RAHMADIA IB SEJARAH ASUHAN KEHAMILAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Disampaikan Dihadapan Mahasiswa S1. FK. UGM
Advertisements

PENYELENGGARAAN PRAKTIK KEDOKTERAN YANG BAIK DI INDONESIA F.Y WIDODO
Peran dan Fungsi Bidan.
Oleh : Ns. Lili Fajria.S.Kep, M.Biomed
Pelayanan Kebidanan By Isna hudaya, S.SiT.
KEBIDANAN SEBAGAI PROFESI
PEKERJAAN, PROFESI, DAN PROFESIONAL
Pemenkes No.573 Tahun 2008 Tentang Standar Profesi Asisten Apoteker
Oleh : RICO NORAHMAN.
MODEL PRAKTIK KEBIDANAN
KEBIDANAN SEBAGAI PROFESI
KONSEP PROFESI DALAM LINGKUP KEPERAWATAN
PENGORGANISASI BIDANG KEPERAWATAN
PEKERJAAN, PROFESI, DAN PROFESIONAL
BAB 12 Etika Dalam Kantor Akuntan Publik
KODE ETIK PROFESI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROFESI & PROFESIONAL.
KOMPETENSI BIDAN INDONESIA Konsep dasar kebidanan Lingkup praktek kebidanan Model asuhan kebidanan Kerangka pengambilan keputusan dalam asuhan kebidanan.
Draft RUU Kebidanan (Midwifery)
HUKUM KEPERAWATAN Peraturan Perundangan Terkait Profesi Perawat
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Profesi Suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dari para anggotanya. Artinya, tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang yang tidak terlatih.
Oleh: Purnamasari Nazara, SST
BAB IV PROFESI DAN FROFESIONAL SERTA KODE ETIK
ASKEB 1 Peran dan tanggung jawab bidan dalam asuhan kehamilan
Oleh :Tim Dosen MK Pengantar Audit SI
PEKERJAAN, PROFESI, DAN PROFESIONAL
KOMPETENSI BIDAN DAN PRAKTEK PROFESIONAL BIDAN
Sejarah Asuhan Kehamilan
STANDAR PROFESI GIZI HERWANTI BAHAR.
Undang-Undang Kesehatan dan Undang-Undang Praktik Kedokteran
INEL MASRAYANTI IB PRINSIP POKOK ASUHAN KEHAMILAN Prinsip-prinsip pokok asuhan antenatal konsisten dengan dan didukung oleh prinsip-prinsip.
KEBIDANAN SEBAGAI PROFESI
JAMPERSAL Kelompok 2.
KEBIDANAN SEBAGAI PROFESI
BABIV ETIKA PROFESI.
Pertemuan 5 Landasan Etika Akuntan Publik
Ilmu Sosial Budaya Dasar Profesional Masuk Desa
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN DI KOMUNITAS
Etika moral dan nilai dalam praktik kebidanan
PERTEMUAN KE-4 PROFESI ETIS
Tujuh Standar Keselamatan Pasien
KEBIDANAN SEBAGAI PROFESI
Tenaga Profesional Asuhan Kehamilan
MODEL PRAKTIK KEBIDANAN
PEKERJAAN, PROFESI, DAN PROFESIONAL
PEMBINAAN DUKUN BAYI.
Oleh : Ns. Lili Fajria.S.Kep, M.Biomed
PERAN TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT PERTEMUAN 10
KONSEP ETIK PRAKTIK KEPERAWATAN
PENGEMBANGAN PROFESI ESTY ARYANI SAFITHRY, M.PSI, PSI.
ETIKA DAN KODE ETIK BIDAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN
STANDAR PROFESI KEPERAWATAN
PEKERJAAN, PROFESI, DAN PROFESIONAL
TANGGUNG JAWAB DAN TANGGUNG GUGAT PERAWAT DALAM PELAYANAN KESEHATAN
Anggota Kelompok : Veby Qanitati K Devi Restyani Putri Siti Nur Jannah
ASPEK LEGAL DAN LEGISLASI DALAM PELAYANAN DAN PRAKTEK KEBIDANAN OLEH : YUSNI FAUZIAH, S.Tr. Keb.
Draft RUU Kebidanan (Midwifery)
KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU
Pelatihan Audit Internal Mutu Akademik
ETIKA PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT
Abriloka Vidu Nugroho, AMK, S.Kep, M.Kes. 80 an Pekerja Kesehatan 90 an Tenaga Keperawatan 2000 Profesi Perawat Abriloka Vidu Nugroho, AMK, S.Kep, M.Kes.
Merintis dan Memulai usaha Praktek Pelayanan Jamu Mandiri
PERATURAN PEMERINTAHAN TENTANG STANDAR PROFESI & PRAKTIK BIDAN Sintha Wijayanti Akademi Kebidanan Assyifa Tangerang.
Draft RUU Kebidanan (Midwifery)
PROFESI KEPENDIDIKAN ARVINDA C. LALANG. KOMPETENSI DASAR Mahasiswa memahami hakikat profesi kependidikan.
Manajemen Kolaborasi Kebidanan Oleh : Rani Kusmirani.
Oleh : Rani Kusmirani. PENDAHULUAN Pelayanan kebidanan merupakan pelayanan yang diberikan oleh bidan sesuai kewenangan yang diberikan dengan maksud meningkatkan.
PROFESIONALISME KERJA
Transcript presentasi:

RAHMADIA IB 140072 SEJARAH ASUHAN KEHAMILAN

SEJARAH ASUHAN KEHAMILAN Metode tradisional asuhan kehamilan sudah dihasilkan dan telah sukses sejak tahun 1940 sampai sekarang.di bawah penelitian yang seksama. Sejarah menunjukkan bahwa kebidanan merupakan salah satu profesi tertua sejak adanya peradaban manusia. Bidan terlahir sebagai wanita yang terpercaya dalam mendampingi ibu-ibu yang melahirkan. Pada awalnya ruang lingkup tugas bidan masih terbatas pada pengawasan kehamilan,pertolongan persalinan,pemeliharaan ibu nifas dan perawatan neonatus. Namun pengembangan selanjutnya sekitar tahun 1959 setelah diadakan Kursus Tambahan Bidan (KTB) oleh bagian KIA,kementrian kesehatan,ruang lingkup tugas bidan tidak saja berorientsi pada pelayanan kebidanan di rumah sakit melainkan juga mengemban tugas pelayanan kesehatan di masyarakat. Tempat pelayanan asuhan kebidanan,baik yang bersifat tugas mandiri dan kolaborasi adalah di rumah sakit,puskesmas,klinik bersalin atau dimasyarakat. Melalui asuhan antenatal diharapkan bidan dapat berkontribusi dalam melindungi hak reproduksi dan hak asasi manusia dengan cara mengurangi angka kesakitan dan kematian yang berhubungan dengan kehamilan.

TENAGA PROFESIONAL Profesional adalah : memberi pelayanan sesuai dengan bidang ilmu yg dimiliki dan manusiawi secara penuh/utuh tanpa mementingkan kepentingan klien serta menghargai klien sebagaimana menghargai diri sendiri. Bidan adalah suatu profesi yang dinamis. Berhubung perubahan-perubahan terjadi begitu cepat, maka para bidan harus terus menerus memperbaharui keterampilannya serta harus meningkatkan pengetahuannya menjadikan bidan praktek harus kompeten dalam pengetahuan dan keterampilan yang seharusnya.

CIRI – CIRI JABATAN PROFESIONAL 1 CIRI – CIRI JABATAN PROFESIONAL 1. Berkecakapan Kerja Bagi pelakunya secara nyata dituntut berkecakapan kerja ( keahlian ) sesuai dengan tugas – tugas khusus serta tuntutan dari jenis jabatannya. 2. Wawasan Keilmuan Kecakapan atau keahlian seseorang pekerja professional bukan sekedar hasil pembiasaan atau latihan rutin yang terkondisi, tetapi perlu didasari oleh wawasan keilmuan yang mantap. 3. Wawasan Sosial Pekerja professional dituntut berwawasan sosial yang luas sehingga pilihan jabatan serta kerjanya didasari oleh kerangka nilai tertentu, bersikap positif terhadap jabatan dan perannya dan bermotivasi serta berusaha untuk berkarya sebaik – baiknya. Hal ini mendorong pekerja professional yang bersangkutan untuk selalu meningkatkan (menyempurnakan) diri serta karyanya. Orang tersebut secara nyata mencintai profesinya dan memiliki etos kerja yang tinggi. 4. Pengesahan Masyarakat dan Negara Jabatan professional perlu mendapat pengesahan dari masyarakat dan negaranya. Jabatan professional memiliki syarat – syarat serta kode etik yang harus dipenuhi oleh pelakunya. Hal ini menjamin kepantasan berkarya dan sekaligus merupakan tanggung jawab sosial professional tersebut.

