PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN MELALUI PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS APOKAD (PERSEA AMERICANA MILL.) di PERTANIAN RAKYAT Dr Ir Darda Efendi, MSi Dr.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
CANGKOK Keuntungan : 1. Sifat2 tanaman yg tumbuh sama dengan induknya
Advertisements

Disampaikan dalam Sosialisasi Kegiatan BPTP Bengkulu 210 Oktober 2011
I. Pendahuluan Kegiatan dalam usaha produksi pertanian dibedahkan 2 tahap: Tahap budidaya yg dimulai dari pengolahan tanah, penyemaian, penanaman dan.
Pohon Siwalan (Pohon Lontar)
      PROPOSAL PENELITIAN   PENGARUH PANJANG SETEK DAN DIAMETER TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN AGLAONEMA (Aglaonema crispum) DI KELURAHAN NAMAOLE KECAMATAN.
Meningkatkan Produksi Durian Dengan Sistem Grafting
Tanaman Obat.
Risqa Perdana Putra Tri Dhika Utami Yanuarika Alyun TS
PELUANG AGROINDUSTRI PEDESAAN BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN
PROSEDUR MENGHASILKAN BENIH BUAH-BUAHAN BERMUTU
KELAS BENIH Benih penjenis (Breeder seed) BS: dirakit oleh pemulia, diawasi oleh pemulia atau instansinya, merupakan sumber untuk perbanyakan benih dasar.
BUDIDAYA TANAMAN KARET Pengelolaan Hama Penyakit, Panen, dan Pasca Panen Kelompok 3: Rina Indriyani (H ) Rizqan Fahri (H ) Tri Dhika Utami (H )
Mesin Pemanen Sawit Muhammad Ikrom
KELOMPOK TANI SUMBER TANI PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN
HASIL PERTANIAN BUAH-BUAHAN
Identifikasi Sifat Fisik dan Kimia Buah-buahan Lokal Kalimantan
TEKNOLOGI UMBI-UMBIAN
PEMULIAAN TANAMAN MEMBIAK VEGETATIF
DASAR BUDIDAYA TANAMAN
Bahan Tanam bagian tanaman yang hidup yang akan ditanam.
TEKNOLOGI BUDIDAYA TERAK AYAM DRH. ROSMAWATY SAOENI,MP
Bab IV: Sumber daya Genetik, Perbenihan dan Perbibitan
Karakterisasi 10 Genotipe Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) lokal
PERBANYAKAN VEGETATIF TANAMAN
PERBANYAKAN VEGETATIF KONVENSIONAL
PANEN DAN PASCAPANEN.
Pascapanen Cabe Teknologi Penanganan Pascapanen AET 303
`AGROTEKNOLOGI TANAMAN PERKEBUNAN`
SEBAGAI PENOPANG KETAHANAN PANGAN NASIONAL
OLEH : NURAIN NGUTRO NPM
I. Pendahuluan Kegiatan dalam usaha produksi pertanian dibedahkan 2 tahap: Tahap budidaya yg dimulai dari pengolahan tanah, penyemaian, penanaman dan.
LATAR BELAKANG Di Indonesia belum ada industri benih yang memproduksi benih kedelai hitam. Selama ini benih yang digunakan petani adalah benih asalan.
MEMBIAKAN TANAMAN DENGAN SAMBUNG
Ketua : Dr. Ir. Nyoman Jaya Wistara, MS Anggota : Prof. Dr. Ir. Elias
