BAB 10 PENCATATAN JURNAL PENYESUAIAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ADJUSTMENT/PENYESUAIAN
Advertisements

NERACA SALDO.
Materi 6 IKHTISAR SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN
Latihan soal akuntansi 2015
PERTEMUAN KE-4 AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA (AYAT JURNAL PENYESUAIAN)
BAB 5 PENGIDENTIFIKASIAN & PENGUKURAN TRANSAKSI
Bab 5 Akuntansi untuk Perusahaan Dagang (Lanjutan)
B. KERJAKAN TUGAS YANG ADA, KUMPULKAN RABU 4 NOV 2015.
MODUL 4 PROSES PENYESUAIAN
PENYAJIAN KEMBALI (RESTATEMENT) NERACA
Bab 4 Penyelesaian Siklus Akuntansi
Bab 3 Tahap Penyesuaian Rita Tri Yusnita, SE., MM.
MATERI E LEARNING MATA KULIAH : AKUNTANSI BISNIS PENGANTAR 1
Pengantar Akuntansi Jurnal Penyesuaian & Kertas Kerja
AKUNTANSI BIAYA IEG3A3 Program Studi Teknik Industri
Siklus Akuntansi Tahap Penyusunan Laporan Keuangan
AKUNTANSI PERUSHAAN JASA
Akuntansi Perseroan (lanjutan)
Bab 5: PENYIAPAN LAPORAN KEUANGAN
Bab 3 Konsep Penandingan dan Proses Penyesuaian
Modul Pengantar Akuntansi I MODUL 4
Bab 4 Penyelesaian Siklus Akuntansi
3 Manajemen Keuangan Agribisnis: JURNAL PENYESUAIAN MODUL
BAB 16 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAGANG
QUIZ Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Yuanita Levany, SE., Ak, M.Si
JURNAL PENYESUAIAN.
BAB 14 PELAPORAN PERUBAHAN MODAL, NERACA, DAN ARUS KAS
BAB 13 PENCATATAN JURNAL PENUTUP
Materi e learning Akuntansi bisnis Pengantar 1 Momo, SE, MM Kelas 21, 6 Nov 2014 Tugas Kerjakan semua tugas dalam Slide ini dengan komputer Kirim ke .
NERACA SALDO / NERACA SISA ( TRIAL BALANCE )
Koperasi simpan pinjam
Pencatatan Transaksi di Jurnal.
AKUNTANSI KOPERASI a JUNAIDI, SE
Menjurnal dan Memposting
1. penyesuaian Penyusutan aktiva tetap
Jurusan Akuntansi FE Unnes
Akuntansi Perusahaan Dagang
SIKLUS AKUNTANSI BAGIAN 2: PROSES PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
BAB 8 LAPORAN KEUANGAN DAN PENCATATAN AKHIR. BAB 8 LAPORAN KEUANGAN DAN PENCATATAN AKHIR.
BAB 8 PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DAN NERACA LAJUR
AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG
BAB 9 PEMBUATAN NERACA SALDO
PENYESUAIAN PEMBUKUAN
PENGANTAR AKUNTANSI.
Penyesuaian akun-akun
BAB 19 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG:
PEMBUATAN NERACA SALDO
PERUSAHAAN DAGANG XII SMA PENYUSUNAN KERTAS KERJA PERUSAHAAN DAGANG
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
1 JURNAL PENYESUAIAN Catur Iswahyudi Manajemen Informatika (D3) Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta.
JURNAL PENYESUAIAN.
Neraca Lajur.
JURNAL PEMBALIK.
Komponen Dasar Akuntansi
Bab 6: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
MATERI 4 JURNAL PENYESUAIAN.
Jurnal Penyesuaian.
Penyelesaian Siklus Akuntansi
BAB V JURNAL PENYESUAIAN 9/20/2018.
NERACA LAJUR Kertas Kerja (worksheet) adalah kertas kerja (working paper) yang bisa digunakan akuntan untuk mengikhtisarkan ayat jurnal penyesuaian dan.
BAB 8 PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DAN NERACA LAJUR
AKUNTANSI KEUANGAN MADYA I
Pencatatan Transaksi ke Jurnal, Buku Besar, dan Daftar Saldo
Penghentian Aktiva Tetap, Deplesi dan Amortisasi
Penghentian Aktiva Tetap, Deplesi dan Amortisasi
BAB 9 PEMBUATAN NERACA SALDO.  Tahap ke-1 Penyusunan LK  Pengertian Neraca Saldo  Mengapa Perlu Neraca Saldo?  Ketentuan Pembuatan Neraca Saldo 
LAPORAN KEUANGAN MEMPROSES LAPORAN KEUANGAN.
Transcript presentasi:

