"Tax Holiday" Belum Bisa Membendung Impor Ponsel Pemerintah memberikan pembebasan atau pengurangan pembayaran pajak dalam waktu tertentu (tax holiday)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
EKONOMI INTERNASIONAL I
Advertisements

GLOBALISASI MARKETING
PENDAPATAN NASIONAL Pertemuan ke
Jessica Tiarany S Vanessa Wangania. JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Perindustrian Mohamad S Hidayat menuturkan, Indonesia memiliki kekuatan dalam memproduksi.
PENJULAN PONSEL DI INDONESIA. PONSEL ADALAH SUATUA ALAT UNTUK BERKOMUNIKASI MELALUI JARAK JAUH MAUPUN DEKAT.
PEMASARAN INTERNASIONAL Vs PEMASARAN GLOBAL
Desentralisasi Fiskal, Struktur Anggaran dan Indikator Makro Daerah
Agustina Yuliyantini ( ).  China  Jepang  Korea Selatan  Korea Utara  Taiwan  Mongolia  Hongkong.
NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG
Merancang dan Mengelola Strategi Pemasaran Global
Berita Resmi Statistik
Perekonomian Terbuka Pertemuan 5.
PERKEMBANGAN EKONOMI MINGGUAN
MENGKAJI KEBERHASILAN
KINERJA SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN II TAHUN 2015
Ruang Lingkup Analisis Ekonomi Makro
PERTEMUAN KE-2 PENDAPATAN NASIONAL
PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC)
PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF DALAM RANGKA MENDUKUNG PARIWISATA DAERAH
PEMAHAMAN PADA KONSEP LINGKUNGAN GLOBAL
Oleh: M. Wahid Supriyadi Staf Ahli Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya
BAHAN RAPAT KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
Pengantar ekonomi makro
Komputer dan perkembangan internet
Komputer dan perkembangan internet
BISNIS DAN PEMASARAN INTERNASIONAL
Pertemuan ke-10 PEREKONOMIAN TERBUKA
BISNIS GLOBAL.
Manajemen Pemasaran Global
KOMPUTER & PERKEMBANGAN INTERNET
PERTUMBUHAN INDUSTRI AGRO SAMPAI DENGAN PERIODE TW III 2016
Andri Sahata Sitangggang S.Kom. M.Kom
Perekonomian Terbuka Pertemuan 5.
PENGERTIAN TAX ALLOWANCE
BUSINESS ACTIVITY Seorang Entrepreneur harus Berpikir Holistik,
KONSEP DASAR ILMU EKONOMI MAKRO
TUGAS IPS NAMA : ERWIN BANGKIT PRASETYO NOMOR : 16 KELAS : 9D
Baru Penting Kalau Sudah Mati
BAB IV PEREKONOMIAN TERBUKA 1
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
THE REVALUATION OF THE CHINESE YUAN
MATERI PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
MATERI TAMBAHAN KULIAH KE-2
BAB 11 Perdagangan Luar Negeri, Proteksi dan Globalisasi
Kinerja Kebijakan Ekonomi & Perekonomian
KERJASAMA BILATERAL INDONESIA DAN AMERIKA DI BIDANG EKONOMI
HP SINGAPURA NAMA KELOMPOK : Baskara Andi Nugraha (1M121790)
Pajak Mobil Mewah Tak Jadi Diterapkan
Merancang dan Mengelola Strategi Pemasaran Global
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Lingkungan Pemasaran Global
TUGAS IPS NAMA : SIGIT ANDI PRASETYO NOMOR : 26 KELAS : 9D
Devisa Sektor Pariwisata (Miliar Dollar AS) Perkembangan Pariwisata Indonesia Tahun Wisatawan Nusantara Jumlah Perjalanan (juta kali) Total Pengeluaran.
NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG
Industri pangan berbasis hasil UNGGAS
KONSEP PRAKTIS MENCIPTAKAN KESEJAHTERAAN WILAYAH DENGAN INOVASI EKONOMI (Pengalaman India) Oleh: Maryunani.
PENDAPATAN NASIONAL PAJAK TAHUN 2013
Merancang dan Mengelola Strategi Pemasaran Global
Soal 1 Diketahui perekonomian pada suatu negara tertentu memiliki data seperti dibawah ini (angka-angka dalam Miliar Rupiah): C = ,6 Yd T = 0,15.
INDUSTRI PARIWISATA DAN EKONOMI
PEMAHAMAN PADA KONSEP LINGKUNGAN GLOBAL
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 13 Maret 2014
Perkembangan Ekonomi Indonesia dan Prospek Ekonomi Sektoral
Manajemen Pemasaran Global
Manajemen Pemasaran Global
PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC)
Merancang dan Mengelola Strategi Pemasaran Global
Latihan 1 Diketahui perekonomian pada suatu negara tertentu memiliki data seperti dibawah ini (angka-angka dalam Miliar Rupiah): C = ,6 Yd T =
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Intel: Indonesia Pasar yang Sangat Menarik Intel menunjuk Santhosh Viswanathan sebagai Country Manager yang baru di Indonesia sejak Oktober Santosh.