PERBENIHAN 1 Pengadaan benih tanaman hutan merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam pembangunan dan pengelolaan sumberdaya alam hutan. Kegiatan.
MENGGERAKKAN PRODUKSI TERNAK KAMBING DOMBA BERORIENTASI EKSPOR
Pada pamelo masih dianggap tidak berbiji jika jumlah biji per buah kurang dari 10. Tanaman disebut potensial menghasilkan buah tidak berbiji, bila dalam.
MERAWAT TANAMAN SEBAGAI POHON INDUK
Euphorbiaceae Euphorbiaceae [tanaman berbunga indah] merupakan suku terbesar keempat dari lima suku tumbuhan berpembuluh yang mewadahi 1354 jenis dari.
SEMINAR HASIL PENELITIAN JUDUL
Surjono Hadi Sutjahjo, Dewi Sukma, Rustikawati
SEMINAR HASIL-HASIL PENELITIAN IPB
Buah Kecapi Kecapi merupakan salah satu jenis buah-buahan asli Indonesia. Buah ini diperkirakan berasal dari Indocina dan Semenanjung Malaya. Berabad-abad.
Perbanyakan Kelapa Dengan Kultur Jaringan
SUKU OXALIDACEAE CIRI-CIRI UMUM :
Kajian Lapang dan Risiko Lingkungan Tebu Transgenik IPB-1 yang Mengekspresikan Gen Fitase untuk Menghemat Pemakaian Pupuk P Musim Tanam 2010 HASIL DAN.
(SUGARCANE HARVESTER)
Pendahuluan Etnobotani : ilmu yang mempelajari pemanfaatan tumbuhan secara tradisional oleh suku bangsa yang masih primitif atau terbelakang. (Soekarman)
EBONI DAN SAMAN.
PERBANYAKAN VEGETATIF TANAMAN
Kamboja Plumeria Acuminate
BAB 5 PEMBIAKAN TANAMAN.
Kelompok 4 Bio Riset Membandingkan pertumbuhan dan perkembangan bunga Geranium (geranium sp) yang menggunakan pupuk urea dan yang menggunakan vetsin Nama.
BUDIDAYA LANGSAT (Lansium domesticum Correa
TEKNOLOGI DAN PRODUKSI BENIH/
Budidaya Tanaman Sirsak
PERBANYAKAN VEGETATIF SAMBUNG SUSUAN LENGKENG di Williams Agrotama
Selamat Datang di Seminar Proposal kamis, 27 Agustus 2015
PEMBIBITAN KOPI PUTRI LUKMANA SARI
BUDIDAYA KEDELAI (Glycine max L.)
Tanaman Padi Berdasarkan Tempat Tumbuh
Teknik Persilangan Pada Tanaman Menyerbuk Sendiri Pada Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) LABORATORIUM DASAR PEMULIAAN TANAMAN PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI.
PANEN DAN PASCAPANEN. PANEN Budidaya tanaman (bercocok tanam Pasca Panen Persiapan utk penyimpanan dan pemasaran Diakhiri awal.
MODUL 1. AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
KERAGAMAN TEBU & HIBRIDISASI MENTIMUN, PACAR AIR, DAN JAGUNG
Mesin Budidaya Pertanian
SEMINAR HASIL PENELITIAN IPB
MENGENAL GARUT (Maranta arundinacea) LEBIH DEKAT
PEMULIAAN TANAMAN MEMBIAK VEGETATIF
PEMULIAAN DAN PERBENIHAN TANAMAN (Modul 3) Tim Penyusun: Prof. Dr
Transcript presentasi:

PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN MELALUI PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS APOKAD (PERSEA AMERICANA MILL.) di PERTANIAN RAKYAT Dr Ir Darda Efendi, MSi Dr Ir Sobir, MSi Pusat Kajian Buah Tropika LPPM-IPB

PENDAHULUAN Latar Belakang APOKAD : gizi tinggi mengenyangkan adaptasi luas plasma nutfah banyak tersedia Ketahanan pangan nasional Penyelamatan lahan kritis

PENDAHULUAN >< Latar Belakang INDONESIA : + produsen ketiga dunia >< belum menembus pasar ekspor peran di pasar domestik rendah variasi tinggi tidak sesuai keinginan pasar panen dan pascapanen kurang baik

PENDAHULUAN Latar Belakang PENGEMBANGAN APOKAD Perlu : identifikasi calon varietas unggul koleksi calon varietas unggul pembuatan kebun entres pelepasan/pemutihan varietas topworking

PENDAHULUAN Tujuan Meningkatkan produksi apokad bermutu di Indonesia

PENDAHULUAN Sasaran Tercapainya peningkatan produksi apokad yang bermutu di Indonesia untuk menopang ketahanan pangan nasional : Tersedianya varietas unggul apokad dengan jumlah yang memadai guna mendukung ketahanan pangan nasional Tersedianya teknologi perbanyakan bibit apokad Tersedianya kebun entres varietas unggul apokad Terciptanya kerja sama yang baik antara pemerintah, swasta dan petani apokad

Metode Penelitian

Metode Penelitian Tahap I (tahun kegiatan I) : Survey dan identifikasi apokad unggul di sentra-sentra produksi Penentuan pohon induk tunggal Koleksi plasma nutfah unggul Penyusunan program dan bahan penyuluhan budidaya, panen dan pascapanen apokad untuk produksi apokad berkualitas

Hasil dan Pembahasan EKSPLORASI: Kabupaten Garut, Jawa Barat Malang, Jawa Timur Kegiatan persiapan batang bawah untuk produksi bibit sambungan juga telah dilakukan di penangkar benih/bibit apokad di tempat kerjasama di Kabupaten Garut, sedangkan untuk apokad di Malang baru dalam tahap awal karakterisasi

Hasil dan Pembahasan APOKAD GARUT Survey dan identifikasi apokad unggul Apokad Cimasuk

Hasil dan Pembahasan APOKAD GARUT 2. Apokad y303

Hasil dan Pembahasan APOKAD GARUT 3. Apokad Desa Cinta Damai

Hasil dan Pembahasan APOKAD GARUT B. Penentuan Pohon Induk Tunggal calon PIT apokad dataran tinggi (apokad y303) ukuran dan umur pohon cukup tua untuk PIT (apokad y303)

Hasil dan Pembahasan APOKAD GARUT Perbandingan pohon induk apokad y303 dengan percabangan intensif (kiri) dengan pohon induk apokad varietas Sindang Reret yang sudah dilepas (kanan) dengan percabangan yang kurang intensif

Hasil dan Pembahasan APOKAD GARUT Pohon apokad Desa Cinta Damai yang terserang kutu putih

Hasil dan Pembahasan APOKAD GARUT Beberapa plasmanutfah apokad di BBH Cisurupan, Garut. Kualitas buah kurang baik untuk konsumsi, tetapi potensial untuk dijadikan batang bawah

Hasil dan Pembahasan APOKAD GARUT C. Koleksi plasma nutfah Semaian biji apokad

Hasil dan Pembahasan APOKAD GARUT C. Koleksi plasma nutfah Seedling dan bibit yang sedang digrafting di penangkar tempat kerjasama/pembinaan

Hasil dan Pembahasan APOKAD MALANG Survey dan identifikasi apokad unggul Penampilan dari buah apokad yang disurvey pada gerai pedagang buah di Malang

Hasil dan Pembahasan APOKAD MALANG B. Penentuan Pohon Induk Tunggal Calon pohon induk tunggal apokad di Malang, (sementara dinamakan Malang 1): Warna buah hitam saat masak apokad ekspor

Hasil dan Pembahasan Dari kegiatan identifikasi dan penentuan pohon induk tunggal didapat: Apokad y303 dari Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Apokad Malang 1 dari daerah jalan Ngantang, Malang, Apokad y303 Daging buah tebal Ukuran biji kecil Rasa ringan (tidak legit bermentega) kadar lemak rendah Potensial untuk apokad dataran tinggi Dapat berbuah dua musim dalam satu tahun kontinuitas produksi terjamin Edible portion tinggi

