KURIKULUM 2013 SD / MI DWI TYAS UTAMI
Tujuan Pendidikan Nasional (Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003) Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sikap Spiritual beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Sikap Sosial berakhlak mulia, sehat, mandiri, dan demokratis serta bertanggung jawab Pengetahuan berilmu Keterampilan cakap dan kreatif
Keterkaitan Kompetensi Lulusan antar Jenjang Pendidikan KI Kelas IIII Kelas IV Kelas V Kelas VI Tujuan Pendidikan Nasional KI Kelas IIII Kelas IV Kelas V Kelas VI KL SD/MI SMP/MTs SMA/K/MA PT/PTA Proses Perumusan Integrasi Vertikal Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Himpunan Kompetensi Inti Mata Pelajaran Himpunan Kompetensi Dasar Proses Pembentukan Mata Pelajaran Integrasi Horisontal KL : Kompetensi Lulusan
Himpunan Kompetensi Dasar Keterkaitan antara Kompetensi Lulusan, Kompetensi Dasar dan Matapelajaran untuk SD KI Kelas I Kelas II Kelas IIII Kelas IV Kelas V Kelas VI KI Kelas I Kelas II Kelas IIII Kelas IV Kelas V Kelas VI Kompetensi Lulusan KI Kelas I Kelas II Kelas IIII Kelas IV Kelas V Kelas VI Kompetensi Lulusan KI Kelas I Kelas II Kelas IIII Kelas IV Kelas V Kelas VI Kompetensi Lulusan Proses Perumusan Integrasi Vertikal Mata Pelajaran Himpunan Kompetensi Dasar Proses Pembentukan Mata Pelajaran Integrasi Horisontal .. Kurikulum 2013 menekankan pentingnya penguatan kompetensi sikap (spiritual dan sosial) lulusan ... .... memanusiakan manusia .... KI : Kompetensi Inti
PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL 4. Penyesuaian Beban KBK 2004 KTSP 2006 3. Penguatan Proses KURIKULUM 2013 2. Pendalaman dan Perluasan Materi 1. Penataan Pola Pikir dan Tata Kelola TANTANGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL
Pengembangan Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar (PP 19/2005) [Setiap standar memiliki: Tantangan, Persoalan, dan Solusi masing-masing] Kurikulum 2013 STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN STANDAR PEMBIAYAAN Peningkatan Kualifikasi & Sertifikasi Pembayaran Tunjangan Sertifikasi Uji Kompetensi dan Pengukuran Kinerja PP 19 Tambahkan sasaran RPJMN? Rehab Gedung Sekolah Penyediaan Lab dan Perpustakaan Penyediaan Buku BOS Bantuan Siswa Miskin BOPTN/Bidik Misi (di PT) Manajemen Berbasis Sekolah
Tantangan Pengembangan Kurikulum Tantangan Masa Depan Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA Masalah lingkungan hidup Kemajuan teknologi informasi Konvergensi ilmu dan teknologi Ekonomi berbasis pengetahuan Kebangkitan industri kreatif dan budaya Pergeseran kekuatan ekonomi dunia Pengaruh dan imbas teknosains Mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan Materi TIMSS dan PISA Kompetensi Masa Depan Kemampuan berkomunikasi Kemampuan berpikir jernih dan kritis Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal Memiliki minat luas dalam kehidupan Memiliki kesiapan untuk bekerja Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan Persepsi Masyarakat Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif Beban siswa terlalu berat Kurang bermuatan karakter Fenomena Negatif yang Mengemuka Perkelahian pelajar Narkoba Korupsi Plagiarisme Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..) Gejolak masyarakat (social unrest) Perkembangan Pengetahuan dan Pedagogi Neurologi Psikologi Observation based [discovery] learning dan Collaborative learning
Pengembangan Kurikulum Dinamika Kurikulum Pedagogi, Psikologi Perkembangan Perubahan Kebutuhan Pengembangan Kurikulum SDM yang Kompeten Akademik Pengetahuan Pengetahuan Industri Keterampilan Keterampilan Sosial-Budaya Sikap Sikap
Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan Kurikulum No KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013 1 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan 2 Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran 3 Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan, 4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai 5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas) 32
Perkembangan Kurikulum di Indonesia 1947 Rencana Pelajaran → Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai 1975 Kurikulum Sekolah Dasar 2004 Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 1968 Kurikulum Sekolah Dasar 1994 Kurikulum 1994 2013 ‘Kurikulum 2013’ 1945 1955 1965 1975 1985 1995 2005 2015 1984 Kurikulum 1984 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 1973 Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) 1964 Rencana Pendidikan Sekolah Dasar 1997 Revisi Kurikulum 1994