BAB 10 PENCATATAN JURNAL PENYESUAIAN

POKOK BAHASAN Tahap ke-2 Penyusunan LK Pengertian Jurnal Penyesuaian Mengapa Perlu Jurnal Penyesuaian? Jurnal Penyesuaian Karena Ketentuan PABU Kesalahan Pencatatan Pencatatan Jurnal Penyesuaian Aplikasi Pencatatan Jurnal Penyesuaian

Pada Akhir Periode 5.1. Pembuatan Neraca Saldo 5.2. Pencatatan Jurnal Penyesuaian 5.3. Pembuatan Neraca Saldo Setelah Jurnal Penyesuaian 5.4. Penghitungan L/R dan Pembuatan Laporan L/R 5.5. Pencatatan Jurnal Penutup 5.6. Pembuatan Lap. Perubahan Modal, Neraca & Lap. Arus Kas 5.7. Pencatatan Jurnal Pembalik 3

PENGERTIAN JURNAL PENYESUAIAN Merupakan pencatatan pada akhir periode terhadap transaksi-transaksi tertentu dalam rangka penyajian laporan keuangan yang senyatanya.

MENGAPA PERLU JURNAL PENYESUAIAN? Terdapat 2 alasan: Karena ketentuan PABU; Beberapa jenis transaksi tertentu dicatat di akhir periode saja. Karena kesalahan pencatatan; Penjurnalan selama periode berjalan terdapat kesalahan yang baru diketahui pada akhir periode.

Kesimpulan: Jurnal penyesuaian diperlukan agar laporan keuangan menggambarkan informasi keuangan yang senyatanya.

JURNAL PENYESUAIAN KARENA KETENTUAN PABU Beberapa ketentuan PABU: A. Akrual (accrual) B. Alokasi Kos (Cost Allocation) C. Konservatisme (conservatism) D. Analisis Biaya vs Manfaat (Cost vs. Benefit Analysis)

A. AKRUAL (ACCRUAL) Artinya: Pengakuan biaya dan pendapatan berdasar waktu, bukan berdasar kas. Terdapat 2 (dua) peristiwa: 1. Penerimaan dan pembayaran kas dimuka 2. Penerimaan dan pembayaran kas dibelakang

Akrual – Pembayaran Kas Dimuka (Pengakuan Biaya) Contoh a: 1 Oktober ‘07 menyewa gedung Rp12.000.000 untuk satu tahun – biaya sewa dibayar di muka (01 Okt ‘07). 01 Okt ‘07 31 Des ’07 30 Sept ’08 Biaya sewa gedung 2007: (3/12) X 12.000.000 = 3.000.000 Biaya sewa gedung 2008: (9/12) X 12.000.000 = 9.000.000

Akrual – Pembayaran Kas Dimuka (Pengakuan Biaya) Jurnal Reguler: 01/10 Sewa gedung dibayar dimuka Rp12.000.000 Kas Rp12.000.000 (Pembayaran dimuka biaya sewa gedung) Jurnal Penyesuaian: 31/12 Biaya sewa gedung Rp3.000.000 Sewa gedung dibayar dimuka Rp3.000.000 (Pencatatan biaya sewa gedung untuk 3 bulan)

Akrual – Pembayaran Kas Dimuka (Pengakuan Biaya) D Sewa Gedung Dibayar Dimuka K D Biaya Sewa Gedung K Tgl Uraian Rp 01/10 Sewa 1 tahun 12.000.000 31/12 J. penyesuaian 3.000.000 Tgl Uraian Rp 31/12 J. Penyesuaian 3.000.000

