SEBARAN DAN MEKANISME EKSPLORASI SUMBER DAYA MINERAL INDONESIA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Anggota IV Badan Pemeriksa Keuangan RI
Advertisements

PERAN MIGAS DALAM MENDUKUNG KETAHANAN ENERGI NASIONAL
Penyusunan PDB Indonesia Berwawasan Lingkungan (SEEA)
ASPEK PENGEMBANGAN POTENSI DI KAWASAN RAWAN BENCANA MERAPI
SUBDIT PERTAMBANGAN & ENERGI BPS RI
BAB I BATU ALAM . Batu alam adalah semua bahan yang menyusun
PROSEDUR DAN KEBIJAKAN UMUM EKSPOR
STATISTIK PERTAMBANGAN NON MIGAS
PENERTIBAN TANAH TERLANTAR
Aspek Hukum Minyak dan Gas Bumi
Kewenangan Pengelolaan
Bina Nusantara Pertemuan 07 Bina Nusantara LANDASAN HUKUM PAJAK PAJAK DAERAH UU 34/2000 (Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah) Ketetapan DPRD I Peraturan.
GEOGRAFI INDUSTRI M. KHAIDIR CP.
Nama: Joni Sasmito NPM :
POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI KECAMATAN BEO, TAMPAN'AMMA KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD Presentase Kertas Kerja Wajib STEM - Akamigas (Mah. YOHANIS SAHABAT) TA. 2016/2016
SURVEY DAN PEMBANGUNAN DATA BERBASIS GIS UNTUK PERENCANAAN PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN BBM DAN KEGIATAN USAHA PENGANGKUTAN GAS BUMI MELALUI PIPA BPH.
APLIKASI OVERLAY DALAM PROSES SIG ROBBY TRI MULYANTO
POTENSI PEMANFAATAN DANA DESA
KOORDINASI, INTEGRASI DAN SINKRONISASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
SOSIALISASI DANA DESA dengan Materi: “PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2015”
PENERTIBAN TANAH TERLANTAR
BAB 3 SUMBER DAYA ALAM.
UU PPN 1984 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UU NOMOR 42 TAHUN 2009
Banama tingang makmur Business Plan.
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
PROJECT PROFILE KANDI GOLD & BASE METAL INDUSTRIAL PROJECT
KINERJA SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN II TAHUN 2015
TKW 435 PENGANTAR GEOLOGI PERTEMUAN 05
Oleh: Kepala Biro Perencanaan Kementerian Perindustrian
Industri Pertambangan
BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL
HUKUM PERTAMBANGAN MASRUDI MUCHTAR, S.H.,M.H..
PENGEMBANGAN INDUSTRI HASIL HUTAN DAN PERKEBUNAN
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
Legalitas Usaha.
Pertambangan Pertambangan adalah kegiatan usaha pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batu.
PAJAK-PAJAK DAERAH Pertemuan 11
SUMBER DAYA ALAM.
INSENTIF DAN FASILITAS PENANAMAN MODAL
Wilayah Pertambangan.
MATERI Oleh : M. Nurissalam, M.Si..
Advanced Learning Geography 1
PENGELOLAAN SUMBERDAYA MINERAL DAN BATUBARA (Kode MKA: TL )
SISTEM PERIODIK UNSUR 6/11/2018.
KEBIJAKAN PENGUSAHAAN BATUBARA INDONESIA
Pengantar Teknologi Mineral
PENGANTAR TEKNOLOGI MINERAL
OKSIGEN 01.
BAHAN GALIAN INDUSTRI RIBKA F. ASOKAWATY, ST 2015
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PENGELOLAAN USAHA PERTAMBANGAN
Pengantar Sumberdaya Mineral
KONVERSI KP MENJADI IUP, DAN PELELANGAN UNTUK WIUP Dhoni Yusra, SH, MH
MATERI Oleh : Eva Andriani, S.Si.
T.Henny febriana Harumy S.Kom.,M.Kom.,M.Si
KEBIJAKAN PENGUSAHAAN SEKTOR ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
FORMAT BAGIAN UTAMA SKRIPSI
Pengertian, Asas-asas, dan Hubungan Hukum Pertambangan
PENYEDIAAN BAHAN INDUSTRI
PERATURAN TENTANG REKLAMASI TAMBANG
Klasifikasi Potensi Energi Panas Bumi di Indonesia
Ukuk LAPORANPENDAHULUAN Kajian Embunguntuk Infrastruktur unt Sumber Air Bakudi Kawasan FTZ Dompak PT. ARENCO BINATAMA engineering consultant.
KEBIJAKAN PENGENDALIAN PRODUKSI DAN PEMANFAATAN MINERBA
PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KERJA DIFABEL
PERSEBARAN BARANG TAMBANG DI INDONESIA
PENGANTAR PERENCANAAN PENGEMBANGAN SPAM
PENGANTAR PERENCANAAN PENGEMBANGAN SPAM
SUMBERDAYA ALAM.
Diskusi Draft Permen Pengganti Kepmen 1211k/1995
Unit Advanced Learning Geography 1 Sebaran Barang Tambang di Indonesia.
Transcript presentasi:

