA EPILEPSI : STUDI DI RUMAH SAKIT RAWATAN TERSIER.
REFERAT HERPES ZOSTER Oleh Santi Nurfitriani Pembimbing Dr. Sabrina.
 Radang mukosa mulut atau stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan.  Bercak ini dapat berupa.
Jurnal Reading Sylvan Rubama, S.Ked Pembimbing: dr. A. Yani, Sp.S. M. Kes Tricyclic Antidepressants for Preventing Migraine in Adults.
SITI FATIMAH Di bimbing oleh: 1.Dr. Wawang S. Sukarya, dr., SpOG (K)., MARS., MH.Kes 2.Dr. Usep Abdullah Husin, dr., MS. SpMK PERBANDINGAN.
Oleh : ERIKA NUR SAPFUTRI NPM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN BANJARMASIN,
dr. Nurtakdir Setiawan, Sp.S
Journal reading MANITOL AND OUTCOME IN INTRACEREBRAL HEMORRHAGE propensity score and multivariable intensive blood pressure reduction in acute cerebral.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA : WAWANCARA DAN OBSERVASI
Pembimbing: dr. Kemalasari
BRAIN STRUCTURE AND COGNITION 3 YEARS AFTER THE END OF AND EARLY MENOPAUSAL HORMON THERAPY TRIAL DEBBY SHERLY AMANDA
Oleh : Raras Windaswara
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN SARAF RSUD AMBARAWA 2018
Low Back Pain Prevalence and Related Workplace Psycosocial Risk Factor: A Study Using Data From the 2010 National Health Interview Survey Haiou Yang et.
dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S,M.Sc
Apa sih HIV itu?? Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau:
Journal Reading Efficacy and Safety of Acupuncture for Dizziness and Vertigo in Emergency Department: a pilot cohort study Pembimbing : dr. Nurtakdir Kurnia.
Migrain Without Aura; A New Definition
NYERI KEPALA AKIBAT GANGGUAN SISTEM SARAF
Pembimbing : dr. Nurtakdir Setiawan, Sp.S Siska Sulistiyowati
Hipertensi Geriatrik. Definisi Hipertensi didefinsikan sebagai kenaikan tekanan darah arterial. Pasien dengan nilai diastolic blood presure (DBP) 140.
Peranan Epidemiologi dalam pengelolaan penderita.
Penatalaksanaan fitoterapi terhadap penyakit hipertensi Elmilia pitriana A farmasi.
Transcript presentasi:

Effect of preventive (β blocker) treatment, behavioural migraine management, or their combination on outcomes of optimised acute treatment in frequent migraine: Randomised controlled trial BMJ | ONLINE FIRST | bmj.com Airin Angelina Pembimbing : Prof.dr. OS.Hartanto, Sp.S (K)

Abstrak Tujuan : apakah penambahan pengobatan pencegahan (β blocker), manajemen perilaku migrain, atau kombinasinya meningkatkan hasil pengobatan akut dalam pengelolaan migrain Design : RCT 16 bulan (juli 2001 - november 2005) Participant : 232 dewasa (usia ± 38 th, 79% perempuan), diagnosis migrain dengan atau tanpa aura sesuai IHDS, minimal tiga migrain / 30 hari selama pengobatan (rata-rata 5,5 migraines/30 hari)

Intervensi: Penambahan salah satu dari empat perawatan preventif untuk pengobatan akut: β blocker (n = 53), plasebo (n = 55), manajemen perilaku migrain ditambah plasebo (n = 55), atau manajemen perilaku migrain ditambah β blocker (n = 69). Pengukuran : Hasil utama  perubahan migraine/30 hari, Hasil sekunder  perubahan hari migrain/30 hari dan perubahan kualitas migrain pada skor kehidupan

Kesimpulan : Gabungan pengobatan β blocker dan manajemen perilaku migren dapat meningkatkan hasil dalam pengobatan migrain. Tetapi tidak pada β blocker saja atau manajemen perilaku migrain

LATAR BELAKANG Migrain mempengaruhi sekitar 14%wanita dan 6% pria, sekitar sepertiga (31%) melaporkan migrain tiga atau lebih serangan sebulan Dampak keluarga dan sosial terhadap migrain, ditambah tingginya resiko perkembangan penyakit dan kemungkinan perubahan neurodegeneratif di otak, menyebabkan diperlukannya manajemen yang lebih agresif pada migrain di perawatan primer

