Anamnesis dan pemeriksaan fisis sebelum imunisasi Bernie Endyarni Medise Divisi Tumbuh Kembang – Pediatri Sosial Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI - RSCM
Anamnesis Sebelum memberikan imunisasi kepada anak, dokter harus melakukan: Anamnesis pada orang tua: mengenai keadaan anak, imunisasi yang dibutuhkan, riwayat KIPI sebelumnya. Edukasi mengenai manfaat dan hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian imunisasi.
Anamnesis Langkah yang harus dilakukan adalah: Dokter memberi salam pada pasien/orangtua dan melakukan tanya jawab dengan orangtua Menanyakan identitas pasien Nama Usia Jenis kelamin Menanyakan jadwal imunisasi yang telah diberikan dan melihat catatan imunisasi yang ada serta KIPI yang ada dari imunisasi sebelumnya.
Anamnesis Memberikan penjelasan kepada orang tua: Imunisasi dapat melindungi anak terhadap bahaya penyakit Imunisasi mempunyai manfaat lebih besar dibandingkan risiko kejadian ikutan yang dapat ditimbulkannya. Imunisasi tidak melindungi anak 100% tetapi dapat memperkecil risiko tertular dan memperingan dampak bila terjadi infeksi. Memberi penjelasan mengenai jenis vaksin yang akan diberikan dan cara penyuntikan yang akan dilakukan.
Jadwal imunisasi PPI - Kemenkes
Indikasi kontra Memastikan bahwa tidak ada kontraindikasi pemberian imunisasi: Kontraindikasi mutlak (absolut): riwayat syok anafilaksis, demam tinggi Alergi terhadap bahan yang terdapat di dalam vaksin (misalnya neomisin)
Indikasi kontra Terdapat kontraindikasi terhadap vaksin yang akan diberikan: ensefalopati sesudah pemberian vaksin pertusis sebelumnya. Terdapat kelainan kulit pada daerah kulit yang akan disuntikkan Anak yang mengalami imunokompromais merupakan kontraindikasi pemberian vaksin hidup: HIV/AIDS, kanker dan mendapat pengobatan steroid jangka panjang, radioterapi atau kemoterapi.
Pemeriksaan fisis Anak yang akan mendapatkan imunisasi harus diperiksa terlebih dahulu secara teliti Meyakinkan bahwa anak dalam keadaan sehat dan tidak terdapat kontraindikasi pemberian imunisasi. Lege artis dan menyeluruh, dimulai dari antropometri, tanda vital, dan pemeriksaan fisis dari kepala hingga kaki. Pastikan anak tidak demam tinggi atau menderita penyakit infeksi lain.
Pemeriksaan secara menyeluruh
Imunisasi Hepatitis B Sebelum pemberian imunisasi Hepatitis B jelaskan: Imunisasi Hepatitis B sangat penting untuk mencegah kanker hati. Indonesia termasuk daerah endemis tinggi Hepatitis B. Imunisasi Hepatitis B diberikan dengan cara penyuntikkan intramuskuler Kemungkinan timbulnya KIPI berupa reaksi lokal di tempat suntikan. Sampai saat ini tidak ada indikasi kontra absolut pemberian vaksin Hepatitis B.
Penyuntikkan Hepatitis B Vaksin Hepatitis B Uniject Penyuntikkan Hepatitis B
Imunisasi Polio Sebelum pemberian imunisasi polio jelaskan kepada orangtua bahwa: Imunisasi Polio sangat penting untuk mencegah anak tertular virus Polio yang menyebabkan kelumpuhan. Imunisasi Polio ada 2 cara sesuai jenis imunisasi yang digunakan: OPV adalah dengan cara meneteskan vaksin ke mulut anak IPV diberikan dengan menyuntikkan secara intramuskularis.
Vaksin Polio OPV merupakan vaksin virus hidup. OPV merupakan indikasi kontra untuk: Anak dengan imunosupresi dari suatu penyakit seperti HIV Anak yang menggunakan kemoterapi Anak yang menggunakan steroid dosis tinggi dan lama. Sebagai gantinya dapat diberikan IPV.
Vaksin Polio OPV IPV
Vaksin Polio
Imunisasi DTP Sebelum pemberian imunisasi DTP jelaskan: Imunisasi DTP sangat penting untuk melindungi anak dari penyakit difteri, pertussis dan tetanus. Selanjutnya perlu ditanyakan apakah ada kontra indikasi imunisasi DTP seperti: Menanyakan kontraindikasi mutlak terhadap pemberian vaksin pertussis dalam DTP: 1.Riwayat anafilaksis pada pemberian vaksin sebelumnya 2.Ensefalopati seseudah pemberian vaksisn pertussis sebelumnya.
Imunisasi DTP Tanyakan pada pemberian pertama apakah ada riwayat: Hiperpireksia, anak tiba-tiba pucat, hipotonus dan tidak atau kurang memberi respons yang terjadi dalam 48 jam setelah DTP, anak menangis terus menerus selama 3 jam dan riwayat kejang dalam 3 hari sesudah imunisasi DTP. Jelaskan pemberian imunisasi DTP diberikan dengan menyuntikkan secara intramuskuler KIPI yang mungkin terjadi seperti bengkak ditempat suntikan, demam, kejang, menangis berkepanjangan.
Imunisasi DPT
Imunisasi BCG Sebelum pemberian imunisasi BCG jelaskan Imunisasi BCG sangat penting untuk melindungi anak dari penyakit tuberkulosis. Pemberian imunisasi BCG diberikan dengan menyuntikkan secara intra kutan/intradermal, di deltoid kanan. Penyuntikan BCG akan menimbulkan: Ulkus local yang superfisial sekitar 3 minggu setelah penyuntikan. Ulkus tertutup krusta, akan sembuh dalam 2-3 bulan dan meninggalkan parut bulat dengan diameter 4-8 mm.
Kontraindikasi BCG Selanjutnya perlu ditanyakan apakah ada kontra indikasi imunisasi BCG seperti: 1.Reaksi uji tuberculin > 5mm 2.Menderita infeksi HIV atau dengan risiko tinggi infeksi HIV, imunokompromais akibat pengobatan kortikosteroid, penyakit keganasan. 3.Menderita gizi buruk 4.Menderita demam tinggi 5.Menderita infeksi kulit yang luas 6.Pernah sakit tuberculosis
Contoh sakit kulit di tempat yang akan disuntik http://quizlet.com/12511784/dermatology-flash-cards/
Penyuntikkan intradermal Imunisasi BCG Vaksin BCG Penyuntikkan intradermal
Penyuntikkan BCG
Abses Scar BCG
Imunisasi Campak Sebelum pemberian imunisasi campak jelaskan: Imunisasi campak sangat penting untuk melindungi anak dari penyakit campak. Tanyakan apakah ada kontra indikasi imunisasi campak seperti imunodefisiensi primer, sekunder karena keganasan, pengobatan imunosupresif , TB yang tidak diobati, anak immunocompromised karena HIV.
Imunisasi Campak Jelaskan pemberian imunisasi campak diberikan dengan menyuntikkan secara subkutan di lengan atas (deltoid). Pada anak yang terinfeksi HIV tanpa imunosupresi berat dan tanpa bukti kekebalan terhadap campak, bisa mendapat imunisasi campak.
Imunisasi Campak Vaksin Campak Anak sakit Campak
Terima kasih