SEBARAN DAN MEKANISME EKSPLORASI SUMBER DAYA MINERAL INDONESIA Oleh Ir. Armin Tampubolon, M.Sc KELOMPOK PENYELIDIKAN MINERAL UPI -Bandung, 17 Desember 2015 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

OUTLINE PENDAHULUAN ISU STRATEGIS MEKANISME EKSPLORASI MINERAL PERAN PSDG-BADAN GEOLOGI KESDM SEBARAN SUMBER DAYA MINERAL PENYIAPAN WILAYAH IZIN USAHA PERTAMBANGAN PENUTUP PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN ESDM BADAN GEOLOGI STAF AHLI INSPEKTORAT JENDERAL SEKRETARIAT JENDRAL DIREKTORAT JENDRAL MINYAK DAN GAS DIREKTORAT JENDRAL KETENAGALISTRIKAN DIRJEN MINERAL DAN BATUBARA BADAN GEOLOGI DIRJEN ENERGI BARU, TERBARUKAN & KONSERVASI ENERGI BADAN DIKLAT ESDM BADAN LITBANG ESDM Staf Ahli Terdiri dari : Bidang Tata Ruang & Lingkungan Hidup Bidang Komunikasi & Sosial Kemasyarakatan Bidang Investasi dan Produksi Bidang Ekonomi dan Keuangan Bidang Kelembagaan dan Perencanaan Strategis Bidang Tata Ruang & Lingkungan Hidup Bidang Komunikasi & Sosial Kemasyarakatan Bidang Investasi dan Produksi Bidang Ekonomi dan Keuangan Bidang Kelembagaan dan Perencanaan Strategis PUSAT DATA & INFORMASI ESDM PUSAT PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI STRUKTUR ORGANISASI BADAN GEOLOGI SEKRETARIAT BADAN GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI PUSAT VULKANOLOGI DAN MITIGASI BENCANA GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA AIR TANAH DAN GEOLOGI LINGKUNGAN PUSAT SURVEY GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

STRUKTUR ORGANISASI Kepala Pusat KELOMPOK PENYELIDIKAN BAGIAN TATA USAHA Kepala Pusat BIDANG SARANA TEKNIK SUBBID LABORATORIUM , BIDANG INFORMASI KELOMPOK PENYELIDIKAN BIDANG PROGRAM DAN KERJA SAMA SUBBID SARANA PENYELIDIKAN SUBBID KEPROSPEKAN SUBBID PENGEMBANGAN INFORMASI MINERAL ENERGI FOSIL PANAS BUMI Subag Umum & Kepegawaian Subag Keuangan SUBBID PROGRAM SUBBID KERJA SAMA PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Mineral Zat padat anorganik, terbentuk secara alamiah, mempunyai susunan kimia dan sistem kristal tertentu Endapan Mineral (Mineral Deposit) Longgokan (akumulasi) bahan tambang berupa mineral atau batuan yang terdapat di kerak bumi yang terbentuk oleh proses geologi tertentu, dan dapat bernilai ekonomi. PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

