BAB 7 AL- QUR’AN Standar Kompetensi Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang demokrasi Kompetensi Dasar Membaca Q.S. Ali Imran: 159, Asy-Syura: 38 Menyebutkan arti Q.S. Ali Imran: 159, Asy-Syura: 38 Menampilkan perilaku hidup demokrasi dalam kehidupan sehari-hari
Tadarus قُلْ إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (162) لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَاْ أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ (163) [الأنعام/162-163] وَمَا أُمِرُوا إِلاَّ لِيَعْبُدُوا اللهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاَةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ [البينة/5] يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَطِيعُوا اللهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآَخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً [النساء/59] وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلاَ مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً مُبِينًا [الأحزاب/36]
A. Musyawarah فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لاَنْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ [آل عمران/159] Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.
لَهُمْ وَلَوْ عَنْهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي رَحْمَةٍ مِنَ لِنْتَ Tajwid Cara baca Hukum bacaan Bacaan Rahmatimmina Idgam bi gunnah رَحْمَةٍ مِنَ Ling ta Ikhfa لِنْتَ Lahum wa Izhar syafawi لَهُمْ وَلَوْ ‘An hum Izhar عَنْهُمْ Hum fi وَشَاوِرْهُمْ فِي
Kandungan ayat Musyawarah adalah perundingan antarpribadi atau golongan mengenai suatu masalah atau beberapa masalah dengan maksud untuk mengambil keputusan atau kesepakatan bersama
Prinsip-prinsip musyawarah Melandasi musyawarah dengan hati yang bersih, tidak kasar, lemah lembut dan penuh kasih sayang Dalam musyawarah hendaklah bersikap dan berperilaku baik Para peserta musyawarah hendaklah berlapang dada, bersedia memberi maaf apabila dalam musyawarah itu terjadi perbedaan-perbedaan pendapat Hasil musyawarah yang telah disepakati bersama hendaklah dilaksanakan dengan bertawakal kepada Allah ta’âla
B. Anjuran Musyawarah وَالَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلاَةَ وَأَمْرُهُمْ شُورَى بَيْنَهُمْصلى وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ [الشورى/38] Artinya: “Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan salat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
Tanda waqaf bermakna lebih baik berhenti Tajwid Cara baca Hukum bacaan Bacaan Istajaa buu Mad tabi’I اسْتَجَابُوا Mimma Gunnah وَمِمَّا Salah Tanda waqaf bermakna lebih baik berhenti صلى Yungfiquun Ikhfa يُنْفِقُونَ
Kandungan ayat Sifat-sifat orang beriman yang berhak atas surga Allah di antaranya ialah: Senantiasa melaksanakan perintah Allah ta’âla dan meninggalkan segala larangan-Nya Disiplin dalam mengerjakan salat yang hukumnya wajib Selalu bermusyawarah dalam hal-hal yang perlu dimusyawarahkan Menafkahkan sebagian rezeki karunia Allah ta’âla untuk hal-hal yang diridai-Nya