Sigmund Freud (Psikoanalisa)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BLOK 3 Fakultas Kedokteran Universitas Riau
Advertisements

Perkembangan Diri Individu
Kepribadian menurut Freud & Erikson
Pyschoanalysis Orientation_Psi.Sosial II
Pada Masa ini anak sangat aktif
ALIRAN-ALIRAN DALAM PSIKOLOGI
Psikologi Dunia Kerja Frustasi & Pengaruhnya Dalam Pekerjaan
KONSEP PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK USIA SEKOLAH MENENGAH
PSIKOLOGI ANAK KHUSUS Minggu 2.
DELINQUENT (KENAKALAN)
MEMAHAMI KONDISI DAN TINGKAH LAKU MANUSIA
PSIKOANALISIS DAN KAJIAN KARYA SASTRA
PERKEMBANGAN ASPEK EMOSI
TEORI STIMULUS-RESPON
TEORI PSIKOANALISA SIGMUND FREUD
DINAMIKA KEPRIBADIAN SIGMUND FREUD
PERKEMBANGAN EMOSI-SOSIAL
Pertemuan II Materi 2.a. Pendekatan Teori Psikologi
Psikologi Kepribadian SIGMUND FREUD: PSIKOANLAISIS
Home Home Kelompok 3 Fitri Suci Maharsih Nurkhasanah Yoana Natalia E
PENDEKATAN PSIKOANALISA
Pertemuan VIII Materi 8. Pendekatan Dlm Psikologi Klinis
Karen Horney Latar belakang: - pendidikan: kedokteran
PRINSIP–PRINSIP Perkembangan
KONSELING PSIKOANALISIS
Teori Psikoanalisa-Sigmund Freud
Paradigma Psikoanalisis Sigmund Freud
PSIKOLOGI KEPRIBADIAN SIGMUND FREUD : PSIKOANALISIS
Konsepsi Psikologi tentang Manusia
McGraw-Hill/Irwin Copyright © 2008 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
Psikologi Perkembangan Sigmund Freud
Obyect Relation Theory Melanie Klein
Konsep Kepribadian Sehat (1)
Empat Teori Psikologi Tentang Manusia
Pendekatan Psikologi Edy Prihantoro.
Lahir : 16 September
Adhyatman Prabowo, M.Psi
YUTRIKA CITRA PRASWASTANTIKA (103)
DELINQUENT (KENAKALAN) NOVENDAWATI WAHYU SITASARI
Empat Teori Psikologi Tentang Manusia
Treatment Asosiasi Bebas (Free Association).
Universitas Negeri Semarang
SEKILAS PSIKOANALISIS FREUD
Perkembangan Fisik & Motorik wien/pgsd_perk.
Perkembangan Peserta Didik (Pertemuan 2)
Pertemuan VII Materi 7. Pendekatan Dlm Psikologi Klinis
PERKEMBANGAN SEKSUALITAS MANUSIA
Mazhab PSIKOLOGI KLASIK
Empat Teori Psikologi Tentang Manusia
TAHAPAN PERKEMBANGAN SEKSUALITAS MANUSIA MENURUT SIGMUND FREUD
TUGAS 2 Cheryl Regita / Gillian J. / Cindyra /
PRESENTASI PSIKOLOGI INDUSTRI Tema : KEPRIBADIAN DISUSUN OLEH: Kelompok 6 1. BASIT MAHFUD / 2. ENDRI YUDHA / 3. M. SALMAN.
PSIKOLOGI KEPRIBADIAN
JUNG - ADLER PSIKOLOGI KEPRIBADIAN 1
Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar PERTEMUAN 8
PENDEKATAN PSIKOANALISIS
MATA KULIAH TINDAK PIDANA KHUSUS
Kepribadian menurut Freud & Erikson
ANAK – REMAJA
Universitas Negeri Semarang
Empat Teori Psikologi Tentang Manusia
ANAK – REMAJA
PSIKOLOGI KEPRIBADIAN SIGMUND FREUD : PSIKOANALISIS
Proses adaptasi psikologi pada anak sesuai tahap perkembangannya
DALAM MEMAHAMI & PENANGANAN PERILAKU BERMASALAH
Sexual Behaviour Bayi dan Anak. Perkembangan seksualitas bukan hanya perilaku pemuasan seks semata, tapi juga mencakup pembentukan nilai, sikap, perasaan,
McGraw-Hill/Irwin Copyright © 2008 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
Meta Damariyanti, Mpsi., Psikolog
Transcript presentasi:

Sigmund Freud (Psikoanalisa) (1856 – 1939)

Latar belakang S. Freud Lahir 6 Mei 1856 Freiberg( dari keluarga Yahudi). Pada usia 4 th, pindah ke Wina. Di Wina masuk fakultas kedokteran, lulus 1881. Menikah 1886 dg Martha Bernays Freud lebih menyukai sebagai peneliti daripada menjadi dokter Mengenal metode hipnosis dari Dr. Joseph Breuer utk menangani histeria (penyebabnya adl pengalaman traumatis Freud mengembangkan metode asosiasi bebas.

