Manajemen Piutang Rosyeni Rasyid.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI INDONESIA
Advertisements

Manajemen Piutang Manajemen Keuangan.
Tim Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Unnes
Manajemen Piutang.
MANAJEMEN PIUTANG RUMAH SAKIT
MANAJEMEN PIUTANG ROSIHAN ASMARA.
MANAJEMEN PIUTANG DAGANG
Menyusun Rencana Bisnis: Permodalan
MANAJEMEN PIUTANG DAGANG DAN PERSEDIAAN
PERTEMUAN 6 : MANAJEMEN PERSEDIAAN
KONSEP PENILAIAN INVESTASI
PENGELOLAAN PIUTANG > Muncul akibat dar penjualan secara kredit
Feasibility Study (FS) Studi Kelayakan Bisnis (SKB)
Credit Management Materi ke 9 Bagian 3 AP 2 Magister Manajemen.
By. Ella Silvana Ginting, SE, M.Si
Pertemuan 1 MANAJEMEN PIUTANG
Kajian Aspek Finansial (3): KRITERIA INVESTASI DAN RISIKO PROYEK
RISIKO KREDIT.
MANAJEMEN KEUANGAN 1 STIE MUHAMMADIYAH JAKARTA
RASIO AKTIVITAS & RASIO PROFITABILITAS
MANAJEMEN PIUTANG.
MANAJEMEN KEUANGAN KBK KEMAMPUAN DALAM MENGELOLA PIUTANG PERUSAHAAN
BAB XI KEPUTUSAN INVESTASI
BAB 11 ANGGARAN PIUTANG DAN KAS
* RETNO B. LESTARI07/16/96 B 8 Manajemen Kas A B PENGANTAR EKONOMI*
Ratih Puspitorini, SE, MM
OLEH : FERINA NURLAILY, SE, MAB, MBA
Manajemen Kas Dan Surat Berharga
Manajemen Keuangan Manajemen Piutang
Manajemen piutang.
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING)
Bab 17 Manajemen Piutang Jika perusahaan menjual barang secara kredit maka akan timbul piutang. Alasan perusahaan melakukan penjualan secara kredit: -
MANAJEMEN PIUTANG.
DOSEN PENGASUH MK: DARMAWANTO URIA, SP., M.SI
Pengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan)
Manajemen Dana Tunai Manajemen Kas yang Efisisen
RISIKO KREDIT.
Rosyeni Rasyid dan Abel Tasman
RISIKO KREDIT.
Siklus Piutang Dagang Tingkat piutang perusahaan dalam suatu periode bisa dipecah ke dalam dua hal: (1) Besarnya piutang rata-rata, dan (2) Rata-rata periode.
PRINSIP – PRINSIP INVESTASI MODAL
MANAJEMEN PIUTANG TRI NUR WAHYUDI.
Kasus Manajemen Piutang.
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
MENETAPKAN KEBUTUHAN MODAL KERJA (LANJUTAN)
MANAJEMEN PIUTANG ARI DARMAWAN, DR, S.AB, M.AB.
MANAJEMEN PIUTANG BAB V.
MANAJEMEN MODAL KERJA BAB - IV.
Manajemen piutang dan manajemen persediaan
INVESTASI DALAM PIUTANG
Studi Kelayakan Bisnis
MANAJEMEN PIUTANG DRS. Budi Santosa. MM
MANAJEMEN PIUTANG DAGANG DAN PERSEDIAAN
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING)
Manajemen Piutang Pertemuan ke-9.
08 Studi Kelayakan Bisnis
Oleh: MUCHAMAD IMAM BINTORO, S.E, M.Sc.Fin
2DF02 – Manajemen Keuangan 1
MANAJEMEN PIUTANG RUMAH SAKIT
DR. AGUS TONY POPUTRA.,SE.,MM.,MA.,Ak
Manajemen Piutang Manajemen Keuangan 1.
MANAJEMEN KAS.
Manajemen Modal Kerja Manajemen Keuangan 1.
Manajemen Keuangan pert 4
INVESTASI DALAM PERSEDIAAN DAN PIUTANG
Manajemen Modal Kerja & Manajemen Kas
ANALISIS KELAYAKAN DUA PROYEK ATAU LEBIH
Manajemen Piutang Manajemen Keuangan 1. KELOMPOK 5 NAMA : ABDUL SALAM MUBAROK(1755O3OO2) JEFFRY BRYAN ROY. H( ) NANANG NUR SEHA( ) NINO.
STIE MUHAMMADIYAH JAKARTA DR. LELA NURLAELA WATI, SE.MM
Transcript presentasi:

Manajemen Piutang Rosyeni Rasyid

Pendahuluan Piutang timbul akibat penjualan kredit Alasan perusahaan melakukan penjualan kredit adalah untuk meningkatkan (atau mencegah penurunan) penjualan akibat persaingan yang tajam Piutang dapat meningkatkan laba perusahaan Piutang juga menimbulkan biaya seperti biaya dana, biaya piutang tak tertagih, biaya pengumpulan piutang, dan biaya diskon Pada saat perusahan memutuskan untuk melakukan penjualan kredit, maka perusahaan harus menetapkan suatu kebijakan kredit

Tujuan Manajemen Piutang Kebijakan kredit pada perusahaan dapat mendatangkan Manfaat, berupa kenaikan penjualan yang bermuara pada peningkatan laba perusahaan. Biaya, terkait dengan investasi piutang, sehingga dapat menurunkan laba perusahaan Tujuan manajemen piutang adalah menentukan kebijakan kredit yang optimal terkait dengan laba yang diperoleh akibat perubahan kebijakan kredit dengan beban yang timbul dikarenakan adanya piutang

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Investasi pada Piutang Kebijakan kredit (kebijakan manajemen piutang) Standar kredit Persyaratan kredit Kebijaksanaan pengumpulan piutang Volume penjualan kredit, semakin tingi maka semakin besar investasi pada piutang Kebiasaan membayar dari pelanggan, jika pelanggan tertarik dengan cash discount maka investasi pada piutang akan kecil

Standar kredit Merupakan kriteria yang dipakai oleh perusahaan untuk menyeleksi (evaluasi) para langganan yang akan diberi kredit dan berapa jumlah yang harus diberikan. Semakin selektif dalam memilih pelanggan yang akan diberikan kredit semakin “kecil investasi pada piutang Semakin tinggi plafon kredit yang ditetapkan, maka semakin besar investasi pada piutang

Langkah Evaluasi terhadap langganan Mengumpulkan informasi yang relevan tentang calon pelanggan Sumber informasi: Laporan keuangan, bank, sumber lain pusat data dan studi industri Informasi ini terkait dengan persyaratan/ kriteria yang ditetapkan perusahaan seperti 5 C (character, capacity, capital, collateral, condition) dan 3R (Rate of return, Risk bearing ability, repayment capacity) Menganalisis kondisi calon atas dasar informasi yang diperoleh Pengambilan keputusan apakah calon pelanggan akan diberikan kredit atau tidak dan berapa jumlahnya.

Persyaratan kredit Merupakan kondisi yang disyaratkan untuk pembayaran kembali piutang dari para langganan. Kondisi tersebut meliputi lama waktu pemberian kredit dan potongan tunai, serta persyaratan khusus lainnya. Pada saat perusahaan lebih mengutamakan keselamatan kredit dibandingkan dengan laba (persyaratan kredit ketat), maka investasi pada piutang akan kecil.

Kebijaksanaan Pengumpulan Piutang Usaha pengumpulan piutang dapat dilakukan dengan cara pengiriman surat, telepon, melalui agen atau cara lain seperti penundaaan pengiriman baru sampai pembayaran piutang sebelumnya. Kebijaksanaan pengumpulan piutang bisa bersifat aktif atau pasif. Pemilihan kebijaksanaan ini akan terkait dengan besarnya investasi pada piutang, biaya dan laba dimasa mendatang. Kebijaksanaan pasif akan menyebabkan investasi pada piutang rendah, biaya pengumpulan tinggi, bisa menyebabkan pelanggan berpindah pada perusahaan lain sehingga megurangi penjualan dan laba dimasa datang

Indikator Penilaian kebijakan Kredit Aging schedule: menunjukkan jumlah piutang perusahaan berdasarkan usianya. Average Collection Periode (ACP): Periode pengumpulan piutang pada perusahaan Aging schedule dan ACP bisa dibandingkan dengan syarat kredit perusahaan, atau dengan perusahaan lain yang sejenis.

Analisis Ekonomis Kebijakan Kredit Analisis yang bertujuan untuk menilai apakah manfaat suatu kebijakan kredit lebih besar dari biayanya (analisis biaya dan manfaat/cost and benefit analysis) Analisis ini memerlukan identifikasi jenis dan besarnya manfaat serta biaya yang timbul dari kebijakan kredit yang baru pada perusahaan. Jika manfaat lebih besar dari biaya, maka kebijakan kredit yang baru diterima. Sebaliknya,jika manfaat lebih kecil dari biaya, maka kebijakan kredit yang baru tidak layak diterapkan.