Agonis 5-HT1B / D atau "triptans" memiliki efektivitas pengobatan akut migraine Pengobatan migrain yang parah bertujuan untuk menentukan apakah penambahan pengobatan pencegahan, manajemen perilaku migrain, atau kombinasi dari keduanya meningkatkan hasil pengobatan akut optimal

METODE Kriteria inklusi : usia 18 sampai 65 tahun, diagnosis migrain (dengan atau tanpa aura) menurut dengan IHDS tiga serangan migrain per 30 hari

Kriteria eksklusi : penggunaan obat sakit kepala berlebihan menurut klasifikasi IHDS, gangguan nyeri migrain selain sebagai masalah primer, 20 hari atau lebih dengan sakit kepala per bulan, kontraindikasi atau sensitivitas terhadap obat penelitian, saat ini menggunakan obat pencegahan migrain, pengobatan psikologis saat ini, gangguan kejiwaan membutuhkan perlakuan segera, ketidakmampuan untuk membaca dan memahami bahan pembelajaran, saat ini merencanakan menyusui atau hamil atau keengganan menggunakan kontrasepsi

Studi design dan perawatan lima minggu berjalan perawatan akut optimal Diacak untuk menerima salah satu dari empat diberi perawatan Bulan 1-4 penyesuaian dosis dan manajemen perilaku Bulan 5-16 tahap evaluasi Percobaan  Juli 2001 dan November 2005

Pengobatan Akut Optimal 5-HT1B/D agonis atau triptan  (rizatriptan, sumatriptan), oftriptan (oral, nasal spray, injeksi subkutan) Non-steroid anti-inflamasi (ibuprofen) Agen anti-muntah

Β blocker dan plasebo Pengobatan mulai dengan satu kapsul (60 mg long acting hidroklorida propanolol atau plasebo) Minggu 12  meningkat sampai tiga kapsul (180 mg atau plasebo) tahap evaluasii  peningkatan sampai empat kapsul propranolol hidroklorida long acting (240 mg) atau plasebo atau tiga kapsul nadolol (120 mg) atau plasebo

Manajemen Perilaku Migrain Sesi 1 :memberikan gambaran patofisiologi migrain, menyoroti relevansi keterampilan manajemen perilaku migrain, dan memperkenalkan relaksasi (peregangan otot, bernapas dalam-dalam, relaksasi otot, gambaran relaksasi), menekankan kinerja yang benar dari otot relaksasi (12 kelompok otot) sesi 2 : pengembangan strategi untuk mengelola pemicu migrain dan menggunakan tanda-tanda peringatan dini sebagai isyarat untuk menggunakan relaksasi, manajemen pemicu, dan, jika ada indikasi, obat akut efektif dalam mengelola migrain

sesi 3: melanjutkan keterampilan manajemen migrain, memperkenalkan manajemen stres kognitif Sesi 4 : menggunakan keterampilan perilaku migrain dan manajemen migrain tertulis disusun atas dasar prefensi peserta dan pengamatan manfaat pada kegiatan pengelolaan berbagai migrain selama pengobatan  masing-masing satu jam di empat klinik kunjungan juga digunakan untuk penyesuaian dosis obat

Pengukuran Hasil Peserta mencatat sakit kepala, gejala yang berhubungan, dan karakteristik lain dari sakit kepala mereka, serta penggunaan obat-obatan, dalam catatan elektronik genggam untuk 16 bulan dari trial

Metode hipotesis dan statistik menentukan apakah penambahan β blocker, manajemen perilaku migrain, atau kombinasi β blocker plus manajemen perilaku migrain hasil yang lebih baik dengan pengobatan saja dan apakah tiga perawatan berbeda efektif Hasil utama adalah perubahan jumlah migrain setiap 30 hari dalam 10 bulan periode berjalan. Hasil sekunder termasuk perubahan jumlah hari dengan migrain per 30 hari dan perubahan terkait gangguan dalam kualitas hidup (skor kualitas migrain khusus kehidupan) di bulan 10 periode berjalan, perubahan jangka panjang dalam ketiga variabel hasil di bulan 16 untuk hasil kedua Tes χ2 untuk membandingkan penurunan dan efek samping seluruh kelompok perlakuan yang relevan