Histeria Satu neurosa kompleks yg mengambil bentuk bermacam-macam. Pada umumnya penyakit ini dicirikan dg ketidakstabilan emosional, represi, disosiasi, sugestibilitas. Macam2 histeria : Konversia : tanda konflik mental diubah ke gejala fisik, kelumpuhan, kebutaan. Somnabulisme Fugue / pelarian : menjadi hilang ingatan ttg dirinya Kepribadian majemuk (dua / lebih, disosiasi kesadaran)

Hipnosis – asosiasi bebas Pengalaman traumatis hanya bisa diungkap dalam keadaan tak sadar Pasien dihipnosis Asosiasi bebas Pengalaman traumatik bisa diungkap dalam keadaan sadar. Pasien diminta mengemukakan secara bebas hal apa saja yg terlintas dalam pikirannya saat itu. Hal tersebut utk menggali & mengungkap ingatan / pengalaman yg bersifat traumatik.

Analisa mimpi Freud juga mengembangkan analisa mimpi (dream analysis). Isi mimpi merupakan simbol dari keinginan/pengalaman yg direpres di alam tak sadar. Mimpi sebagai jalan utama (via regia) menuju alam tak sadar. Dari mimpi kita bisa mengetahui keinginan yg direpres si pemimpi (the interpretation of dreams)

Teori Topografi ttg Kesadaran Dibagi menjadi 3 daerah Alam tak sadar Alam pra-sadar Alam sadar

Alat pencerap rangsang dari dunia luar sehingga menjadi sadar Penjelasan… 1. Alam sadar : Alat pencerap rangsang dari dunia luar sehingga menjadi sadar 2. Alam pra-sadar : Dapat dicapai oleh alam sadar &alam tak sadar Belum ada pada waktu lahir & berkembang pada masa kanak2 Dinamakan proses skunder Bertujuan menghambat keinginan instingtual agar sesuai dunia luar dan norma2

3. Alam Tak Sadar Mengandung ide2 yg ditekan Bahan2 di alam tak sadar biasanya dapat diingat kembali melalui alam pra-sadar sebagai sensor Apabila sensor tidak berdaya, bahan2 terpendam dikeluarkan ke alam sadar berupa gejala neurotik, mimpi, lelucon.

Struktur Kepribadian Id / das es Ego / das ich Super ego / das uiber ich

1. Id / Das Es Sebagai sistem kepribadian dasar, di dalamnya terdapat naluri2 bawaan (biologis : nafsu, dorongan emosi) Sistem yg menyediakan / penyalur energi yg dibutuhkan sistem yg lain Id tdk bisa mentolerir penumpukan energi yg bisa meningkatkan tegangan organisme (tegang – tdk menyenangkan) . Misal stimulus dari luar : suhu, cahaya, bunyi. Dari dalam :lapar, haus, oksigen. Id berusaha mengembalikan kekondisi semula (mempertahankan konstansi) yg ditujukan utk menghindari keadaan yg tdk menyenangkan & mencapai keadaan yg menyenangkan /kelegaan (the pleasure principles)

Untuk mencapai maksud & tujuan, id memiliki 2 macam proses, yaitu : Lanjutan…. Untuk mencapai maksud & tujuan, id memiliki 2 macam proses, yaitu : Tindakan refleks (tindakan otomatis & segera). Contoh : menghisap, batuk, kedip & bersin Proses primer : mengurangi ketegangan dg membentuk bayangan dari objek yg dapat mengurangi ketegangan. Contoh : bila lapar membayangkan makan, mimpi. Proses primer tdk dapat mengurangi ketegangan scr nyata sehingga butuh sistem lain utk benar2 mengurangi ketegangan secara nyata (yi: ego). Di dalam proses primer: hanya kontak dg tubuh, memaksa ego tanpa memandang konsekwensi. Karena bekerja pd prinsip kesenangan & mempedulikan kenyataan, id tdk mampu menghambat, mengawasi, memodifikasi dorongan. terbentuk pada waktu lahir , sehingga butuh orang lain.