Contoh: Penjualan Tunai Menjadi Penjualan Kredit Tanpa Diskon Suatu perusahaan dagang semula melakukan penjualan secara tunai. Penjualan yang tercapai setiap tahun rata-rata sebesar Rp.600 juta. Perusahaan kemudian merencanakan akan menawarkan syarat kredit n/30. Diperkirakan dengan kebijakan yang baru perusahaan dapat meningkatkan penjualannya sebesar 20%, tapi diperkirakan juga akan menimbulkan piutang tak tertagih sebesar 1% dari penjualan kredit dan biaya penagihan piutang sebesar Rp 1 juta pertahun. Apabila profit margin perusahaan sebesar 15% dan biaya dana/modal/tingkat keuntungan yang disyaratkan sebesar 16%, apakah perusahaan perlu beralih ke penjualan kredit?

Analisis a. Manfaat Tambahan keuntungan karena tambahan penjualan Tambahan penjualan x OPM (Rp 800jt –Rp 600jt) 15% = Rp. 30 juta b. Biaya Biaya dana Periode pengumpulan piutang = 45 hari Perputaran Piutang 360hr/45hr = 8x Rata-rata piutang = Rp 800jt/8x = Rp.100jt Dana untuk membiayai piutang = Rp 100 jt (100%-15%) = Rp 85Jt Biaya Dana = Rp 85 jt x 16% = Rp 13,6 jt Biaya Piutang tak tertagih = 1% x Rp. 800 jt = Rp 8 jt Biaya Pengumpulan piutang = Rp. 1 jt Total Tambahan biaya Rp. 22,6juta c. Manfaat Bersih Rp. 7,4juta

Contoh: Menjadi Penjualan Kredit Dengan Diskon Berdasarkan analisis ekonomis, maka perusahan dapat beralih ke penjualan kredit. Karena manfaat yang diterima lebih besar dari biaya yang harus dikeluarkan. Perusahaan telah beralih ke penjualan kredit. Kemudian perusahaan ingin mempercepat periode pengumpulan piutangnya dengan cara menawarkan diskon, sehingga syarat penjualan/kredit yang baru menjadi 2/10, n/45. Diperkirakan 60% pelanggan memanfaatkan diskon, dan penjualan perusahaan tidak mengalami perubahan. Apakah perusahaan perlu beralih pada kebijakan yang baru?

Analisis a. Manfaat Penurunan biaya dana Biaya dana awal sebelum penawaran diskon = Rp 13,6jt Biaya dana setelah penawaran diskon Periode pengumpulan piutang = 60% (10 hr) + 40% (45 hr) = 24 hari Perputaran Piutang 360hr/24hr = 15x Rata-rata piutang = Rp 800jt/15x = Rp.53,3jt Dana untuk membiayai piutang = Rp 53,3 jt (100%-15%) = Rp 45,3Jt Biaya Dana = Rp 45,3 jt x 16% = Rp 7,25 jt Penurunan biaya dana = Rp 6,35 jt B Biaya Biaya diskon = 60% x 2% x Rp 800 juta = Rp 9,6 jt c. Manfaat Bersih (Rp. 3,25 jt) Sehingga kebijakan yang baru tidak layak ntuk diterapkan

Contoh: Penjualan Tunai Menjadi Penjualan Kredit dengan Diskon Suatu perusahaan dagang semula melakukan penjualan secara tunai. Penjualan yang tercapai setiap tahun rata-rata sebesar Rp.600 juta. Perusahaan kemudian merencanakan akan menawarkan syarat kredit 2/10 n/45. Diperkirakan dengan kebijakan yang baru perusahaan dapat meningkatkan penjualannya menjadi Rp.800 juta, tapi diperkirakan juga akan menimbulkan piutang tak tertagih sebesar 1% dari penjualan kredit dan biaya penagihan piutang sebesar Rp 1 juta pertahun. Apabila 60% pelanggan memanfaatkan diskon, profit margin perusahaan sebesar 15% dan biaya dana/modal/tingkat keuntungan yang disyaratkan sebesar 16%, apakah perusahaan perlu beralih ke penjualan kredit dengan diskon?

Analisis Biaya Piutang tak tertagih = 1% x Rp. 800 jt = Rp 8 jt a. Manfaat Tambahan keuntungan karena tambahan penjualan Tambahan penjualan x OPM (Rp 800jt –Rp 600jt) 15% = Rp. 30 juta b. Biaya Biaya dana Periode pengumpulan piutang = 60% (10 hr) + 40% (45 hr) = 24 hari Perputaran Piutang 360hr/24hr = 15x Rata-rata piutang = Rp 800jt/15x = Rp.53,3jt Dana untuk membiayai piutang = Rp 53,3 jt (100%-15%) = Rp 45,3Jt Biaya Dana = Rp 45,3 jt x 16% = Rp 7,25 jt Biaya Piutang tak tertagih = 1% x Rp. 800 jt = Rp 8 jt Biaya Pengumpulan piutang = Rp. 1 jt Biaya diskon = 60% x 2% x Rp 800 juta = Rp 9,6 jt Total Tambahan biaya Rp. 25,85juta c. Manfaat Bersih Rp. 7,4juta