Pola Pikir KBK 2004 Pola Pikir KTSP 2006 Pola Pikir Kurikulum 2013
Pola Pikir KBK 2004 dan KTSP 2006 Lengan Kiri Muka Kiri Kerah Lengan Kanan Muka Kanan Saku Belakang
Kemeja Lengan Panjang Warna Biru Pola Pikir Kurikulum 2013 Kemeja Lengan Panjang Warna Biru Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan 58 cm) 58 cm 38 cm 83 cm 92 cm 86 cm Lengan Kiri Lengan Kanan Muka Kanan Muka Kiri Belakang saku kerah
Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum Elemen Ukuran Tata kelola KTSP 2006 Kurikulum 2013 Guru Kewenangan Hampir mutlak Terbatas Kompetensi Harus tinggi Sebaiknya tinggi. Bagi yang rendah masih terbantu dengan adanya buku Beban Berat Ringan Efektivitas waktu untuk kegiatan pembelajaran Rendah [banyak waktu untuk persiapan] Tinggi Buku Peran penerbit Besar Kecil Variasi materi dan proses Rendah Variasi harga/beban siswa Siswa Hasil pembelajaran Tergantung sepenuhnya pada guru Tidak sepenuhnya tergantung guru, tetapi juga buku yang disediakan pemerintah Pemantauan Titik Penyimpangan Banyak Sedikit Besar Penyimpangan Pengawasan Sulit, hampir tidak mungkin Mudah
Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum Proses Peran KTSP 2006 Kurikulum 2013 Penyusunan Silabus Guru Hampir mutlak [dibatasi hanya oleh SK-KD] Pengembangan dari yang sudah disiapkan Pemerintah Hanya sampai SK-KD Mutlak Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan Supervisi pelaksanaan Penyediaan Buku Penerbit Kuat Lemah Hampir mutlak Kecil, untuk buku pengayaan Kecil, untuk kelayakan penggunaan di sekolah Mutlak untuk buku teks, kecil untuk buku pengayaan Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kecil, untuk pengembangan dari yang ada pada buku teks Supervisi penyusunan dan pemantauan Supervisi pelaksanaan dan pemantauan Pelaksanaan Pembelajaran Pemantauan kesesuaian dengan rencana [variatif] Pemantauan kesesuaian dengan buku teks [terkendali] Penjaminan Mutu Sulit, karena variasi terlalu besar Mudah, karena mengarah pada pedoman yang sama 40
Langkah Penguatan Tata Kelola Menyiapkan buku pegangan pembelajaran yang terdiri dari: Buku pegangan siswa Buku pegangan guru Menyiapkan guru supaya memahami pemanfaatan sumber belajar yang telah disiapkan dan sumber lain yang dapat mereka manfaatkan. Memperkuat peran pendampingan dan pemantauan oleh pusat dan daerah dalam pelaksanaan pembelajaran.
Langkah Pendalaman dan Perluasan Materi Evaluasi ulang ruang lingkup materi: Meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan bagi siswa Mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan siswa Menambahkan materi yang dianggap penting dalam perbandingan internasional Evaluasi ulang kedalaman materi sesuai dengan tuntutan perbandingan internasional [s/d reasoning] Menyusun kompetensi dasar yang sesuai dengan materi yang dibutuhkan
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review: 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik. Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: Observing [mengamati] Questioning [menanya] Associating [menalar] Experimenting [mencoba] Networking [Membentuk jejaring] Pembelajaran berbasis intelejensia tidak akan memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%) Personal Inter-personal Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning
Langkah Penguatan Proses Karakteristik Penguatan Pembelajaran Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,.... Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu [discovery learning] Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif Penilaian Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi Menekankan pada pertanyaan yang mebutuhkan pemikiran mendalam [bukan sekedar hafalan] Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa Menggunakan portofolio pembelajaran siswa
Prosedur Penyusunan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 Standar Kompetensi Lulusan Baru SK-KD Lama Mapel per kelas (KTSP 2006) Mempertahankan SK KD lama yang sesuai dengan SKL Baru Merevisi SK KD lama disesuaikan dengan SKL Baru Menyusun SK KD Baru Evaluasi Sumber Kompetensi [Mapel per kelas] Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Baru
STANDAR KOMPETENSI SKL Satuan Pendidikan Standar kompetensi merupakan penjabaran dari standar kompetensi lulusan (SKL). SKL secara keseluruhan terdiri atas : SKL Satuan Pendidikan Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran Standar Kompetensi ( SK ) Kompetensi Dasar ( KD ) Mata Pelajaran Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.