2. Ego / das ich Sistem kepribadian yg bertindak sebagai pengarah individu pd objek dari kenyataan (prinsip realitas : the reality principle) Terbentuk sebagai hasil kontak dg dunia luar. Upaya utk memuaskan kebut / mengurangi ketegangan dg proses skunder, yi : ego memformulasikan rencana bagi pemuasan & menguji apakah bisa dilaksanakan / tdk. Sehingga melibatkan fungsi psikologis yg tinggi (kognitif, intelektual) Das ich dipandang sbg aspek eksekutif : mengontrol jalan yg ditempuh, memilih kebutuhan, memilih objek.

Lanjutan …. Dalam menjalankan fungsinya harus mempersatukan pertentangan antara id & super ego dan dunia luar Sebagai pemelihara kelangsungan individu, ego mempunyai mekanisme pertahanan ego (ego defense mechanism). Ego mulai terbentuk sekitar usia 1th, dapat membedakan diri & lingkungan luar. Ego mendapatkan energi dari id, bila berhasil > dipercaya, bila gagal > energi ditarik kembali.

3. Super ego / das uiber ich Sebagai aspek sosiologis / moralitas (prinsip moralitas) Berkaitan dg baik-buruk, pantas-tdk pantas, susila Berisikan nilai2/ aturan2 yg bersifat evaluatif Terbentuk melalui internalisasi nilai2 dari sejumlah figur yg berperan. Mulai nyata pd oedipus complex Identifikasi berdasarkan pergaulan & memberi sifat menghalangi insting.

Mendorong ego utk mengejar hal2 irrealitas dari pada realitas. Lanjutan …. S. ego diinternalisasi dalam perkembangan anak sbg respon thd hadiah & hukuman yg diberikan ortu/ pendidik), shg anak mengatur t.lakunya sesuai yg digariskan ortu. Concientia : tdk baik, menghukum Ego ideal : disetujui, dapat hadiah Keduanya berperan -> heteronom menjadi otonom Fungsi pokok Merintangi impuls2 id, terutama seksual &agresif agar tidak melanggar etika. Mendorong ego utk mengejar hal2 irrealitas dari pada realitas. Mengejar kesempurnaan Terbentuk umur 5 – 6 tahun.

Super ego REAL I TAS Ego Id

EGO DEFENSE MECH Super ego REAL I TAS Ego Id

EGO DEFENSE MECH Super ego REAL I TAS Ego Id

EGO DEFENSE MECH Super ego REAL I TAS Ego Id

Dinamika kepribadian Dipengaruhi deterministik & positivistik yg mendominasi ilmu pengetahuan abad ke-19 (fisika & fisiologi). Energi berasal dari makanan Energi bisa diubah tetap itdk akan hilang dari sistem kosmik Energi psikis / rohaniah adl yg mengatur sistem kepribadian Insting / naluri (ada pada id) Adalah representasi psikologis bawaan dari keadaan tegang & terangsang (eksitasi) pada tubuh yg diakibatkan oleh munculnya kebutuhan tubuh.

1) Insting / naluri (ada pada id) Adalah representasi psikologis bawaan dari keadaan tegang & terangsang (eksitasi) pada tubuh yg diakibatkan oleh munculnya kebutuhan tubuh. sebagai faktor pendorong : menentukan arah & meningkatkan kepekaan. Wujud psikologisnya di sebut hasrat & rangsang jasmaniahnya disebut kebutuhan. Naluri sebagai dinamo yg menghasilkan energi psikis Naluri memiliki sumber & upaya tetap, tetapi dapat berkembang karena kematangan fisik Karena bersifat energi psikis, maka memungkinkan perubahan / variasi pilihan objek (bisa dialihkan) Sumber perangsang bisa dari luar tetapi kecil

Ciri khas insting Sumber : kondisi jasmaniah / kebutuhan Lanjutan … Ciri khas insting Sumber : kondisi jasmaniah / kebutuhan Tujuan : menghilangkan rangsangan, ditandai : Konservatif: kembali ke keadaan semula tanpa ketegangan Regrest : mengusahakan penyurutan Repetition compulsion) : kecenderungan mengulang lingkaran ketegangan - ketenangan Objek : benda atau kegiatan yg dapat menjembatani antara hasrat & pemenuhan Impetus / daya kekuatan : punya intensitas kebutuhan.

