IDENTIFIKASI KATION TEAM 1: Muhlisin A0123113 Muthia Ulfah A0111029 Nurul Hidayah A0111025 Rizki Daelami A0123120 Class A
3 KFA I/STFI2011/A1
2 KFA I/STFI2011/A1
1 KFA I/STFI2011/A1
KFA I/STFI2011/A1
Analisis kualitatif NEXT KFA I/STFI2011/A1
Na+ + Mg2+ + 3UO22+ + 9CH3COO- → NaMg(UO2)3(CH3COO)9↓ Larutan uranil asetat, magnesium asetat menghasilkan Endapan kristalin kuning natrium magnesium uranil asetat NaMg (UO2)3(CH3COO)9. 9H2O, dari larutan pekat. Penambahan kira-kira sepertiga volume alkohol akan membantu pengendapan: Na+ + Mg2+ + 3UO22+ + 9CH3COO- → NaMg(UO2)3(CH3COO)9↓
Reagensia dibuat sebagai berikut : larutan 10 g uranil asetat dalam asam asetat glacial dan 100 ml air (larutan a) larutan 33 g magnesium asetat dalam 10 gram asetat dan 100 ml air (larutan b). campuran kedua larutan-larutan a dan b, diamkan selama 24 jam, dan saring. Sebagai alternative, reagensia dari konsentrasi yang ekuivalen, dapat di buat dengan melarutkan uranil magnesium asetat dalam air atau dalam asam asetat M dengan volume yang sesuai.
Larutan asam kloropatinat, asam tartarat atau natrium heksanitritokobaltat (III). Tak ada endapan dengan larutan garam natrium. Uji kering (pewarnaan nyala). Nyala Bunsen yang tak-cemerlang akan diwarnai kuning kuat oleh uap garam natrium.
Contoh obat : Natrium Diklofenak Indikasi: Pengobatan akut dan kronis gejala-gejala reumatoid artritis, osteoartritis dan ankilosing spondilitis.
Larutan natrium heksanitritokobaltat Na3 [ Co(NO2)6] : endapan kuning kalium heksanitritokobaltat (III) 3K+ + [ Co(NO2)6]3- K3 [ Co(NO2)6]↓
Endapan tak larut dalam asam asetat encer Endapan tak larut dalam asam asetat encer. Jika ada natrium dalam jumlah yg lebih bnyak ( atau jika reagensinya ditambah berlebihan ) terbentuk suatu garam campuran, K2Na [Co(No2)6]. Endapan terbentuk dengan segera dalam larutan pekat,dan lambat dalam larutan encer. Pengendapan dapat dipercepat dengan pemanasan.
Reagensia asam heksakloroplatinat (IV) ( H2[ PtCl6]) ; endapan kuning kalium heksakloroplatinat (IV); 2K+ + [PtCl6]2- → K2[PtCl6]↓ Larutan asam perklorat ( HCLO4 ); endapan kristalin putih kalium perklorat KClO4 dari larutan yang tak begitu encer. K+ + ClO-4 → KClO4 ↓
Endapan larut dalam air masing masing pada 00 dan 1000C ), dan praktis tak larut dalam alcohol mutlak. Larutan dalam alcohol tak boleh doipanaskan, karena bias menimbulkan ledakan yang berbahaya. Reaksi tak dipengaruhi oleh adanya garam-garam ammonium.