HASIL

Pengobatan akut Penggunaan triptan  tidak berbeda di empat kelompok perlakuan, baik selama periode berjalan atau pada setiap titik dalam percobaan (P> 0,05)

Pengobatan pencegahan Bulan ke 5 (90 peserta) 72 long acting propranolol hidroklorida  60 mg(7), 120 mg (18), 180mg (47) 18 nadolol 40 mg (10), 80 mg (8) Bulan ke 10 (76 peserta) 61long acting propranolol hidroklorida 60 mg(6), 120mg (16), 120 mg (39), 180mg (1) 15  nadolol  40 mg (7), 80 mg (6), 20 mg(2) Bulan ke 16 (60 peserta) 52  long acting propranolol hidroklorida  60 mg (5), 120 mg (14), 120 mg (33) 8 nadolol  40mg (5), 80 mg (2), 120 mg (1)

DISKUSI Perawatan kombinasi  perbaikan lebih besar dalam jumlah migrain, jumlah hari dengan migrain, dan kualitas hidup baik jangka pendek (bulan 10) dan jangka panjang (bulan 16) daripada tiga perlakuan lainnya

Keterbatasan penelitian terbatas pada pencegahan pengobatan yang dievaluasi sedikit bukti menunjukkan bahwa obat pencegahan lain, termasuk antidepresan dan antikonvulsan, lebih efektif dari β blocker untuk migrain episodik

Kesimpulan kombinasi pengobatan β blocker dan manajemen perilaku migrain singkat memberikan hasil yang lebih baik dengan pengobatan akut dalam uji ini

Telaah Kritis

Untuk mengetahui apakah artikel diatas dapat saya pakai apa tidak untuk menjawab pertanyaan, maka ada beberapa pertanyaan kunci yaitu : Apakah hasil penelitian sahih (valid)? Apakah hasil penelitian bermanfaat? Apakah hasil penelitian berguna bagi penatalaksanaan pasien saya?

Apakah hasil penelitian yang valid ini

Apakah hasil penelitian ini valid? Apakah penetapan responden pada penelitian ini secara random ? Ya. Artikel ini menggunakan randomized controlled trial

b. Apakah semua responden yang masuk penelitian ini tepat dihitung dan mendukung (diikutkan) untuk pengambilan keputusan Ya. Semua responden dihitung atau dipertimbangkan untuk uji statististik

c. Apakah pengamatan/follow up pasien dilakukan secara komplit? Ya. Seluruh responden (2 kelompok studi) diikuti dan dianalisis dalam waktu yang sama. d. Apakah semua pasien dalam kelompok yang random dianalisis? Semua kelompok dianalisis dari awal sampai kahir.

Apakah hasil penelitian yang valid ini penting?

Apakah hasil penelitian ini penting? Seberapa besar efektivitas terapi ini ? perbedaan yang signifikan dalam hasil antara empat perlakuan pada hasil primer (migraines/30 hari) dan hasil sekunder (perubahan hari migrain /30 hari dan perubahan kualitas migrain).

b. Apakah responden dan staf peneliti “blind” (dibutakan) dari terapi yang diuji ya. Pada penelitian ini peneliti menggunakan doule blind,

c. Apakah semua kelompok sama/mirip pada awal penelitian? Ya. Pada awal penelitian karakteristik serupa pada kedua kelompok d. Apakah kedua kelompok mendapat perlakuan yang sama? Kedua kelompok telah menjalani test penentuan diagnostik secara seragam, melalui pendekatan klinik.

Apakah hasil penelitian valid dan penting ini dapat berguna bagi penatalaksanaan pasien saya?

Akankah hasil penelitian bermanfaat pada pasien kita ? Apakah hasil penelitian ini dapat diaplikasikan pada pasien kita ? Ya. b. Apakah semua klinisi perlu mempertimbangkan hasil penelitian ini ? c. Apakah mungkin pengobatan ini mempunyai nilai manfaat?

TERIMA KASIH