2) Macam – macam naluri Naluri kehidupan (life insting) : eros Naluri yang ditujukan pada pemeliharaan ego & pemeliharaan kelangsungan jenis. Contoh : lapar, haus, seks Naluri kematian : thanatos Ditujukan pada perusakan / penghancuran yg telah ada, kembali ke keadaan anorganis. Arahnya : objek luar, diri sendiri Contoh : naluri agresif

3) Distribusi energi psikis Kateksis : daya dorong Objek kateksis: Dilakukan oleh id Pemakaian energi utk untuk mendapatkan suatu objek, bersifat lincah (displacement) Ego kateksis : Dilakukan oleh ego Digunakan untuk identifikasi terhadap objek realitas yg sesuai dengan gambaran2 primitif dalam id Anti kateksis : daya kekang Dilakukan oleh ego dan super ego Pemakaian energi utk untuk menghalangi aliran energi ke arah peredaran yg Ego pada id, superego pada ego.

4) Kecemasan Tiga macam kecemasan Kecemasan realitas Takut bahaya dari luar yang bersifat nyata Kecemasan neurotik Ketakutan bila insting lepas dari kendali Kecemasan moral Kecemasan karena tekanan dari super ego / ego karena telah atau sedang melakukan tindakan yg melanggar moral Kecemasan berfungsi sebagai peringatan bagi individu agar mengetahui adanya bahaya yg sedang mengancam shg dapat mempersiapkan langkah-langkah

5) Mekanisme pertahanan ego (Ego defense mechanism) Kecemasan yg tinggi dpt mengganggu individu, maka ego menjalankan mekanisme pertahanan. Pengertian : strategi yg digunakan indv utk mencegah kemunculan terbuka dr dorongan2 id maupun utk menghadapi tekanan super ego dengan tujuan kecemasan dapat dikurangi

Macam- macam EDM Represi : mekanisme paling utama Menekan dorongan ke alam tak sadar, namun tetap beresiko karena dorongan bersifat aktif Sehingga butuh energi utk menahan, akibatnya bila tdk terkendali dpt menimbulkan tl laku neurotik, penyakit, penyimpangan seksual. Sublimasi Mengubah / menyesuaikan dorongan primitif id menjadi bentuk yg bisa diterima masyarakat Cth : dorongan seksual olah raga, perilaku agresif  petinju

Displacement Proyeksi Lanjutan EDM Proyeksi Mengalihkan dorongan, sikap, t laku yg menimbulkan kecemasan pada orang lain Cth : tidak lulus ujian  guru sentimen, proyek gagal  anak buah tidak disiplin Displacement Pengungkapan dorongan yg menimbulkan kecemasan kepada objek / individu yg kurang berbahaya Cth: jengkel pd pimpinanmerusak perabot rumah

Lanjutan EDM1 Rasionalisasi Upaya individu menyelewengkan / memutarbalikkan kenyataan dalam hal ini kenyataan yg mengancam ego melalui alasan yg seakan masuk akal sehingga tdk lagi mengancam ego Cth : senang pd seorang gadis ditolak (kecewa), lalu mengatakan  gadis itu tdk menarik (bukan gadis baik2) Reaksi formasi Menggantikan dorongan yang menimbulkan kecemasan dengan kebalikannya dalam kesadaran Cth : jengkel pd anakingin memukul, tetapi yang dilakukan memeluk erat. Ciri: pemunculan perasaan yg berlebihan

Lanjutan EDM2 Regresi / fiksasi Regresi : mekanisme dimana individu kembali ketaraf perkembangan yg lebih rendah utk menghindari diri dari kenyataan Cth : gagal menangis Fiksasi : terhenti pd suatu tahap perkembangan karena individu tdk siap menghadapi tahap selanjutnya yg mengandung kecemasan. Cth : tdk segera lulus kuliah takut kehilangan ketergantungan dari orang tua

Sifat umum EDM Cara- cara irasional utk menghadapi kecemasan : mengaburkan, menyembunyikan, menolak kenyataan, merintangi perkembangan rohaniah. Dapat mengurangi efektivitas ego, bertahan = butuh energi, sehingga dpt mengurangi kepekaan dan penyesuaian diri Dalam keadaan ideal EDM akan dibuang & digantikan dengan cara2 yg realistis.

