Sosiologi Pendidikan Sosiologi Politik Sosiologi Hukum Sosiologi Psikologi Psikologi Hukum Sosiologi Agama Sosiologi Kesehatan Sosiologi Industri Sosiologi Desain Sosiologi Budaya Sosiologi Ekonomi Sosiologi Komunikasi
Kajian Sosiologi meliputi sbb: Sosiologi Pendidikan Sosiologi Politik Sosiologi Hukum Sosiologi Agama Sosiologi Komunikasi Sosiologi Kesehatan Sosiologi Ekonomi Sosiologi Industri Sosiologi Desain Sosiologi Budaya
Sosiologi Pendidikan Definisi Sosiologi pendidikan menurut F.G. Robbins Sosiologi khusus yang tugasnya menyelidiki struktur dan dinamika proses pendidikan. Struktur mengandung pengertian teori dan filsafat pendidikan, sistem kebudayaan, struktur kepribadian dan hubungan kesemuanya dengantata sosial masyarakat. Sedangkan dinamika yakni proses sosial dan kultural, proses perkembangan kepribadian,dan hubungan kesemuanya dengan proses pendidikan. Definisi Sosiologi pendidikan menurut H.P. Fairchild Sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang fundamental. Definisi Sosiologi pendidikan menurut Prof. DR S. Nasution,M.A. Ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik. Definisi Sosiologi pendidikan menurut Drs. Ary H. Gunawan Ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan analisis atau pendekatan sosiologis.
Sosiologi Pendidikan Sosiologi ialah pengetahuan yang mempelajari hubungan sosial antara sesama manusia (individu dan individu), antara individu dengan kelompok, serta sifat perubahan-perubahan dalam lembaga-lembaga dan ide-ide sosial. Latar belakang timbulnya sosiologi pendidikan ialah disebabkan karena masyarakat mengalami perubahan sosial yang cepat. Perubahan sosial itu menimbulkan cultural lag. Cultural lag ini merupakan sumber masalah sosial dalam masyarakat. Masalah sosial itu di alami oleh dunia pendidikan. Lembaga pendidikan tidak mampu mengatasinya kemudian ahli sosiologi menyumbangkan pemikiran-pemikirannya untuk memecahkan masalah itu, maka lahirlah sosiologi pendidikan. Tujuan sosiologi pendidikan pada dasarnya untuk mempercepat dan meningkatkan pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan. Karena itu, sosiologi pendidikan tidak akan keluar darim uapaya-upaya agar pencapaian tujuan dan fungsi pendidikan tercapai menurut pendidikan itu sendiri.
Sosiologi Agama Sosiologi agama mempelajari peran agama di dalam masyarakat; praktik, latar sejarah, perkembangan dan tema universal suatu agama di dalam masyarakat. Menurut pandangan sosiolog, agama yang terwujud dalam kehidupan masyarakat adalah fakta sosial. Sebagai suatu fakta sosial, agama dipelajari oleh sosiolog dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Disiplin ilmu yang dipergunakan oleh sosiolog dalam mempelajari masyarakat beragama itu disebut Sosiologi Agama. Sosiologi Agama adalah suatu cabang ilmu yang otonom, muncul sekitar akhir abad ke 19. Pada prinsipnya ilmu ini sama dengan Sosiologi Umum, yang membedakannya adalah obyek materinya. Sosiologi Umum membicarakan semua fenomena yang ada pada masyarakat umum, sedangkan Sosiologi Agama membicarakan salah satu aspek dari berbagai fenomena sosial, yaitu agama dalam perwujudan sosial.