Akrual – Pembayaran Kas Dibelakang (Pengakuan Biaya) Contoh b: 01 Juli ‘07 menyewa kendaraan Rp18.000.000 untuk 1 tahun – dibayar di belakang (30 Juni ‘08). 01 Jul ‘07 31 Des ’07 30 Jun ’08 Biaya sewa kendaraan 2007: (6/12) X 18.000.000 = 9.000.000 Biaya sewa kendaraan 2008: (6/12) X 18.000.000 = 9.000.000

Akrual – Pembayaran Kas Dibelakang (Pengakuan Biaya) Jurnal Reguler: 01/07 TIDAK ADA PENCATATAN Jurnal Penyesuaian: 31/12 Biaya sewa kendaraan Rp9.000.000 Utang sewa kendaraan Rp9.000.000 (Pencatatan biaya sewa kendaraan yang dibayar dibelakang)

Akrual – Pembayaran Kas Dibelakang (Pengakuan Biaya) D Utang Sewa Kendaraan K D Biaya Sewa Kendaraan K Tgl Uraian Rp 31/12 J. penyesuaian 9.000.000 Tgl Uraian Rp 31/12 J. Penyesuaian 9.000.000

(Pengakuan Pendapatan) Akrual – Penerimaan Kas Dimuka (Pengakuan Pendapatan) Contoh c: 01 Desember ‘07 diterima pembayaran dimuka untuk sewa mesin Rp4.000.000 selama 4 bulan (01 Des ’07 s/d 31 Maret ‘08). 01 Des ‘07 31 Des ’07 31 Mar ’08 Pendapatan sewa mesin 2007: (1/4) X 4.000.000 = 1.000.000 Pendapatan sewa mesin 2008: (3/4) X 4.000.000 = 3.000.000

Akrual – Penerimaan Kas Dimuka (Pengakuan Pendapatan) Jurnal Reguler: 01/12 Kas Rp4.000.000 Sewa mesin diterima dimuka Rp4.000.000 (Penerimaan dimuka pendapatan sewa mesin) Jurnal Penyesuaian: 31/12 Sewa mesin diterima dimuka Rp1.000.000 Pendapatan sewa mesin Rp1.000.000 (Pencatatan pendapatan sewa mesin untuk 1 bulan)

Akrual – Penerimaan Kas Dimuka (Pengakuan Pendapatan) D Sewa Mesin Diterima Dimuka K D Pendapatan Sewa Mesin K Tgl Uraian Rp 31/12 J. Penyesuaian 1.000.000 1/12 Sewa 4 bulan 4.000.000 Tgl Uraian Rp 31/12 J. Penyesuaian 1.000.000

(Pengakuan Pendapatan) Akrual – Penerimaan Kas Dibelakang (Pengakuan Pendapatan) Contoh d: 01 Agustus ‘07 menyewakan ruko Rp30.000.000 untuk 1 tahun. Pembayaran akan diterima di belakang (31 Juli ‘08). 01 Agt ‘07 31 Des ’07 30 Jul ’08 Biaya sewa ruko 2007: (5/12) X 30.000.000 = 12.500.000 Biaya sewa ruko 2008: (7/12) X 30.000.000 = 17.500.000

Akrual – Penerimaan Kas Dibelakang (Pengakuan Pendapatan) Jurnal Reguler: 01/08 TIDAK ADA PENCATATAN Jurnal Penyesuaian: 31/12 Piutang sewa ruko Rp12.500.000 Pendapatan sewa ruko Rp12.500.000 (Pencatatan pendapatan sewa ruko 5 bulan)

Akrual – Penerimaan Kas Dibelakang (Pengakuan Pendapatan) D Piutang Sewa Ruko K D Pendapatan Sewa Ruko K Tgl Uraian Rp 31/12 J. Penyesuaian 12.500.000 Tgl Uraian Rp 31/12 J. Penyesuaian 12.500.000

B. PENGALOKASIAN KOS (COST ALLOCATION) Kos (harga perolehan) aktiva yang memberi manfaat lebih dari 1 periode harus dialokasikan ke periode-periode yang menikmati manfaat dari kos tersebut.

