PENGARUH STRUKTUR GOOD CORPORATE GORVERNANCE DAN INTERNAL AUDIT TERHADAP FEE AUDIT EKSTERNAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA PERIODE 2010-2014 PUSPITA SARI 201212011
Latar Belakang Perekonomian masyarakat saat ini sudah mengalami perkembangan yang cukup besar,komunikasi data keuangan seperti laporan keuangan dan data ekonomi lainnya sangat diperlukan oleh organisasi badan usaha. Maka diperlukan tata kelola perusahaan dan pola kepemilikan yang lebih dikenal dengan corporate governance. Pengungkapan corporate governance yang akurat, tepat waktu, dan transparan dapat menambah nilai bagi para stakeholders. (Hikmah, dkk, 2011:2). Laporan keuangan tidak hanya dibutuhkan oleh manajemen perusahaan itu sendiri, melainkan juga para investor, kreditor, dan bahkan masyarakat pada umumnya. Kebutuhan terhadap informasi yang dapat diandalkan, relevan, terpercaya, dan tepat waktu sangat dibutuhkan dalam laporan keuangan. Disinilah kegiatan audit berperan penting untuk menilai dan meningkatkan tingkat keandalan informasi dari suatu laporan keuangan. (Wibowo,dkk.2013:2). Dalam Kode Etik Akuntan Publik tahun 1986 Bab VII pasal 20 disebutkan bahwa seorang akuntan publik berhak menerima honorarium untuk kemahiran pengetahuan yang ia berikan kepada pekerjaan profesional yang disebut fee. Salah satu faktor yang mempengaruhi besar kecilnya fee audit adalah fungsi audit internal. Secara tradisional, fungsi audit internal dirancang untuk melindungi aset perusahaan dan membantu dalam menghasilkan informasi akuntansi yang dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan (Gay dan Simnett dalam Singh dan Newby, 2009).
Rumusan Masalah Apakah independensi dewan komisaris, ukuran dewan komisaris, ukuran komite audit, dan internal audit berpengaruh secara simultan terhadap fee auditor eksternal pada perusahaan manufaktur pada tahun 2010-2014? Apakah independensi dewan komisaris berpengaruh terhadap fee audit eksternal pada perusahaan manufaktur pada tahun 2010-2014? Apakah ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap fee audit eksternal pada perusahaan manufaktur pada tahun 2010-2014? Apakah ukuran komite audit berpengaruh terhadap fee audit eksternal pada perusahaan manufaktur pada tahun 2010-2014? Apakah internal audit berpengaruh terhadap fee audit eksternal pada perusahaan manufaktur tahun 2010-2014?
Tujuan Penelitian Menganalisis pengaruh independensi dewan komisaris, ukuran dewan komisaris, ukuran komite audit,dan internal audit berpengaruh secara simultan terhadap fee auditor eksternal. Menganalisis pengaruh independensi dewan komisaris terhadap fee audit eksternal. Menganalisis pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap fee audit eksternal. Menganalisis pengaruh ukuran komite audit terhadap fee audit eksternal. Menganalisis pengaruh internal audit terhadap fee audit eksternal
Tinjauan Teori Teori Keagenan Teori keagenan mengasumsikan bahwa masing-masing individu cenderung untuk mementingkan diri sendiri. Perbedaan kepentingan antara principal (pemegang saham) dan agen (manajer) dapat menimbulkan suatu informasi asymetri (kesejangan informasi). Masing-masing pihak berusaha memperbesar keuntungan bagi diri sendiri. Good Corporate Gorvernance Suatu sistem yang diterapkan oleh perusahaan untuk mengatur dan mengelola perusahaan secara efektif. Corporate governance merupakan konsep yang didasarkan pada teori keagenan, diharapkan bisa berfungsi sebagai alat untuk memberikan keyakinan kepada para investor bahwa mereka akan menerima return atas dana yang telah mereka investasikan.(Ujiyantho dan Pramuka,2007:6) Internal Audit Menurut Sawyer (2005:10) adalah sebuah penilaian yang sistematis dan obyektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi Fee audit Iskak (1999) dalam Suharli dan Nurlaelah (2008:137) mendefinisikan audit fee adalah honorarium yang dibebankan oleh akuntan publik kepada perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan akuntan publik terhadap laporan keuangan.
Hipotesis
Model Penelitian
Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada 2010-2014 yaitu: Pada tahun 2010, perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI berjumlah 123 perusahaan. Pada tahun 2011, perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI berjumlah 133 perusahaan. Pada tahun 2012, perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI berjumlah 131 perusahaan. Pada tahun 2013, perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI berjumlah 136 perusahaan. Pada tahun 2014, perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI berjumlah 151 perusahaan.
Sampel Adapun kriteria pemilihan sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Saham perusahaan manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-2014 Perusahaan tidak mengalami delisting selama periode pengamatan. Perusahaan menyertakan laporan tahunan beserta laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen selama periode 2010-2014. Mencantumkan akun professional fee dalam laporan keuangan tahunan. Berdasarkan kriteria tersebut, maka jumlah sample dari penelitian ini yang mencakup seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada 2010- 2014 adalah berjumlah 28 perusahaan dengan total 140 data.