Sosiologi Komunikasi Sosiologi komunikasi melihat bagaimana manusia berinteraksi dengan media, bagaimana efek media sebagai akibat dari interaksi tersebut, dan bagaimana perubahan dan konsekuensi sosial yang ada di masyarakat sebagai akibat dari efek media massa. Sosiologi komunikasi menjembatani studi sosiologi dan studi-studi komunikasi, dimana jembatan itu dibangun berdasarkan kajian sosiologi tentang interaksi sosial menariknya kedalam studi komunikasi yang berkaitan erat dengan dampak media maupun perkembangan teknologi komunikasi. Secara komprehensif Sosiologi Komunikasi mempelajari tentang interaksi sosial sebagai aspek yang berhubungan dengan interaksi tersebut seperti bagaimana interaksi (komunikasi) itu dilakukan dengan menggunakan media, bagaimana efek media sebagai akibat dari interaksi tersebut, samapai dengan bagaimana perubahan-perubahan sosial di masyarakat yang didorong oleh efek media berkembang serta konsekuensi sosial yang ditanggung masyarakat sebagai akibat dai perubahan-perubahan yang didorong oleh media. (Burhan Bungin,31:2009)
Ranah Sosiologi Komunikasi
Sosiologi Kesehatan Sosiologi kesehatan diartikan pula sebagai bidang ilmu yang menempatkan permasalahan penyakit dan kesehatan dalam konteks sosio kultural dan perilaku. Menurut ASA (American Sociological Association; 1986) Sosiologi kesehatan : merupakan sub bidang yang mengaplikasikan perspektif, konsep-konsep dan teori-teori serta metodologi di bidang sosiologi untuk melakukan kajian terhadap fenomena yang berkaitan dengan penyakit dan kesehatan manusia. Perkembangan Sosiologi Kesehatan dipengaruhi oleh 4 faktor utama yaitu: perubahan pola penyakit dari yang bersifat akut dan infeksi (influensa dan tuberculosis) ke yang bersifat chronic dan bersifat degeneratif (hati, kanker dsb) sebagai penyebab kematian (mortality dan morbidity); meningkatnya focus perhatian pada faktor perilaku berkaitan dengan health dan illness; meningkatnya pemahaman tentang arti penting interaksi antara dokter dan pasien; kian kompleknya system pelayanan kesehatan masyarakat;
Sosiologi Kesehatan Kontribusi sosiolog kesehatan : study tentang health, healing dan illness melalui perspektif sosiologi untuk memahami bahwa perilaku manusia terbentuk oleh kelompok di mana mereka eksis dan oleh interaksi sosial di mana mereka berada dalam kelompok; pendekatan teori sosiologi functionalism, conflict; interactions, dan secara empiris melalui penelitian sosial Tugas penting sosiolog adalah mendemonstrasikan dan memfokuskan perhatian pada pengaruh faktor sosio kultural dan kekuatan institusi terhadap health, healing dan illness serta mengembangkan kebebasan dan sikap kritis. Dua faktor yakni macro factors (kondisi struktur sosial) dan micro factors (pilihan personal) sebagai faktor yang berpengaruh penting terhadap pembentukan gaya hidup.
Sosiologi Industri Industri dan masyarakat mempunyai hubungan dan saling mempengaruhi. Industri menimbulkan berbagai perubahan sosial dan ekonomi dalam masyarakat. Industri sendiri harus beradaptasi dengan latar belakang pekerjanya, memahami karakter masyarakat tempat industri berada. Contohnya bagaimana pendirian perusahaan industri, seperti nuklir atau semen mendapat resistensi dari masyarakat Sosiologi industri adalah cabang ilmu sosiologi yang mengkaji hubungan antara fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat dengan kegiatan industri. Materi yang dipelajari dalam kajian ini meliputi; peranan industri dalam perubahan sosial, aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi, hubungan industri dengan berbagai struktur masyarakat.
Sosiologi Industri Secara historis dan sosiologis, kemunculan sosiologi industri tidak bisa dilepaskan dari terjadinya revolusi industri, revolusi sosial, penemuan teknologi. Sosiologi Industri mempunyai pengalaman historis tiga negara besar di eropa (Inggris, Perancis dan Jerman) abad ke 17. Akibat revolusi sosial dan politik adalah tergantinya struktur sosial- politik lama dengan struktur baru, berpindahnya kekuasaan politik ke tangan kalangan progresif yang beraliansi dengan kaum kapitalis dan borjuis yang populis. Terjadinya revolusi industri, secara umum dikaitkan dengan penemuan mesin uap, penemuan dibidang komunikasi, mesin cetak. Akibat revolusi industri dan teknologi; perkembangan sporadis sektor ekonomi, perubahan sosial, migrasi, urbanisasi, dan perubahan kebijakan sosial.