SIFAT KHUSUS ENDAPAN MINERAL Tidak terbarukan; Terbentuk oleh proses geologi; Sifat fisik dan kimia tertentu, Kuantitas dan mutu tidak merata, Penyebaran dan bentuk tidak teratur (tidak mengikuti batas administrasi). Sangat dibutuhkan dalam berbagai segi pada kehidupan manusia; Penambangannya mempengaruhi keadaan fisik lingkungan; Umumnya mempunyai risiko tinggi yang memerlukan tahapan kegiatan sistematik; Nilai ekonomi sangat dipengaruhi oleh teknologi, poleksosbud, kebijakan fiskal, industri, pasar dan geografi (infrastruktur dan lokasi) PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Pertambangan mineral digolongkan atas: ATURAN PENGELOLAAN UU NO 4 TAHUN 2009 dan PP. 23/2010 Pertambangan mineral digolongkan atas: 1. pertambangan mineral radioaktif; 2. pertambangan mineral logam; 3. pertambangan mineral bukan logam; dan 4. pertambangan batuan. PP. 01/2014 dan Permen ESDM No. 1/2014: pelarangan ekspor mineral mentah (wajib diolah) dan peningkatan nilai tambah (hilirisasi industri pertambangan) PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

MINERAL/UNSUR LOGAM Berdasarkan PP 23/2010, ada 58 unsur logam yaitu: Li, Be, Mg, K, Ca, Au, Cu, Ag, Pb, Zn, Sn, Ni, Mn, Pt, Bi, Mo, Bauksit, Hg, W, Ti, Barit, V, Kromit, Sb, Co, Ta, Cd, Ga, Id, Y, Magnetit, Fe, Galena, Alumina, Nb, Zr, Ilmenit, Cr, Eb, Yb, Dy, Th, Cs, La, Nd, Hf, Sc, Al, Pl, Rd, Om, Re, Ir, Se, Tl, Sr, Ga, Ze Berdasarkan Permen 1/2014: ada 14 jenis komoditas mineral logam yang diperdagangkan yaitu: Cu, Ni, Co, Fe (Bijih besi), Fe (pasir besi), Sn, Mn, Pb, Zn, Au, Ag, Cr dan REE (logam Tanah Jarang) PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

JENIS MINERAL BUKAN LOGAM (PP No. 23/2010) Mineral Bukan Logam (50 jenis): intan, korundum, grafit, arsen, pasir kuarsa, fluorspar, kriolit, yodium, brom, klor, belerang, fosfat, halit, asbes, talk, mika, magnesit, yarosit, oker, fluorit, ball clay, fire clay, zeolit, kaolin, feldspar, bentonit, gipsum, dolomit, kalsit, rijang, pirofilit, kuarsit, zirkon, wolastonit, tawas, batu kuarsa, perlit, garam batu, clay, dan batu gamping untuk semen; PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

JENIS BATUAN (PP No. 23/2010) Batuan (47 jenis): pumice, tras, toseki, obsidian, marmer, perlit, tanah diatome, tanah serap (fullers earth), slate, granit, granodiorit, andesit, gabro, peridotit, basalt, trakhit, leusit, tanah liat, tanah urug, batu apung, opal, kalsedon, chert, kristal kuarsa, jasper, krisoprase, kayu terkersikan, gamet, giok, agat, diorit, topas, batu gunung quarry besar, kerikil galian dari bukit, kerikil sungai, batu kali, kerikil sungai ayak tanpa pasir, pasir urug, pasir pasang, kerikil berpasir alami (sirtu), bahan timbunan pilihan (tanah), urukan tanah setempat, tanah merah (laterit), batu gamping, onik, pasir laut, dan pasir. PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

LATAR BELAKANG PEMBUATAN NERACA SUMBER DAYA GEOLOGI Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai kandungan sumber daya alam khususnya sumber daya mineral dan energi dengan jumlah yang cukup berlimpah serta hampir terdapat di seluruh Kepulauan, mulai dari Aceh hingga Papua. Dalam hal ini, sumber daya mineral dan energi merupakan salah satu modal penting yang perlu dikembangkan dan dioptimalkan untuk menunjang pengembangan suatu wilayah. Untuk mendukung keberhasilan usaha tersebut, perlu diketahui lokasi keterdapatan, jumlah dan kualitas sumber daya geologi yang ada di suatu wilayah, sehingga dapat dibuat perencanaan yang tepat dalam pengembangan wilayah tersebut. PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