Hasil dan Pembahasan y303 Sindangreret Perbandingan apokad y303 dengan apokad Sindangreret   y303 Sindangreret Bentuk daun ovate ujung tumpul bulat panjang ujung meruncing Panjang daun (cm) 13.0-21.5 22-23 Lebar daun (cm) 7.2-14.9 11-12 Bentuk buah narrowly obovate bulat lonjong Panjang buah (cm) 11.1-14.8 14.8-15.4 Diameter buah (cm) 7.2-9.5 8.9-9.2 Lingkar buah (cm) 23.3-29.8 28-29 Ketebalan daging buah 1.4-2.5 3.5-4.1 Tekstur daging buah Halus tidak berserat Rasa daging buah Enak, tidak pulen Legit Aroma Sedang Persentase buah yang dapat dikonsumsi (%) 73.8-87.3 85.2-86.1 Kandungan air (%) 86.09 83.65 Kadar gula (%) 5.93 1.10 Berat buah masak (g/buah) 276.4-551-9 450-500

Hasil dan Pembahasan Bentuk dan ukuran daun, serta warna permukaan atas daun apokad y303 Bentuk dan ukuran daun, serta warna permukaan bawah daun apokad y303

Hasil dan Pembahasan Biji apokad y303 (broadly ovate) Ruang antara biji dan daging buah terletak pada ujung dan pangkal biji

Hasil dan Pembahasan Kulit biji apokad y303 tidak menempel pada daging buah dan juga tidak menempel pada biji

Hasil dan Pembahasan b. Apokad ‘Malang 1’ Buah berwarna hitam saat masak apokad ekspor (apokad Hass) Warna permukaan atas daun apokad Malang1 Warna permukaan bawah daun apokad Malang1

Kesimpulan 1. Apokad 303 potensial untuk dilepas sebagai varietas unggul apokad dataran tinggi 2. Apokad y303 mempunyai edible portion tinggi 3. Apokad y303 mempunyai rasa yang ringan, sangat cocok dikembangkan dan dipromosikan sebagai apokad berkadar lemak rendah 4. Apokad Malang1 dari daerah jalan Ngantang, Malang sangat potensial untuk dikembangkan. Pada saat ini baru beberapa karakter vegetatif yang didapat karena saat penelitian apokad ini tidak berbuah

Kesimpulan 5. Baik untuk apokad y303 maupun apokad Malang1 masih perlu dilakukan pengamatan dan karakterisasi lebih lanjut untuk melengkapi syarat pendaftaran proposal pelepasan varietas yaitu harus ada minimal pengamatan 2 musim (2 tahun) berturut-turut 6. Untuk mendukung proses pelepasan varietas dan pengembangan lebih lanjut dari apokad y303 dan Malang1 ini telah dilakukan perbanyakan bibit teknik sambung pucuk. Untuk apokad y303 juga telah disemai bijinya untuk mendapatkan seedling baik untuk batang bawah maupun untuk ditanam untuk tujuan seleksi

Saran Karakterisasi apokad y303 dan Malang1 perlu dilanjutkan minimal untuk 1 siklus produksi lagi untuk y303 dan 2 siklus lagi untuk apokad Malang1 Perlu dilakukan pengujian sidik jari DNA dengan teknik RAPD atau teknik marka molekuler yang lain untuk memastikan bahwa apokad yang akan dilepas sebagai apokad unggul ini nyata berbeda dengan varietas apokad yang sudah dilepas.

Rencana Tahun II

Metode Penelitian Tahap I (tahun kegiatan II dan III): Karakterisasi Veg/Repr dan produksi tahun II Produksi dan pemeliharaan bibit varietas potensial Pembuatan kebun induk/kebun entres Penyusunan proposal pelepasan varietas Pengajuan dan sidang pelepasan varietas Pembentukan kelompok tani Penyuluhan budidaya, panen dan pascapanen

Metode Penelitian Tahap I (tahun kegiatan III dan IV): Persiapan dan pembuatan kebun contoh apokad dengan standar budidaya dan manajemen mutu yang baik Studi dan pelaksanaan topworking Penyuluhan untuk pengenalan topworking Pelaksanaan topworking pada daerah sentra produksi Pemeliharaan kebun contoh dan kebun yang sudah dilakukan topworking

Terimakasih