Sosiologi Desain Dalam kajian ilmu – ilmu sosial secara umum, aspek – aspek yang berkaitan dengan ilmu – ilmu sosial tersebut menjadi kajian utama, yang dalam hal tertentu memiliki implikasi ke arah upaya pemecahan masalah Demikian juga dalam kajian yang lebih spesifik, namun penekanannya pada aspek - aspek yang berhubungan dengan upaya – upaya pemecahan kreatifnya. Sosiologi desain merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku individu, sekelompok orang atau masyarakat yang dipengaruhi oleh karya desain tertentu atau sebaliknya, yaitu karya-karya desain yang menciptakan situasi social tertentu dengan pendekatan-pendekatan secara komprehensif. Tujuannya adalah untuk analisis sosial, maupun untuk masukan kepada para pelaku desain sebagai dasar untuk memecahkan masalah, atau upaya untuk mencari jalan keluar melalui pendekatan desain yang baru, ataupun kebijakan sosial baru.
Sosiologi Desan Sosiologi desain menyangkut tiga unsur utama yaitu Manusia ↔ Benda ↔ Sistem Nilai. Kegiatan desain yang berkaitan dengan pemberdayaan sektor ekonomi, tidak terlepas dari kebijakan pembangunan, tenaga kerja, produk yang dihasilkan, system pemasaran, gaya hidup masyarakat konsumennya dan juga wilayah- wilayah yang mendukungnya. Dalam kajian Sosiologi Desain, hal-hal yang dipaparkan cenderung berbasis fenomena sosial kebendaan yang telah lazim dan banyak kasusnya disekitar kita. Seperti misalnya hubungan antara manusia, kebijakan pembangunan, gaya hidup masyarakat, dan dunia kebendaan. Untuk dapat menganalisa dan berkontribusi positif terhadap fenomena sosial yang ada maka diperlukan Tindakan Sosial yang tepat guna untuk Perubahan Sosial yang lebih baik.
Sosiologi Budaya Sosial budaya merupakan segala hal yang dibuat oleh manusia berdasarkan pikiran dan akal budinya dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga dapat menjadi ciri khas dari masyarakat tersebut. Sosial budaya mengacu pada kehidupan masyarakat yang menekankan pada aspek adat istiadat dan kebiasan masyarakat itu sendiri. Terciptanya sebuah kebudayaan atau sosial budaya di masyarakat tak lain karena peran interaksi antara manusia dengan alam sekitarnya, maka terciptalah kebudayaan, yang pada lama-kelamaan bisa terjadi perubahan sosial.
Sosiologi Ekonomi Sosiologi ekonomi adalah studi sosiologis yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara ekonomi dan fenomena sosial. Asumsi yang dibangun sosiologi ekonomi dalam melihat fenomena ekonomi adalah tindakan ekonomi sebagai suatu bentuk tindakan sosial, tindakan ekonomi disituasikan secara sosial, dan institusi ekonomi merupakan konstruksi sosial. Sosiologi ekonomi didefinisikan sebagai studi tentang bagaimana cara orang atau masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap barang dan jasa, dengan menggunakan pendekatan sosiologi. Pertama, fenomena ekonomi yaitu gejala bagaimana cara orang atau masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap barang dan jasa yang langka. Kedua, pendekatan sosiologis yaitu berupa kerangka acuan, variabel-variabel dan model-model yang digunakan oleh para sosiolog dalam memahami dan menjelaskan kenyataan sosial atau fenomena yang terjadi dalam masyarakat.
