TUGAS KELOMPOK TIK 2012 UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
HAL-HAL YANG MENGUNTUNGKAN DARI HIDROPONIK
Advertisements

BUDIDAYA LABU SIAM (sechium edule).
Hama & Penyakit Cabai.
SORGHUM SEBAGAI DIVERSIFIKASI PANGAN DI NUSA TENGGARA TIMUR
KULIAH PEMBEKALAN KULIAH KERJA PROFESI
PENGENDALIAN HAMA SECARA KIMIAWI
TEKNIK-TEKNIK PENGENDALIAN HAMA
DEFINISI BENIH / BIBIT Dr
Perkembangan Penyakit dan Strategi Pengelolaan Produk Pascapanen
Dosis Pupuk KIMIA Semakin TINGGI
PENGELOLAAN TANAH PADA TANAMAN MELON
KACANG PANJANG.
Kandungan Gizi Pada Talas
STAF LABORATORIUM ILMU TANAMAN
Risqa Perdana Putra Tri Dhika Utami Yanuarika Alyun TS
JAGUNG Jagung merupakan komoditi tanaman pangan utama
Pengelolaan Hama Terpadu
Anthorium bunga Syarat tumbuh Suhu 14 – 28 oC
Devi Nuraini A Dian Rahayu Dwi Agustiyanto Edi Kurniawan FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012.
HASIL PERTANIAN BUAH-BUAHAN
GAHARU Teknik Pembibitan CUT RIZLANI KHOLIBRINA ASWANDI Oleh :
PENGENALAN DAN PENANGANAN HAMA PENYAKIT PADA TANAMAN TOMAT
TEKNIK BUDIDAYA TOMAT.
Pokok Bahasan: RANCANGAN REKOMENDASI PENANGANAN
Karya tulis ilmiah Budidaya Sayuran Organik
Peronika Hasibuan, Rizka Handayana P, Sobhan Zainal Arifin
MENYIAPKAN LAHAN DAN MEDIA
MEMBIAKAN TANAMAN DENGAN CARA SUSUAN
TEKNIK BUDIDAYA JAGUNG
TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN
BUDIDAYA SISTEM PERTANIAN VERTIKAL (VERTIKULTUR)
Oleh : YOANITA FADLILAH IRIANI
PADI ORGANIK SISTEM SRI.
Jenis, sumber, teknik pengumpulan data dan analisis data
DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
Merencanakan Pergiliran Tanaman Organik
Oleh: Jakes Sito. SP TUMPANG SARI.
KOMPONEN OPT Hama adalah binatang yang merusak tanaman sehingga mengakibatkan kerugian secara ekonomi. Patogen adalah jasad renik (mikroorganisme) yang.
BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pelajaran Aplikasi Komputer
Hasil Pekerjaan Paket teknologi pertanian organic
PENYAKIT ANTRAKNOSE PADA TANAMAN CABAI MERAH
KULTUR TEKNIS 1. Iklim 2. Tanah 3. Bibit 4. Penanaman
“PROSPEK KOMODITAS TOMAT”
PENGENDALIAN KULTURAL PADA TANAMAN CABAI
MELAKUKAN PEMUPUKAN PADA BIBIT TANAMAN
Lahan Potensial dan Lahan Kritis
Bunga Krisan.
KELOMPOK 1 1.MOTA EJA MONEKA 2. NIA MARLINA 3. MERINA 4. LAULA
Pendahuluan Etnobotani : ilmu yang mempelajari pemanfaatan tumbuhan secara tradisional oleh suku bangsa yang masih primitif atau terbelakang. (Soekarman)
PERTUMBUHAN BIJI SEMANGKA
MONOKULTUR POLA TANAM KELOMPOK 5 : Ananda Setya P
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN
BUDIDAYA SAYUR ORGANIK
PUPUK HIJAU Kelompok 7 Destia Novita Sari
TODAPOT (Tanaman Obat Dalam Pot)
Budidaya Tanaman Sirsak
Di susun Oleh : CUCU ENDAH LESTARI
Pengendalian OPT Terpadu Pada Tanaman Pisang
UNSUR – UNSUR DAN CIRI – CIRI PERTANIAN
BUDIDAYA TANAMAN PANGAN PADI
OLEH : RAHAYU NINGSIH OCTAVIANI B
BERDASARKAN HASIL WAWANCARA DENGAN PETANI YANG SUKSES
Rizal Fahmi Yandari Amri Syahputra Rizal Fahmi Yandari Amri Syahputra.
“PROSPEK KOMODITAS TOMAT”
TEKNOLOGI BUDIDAYA KRISAN HIDROPONIK
Sebagai Pemenuhan Tugas “pengelolaan tanah berlanjut”
Modul 6 Kegiatan Pembelajaran 3
BUDIDAYA GANYONG Ganyong merupakan tanaman tropis yang tidak manja tahan terhadap naungan, Dapat tumbuh di segala jenis tanah dan iklim. tidak membutuhkan.
BUDIDAYA KEDELAI. Kedelai merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak memberi manfaat tidak saja digunakan sebagai bahan pangan tetapi.
Transcript presentasi:

TUGAS KELOMPOK TIK 2012 UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN Oleh : UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI MALANG 2012

‘PENGENDALIAN PENYAKIT PADA TOMAT DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN ‘PENGENDALIAN PENYAKIT PADA TOMAT ( Lycopersicon esculatum Mill. ) ’ OLEH : Putri Nawang W. 115040200111178 Kelas L DOSEN PEMBIMBING Dr.Anton Muhibuddin,SP.,MP.

PENGENDALIAN PENYAKIT PADA TOMAT ( Lycopersicon esculatum Mill. ) ’ BAB I BAB II PENDAHULUAN PEMBAHASAN BAB III DAFTAR PUSTAKA PENUTUP DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

BAB I PENDAHULUAN Tomat merupakan tanaman sayuran yang penting. Hal ini dikarenakan kandungan vitamin A dan C dalam tomat yang cukup besar. Selain itu, tomat juga mengandung kandungan gizi lain yaitu karbohidrat, protein, lemak dan kalori yang juga bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan. Dalam mengkonsumsi buah tomat, tentu kita juga akan memilih-milih, buah tomat mana yang berkualitas baik dan layak untuk dikonsumsi. Berbagai bentuk proses penanaman tomat, penting untuk diperhatikan. Mulai dari syarat tumbuh, bentuk pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, penanggulangan hama penyakit serta segala bentuk proses pada masa panen dan pasca panen. Alasan pemilihan judul tersebut karena tomat merupakan salah satu buah dengan multi guna yang layak diangkat namanya untuk dijadikan komoditas besar.

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Klasifikasi Umum 2.2 Syarat Tumbuh 2.3 Analisa Survey 2.4 Pemberian Pupuk

2.1 Klasifikasi Umum Tomat Tomat ( lycopersicon esculatum Mill ) Tanaman tomat merupakan tanaman dengan klasifikasi umum sebagai berikut ; Divisi : Spermatopyta Subdivisi : Anglospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Tubiflorae Famili : Solanaceae Marga : Lycopersicon

2.2 Syarat Tumbuh yang Baik 1. Curah hujan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah 750 mm- 1.250 mm/tahun. Curah hujan yang tinggi dapat menghambat persarian. 2. Sinar matahari berintensitas tinggi akan menghasilkan vitamin C dan karoten (provitamin A) yang lebih tinggi. 3. Suhu optimal untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah suhu siang hari 18-29 derajat C dan pada malam hari 10-20 derajat C. 4. Kelembaban relatif yang tinggi sekitar 25% akan merangsang pertumbuhan untuk tanaman tomat yang masih muda. 5. Media tanam, di segala jenis tanah. Terutama banyak mengandung bahan organik serta unsur hara, dengan pH berkisar antara 5,5-7,0. 6. Ketinggian Tempat. Tomat dapat tumbuh diberbagai tempat, baik dataran tinggi ataupun dataran rendah, sesuai dengan jenisnya.

2.3 Analisa Survey 2.3 ANALISA SURVEY DI DESA PANDANREJO, KEC. WAGIR NARASUMBER : PAK MISDIANTO 2.3.1 Cara Tanam 2.3.2 Pemupukan Pembuatan pupuk Organik Pembuatan pupuk tradisional 2.3.3 Hama Penyakit dan Penaggulangannya 2.3.4 Penggunaan Obat Kimia

2.3.1 Cara Tanam Diawali dengan pemberian pupuk dasar, yaitu dengan NPK yang di campur dengan Petroganik (prod. Petro Kimia Gersik) atau Ze-Organik (prod.Kalimantan Timur), yang kemudian dipadukan dengan tanah, lalu ditutupi plastik. Kemudian baru diberi lubang dan siap untuk dilakukan penanaman.

2.3.2 Pemupukan Pembuatan pupuk Organik Dengan mencampurkan air 200 lt bersama 1 lt pupuk organik Bakteri Pengurai Bahan Organik Pupuk Hayati merk “ Semanggi”, kemudian ditambahkan pupuk kandang 1 ton dan dicampur aduk, setelah itu ditutup sembari dibiarkan sampai 21 hari, kemudian siap untuk ditaburkan. Pembuatan pupuk tradisional Mencampurkan akar tanaman tuba dengan tanaman pahit-pahitan seperti daun papaya, temu ireng, butro wali dll, lalu dicampur juga dengan daun cabai, untuk kemudian ditumbuk dan dijadikan satu. Demikian pupuk siap untuk disemaikan.