Pengalokasian Kos Contoh e: 01 Jan ‘07 membeli mesin Rp100.000.000 yang memiliki masa manfaat 5 tahun. Penyusutan per tahun adalah 20% dari biaya yang dikeluarkan untuk membeli mesin. 01 Jan ’07 31 Des ’07 31 Des’08 31 Des ‘09 31 Des ‘10 31 Des ‘11 Biaya penyusutan mesin 2007: (20%) X 100.000.000 = 20.000.000

Pengalokasian Kos 01/01 Mesin Rp100.000.000 Kas Rp100.000.000 Jurnal Reguler (2007): 01/01 Mesin Rp100.000.000 Kas Rp100.000.000 (Pembelian tunai mesin) Jurnal Penyesuaian (2007): 31/12 Biaya penyusutan mesin Rp20.000.000 Akumulasi penyusutan mesin Rp20.000.000 (Pencatatan biaya penyusutan)

Pengalokasian Kos D Biaya Penyusutan Mesin K D Mesin K D Akumulasi Penyusutan Mesin K D Biaya Penyusutan Mesin K Tgl Uraian Rp 01/01 Pembelian 20.000.000 Tgl Uraian Rp 31/12 J. penyesuaian 20.000.000 Tgl Uraian Rp 31/12 J. Penyesuaian 20.000.000

C. KONSERVATISME (CONSERVATISM) Lazim diterjemahkan “Prinsip kehati-hatian” “... Akuntansi akan segera mengakui biaya atau rugi yang kemungkinan besar terjadi ...” (Suwardjono, 1989)

Konservatisme Contoh f: 31 Desember ‘07 ditetapkan bahwa dari saldo piutang Rp50.000.000 diperkirakan terdapat piutang yang tidak tertagih 1%. Biaya Kerugian Piutang Tak Tertagih: (1%) X 50.000.000 = 500.000* Jurnal Penyesuaian (2007): 31/12 Biaya Kerugian piutang tak tertagih Rp500.000 Cadangan kerugian piutang tak tertagih Rp500.000 (Pencatatan biaya kerugian dari piutang tak tertagih) * Di bisnis, adalah lazim terdapat sebagian kecil pelanggan yang pada akhirnya tidak mampu melunasi utangnya.

Konservatisme D Biaya Kerugian Piutang Tak Tertagih K Tgl Uraian Rp D Piutang K D Cadangan Kerugian Piutang Tak Tertagih K D Biaya Kerugian Piutang Tak Tertagih K Tgl Uraian Rp ... 31/12 Saldo sblm neraca saldo 50.000.000 Tgl Uraian Rp 31/12 J. penyesuaian 500.000 Tgl Uraian Rp 31/12 J. Penyesuaian 500.000

D. ANALISIS BIAYA VS. MANFAAT (COST VS. BENEFIT ANALYSIS) Pencatatan akuntansi dilakukan sepanjang manfaat yang diperoleh lebih besar dibanding biaya yang harus ditanggung. Transaksi tertentu dianggap tidak praktis jika dicatat setiap terjadi transaksi tersebut: Karena transaksi tersebut sangat sering terjadi, DAN, Transaksi tersebut terjadi di dalam (internal) perusahaan sehingga dapat dikendalikan oleh perusahaan.

Analisis Biaya vs. Manfaat Contoh g: 31 Desember ‘07 penghitungan fisik menunjukkan saldo supplies Rp5.000.000. Saldo akun supplies di neraca saldo Rp9.000.000 Biaya Supplies 2007: 9.000.000 – 5.000.000 = 4.000.000 Jurnal Penyesuaian (2007): 31/12 Biaya supplies Rp4.000.000 Supplies Rp4.000.000 (Pencatatan biaya supplies)

Analisis Biaya vs. Manfaat D Supplies K D Biaya Supplies K Tgl Uraian Rp 31/12 Saldo sblm neraca saldo 9.000.000 J. Penyesuaian 4.000.000 Tgl Uraian Rp 31/12 J. Penyesuaian 4.000.000