Bidan sebagai jabatan profesional Ciri –ciri sebagai berikut: 1 Bidan sebagai jabatan profesional Ciri –ciri sebagai berikut: 1. Bagi pelakunya secara nyata (defacto) dituntut berkecakapan kerja (keahlian) sesuai dengan tugas-tugas khusus serta tuntutan dari jenis jabatannya (cenderung ke spesialisasi) 2. Kecakapan atau keahlian seseorang pekerja profesional bukan sekedar hasil pembiasaan atau latihan rutin yang terkondisi, tetapi perlu didasari 0leh wawasan keilmuan yang mantap. Jabatan profesional menuntut pendidikan jua. Jabatan yang terprogram secara relevan serta berbobot, terselenggara secara efektif efisien dan tolak ukur evaluatif terstandar. 3. Pekerja profesional dituntut berwawasan sosial yang luas, sehingga pilihan jabatan serta kerjanya didasari oleh kerangka nilai tertentu.bersikap positif terhadap jabatan dan perannya, dan bermotivasi serta berusaha untuk berkarya sebaik-baiknya. Hal ini mendorong pekerja profesional yang bersangkutan untuk selalau meningkatkan (menyempurnakan) diri serta karyanya. Orang tersebut secara nyata mencintai profesinya dan memiliki etos kerja yang tinggi. 4. Jabatan profesional perlu mendapatkan pengesahan dari masyarakat dan atau negaranya. Jabatan profesional memiliki syarat-syarat serta kode etik yang harus dipenuhi oleh pelakunya. Hal ini menjamin kepantasan berkarya dan sekaligus merupakan tanggung jawab sosial pekerja profesional tersebut.

Bidan sebagai tenaga professional termasuk rumpun kesehatan Bidan sebagai tenaga professional termasuk rumpun kesehatan. Untuk menjadi jabatan professional, bidan harus mampu menunjukkan ciri-ciri jabatan professional, yaitu: 1.Memberi pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khusus atau spesialis 2.Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan 3.Keberadaannya diakui dan diperlukan masyarakat 4.Mempunyai peran dan fungsi yang jelas 5.Mempunyai kewenangan yang disahkan atau diberikan oleh pemerintah 6.Memiliki organisasi profesi sebagai wadah 7.Memiliki kode etik bidab 8.Memiliki etika bidan 9.Memiliki standar pelayanan 10. Memiliki standar praktek 11. Memiliki standar pendidikan yang mendasari dan mengembangkan profesi sebagai kebutuhan masyarakat. 12. Memiliki standar pendidikan berkelanjutan sebagai wahana pengembangan kompetensi

Sebagai bidan professional, selain memiliki syarat-syarat jabatan professional bidan juga dituntut memiliki tanggung jawab sebagai berikut: 1.Menjaga agar pengrtahuannya tetap up to date terus mengembangkan ketrampilan dan kemahiran agar bertambah luas serta mencakup semua aspek peran seorang bidan 2.Mengenali batas-batas pengetahuan, ketrampilan pribadinya dan tidak berupaya melampaui wewenangnya dalam praktek klinik 3.Menerima tanggung jawab untuk mengambil keputusan serta konsekuensi dari keputusan tersebut 4.Berkomunikasi dengan pekerja kesehatan lainnya (bidan, dokter dan perawat) dengan rasa hormat dan martabat 5.Memelihara kerjasama yang baik dengan staf kesehatan dan rumah sakit pendukung untuk memastikan system rujukan yang optimal 6.Melaksanakan kegiatan pemantauan mutu yang mencakup penilaian sejawat, pendidikan berkesinambungan, mengkaji ualang kasus audit maternal/ perinatal 7.Bekerjasama dengan  masyarakat tempat bidan praktek, Meningkatkan akses dan mutu asuhan kebidanan 8.Menjadi bagian dari upaya meningkatkan status wanita, kondisi hidup mereka dan menghilangkan praktek kultur yang sudah terbukti merugikan kaum wanita