Perspektif Sosiologi tentang Sosiologi Ekonomi
Sosiologi Ekonomi Sebuah kajian yang mempelajari hubungan antara masyarakat, yang di dalamnya terjadi interaksi sosial dengan ekonomi Masyarakat yang mempengaruhi ekonomi Ekonomi mempengaruhi masyarakat Pendekatan sosiologis yang diterapkan pada fenomena ekonomi
Sosiologi Ekonomi Pendekatan sosiologis yang diterapkan pada fenomena ekonomi
Fenomena Ekonomi
Tokoh peletak dalam Sosiologi Ekonomi Karl Marx : Nasib hubungan sosial ketika segela sesuatu menjadi komoditas, ekonomi merupakan fondasi (suprastruktur) Max Weber : Economy and society Emile Durkheim: Division of Labor in Society Pembagian kerja merupakan sarana utama bagi penciptaan kohesi dan solidaritas bagi penciptaan kohesi dan solidaritas dalam masyarakat modern
Karl Marx (1818 – 1883) The economic and Philosophical Manuscripts Nasib hubungan sosial ketika segala sesuatu menjadi komoditas yang dapat dijual dan dibeli The power of money in bourgeois society and estranged labor Distorsi dan proses kerja ketika tenaga kerja dijadikan komoditas Munculnya keterasingan yang dialami oleh para pekerja dalam masyarakat yang didominasi oleh hak pilih pribadi Keterasingan merupakan suatu kondisi dimana manusia didominasi oleh kekuatan yang diciptakan sendiri, yang menghadirkan ‘sesuatu’ yang asing baginya Contoh, pada kasus perampasan lahan para petani ketika kolonialisme dengan kekuatan pemaksa dan seperangkat aturannya masuk ke Indonesia kala itu. Para petani yang tidak memiliki akses terhadap sarana produksi yang telah diikat oleh kekuatan pemaksa dan kepemilikan pribadi mau tidak mau harus menjual tenaga kerja mereka untuk dapat bertahan hidup dalam kungkungan sistem kapitalisme.
A Contribution to critique of political economy Ekonomi merupakan pondasi dari masyarakat dan diatas pondasi ini dibangun struktur politik dan hukum Pondasi infrastruktur merupakan keseluruhan kekuatan produksi dan kekuatan sosial Capital Komoditas diciptakan melalui tenga kerja, kemudian komoditas ditukarkan demi uang, uang diubah menjadi penindasan dan pertentangan kelas Sebagai gambaran, misalnya terdapat suatu perusahaan pabrik telepon seluler. Para pemilik kapital dengan modalnya membeli tenaga kerja manajer, ilmuwan, buruh manufaktur dan sarana-sarana produksi yang dibutuhkan dalam manufaktur telepon seluler. Sarana-sarana produksi yang dibutuhkan seperti pabrik, alat-alat pabrik, besi, plastik sampai karet sempilan telepon seluler diproduksi menjadi telepon seluler melalui pencurahan tenaga kerja para pekerja tersebut dengan bagian serta keahliannya masing-masing. Tanpa kerja, sarana-sarana produksi tersebut tidak akan bertambah nilainya karena hanya menjadi seonggok barang yang bahkan dapat berkurang nilainya (misalnya berkarat dan tak dapat lagi digunakan). Setelah telepon seluler diproduksi, telepon seluler dijual untuk menghasilkan laba bagi para pemegang kapital.
Max Weber (1864 – 1920) - Economy and Society Tindakan Ekonomi adalah suatu bentuk tindakan sosial Tindakan ekonomi tidak bisa dipisahkan dari status, kemampuan sosial dan kekuasaan Tindakan Ekonomi disituasikan secara sosial Perdagangan, uang dan pasar lebih diilhami oleh motif keuntungan Institusi Ekonomi dikonstruksikan secara sosial Pertumbuhan ekonomi dihasilkan oleh produktifitas lembaga ekonomi Jaringan memainkan peran penting dalam institusi ekonomi terutama di era modern
Emile Durkheim (1858 – 1917) The division of labor in society Pembagian kerja merupakan sarana utama bagi penciptaan kohesi dan solidaritas di dalam masyarakat modern Tingginya tingkat pembagian kerja dan peranan yang berbeda antar setiap orang menyebabkan orang menggantikan basis ikatan atas dasar kesamaan (mekanis) dengan ketidaksamaan (organis) Muncul ketergantungan dan saling membutuhkan demi menciptakan kesejahteraan Masyarakat desa memiliki homogenitas pekerjaan yang tinggi misalnya sebagai petani. Karena kesamaan yang dimiliki oleh masyarakat desa, membuat membuat kesadaran kolektif antara individu di dalam masyarakat itu sangat tinggi. Masyarakat desa juga homogenitas dalam hal kepercayaan di bandingkan masyarakat kota. Contoh dalam solidaritas organis ialah perusahaan dagang. Misalnya dalam suatu pabrik, ada kecenderungan orang berada di mesin teknisi, pengawas, penjual, orang yang memegang pembukuan, sekretaris, dan seterusnya. Semua kegiatan mereka memiliki hubungan spesialisasi dan saling ketergantungan. Sehingga sistem tersebut membentuk solidaritas menyeluruh yang berfungsi berdasarkan pada saling ketergantungan.