Perkembangan Kepribadian Teori psikoanalisa ttg perkembangan kepribadian : Kepribadian dibentuk oleh masa kanak2 awal Energi seksual telah ada sejak lahir Tahap2 perkembangan berkaitan dg daerah erogen Yi: bagian tubuh tertentu yg peka bisa mendatangkan kenikmatan bila dirangsang (oral, anal & falik) Tahap perkembangan : Oral  anal  falik  laten genital

Tahap perkembangan Fase oral (0-1 th) Daerah erogen : mulut berkaitan dg pemuasan dasar makan Pengalaman pertama menyusu ibu / botol susu Dua kondisi penting : Sebelum tumbuh gigi: bila berlebih/kekurangan maka dewasanya memiliki sifat oral passive (penurut, pasif, kurang matang, dependen Setelah tumbuh gigi : berperanan thd sifat oral agresif / oral sadistik. Bila terjadi fiksasi menimbulkan sifat : sarkastik, pesimis, sinis, suka debat. Energi difokuskan ke mulut

Wilayah erogen : anal = anus Energi libidinal diarahkan ke anus 2. Fase Anal (1 – 3 th) Wilayah erogen : anal = anus Energi libidinal diarahkan ke anus Kesenangan diperoleh dlm kaitannya dg tindakan mempermainkan / menahan faeces (kotoran) Penting : dikenalkan Toilet Training Alasan2 : spincter (otot penutup) dapat dikendalikan Utk pembelajaran pengaturan impuls dr luar (mis: ibu) Anak belajar menunda kenikmatan yg timbul dari defekasi. Pengaruh dalam pembiasaan akan kebersihan dapat mempunyai pengaruh pd sifat2 kepribadian ( pengendalian diri)

Penerapan toilet training : Lanjutan anal Penerapan toilet training : Cara keras & menekan  kepribadian anal retentive ( kurang bebas, kurang berani, tertekan, kurang terbuka, kaku, kikir, terlalu teliti/ekstrim dlm soal kebersihan). Cara permisif kepribadian anal agresif (kejam, destruktif, pembenci, memandang orang lain sbg objek). Membimbing dengan kasih sayang.

3. Fase Falis / Falis (3 – 5 th) Energi libido dialihkan ke alat kelamin (sbg erogen) Kepuasan diperoleh dg mempermainkan alat kelamin (penting : kebersihan tanganinfeksi) Anak mulai tahu ttg hubungan seks  melihat ortu-nya & teman2nya. Ada konsep Oedipus Complex = laki2( electra complex = wanita) cerita Yunani : anak laki2 cinta ibu bunuh ayahnya. Sebagai simbol dari konflik prikologi terbesar yg dialami manusia.

Oedipus Complex (OC) pd anak laki2 Lanjutan falik Oedipus Complex (OC) pd anak laki2 Mula2 cinta ibu  ingin incest  ada ayah (anak ingin menentang/bunuh)timbul konflik (menentang : takut dikastrasi penisnya, bila tdk : tdk bisa incest) – kompleks kastrasi=kecemasan)  keinginan ditekan dekat ayah (aman&tetap dekat ibu)  identifikasi thd ayah ( sebagai bahan terbentuknya super ego)

Electra Complex = pd anak perempuan Lanjutan falik Electra Complex = pd anak perempuan Mula2 cinta ibu  sadar tdk punya penis (penis envy) menyalahkan ibu  dekat ayah (punya penis)  kecewa  keinginan dibawa sampai ingin punya anak laki2

Impuls2 dlm keadaan tertekan 4. Fase Laten (5-12 th) Impuls2 dlm keadaan tertekan S.ego terbentuk  mudah dididik drpd fase sebelumnya Pada fase laten ini anak mengembangkan kemampuan sublimasi dan mulai merasa peduli dengan orang lain. Anak menjadi lebih mudah dididik dibandingkan dengan masa sebeum dan sesudahnya (masa pubertas). 5. Fase Genital ( 12 th >) Dorongan muncul kembali ( perhatian thd lawan jenis, perubahan hormon -> Pubertas Mengembangkan relasi seksual yg matang & bertanggjwb, mampu memperoleh kepuasan dr percintaan heteroseksual Orang dewasa yg altruistik : sosialisasi baik / realistik

TUGAS INDIVIDUAL ELEARNING PSIKOLOGI KEPRIBADIAN 1 BACA 1 KASUS KRIMINAL DARI MEDIA MASSA BUAT RINGKASAN KASUS TERSEBUT LAKUKAN ANALISIS TENTANG PERILAKU TERSEBUT BERDASAR TEORI KEPRIBADIAN DARI SIGMUND FREUD (ID,EGO,&SUPEREGO) TUGAS DIKETIK PADA KERTAS KWARTO (A4) SPASI 1.5 FONT TIME NEW ROMAN 12 DAN DIKUMPULKAN PADA PERTEMUAN TANGGAL 8 APRIL 2014. MINIMAL 2 HALAMAN.