Contoh obat Kalium diklofenak
Indikasi -Sebagai pengobatan jangka pendek untuk kondisi - kondisi akut sebagai berikut: - Nyeri inflamasi setelah trauma, seperti karena terkilir. - Nyeri dan inflamasi setelah operasi, seperti operasi tulang atau gigi. Komposisi: Kalium Diklofenak 25 mg Tiap tablet salut enterik mengandung Kalium Diklofenak 25 mg
Fe+2H+ Fe2+ + H2 Fe + 2 HCl Fe2+ + 2 Cl- + H2 Asam klorida dan asam sulfat bisa melarutkan besi kemudian dihasilkan garam-garam besi (II) dan gas hidrogen. Fe+2H+ Fe2+ + H2 Fe + 2 HCl Fe2+ + 2 Cl- + H2 KFA I/STFI2011/A1
Larutan Pereaksi NaOH H2O2 Amonia Sulfida Amonium Sulfida
Kalium Heksasianoferat Amonium Tiosianat , ’ –Dipiridil Kalium Sianida Kalium Heksasianoferat Amonium Tiosianat , ’ –Dipiridil Dimetilgliksima O-Fenatrolina E:\Identifikasi Ferro.docx
Larutan NaOH Fe2+ + 2OH Fe(OH)2 putih 4Fe(OH)2 +2H2O +O2 4Fe(OH)3 coklat kemerahan 2Fe(OH)2 + H2O2 2Fe(OH)3 hijau kotor KFA I/STFI2011/A1
2. Larutan Amonia 2. Larutan Sulfida Fe2+ + 2OH Fe(OH)2 Fe2+ + S2- natrium asetat FeS Hitam KFA I/STFI2011/A1
4. Larutan Amonium Sulfida Fe2+ + S2- natrium asetat FeS Hitam FeS +2H+ Fe2+ + H2S 4FeS + 9O2 2Fe2O(SO4)2 Coklat
5. Larutan Kalium Sianida Fe2+ + 2 CN- Fe(CN)2 Coklat kekuningan Fe(CN)2 + 4CN- [FeCN)6]4- kuning muda 6. Larutan Kalium Heksasianoferat II Fe2+ + 2 CN- Fe(CN)2 Coklat kekuningan Fe(CN)2 + 4CN- [FeCN)6]4- kuning muda
7. Larutan Kalium Heksasianoferat(III) Ion heksasianoferat(III) mengoksidasi besi(II) menjadi besi(III). Fe2+ + [Fe(CN)6]3- Fe3+ + [Fe(CN)6]4- 4Fe3+ + [Fe(CN)6]4- Fe4[Fe(CN)6]3 Biru Turnbull
8. Larutan Amonium Tiosianat Tak diperoleh pewarnaan dengan garam-garam besi(II) yang murni Fe2+ + 2 SCN- Fe(SCN)2
9. Reagensia , ’ Dipiridil akan menghasilkan senyawa kompleks berwarna merah tua dari kation [Fe(C5H4N)2]2+ dengan garam-garam besi(II) dalam larutan asam mineral. Jumlah besar halida dan sulfat, mengurangi kelarutan kompleks besi(II) dipiridil dan mungkin menghasilkan endapan merah.
11. Reagensia o-Fenantrolina Menghasilkan endapan merah, yang disebabkan oleh kation kompleks [Fe(C18H8N2)3]2+ dalam larutan yang sedikit asam.
Contoh obat KOMPOSISI Per kapsul : Fe Glukonat 250 mg, Mangan Sulfat 200 mg, Tembaga Sulfat 200 mg, Vitamin C 50 mg, Asam Folat 1000 mg, Vitamin B12 7,5 mg, Sorbitol 25 mg.
INDIKASI Anemia yang disebabkan oleh kekurangan besi & mineral lain yang merupakan kontribusi untuk pembentukan darah. Juga sesuai untuk wanita hamil & menyusui.
Reaksi – reaksi ion besi (III) Memakai larutan 0,5M dari besi(III) klorida Fecl3.6H20. larutan harus berwarna kuning jernih. Jika larutan berubah menjadi coklat , karena hidrolisis harus ditambahkan beberapa tetes asam klorida.
Larutan ammonia Fe3+ + 3NH3 + 3H2O Fe (OH)3 + 3NH 4 + Endapan coklat merah seperti gelatin dari besi (III) Hidroksida, yang tak larut dalam reagensia berlebihan, tetapi larut dalam asam. Fe3+ + 3NH3 + 3H2O Fe (OH)3 + 3NH 4 + Pengendapan tak terjadi jika ada serta asam – asam organic tertentu (lihat reaksi 8 dibawah). Besi (III)oksida; oksida yang dipijarkan dapat larut dengan sukar dalam larutan encer, tetapi melarut setelah dididihkan dengan keras bersama asam klorida pekat. 2Fe(OH)3 Fe2 O3 + 3H2O Fe2O3 + 6H+ 2Fe3+ + 3H2O
Larutan natrium hidroksida endapan coklat kemerahan besi (III) hidroksida yang tak larut dalam reagensia berlebihan (perbedaan dari alumunium dan kromium): Fe3+ + 3OH- Fe (OH)3
Gas Hidrogen sulfida 2Fe3+ + H2S 2Fe2+ + 2H+ + S Dalam larutan asam mereduksi ion – ion besi (III) menjadi besi (II) dan terbentuk belerang sebagai endapan putih susu: 2Fe3+ + H2S 2Fe2+ + 2H+ + S Jika suatu larutan netral besi (III) klorida ditambahkan pada larutan hydrogen sulfida jenuh yang baru saja dibuat,, timbul mula – mula pewarnaan kebiruan, diikuti dengan pengendapan belerang. Warna biru ini disebabkan oleh larutan koloid belerang yang ukuran partikelnya sangat kecil. Reaksi ini bisa dipakai untuk menguji baru atau tidaknya larutan larutan hydrogen sulfida.