Operasional Variabel
TEKNIK ANALISIS DATA 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisisi data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum 2. Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. 3. Uji Asumsi Klasik Pengujian ini juga dimaksudkan untuk memastikan bahwa di dalam model regresi yang digunakan tidak terdapat multikolonieritas dan heteroskedastisitas serta untuk memastikan bahwa data yang dihasilkan berdistribusi normal
Uji Model Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3+ β4X4+ e Dimana : Y = logaritma natural dari fee audit α = konstanta β1 - β4 = kofisien regresi X1 = ukuran komisaris independen X2 = jumlah anggota dewan komisaris X3 = jumlah anggota komite audit per tahun buku X4 = jumlah rapat internal audit ε = standard error of estimate
STATISTIK DRESKRIPTIF Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation lnfees 140 18,68 25,04 21,8513 1,62150 KI 1,00 6,00 2,0357 1,08230 DK 2,00 11,00 4,8071 2,18199 KA 3,00 4,00 3,2857 ,45338 AI 12,00 5,6714 3,05452 Valid N (listwise)
Uji Normalitas Data sebelum Transformasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test lnfees Ki dk ka ai N 140 Normal Parametersa,b Mean 21,8513 2,0357 4,8071 3,2857 5,6714 Std. Deviation 1,62150 1,08230 2,18199 ,45338 3,05452 Most Extreme Differences Absolute ,066 ,306 ,173 ,450 ,279 Positive ,043 Negative -,066 -,169 -,125 -,264 -,164 Kolmogorov-Smirnov Z ,780 3,621 2,045 5,324 3,305 Asymp. Sig. (2-tailed) ,576 0,000 ,000
Uji Normalitas Data setelah Transformasi Tabel 4.5. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Predicted Value N 140 Normal Parametersa,b Mean 21,8512903 Std. Deviation ,34418722 Most Extreme Differences Absolute ,055 Positive ,046 Negative -,055 Kolmogorov-Smirnov Z ,657 Asymp. Sig. (2-tailed) ,782
Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF KI ,833 1,200 DK ,817 1,224 KA ,987 1,013 AI ,962 1,040
Uji Heteroskedastisitas
Std. Error of the Estimate Uji Autokorelasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,321a ,103 ,760 1,60394 2,175 N K = 3 DL DU 140 1,6656 1,7830 1,7830< 2,175 < 2,3344 = du < d < 4-du (tidak terdapat autokorelasi)
UJI REGRESI LINIER BERGANDA Analisis Regresi Berganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 19,500 1,044 18,684 ,000 KI ,377 ,111 ,282 3,391 ,001 DK ,014 ,060 ,019 ,234 ,815 KA -,416 ,302 ,113 1,380 ,170 AI -,006 ,015 ,034 ,412 ,681 Y(LNfee) = 19.500 + 0.377 (KI) + 0.014 (DK) – 0.416 (KA) - 0.006 (AI) + e
UJI SIMULTAN (UJI F) Uji F ANOVAa Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 39,778 4 9,945 3,866 ,005b Residual 347,303 135 2,573 Total 387,081 139 Ho1: Komisaris Independen, Dewan Komisaris, Komite Audit, Internal Audit terhadap Fee Audit Eksternal Ha1 : Komisaris Independen, Dewan Komisaris, Komite Audit, Internal Audit terhadap Fee Audit Eksternal
UJI PARSIAL (UJI T) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 19,500 1,044 18,684 ,000 KI ,377 ,111 ,282 3,391 ,001 DK ,014 ,060 ,019 ,234 ,815 KA -,416 ,302 ,113 1,380 ,170 AI -,006 ,015 ,034 ,412 ,681
UJI KOEFISIEN DETERMINASI Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,321a ,103 ,760 1,60394
Temuan Penelitian Pada penelitian ini, ditemukan beberapa kenyataan yang dianggap perlu untuk dinyatakan agar mampu mendukung hasil penelitian ini yaitu fee audit tidak di spesifikasikan dalam laporan keuangan sehingga sulit ditentukan berapa nominal yang pasti yang dikeluarkan perusahaan dalam pemberian fee audit, kesulitan dalam mengobservasi keberadaan internal audit dalam suatu perusahaan, dan model penelitian masih ada yang tidak memiliki pengaruh yaitu Dewan Komisaris, Komite Audit, dan Internal Audit.
Kesimpulan 1 Komisaris independen, dewan komisaris, komite audit dan internal audit berpengaruh secara bersama-sama terhadap fee audit 2 Komisaris independen berpengaruh positif signifikan terhadap fee audit 3 Dewan komisaris berpengaruh positif tidak signifikan terhadap fee audit 4 Komite audit berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap audit fee audit 5 Internal audit berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap fee audit
Saran Bagi Perusahaan Meningkatkan peran komisaris independen dalam pengawasan terhadap manajemen perusahaan khususnya dalam menunjuk auditor yang berkualitas diharapkan mendapatkan hasil audit yanng lebih baik. Bagi Investor Memberikan tambahan kepada investor dalam menanamkan modalnya ke dalam suatu perushaaan dengan mempertimbangkan kualitas audit dari perusahaan tersebut. Agar laporan keuangan yang di sajikan menjadi acuan investor dalam menaruhkan modalnya Bagi Penelitian Selanjutnya Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat memperpanjang periode penelitian. Mengembangkan instrumen pengukuran untuk menghitung kualitas pengendalian internal perusahaan atas perusahaan – perusahaan publik di Indonesia, misalnya jumlah anggota audit internal. Pengukuran terhadap variabel fee audit pada penelitian mendatang sebaiknya menggunakan perusahan-perusahaan yang mencantumkan data tentang fee audit daripada data mengenai professional fees dalam laporan keuangannya sehingga lebih menggambarkan fee audit. Dalam penelitian selanjutnya diharapkan dalam good corporate governance dapat menambah proxy selain komisaris independen, dewan komisaris dan komite audit.
TERIMA KASIH