2.3.3 Hama Penyakit dan Penaggulangannya Ulat tanah (Agrotis ipsilon Hubner) Cara pengendalian : Memberantas dengan cara manual (membunuh satu-persatu). Menggunaan insektisida seperti Fura dan 3G yang disemaikan di sekitar pangkal batang. Pemanfaatan musuh alami (predator, parasitoid, pathogen)

2.3.3 Hama Penyakit dan Penaggulangannya Ulat grayak (Spodoptera litura) Cara pengendaliannya : Menggunakan cara mekanik yaitu dengan mengumpulkan telur-telur ulat dan langsung membunuhnya Memasang perangkap ngengat Menggunakan bahan kimia, melalui penyemprotan pestisida, dll. Tetapi usahakan untuk meminimalisir penggunaan obat kimia.

2.3.3 Hama Penyakit dan Penaggulangannya Ulat buah (Heliotis armigera) Cara mengendalikannya : Memusnahkan langsung buah tomat yang telah terserang ulat, dengan memanfaatkan aksi pathogen anti ulat. Melakukan penyemprotan insektisida seperti Azodrin 15 WSC, Diazinon dll yang dilakukan sebelum ulat masuk ke dalam buah tomat.

2.3.3 Hama Penyakit dan Penaggulangannya Penyakit layu fusarium (Fusarium oxysporum) Cara mengendalikannya, yaitu dengan : Penanaman varietas tomat yang resisten (tahan terhadap hama dan penyakit), Penggunakan mulsa PHP yang terbuat dari plastik untuk menaikkan suhu agar penyakit fusarium mati, menanam di tanah yang bebas nematode. Tidak menanam di tanah bekas tanaman yang telah terserang penyakit layu fusarium, dan segera mencabut tanaman yang telah terserang.

2.3.3 Hama Penyakit dan Penaggulangannya Penyakit layu bakteri (Pseudomonas solanacearum) Cara mengendalikannya, dengan : Membersihkan gulma di sekitar tanaman Penggunakan tanaman bervarietas unggul yang tahan serangan bakteri. Penggunaan bakterisida yang tepat dan sesuai kebutuhan. Pembuatan saluran drainase yang baik untuk mengontrol kelembaban media tanam dan proses aerasi yang ideal untuk menjaga kebutuhan suhu tanaman

2.3.3 Hama Penyakit dan Penaggulangannya Penyakit busuk buah (Erwinia carotovora) Cara mengendalikannya ,yaitu dengan: Penyimpanan di tempat berventilasi cukup Penanamam di musim yang tepat, yaitu kemarau Hasil panen dicuci dengan air klorin 7,5 %. Menjaga kebersihan kebun dari sisa tanaman yang sakit. Menjaga kelembaban tanah agar tidak terlalu tinggi dengan pengaturan jarak tanam.

2.3.3 Hama Penyakit dan Penaggulangannya Penyakit busuk daun (Phytophthora infestans) Cara mengendalikannya, yaitu : Penggunakan fungisida seperti Clorotaloni, Acylalamine, Propamocarb, Oxadityl atau dengan obat kimia lain seperti teleser, dithane,flora dll Penggunaan varietas yang lebih unggul, tahan hama penyakit Pemusnahan tanaman yang terserang penyakit Pemilihan waktu tanam. Pergiliran tanaman (rotasi tanaman).

2.4 Pemberian Pupuk Berimbang Penyuluhan tentang penggunaan pupuk berimbang yang akan diterapkan pada penanaman dan pemupukan sebagai inovasi baru untuk meminimalisir terserangnya tanaman oleh hama dan penyakit, dari Dinas Pertanian setempat. Berikut prosedurnya : 1.Pengolahan Tanah dan Pembibitan 2.Penanaman dan Pemupukan 3.Pemeliharaan

BAB III PENUTUP KESIMPULAN Setiap tanaman tidak luput dari serangan hama penyakit, karena itu perlu bentuk pencegahan dan penanganan atau pengobatan. Bentuk pencegahan bisa dilakukan dengan cara penggunaan pupuk pada media tanam yang selain menyuburkan tanaman juga berfungsi sebagai anti hama dan penyakit. Untuk bentuk pengendaliannya, bisa menggunakan obat kimia atau obat tradisional. Beberapa contoh obat kimia yang sering digunakan untuk tanaman tomat, yaitu teleser, dithane, flora, furadan, dan agristik. Sedangkan untuk penggunaan obat tradisional, bisa menggunakan tanaman akar-akaran dicampur dengan tanaman pahit dan cabe. Cara ini memang paling alami, tidak menimbulkan efek samping bagi tanaman ataupun manusia yang mengkonsumsinya, tetapi penggunaannya dianggap kurang efektif karena memakan waktu yang lama dan banyak tenaga.

DAFTAR PUSTAKA   http://layu%20bakteri.html

TERIMAKASIH