Larutan ammonium sulfida Terbentuk endapan hitam, yang terdiri dar besi (II) sulfida dan belerang : 2Fe3+ + 3S2- 2FeS + S Dalam asam klorida, endapan besi (II) sulfide hitam itu melarut dan warna putih dari belerang menjadi nampak jelas : FeS + 2H+ H2S + Fe2+ Dari larutan yang basa, kita memperoleh besi (III) sulfida hitam : 2Fe3+ + 3S2- Fe2S3 Dengan diasamkan dengan asam klorida, ion besi (III) direduksi menjadi besi (II), dan terbentuk belerang : Fe2S3 + 4H+ 2Fe2+ + 2H2S + S Endapan besi (II)sulfida yang lembab, bila terkena udara, perlahan – lahan dioksidasikan menjadi besi (III) hidroksida yang coklat : 4FeS + 6H2O + 3O2 4Fe (OH)3 + 4S
Kalium sianida (Racun) Bila ditambahkan perlahan – lahan, menghasilkan endapan coklat kemerahan besi (III) sianida: Fe3+ + 3CN- Fe(CN)3 Dalam reagensia berlebihan, endapan melarut menghasilkan larutan kuning, pada mana terbentuk ion heksasianoferat (III): Fe(CN)3 + 3CN- [Fe(CN)6]3- Reaksi – reaksi ini harus dilaksanakan dalam kamar asam, karena asam bebas yang terdapat dalam larutan besi (III)klorida membentuk gas hydrogen sianida dengan reagensia: H+ + CN- HCN
Larutan kalium heksasionaferat(II) Endapan biru tua, besi (III) heksasianoferat (biru Prusia): 4Fe3+ + 3[Fe(CN)6]4- Fe4[Fe(CN)6]3 Endapan tak larut dalam asam encer, tetapi terurai dalam asam klorida pekat. Reagensia yang sangat berlebihan melarutkannya sebagian atau seluruhnya, pada masa diperoleh larutan yang berwarna biru tua. Natrium hidroksida mengubah endapan menjadi merah, karena terbentuk besi (III) oksida dan ion heksasianoferat (II): Fe4 [Fe(CN)6]3 + 12OH- 4Fe(OH)3 + 3[Fe(CN)6]4- Asam oksalat juga melarutkan biru perusia, membentuk larutan biru; proses ini pernah dipakai untuk membuat tinta tulis berwarna biru.
Kalium heksasianoferat (III) Dihasilkan pewarnaan coklat, oleh pembentukan kompleks yang tidak terdisosiasi , yaitu besi (III) heksasianoferat (III): Fe3+ + [Fe(CN)6]3- Fe[Fe(CN)6] Dengan menambahkan hydrogen peroksida atau sedikit larutan timah (II)klorida, bagian heksasianoferat (III) dari senyawa ini direduksi, dan mengendaplah biru prusia.
Larutan dinatrium hydrogen fosfat terbentuk endapan putih kekuningan besi (III)fosfat: Fe3+ + HPO42- FePO4 + H+ Reaksi ini reversible, karena terbentuk suatu asam kuat yang melarutkan endapan. Sebaiknya tambahkan sedikit natrium asetat yang akan bertindak sebagai buffer terhadap asam kuat itu : CH3COO- + H+ CH3COOH Asam asetat yang terbentu dalam reaksi ini, tak melarutkan endapan. Reaksi keseluruhan dengan ada sertanya natrium asetat, dapat ditulis Fe3+ + HPO42- + CH3COO- FePO4 + CH3COOH
Larutan natrium asetat Diperoleh pewarnaan coklat kemerahan, yang disebabkan oleh pembentukan ion kompleks dengan komposisi [Fe3(OH)2 (CH3COO)6]+ . reaksi 3Fe3+ + 6CH3COO- + 2H2O [Fe3(OH)2(CH3COO)6]+ + 2H+ Jika larutan diencerkan dan dididihkan, terbentuk endapan coklat kemerahan, besi (III) asetat basa: [Fe3(OH)2(CH3COO)6]+ + 4H2O 3Fe(OH)2CH3COO + 3CH3COOH + H+
Endapan coklat-kemerahan terbentuk bila ada asam klorida: Reagensia kupferon, garam ammonium dari nitrosofenilhidroksilamina C6H5(NO)ONH4 Endapan coklat-kemerahan terbentuk bila ada asam klorida: Fe3+ + 3C6H5N(NO)ONH4 Fe[C6H5N(NO)O]3 + 3NH4+ Endapan larut dalam eter. Endapan tak larut dalam asam, tetapi dapat terurai oleh ammonia atau alkali hidroksida, pada mana terbentuk endapan besi (III) hidroksida.