Joseph Schumpeter History of Economic analysis Analisis ekonomi adalah untuk mempelajari bagaimana orang bertingkah laku pada waktu tertentu dan apa pengaruh dari tingkah laku tersebut Sosiologi ekonomi mempelajari mengapa mereka melakukan tingkah laku tersebut dalam konteks institusional yang lebih luas dimana aktivitas ekonomi dilakukan Capitalism, socialism, and democracy Kapitalisme tidak mampu bertahan karena kapitalisme tidak berdaya terhadap musuhnya sendiri
Karl Polanyi (The great transformation dan embedded economy) Mengidentifikasi ada empat institusi yang menjadi pilar peradaban abad ke-19: keseimbangan kekuatan internasional (the international balance of power), standar harga emas (the gold standard), mekanisme pasar bebas (self regulating markets), negara yang bersikap liberal (the liberal state). Proses pasar dan ekonomi melekat (embedded) pada pranata-pranata sosial yang ada. Polanyi juga menjelaskan mengenai perilaku ekonomi. Ia berpendapat bahwa perilaku ekonomi sesungguhnya melekat di dalam hubungan-hubungan sosial yang berlangsung setiap hari
Karl Polanyi (The great transformation dan embedded economy) “The outstanding discovery of recent historical and anthropological research is that man’s economy, as a rule, is submerged in his social relationships. He does not act so as to safeguard his individual interest in the possession of material goods; he acts so as to safeguard his social standing, his social claims, his social assets.” (Polanyi 1944:46) Penemuan luar biasa dari penelitian sejarah dan antropologi saat ini adalah, bahwa ekonomi umat manusia, sebagai suatu aturan, melekat dalam hubungan-hubungan sosial. Orang tidak melakukan tindakan ekonomi dalam rangka melindungi kepentingan individualnya untuk memiliki barang-barang material, melainkan bertindak untuk melindungi status sosialnya, tuntutan sosialnya, serta aset sosialnya).
Pemikiran Sosiologi Ekonomi Modern Sosiologi pilihan rasional Memasukkan konsepsi pilihan rasional dan individualisme metodologis ke dalam sosiologi Sosio ekonomi Perlunya mengkaitkan ekonomi dengan politik, psikologi dan ilmu sosial lainnya PSA – Ekonomi Analisis psikologi, sosiologi dan antropologi dapat membantu pemecahan persoalan ekonomi
Sosiologi Psikologis Bidang sosiologi yang berfokus pada tindakan sosial berskala mikro. Bidang ini dapat disebut melekat dengan "miniaturisme sosiologis", menilai keseluruhan masyarakat melalui studi pikiran, emosi dan kelakuan dari sekelompok kecil juga individu. Masalah khusus bagi sosiolog psikologi adalah cara menjelaskan berbagai jenis fakta demografi, sosial, dan budaya terhadap interaksi sosial manusia.
Sosiologi Psikologis Beberapa topik besar dalam bidang ini adalah ketidaksetaraan sosial, dinamika kelompok, prasangka, agresi, persepsi sosial, kelakuan kelompok, perubahan sosial, kelakuan nonlisan, sosialisasi, keselarasan, kepemimpinan, identitas sosial dan interaksionisme simbolis. Psikologi sosial menaruh perhatian pada pengaruh sosial, juga persepsi dan interaksi sosial.