Hard Skill adalah penguasaan ilmu pengetauan, tekhnologi dan keterampilan yang berhubungan dengan bidang keilmuan tertentu. Menenkankan aspek kognitif Contoh : Membuat alat yang berguna - Mengetahui cara pembuatan - Mengetahui tujuan - Mengetahui kegunaan alat Soft Skill adalah keterampilan seseoang dalam berhubungan dengan orang lain ( Interpersonal Skills ) dalam mengatur dirinya sendiri ( Intrapersoal Skill ). Soft Skill dipengaruhi oleh : Kebiasaan berpikir Berkata Bertindak Bersikap Soft Skill dapat berubah dengan cara berlatih membiasakan diri dengan hal-hal yang baru.
Mafaat Soft Skill :. 1. Bersifat mandiri. 2. Membangun Karakter. 3 Mafaat Soft Skill : 1. Bersifat mandiri 2. Membangun Karakter 3. Membangun kepribadian yang berkualitas 4. Menumbuhkan rasa percaya diri 5. Dapat bersosialisasi dalam team 6. Menumbuhkan kepekaan wawasan pemikiran 7. Membentuk jiwa yang kritis
KOMPETENSI INTI Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari siswa. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok saling terkait yaitu : Sikap keagamaan (kompetensi inti 1) Sikap sosial (kompetensi 2) Pengetahuan (kompetensi inti 3) Penerapan pengetahuan (kompetensi 4) dikembangkan saat belajar tentang pengatehauan dikembangkan dalam PBM secara integratif penerapan pengetahuan Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi.
*Kurikulum: Kompetensi Lulusan, Isi, Struktur, Proses Pembelajaran, Proses Penilaian, Silabus, Buku* Kurikulum yang dapat menghasilkan insan Indonesia yang: Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif melalui penguatan Sikap, Keterampilandan Pengetahuan yang terintegrasi Produktif Kreatif Inovatif Afektif
Tema Kurikulum 2013 Tema Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. 2. Tema kurikulum ini mendasarkan pada analisis kompetensi yang harus dimiliki dan kuasai oleh anak didik di abad ke21.
KURIKULUM 2013 Tematik Terpadu Kelas I sampai degan VI Penekanan pada pendidikan karake ter Pengurangan jumlah mata pelajaran yang dibarengi dengan penambahan jam belajar - Jumlah mapel menjadi 6 mata pelajaran, yaitu : PPKn, BI, Matematika, Seni Budaya dan Prakarya, pendidikan Jasmani/Olah Raga dan Kesehatan - Jam pelajaran per minggu SD : Kelas I = 30 jam II = 32 jam III = 34 jam Kelas IV, V, VI masing-masing 36 jam IPA dan IPS diintegrasikan menjadi satu, namun substansi IPA dan IPS tetap diajarkan Kompetensina berkelanjutan dari SD / MI, SMP/MTs, SMA, SMK / MA didesign secara berkesinambungan Memiliki pendekatan yang lebih utuh dengan berbasis pada kreatif siswa Memenuhi 3 komponen utama pendidikan, yaitu : keterampilan (skill )dan sikap ( attitude ) dan penegetahuan ( knowledge ) yang akan menjadi penguatan dalam pembentukan karakter Proses pembelajaran menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik melalui penilaian berbasis tes dan portofolio saling melengkapi
KTSP vs Kur. 2013 SD KTSP Kurikulum 2013 Mata pelajaran mendukung kompetensi tertentu Setiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi Matapelajaran berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri Mata pelajaran terkait satu sama lain dan diikat oleh kompetensi inti tiap kelas Bhs Indonesia sejajar dg matapelajaran lain Bhs Indonesia PENGHELA matapelajaran yg lain ( sikap dan keterampilan berbahasa) Mata pelajaran diajarkan dg pendekatan berbeda Matapelajaran diajarkan dengan pendekatan yg sama (saintifik) yg meliputi pengamatan, bertanya, mencoba, menalar secara logis, dst Tiap jenis isi materi diajarkan secara terpisah Berbagai macam materi diajarkan terpadu, terkait satau sama lain (cross curriculum, integrated curriculum ) Tematik di kelas 1-3 Tematik kelas 1-6
STRUKTUR KURIKULUM SD Untuk anak SD belum perlu diajak berpikir tersegmentasi Ada keluhan terlalu banyak buku yang dibawa ke sekolah, sehingga perlu penyederhanaan Sistem guru kelas perlu dioptimalkan, dengan memudhakna dan meringankan guru dalam menyiapkan bahan ajar Banyak negara menerapkan tematik penuh di SD seperti: Finlandia, Jerman, Scotlandia, Singapura, Hongkong, dll