Larutan ammonium tiosianat Dalam larutan yang sedikit asam, dihasilkan pewarnaan merah – tua (perbedaan dari ion besi(II)), yang disebabkan karena pembentukan suatu kompleks besi(III) tiosianat yang tak terdiosiasi: Fe3+ + 3SCN- Fe(SCN)3 molekul yang tak bermuatan ini dapat diekstraksi oleh eter atau amil alcohol. Selain ini, terbentuk pula serangkaian ion – ion kompleks, seperti: [Fe(SCN]2+), [Fe(SCN)2]+, [Fe(SCN)4]-, [Fe(SCN)5]2-, dan [fe(SCN)6]3-.
Asam organik berbasa dua membentuk ion kompleks dari jenis : Komposisi produk dalam larutan air, bergantung terutama pada jumlah-jumlah relative besi dan tiosianat yang terdapat. Fosfat, arsenat, borat, iodat, sulfat, asetat, oksalat, tartat, sitrat, dan asam” bebas yang bersangkutan , mengganggu, karena membentuk kompleks – kompleks yang stabil dengan ion besi (III). Asam organik berbasa dua membentuk ion kompleks dari jenis : Fe3+ + 3COO22- {Fe[(COO)2]3} Ion – ion flourida dan merkurium (II) memutihkan warna larutan, karena pembentukan kompleks heksafloroferat(III) [FeF6]3- yang lebih stabil dan merkurium (II) tiosianat yang tak berdisosiasi: Fe(SCN)3 + 6F- [FeF6]3- + 3SCN- 2Fe(SCN)3 + 3Hg2+ 2Fe3+ + 3Hg(SCN)2 Harus dihindarkan adanya nitrit – nitrit, sebab dalam larutan asam mereka membentuk nitrosil tiosianat NOSCN yang menghasilkan warna merah, yang hilang ketika dipanaskan, serupa halnya dengan besi (III).
Asam 7-iodo-8-hidroksikuinolina-5-sulfonat (atau reagensia feron) SO3H I N OH Pewarnaan hijau atau biru kehijauan dengan garam – garam besi(III) dalam larutan yang sedikit asam (pH 2,5 – 3,0). Besi (II) tak bereaksi: hanya tembaga yang mengganggu.
Uji kering Uji pipa tiup. Bila senyawa – senyawa besi dipanaskan diatas arang dengan natrium karbonat, dihasilkan partikel – partikel logam besi yang abu – abu; partikel – partikel ini biasanya sukar dilihat, tetapi ndapat dipisahkan dari arang dengan memakai suatu magnet. Uji manik boraks. Dengan besi yang berjumlah sedikit, manik ini berwarna coklat – kekuningan ketika panas dan kuning ketika dingin dalam nyala oksidasi, dan hijau muda dalam nyala reduksi; dengan besi yang berjumlah banyak, manic berwarna coklat kemerahan dalam nyala oksidasi.
FERITRIN adalah suatu kombinasi vitamin dan mineral. Contoh obat : Feritrin FERITRIN adalah suatu kombinasi vitamin dan mineral. FERITRIN mengandung Besi Hidroksi Polimaltosa (BHP) yang mempunyai beberapa kelebihan diantaranya: Absorpsi: Inti besi (III) hidroksida polinuklear, secara superfisial dikelilingi oleh sejumlah molekul polimaltosa yang terikat secara non-kovalen. Besi dalam inti polinuklear berikatan dengan struktur yang mirip dengan ferritin fisiologis. Proses absorpsi aktif terjadi tanpa disertai proses oksidasi dan aman dari pelepasan radikal bebas. Meminimalisasi terjadinya interaksi antara BHP dengan makanan yang mengandung chelating agent..
Komposisi : Fe(III) hydroxide poymaltose complex 300 mg, Folic acid 1 mg, a-carotene 10.000 iu, vit B1 10mg, vit B12 8mcg, vit B2 2,5 mg, vit B6 50mg, vit C 100mg, Vit D 400iu, Ca laktat 250 mg, ca pantothenate 7,5 mg, copper sulphate 0,1 mg,nicotinamide 20mg, K iodide 0,1 mg. Indikasi : nutrisi tambahan untuk hamil dan laktasi, terutama untuk mencegah defisiensi zat besi. Pencegahan dan pengobatan anemia defisiensi besi pada malnutrisi, masa penyembuhan, pertumbuhan dan pada lansia.
—Virgil Garnett Thomson Try a thing you haven’t done three times. Once, to get over the fear of doing it. Twice, to learn how to do it. And a third time, to figure out whether you like it or not. —Virgil Garnett Thomson