JURNAL PENYESUAIAN KARENA KESALAHAN PENCATATAN Pencatatan dilakukan hanya jika terjadi kesalahan penjurnalan yang baru diketahui pada akhir periode. Jenis-jenis Kesalahan: Lupa pencatatan Salah penulisan nilai rupiah Salah akun Kombinasi kesalahan

a. Lupa Pencatatan Contoh h: 31 Desember ‘07 diketahui transaksi pembelian supplies Rp3.000.000 tertanggal 5 Desember ‘07 belum dicatat. Jurnal Koreksi : 31/12 Supplies Rp3.000.000 Kas Rp3.000.000 (Jurnal Koreksi karena lupa pencatatan)

b. Salah Penulisan Nilai Rupiah Contoh i: 31 Desember ‘07 diketahui transaksi pembelian kredit komputer Rp6.000.000 tertanggal 16 Desember ‘07 ditulis sebesar Rp9.000.000. Jurnal Regular (Salah): 16/12 Peralatan kantor Rp9.000.000 Utang Rp9.000.000 (Pembelian kredit komputer) Jurnal Koreksi: 31/12 Utang Rp3.000.000 Peralatan kantor Rp3.000.000 (Koreksi karena salah penulisan nilai rupiah (Kelebihan))

c. Salah Akun Contoh j: 31 Desember ‘07 diketahui transaksi penerimaan pendapatan tunai Rp5.000.000 tertanggal 25 Desember ‘07 dicatat sebagai pelunasan piutang oleh pelanggan sebesar Rp5.000.000.

c. Salah Akun – Pencatatan Alternatif 1 Jurnal Regular (Salah): 20/12 Kas Rp5.000.000 Piutang Rp5.000.000 (Pelunasan piutang) Jurnal Koreksi: 31/12 Piutang Rp5.000.000 Kas Rp5.000.000 (Pembatalan pencatatan yang salah) 31/12 Kas Rp5.000.000 Pendapatan Rp5.000.000 (Pencatatan secara benar transaksi penerimaan pendapatan)

c. Salah Akun – Pencatatan Alternatif 2 Jurnal Regular (Salah): 20/12 Kas Rp5.000.000 Piutang Rp5.000.000 (Pelunasan piutang) Jurnal Koreksi: 31/12 Piutang Rp5.000.000 Pendapatan Rp5.000.000 (Koreksi kesalahan akun)

d. Kombinasi Kesalahan Contoh k: 31 Desember ‘07 diketahui transaksi penerimaan pendapatan tunai Rp6.000.000 tertanggal 25 Desember ‘07 dicatat sebagai pelunasan piutang oleh pelanggan sebesar Rp9.000.000.

d. Kombinasi Kesalahan – Pencatatan Alternatif 1 Jurnal Regular (Salah): 20/12 Kas Rp9.000.000 Piutang Rp9.000.000 (Pelunasan piutang) Jurnal Koreksi: 31/12 Piutang Rp9.000.000 Kas Rp9.000.000 (Pembatalan pencatatan yang salah) 31/12 Kas Rp6.000.000 Pendapatan Rp6.000.000 (Pencatatan transaksi dengan benar)

d. Kombinasi Kesalahan – Pencatatan Alternatif 2 Jurnal Regular (Salah): 20/12 Kas Rp9.000.000 Piutang Rp9.000.000 (Pelunasan piutang) Jurnal Koreksi: 31/12 Piutang Rp9.000.000 Kas Rp3.000.000 Pendapatan Rp6.000.000 (Koreksi atas kesalahan kombinasi)

PENCATATAN JURNAL PENYESUAIAN Pencatatan ditampung di buku jurnal penyesuaian (bentuk buku jurnal umum), dan kemudian disalin ke neraca lajur Penulisan di neraca lajur diletakkan di kolom “Jurnal Penyesuaian”, dan diberi huruf alphabet sesuai urutannya di jurnal penyesuaian.

AKHIR BAB 10 PENCATATAN JURNAL PENYESUAIAN