Sosiologi Politik Istilah sosiologi politik berasal dari dua kata, yaitu sosiologi dan politik. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat, kelompok-kelompok sosial, dan tingkah laku individu baik individual maupun kolektif dalam konteks sosial. Politik atau ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari kekuasaan sebagai konsep inti. Sosiologi politik adalah sebuah penyelidikan antara masalah-masalah yang berkesinambungan antara masyarakat dan politik. Konsep sosiologi politik menyangkut empat konsep yaitu sosialisasi politik, partisipasi politik, rekruitmen politik dan komunikasi politik. Pengertian sosiologi politik yakni cabang ilmu sosiologi yang menganalisa sebab dan akibat dosial dari peranan kekuatan dalam suatu masyarakat. Denga terjadinya konflik sosial dan politik maka berakibat terjadinya perubahan terhadap pengalokasian tersebut (Gordon Marshall) Sosiologi politik adalah ilmu yang memfokuskan perhatiannya pada aspek di kelas atau tingkat sosial, gerakan sosial, parpol, aksi politik, dan politik global (Tom Bottomove)
Sosiologi Politik Ilmu tentang kekuasaan pemerintahan otoritas, komando dalam semua masyarakat manusia yang bukan saja masyarakat nasional, tetapi juga dalam masyarakat lokal dan masyarakat lainnya (Maure Dekverger) Studi yang mempelajari hubungan kekuasaan yang saling bergantung antara negara dan masyarakat sipil (Fanlks) Sosiologi politik adalah suatu proses khususnya, proses keterkaitan antara masyarakat dan politik, hubungan antara struktur-struktur sosial dan hubungan antara tingkah laku sosial dan tingkah laku politik (Rush dan Ahoff) Sosiologi politik merupakan studi mengenai hubungan antara masalah-masalah politik dalam masyarakat antara struktur sosial dan struktur politik, dan antara tingkah laku sosial dengan tingkah laku politik (Drs. Mangohi Rahuman, M.Si) Disiplin ilmu yang mempelajari hubungan antara masyarakat dan politik hukum dengan masyarakat, lembaga-lembaga politik disuatu sisi dan masyarakat dengan proses politik (sosialisasi, partisipasi, rekrument komunikasi dan konflik lain) (A.A. Said Gatara,M.Si dan Moh. Dzulkiah Said, M.Si)
Sosiologi Hukum Menurut Gerald Turkel, pendekatan sosiologi hukum menyangkut hubungan hukum dengan moral dan logika internal hukum. Fokus utama pendekatan sosiologi hukum yaitu : pengaruh hukum terhadap perilaku sosial; pada kepercayaan-kepercayaan yang dianut oleh masyarakat dalam the social world mereka; pada organisasi sosial dan perkembangan sosial serta pranata hukum tentang hukum itu dibuat dan kondisi-kondisi sosial yang menimbulkan hukum. Sosiologi Hukum adalah kajian ilmiah tentang kehidupan sosial. Salah satu misi dari sosiologi hukum adalah memprediksi dan menjelaskan berbagai fenomena hukum, yaitu bagaimana suatu kasus memasuki sistem hukum dan bagaimana penyelesaiannya. Sosiologi hukum juga menggunakan fakta-fakta tentang lingkungan sosial di tempat hukum itu berlaku.
Sosiologi Hukum Menurut Donald Black dalam mengkaji hukum sebagai government social control, sosiologi hukum mengkaji hukum sebagai suatu kaidah khusus yang berlaku serta dibutuhkan guna menegakkan ketertiban dalam kehidupan masyarakat. Hukum dipandang sebagai suatu rujukan yang akan digunakan oleh pemerintah dalam hal melakukan pengendalian terhadap perilaku warga masyarakat. Persoalan pengedalian sosial tersebut dikaji oleh sosiologi hukum dalam kaitannya dengan sosialisasi, dimana proses dalam pembentukan masyarakat sebagai makhluk sosial yang menyadari eksistensi sebagai kaidah sosial yang ada dalam masyarakat, yang meliputi kaidah moral, agama dan kaidah sosial lainnya. Dengan adanya kesadaran tersebut, diharapkan agar warga masyarakat menaatinya. Berkaitan dengan itu, tampaklah sosiologi hukum cenderung memandang sosialisasi sebagai proses yang mendahului dan menjadi prakondisi sehingga memungkinkan pengendalian sosial dilaksanakan secara efektif.
Sosiologi Hukum Kajian Sosiologi Hukum adalah pembahasan tentang perubahan, yang mencakup perubahan hukum dan perubahan masyarakat serta hubungan timbal balik di antara keduanya. Salah satu persepsi penting dari kajian sosiologi hukum ialah perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat direkayasa, dalam hal ini direncanakan terlebih dahulu oleh pemerintah dengan menggunakan perangkat hukum sebagai alatnya. Berdasarkan fenomena ini, Menurut Achmad Ali lahirlah konsep law as a tool of social engineering yang berarti bahwa hukum sebagai alat untuk secara sadar mengubah masyarakat atau hukum sebagai alat rekayasa sosial. Oleh karenanya, dalam upaya menggunakan hukum sebagai alat rekayasa sosial diupayakan pengoptimalan efektivitas hukum pun menjadi salah satu topik bahasan sosiologi hukum.