ISU STRATEGIS

KECENDERUNGAN PRODUKSI MINERAL DAN LOGAM Base Metals Cu, Zu, Ni, Al, Sn Source: Manuel Regueiro Y Gonzalez-Barros Geological Survey of Spain Chief of External affairs, 2012 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

ISU TERKAIT MINERAL LOGAM Kewajiban pengolahan di dalam negeri (Program Peningkatan Nilai Tambah/Hilirisasi Industri Pertambangan) Kewajiban membangun smelter Ketersediaan Fe, Mn dan Ni terutama setelah 3 tahun ke depan (setelah 2017) Banyaknya permintaan survey mineral oleh Pemda terkait dengan data WIUP untuk lelang (16 Pemda = 77 lokasi) Pengembangan industri REE (Logam Tanah Jarang) Kewenangan pengelolaan sumber daya mineral di daerah PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

ISU MINERAL BUKAN LOGAM Booming batu mulia (batu akik) merambah tanah air Batugamping sebagai bahan baku semen dan kawasan karst Badan Ekonomi Kreatif yang baru berdiri dikaitkan dengan bahan keramik, batumulia atau batu hias PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

PASAR MINERAL INDUSTRI Bentonit sebagai penjernih minyak kelapa sawit (mengingat Indonesia penghasil kelapa sawit terbesar ke-2 di dunia, perlu mengkaji potensi terkait pasokan bahan baku penjernih minyak sawit selama ini) Bahan keramik untuk ekonomi kreatif (memenuhi kebutuhan bahan keramik berstruktur dan hightec) Kalium untuk bahan pupuk (walau masih memerlukan kajian sejauh mana potensi dan kualitas Kalium yang ada dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri) Batugamping untuk smelter PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

PERGESERAN PARADIGMA PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM Membangun Kedaulatan Energi dan Sumber Daya Mineral PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

MATA RANTAI NILAI TAMBAH (Ditjen Minerba 2011) SDA INDUSTRI PRIMER INDUSTRI SEKUNDER Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara Usaha Pengolahan Lanjut Kegiatan Hulu Minerba Kegiatan Hilir Minerba Kegiatan Hilir Perindustrian (Menambang dari perut bumi) (Meningkatkan Nilai Tambah Pertama) (Meningkatkan Nilai Tambah Kedua) Mineral Logam Cadangan (Bahan Galian) Pengolahan Pemurnian Produk Antara Produk Akhir Eksplorasi Eksploitasi Proses Lanjut Logam Alloy Separasi Ekstraksi Refining Industri Mesin, logam dasar dan elektronika (IMELDE) Industri logam-besi baja Mineral Bukan Logam Cadangan Bahan Baku Industri Produk Akhir Eksplorasi Eksploitasi Pengolahan Proses Lanjut Produk olahan Proses fisik Tepung Pellet Proses Kimia Katalis Filler Coater, dll Penggerusan Pencampuran Upgrading Industri kimia dasar Aneka industri Kimia (sabun, obat dll) Konstruksi Sumber Daya Mineral dan Batubara Batuan Cadangan Produk Akhir Eksplorasi Eksploitasi Pengolahan Pemolesan/ pemotongan Crushing Grinding Sizing -Cutting Bahan Bangunan Barang seni Batubara Batubara Cadangan Batubara Eksplorasi Eksploitasi Pengolahan Pemanfaatan Kokas Briket CWM (Coal Water Mixture) CWF (Coal Water Fuel) Gas batubara Blending/Mixing Upgrading Konversi Rumah tangga Transportasi Industri Pembangkitan

SEBARAN SMELTER LOGAM Perak Emas Mangan Emas Emas Titan Laterit Besi (8) Besi Primer Pasir besi Besi Laterit Titan Laterit Besi Laterit Nikel (29) Nikel Besi Primer Mangan (3) Emas Tembaga Mangan Emas Mangan Pasir besi Emas Tembaga Mangan PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Sumber : Ditjen Minerba 2013