Beberapa Implementasi Mata plajaraan berkurang dari 10 menjadi 6 Integrasi IPA dan IPS dengan matapelajaran lain Pengembangan diri diintegrasikan dengan semua mata pelajaran Muatan lokal diubah menjadi seni budaya, prakarya, pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan Jam pelajaran ditambah 4 jam untuk perbaikan proses dan ssistem evaluasi
PROSES PEMBELAJARAN KONSEP PEMBELAJARAN Pengetahuan: kritis, kreatif, analisis, dan evlauasi Sikap: religius, mengerti dan toleran dalam perbedaan Keterampilan: komunikasi, dan memiliki keahlian kerja
PENDEKATAN Student Centre Active and Cooperative Learning Contextual
PROSES PENILAIAN Ditekankan pada kemampuan pengetahuan, sikap, dan keterampilan hidup yang dibutuhkan anak di abad 21 Penilaian mendukung proses pembelajaran kreatif Memberi ruang kreativitas jawaban yang beragam Assesment tidak didisain tertutup
PENDEKATAN DAN METODE PENILAIAN Pendekatan penilaian kurikulum 2013, yaitu penilaian yang KONSTRUKTIF. Beberpa metode penilaian: Portofolio Penilaian proses Menalar dan pemecahan masalah
STRUKTUR KURIKULUM SD No Komponen I II III IV V VI Kelompok A 1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 2 PPKN 5 6 3 Bahasa Indonesia 8 10 7 Matematika IPA * IPS Kelompok B Seni Budaya & Prakarya (termasuk muatan lokal**) Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan (termasuk muatan lokal). Jumlah 30 32 34 36 Catatan: * KD IPA dan IPS kelas I s.d. Kelas III diintegrasikan ke mata pelajaran lainnya ** Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
Jadwal Implementasi No Jenjang Satuan Kelas Tahun 2013 2014 2015 1 SD II III IV V VI 2 SMP VII VIII IX 3 SMA/SMK X XI XII
Tingkat Kesiapan No Komponen Tingkat Kesiapan 1 Sarana Prasarana Tidak ada kebutuhan sarpras khusus [dapat menggunakan yang sudah ada] 2 Siswa Tidak ada prasyarat khusus bagi siswa karena mulai pada awal jenjang kelas ( SD dibagi jadi dua jenjang kelas: I-III, IV-VI) Tidak memerlukan tambahan biaya pribadi bagi siswa 3 Buku Sebagian besar disiapkan. [Untuk yang tidak disiapkan, kompetensi dasarnya telah disiapkan sehingga dapat disiapkan oleh penerbit] 4 Guru Materi Sebagian besar materi adalah sama dengan kurikulum yang lalu Proses pembelajaran Disiapkan melalui pelatihan Proses penilaian 5 Kepala/Pengawas Sekolah Disiapkan melalui pelatihan terkait dengan instructional leadershipnya 6 Manajemen Sekolah Khusus SMA/K, diperlukan manajemen sekolah yang disiapkan melalui panduan dan pelatihan
BUKU KELAS I KELAS I Kelas Judul Buku/Tema SISWA TEMATIK 1. Diriku 2. Kegemaranku 3. Kegiatanku 4. Keluargaku 5. Pengalamanku 6. Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri 7. Benda, Binatang, dan Tanaman di sekitarku 8. Peristiwa Alam AGAMA 9. Agama Islam dan Budi Pekerti 10. Agama Kristen dan Budi Pekerti 11. Agama Katholik dan Budi Pekerti 12. Agama Hindu dan Budi Pekerti 13. Agama Budha dan Budi Pekerti 14. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti GURU Buku guru dilengkapi dengan: Pedoman Proses Pembelajaran Pedoman Penilaian Pedoman Pelaksanaan Remedial Materi Pengayaan Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua
BUKU KELAS IV Kelas Judul Buku/Tema KELAS IV SISWA TEMATIK 1. Indahnya Kebersamaan 2. Selalu Berhemat Energi 3. Peduli terhadap Makhluk Hidup 4. Berbagai Pekerjaan 5. Menghargai Jasa Pahlawan 6. Indahnya Negeriku 7. Cita-Citaku 8. Daerah Tempat Tinggalku 9. Makanan Sehat dan Bergizi AGAMA 10. Agama Islam dan Budi Pekerti 11. Agama Kristen dan Budi Pekerti 12. Agama Katholik dan Budi Pekerti 13. Agama Hindu dan Budi Pekerti 14. Agama Budha dan Budi Pekerti 15. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti GURU Buku guru dilengkapi dengan: Pedoman Proses Pembelajaran Pedoman Penilaian Pedoman Pelaksanaan Remedial Materi Pengayaan Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua
Contoh Buku
Terima Kasih Semoga Bermanfaat DWI TYAS UTAMI