Hal inilah yang menjadi titik pokok dalam perbedaan Sosiologi dengan Ilmu-ilmu Hukum yg lain. Soskum memberikan pandangan Baru bagi masyarakat dalam memandang Hukum yang dulu hanya dipandang kaku saja, yaitu Hukum sebagai Undang-Undang atau yang sering disebut Hukum dalam pandangan normatif. Tapi dengan adanya Sosiologi hukum, memungkinkan masyarakat memahami Sosiologi Hukum sebagai suatu gejala masyarakat dalam penganalisaannya. Dari tahun ketahun, kesadaran masyarakat terhadap Undang-Undang yang diberlakukan semakin peka, dibanding dengan masa orde lama atau orde baru, sekarang denga adanya demokrasi, masyarakat dapat bertindak kritis terhadap suatu penjalanan Undang-Undang. Hal inilah yang menjadi gejala masyarakat dalam Prespektif Sosiologi Hukum.
Karakteristik Sosiologi Hukum Sosiologi Hukum adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang secara empiris dan analitis mempelajari hubungan timbal-balik antara hukum sebagai gejala sosial, dengan gejala gejala sosial lain. Studi yang demikian memiliki beberapa karakteristik, yaitu : Sosiologi hukum bertujuan untuk memberian penjelasan terhadap praktek praktek hukum. Apabila praktek itu dibedakan kedalam pembuatan undang undang, penerapanya, dan pengadilanya, maka ia juga mempelajari bagaimana praktek yang terjadi dari kegiatan hukum tersebut. Sosiologi hukum senantiasa menguji kekuatan empiris (empirical validity) dari suatu peraturan atau pernyataan hukum. Pernyataan yang bersifat khas di sini adalah "Bagaimanakah dalam kenyataannya peraturan tersebut?", "Apakah kenyataan seperti yang tertera dalam bunyi perturan tersebut?".
Karakteristik Sosiologi Hukum Sosiologi hukum tidak melakukan penilaian terhadap hukum. Tingkah laku yang Mentaati hukum atau yang menyimpang dari hukum sama-sama menjadi obyek dari bahasan ilmu ini. Pendekatan yang demikian itu kadang-kadang menimbulkan salah paham, seolah-olah sosiologi hukum ingin membenarkan praktek-praktek yang melanggar hukum. Contohnya : Lampu kuning di perempatan harusnya pelan-pelan, siap-siap berhenti, tapi dalam kenyataannya malah ngebut, Kemudian, lampu merah di perempatan, kalau tidak ada polisi, pengemudi terus jalan. Paradigma di Indonesia bahwa, Polisi, Hakim, Jaksa, sebagai hukum
Pendekatan yang demikian itu kadang - kadang menimbulkan salah paham, seolah-olah sosiologi hukum ingin membenarkan praktek praktek yang melanggar hukum. Sekali lagi bahwa sosiologi hukum tidak memberikan penilaian, melainkan mendekati hukum Sebagai obyektifitas semata dan bertujuan untuk menjelaskan terhadap fenomena hukum yang nyata. Semua perilaku hukum dikaji dalam nilai yang sama tanpa melihat apakah itu benar, karena sosiologi hukum sesungguhnya adalah seinwissenschaaft (ilmu tentang kenyataan). Jadi orang-orang sosiologi hukum tidak boleh apriori, contoh : pelaku pidana tidak bisa dimaknai orang yang selalu jahat.
Perbandingan Karakteristik Hukum Sosiologi Sosiologi Hukum Ilmu Induk Ilmu Sosiologi Sifat Kajian Hub. Normatik/ Logistik Kausalitas (exprerience) Titik Tolak Sollen (ius) Fakta (sein) Teori Ajaran pandang ttg norma Hub. antar gejala sistem Kedudukan HK Sbg titik tolak/orientasi Sbg Alat Uji Obyek kajian Norma Perilaku Metode Prosedur Ilmu hukum Logika Deduktif Induktif