Transcript presentasi:

"Tax Holiday" Belum Bisa Membendung Impor Ponsel Pemerintah memberikan pembebasan atau pengurangan pembayaran pajak dalam waktu tertentu (tax holiday) kepada industri telekomunikasi. kebijakan tersebut sebenarnya sebagai langkah untuk meredam volume impor telepon genggam (ponsel). "Tax holiday kita berikan pada perusahaan telekomunikasi karena melihat banyaknya impor handphone ke Indonesia, tapi sampai sekarang tidak ada perusahaan bidang telekomunikasi yang berinvestasi di Indonesia," tutur Dirjen Industri Berbasis Manufaktur Kementerian Perindustrian Panggah Susanto, usai rapat koordinasi di Kementerian Perekonomian, Senin (22/8/2011). Pemerintah memutuskan menyisipkan sektor telekomunikasi menjadi salah satu penerima tax holiday untuk memancing minat perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi berinvestasi di Indonesia. Pengalokasian tax holiday pada sektor telekomunikasi itu diberikan tanpa melihat rekam jejak perusahaan telekomunikasi asing yang sempat mendominasi perusahaan dalam negeri. Namun, dia menegaskan, tax holiday itu harus diberikan tanpa membedakan status perusahaan apakah asing atau lokal. Dikonfirmasi terpisah, Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi mengutarakan, industri telekomunikasi sebenarnya memiliki celah untuk dikembangkan melalui investasi baru. Sebab, selama ini industri telekomunikasi mulai dari komponen, sub komponen, hingga perakitan sebagian besar mendatangkan bahan bakunya dari luar negeri. Misalnya, sistem jaringan serat optik, tiang, dan kabel bawah. Untuk belanja kerja industri telekomunikasi setidaknya membutuhkan dana sekitar Rp 150 triliun. Sebagian besar impor. Oleh karena itu, tax holiday diharapkan dapat mengalihkan porsi impor itu menjadi investasi di pasar dalam negeri. Meski enggan menyebut nama perusahaan, Budi menuturkan, setidaknya beberapa perusahaan dari Eropa Barat, Korea Selatan, China, Jepang, dan Amerika Utara telah menyatakan minatnya berinvestasi dalam pembangunan industri komponen telekomunikasi. "Seperti perusahaan asal Amerika yang katanya mau investasi pembuatan radar dan CCB circuit box," katanya. Untuk investasi langsung perusahaan yang memproduksi telepon genggam, dia mengaku, belum mengetahui secara pasti. Hanya, katanya, telah ada enam perusahaan merek terkenal yang sudah memasarkan produknya di Indonesia meski tanpa insentif tax holiday. Selain telepon genggam dan komponen, perusahaan yang memproduksi netbook bisa menikmati fasilitas tax holiday itu karena kategori industri telekomunikasi termasuk peralatan yang bisa digunakan untuk internet. "Intinya peralatan telekomunikasi yang bisa internet, kalau netbook tergantung, bisa atau tidak buat internet," paparnya. Berdasarkan data impor yang dirilis Kementerian Perdagangan, produk elektronika asal China menguasai pasar impor elektronik selama Januari-Mei 2011. Nilai impor barang elektronik asal negara itu mencapai 559,8 juta dollar AS atau 35,9 persen dari total angka impor pada periode itu yang mencapai 1,55 miliar dollar AS. Total impor periode Januari-Mei 2011 itu naik 11,95 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya dengan nilai 1,39 miliar dollar AS. Secara proporsi, China menduduki posisi pemasok impor Indonesia yang terbesar disusul Hongkong 353,3 juta dollar AS, Singapura 334,8 juta dollar AS, India 113 juta dollar AS, dan Korea Selatan 72,8 juta dollar AS. Penyumbang produk elektronik impor lainnya berasal dari Malaysia senilai 66,6 juta dollar AS, Thailand 44,4 juta dollar AS, Jepang 2,6 juta dollar AS, Amerika Serikat 2,6 juta dollar AS, dan Rusia 1,6 juta dollar AS. Ketua Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) Ali Soebroto Oentaryo menjelaskan, impor itu mencakup semua kategori produk elektronika. Seperti peralatan elektronik rumah tangga sampai teknologi informasi (TI). "Kenaikannya bukan elektronik saja, tapi handphone juga," tuturnya. Dari porsi total nilai impor itu, sekitar 49 persen merupakan porsi telepon genggam. Disusul notebook dan sub netbook sebesar 27 persen dan 24 persen dikontribusikan mesin cuci, lemari pendingin, lampu hemat energi, dan ratusan ragam produk lainnya. Tingginya porsi impor telepon genggam dan netbook, menurutnya, lantaran tidak adanya pabrik dalam negeri yang memproduksi barang itu. "Handphone belum ada produksi dalam negeri, impor semua. Notebook hampir tidak ada, hanya pabrik elektronik yang ada," paparnya. Meski demikian, perusahaan dalam negeri bermerek global yang memiliki cabang di Indonesia juga mengekspor produknya ke negara lain. Sebagian besar produk berbasis teknologi informasi seperti printer.