NO KOMODITAS JUMLAH 1. Nikel 29 2. Bauksit 8 3. Besi 4. Mangan 3 5. RENCANA PEMBANGUNAN FASILITAS PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN PER KOMODITAS (Ditjen Minerba 2014) NO KOMODITAS JUMLAH 1. Nikel 29 2. Bauksit 8 3. Besi 4. Mangan 3 5. Zirkon 13 6. Timbal dan Seng 1 7. Kaolin dan Zeolit 4 Total 66 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REALISASI DAN RENCANA PENYELESAIAN SMELTER JUMLAH FASILITAS PENGOLAHAN & PEMURNIAN No Mineral PRODUK PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN 2013 2014 2015 2016 2017 1 Tembaga Copper Cathode 2 4 Timbal Bullion Lead   3 Bauksit SGA 5 CGA Besi a. Pig Iron b. Sponge Iron c. Billet Nikel FeNi 8 15 b. NPI 12 19 c. Nikel Alloy d. Sponge Nikel e. MHP f. Nikel Matte 6 Mangan a. Silika Manganese b. Fero Mangan JUMLAH 10 20 33 59 63

PRIORITAS KAWASAN INDUSTRI DILUAR JAWA (Bappenas 2015) Teluk Bintuni Industri Migas dan Pupuk Teluk Bitung Industri Agro dan Logistik Kawasan Industri Morowali Industri Smelter Ferronikel, Stainless steel, dan downstream stainless steel Kawasan Industri Palu Industri Rotan, Karet, Kakao (agro) dan Smelter Konawe Kawasan Industri Buli Kawasan Industri Bantaeng Batu Licin Industri Besi Baja Kawasan Industri Landak Industri Karet, CPO Kawasan Industri Ketapang Industri Alumina Kuala Tanjung Industri Aluminium , CPO Kawasan Industri Tanggamus Industri Maritim dan Logistik Kawasan Industri Sei Mangkei Industri Pengolahan CPO Jorong Hilirisasi Sumber Daya Mineral (Bauksit), Kelapa Sawit

MEKANISME EKSPLORASI

TAHAPAN EKSPLORASI SNI (1998) adopted from UN Standard (1996) SNI (2011) adopted from JORC Australian standard UNFC (2009): modification of 1998 UN Standard

TUPOKSI PSDG-BADAN GEOLOGI Permen ESDM No. 18/2010: Organisasi dan Tata Kerja Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral UU Minerba No 4/2009 dan PP serta Permen turunannya TUGAS Melaksanakan Penelitian, Penyelidikan Dan Pelayanan Di Bidang Sumber Daya Geologi FUNGSI Pelaksanaan penelitian, penyelidikan, inventarisasi, eksplorasi, perekayasaan teknologi,  pemodelan dan pelayanan di bidang sumber daya geologi, serta pengelolaan dan pelayanan  sarana dan prasarana sarana teknik dan informasi di bidang geologi dan sumber daya geologi; Penyusunan neraca sumber daya dan cadangan Sumber Daya Geologi (mineral logam, mineral bukan logam, batubara, gambut, bitumen padat, CBM, dan panas bumi) PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

PERAN STRATEGIS PSDG-BADAN GEOLOGI Peningkatan sumber daya mineral strategis dan REE: pasokan untuk smelter dan pengembangan industri REE Penetapan WIUP: memerlukan data keprospekan untuk lelang IUP KEK: alokasi sumber daya mineral Pemanfaatan/peningkatan nilai tambah mineral: penyelidikan mineral ikutan Penyelidikan mineral di Daerah Tertinggal dan Perbatasan NKRI Pemenuhan kebutuhan agromineral: bahan baku pupuk Pemenuhan kebutuhan mineral aneka industri: semen, keramik, smelter Menunjang ekonomi kreatif: sumber daya mineral penunjang industri kreatif PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

SURVAI TINJAU PROSPEKSI EKSPLORASI UMUM EKSPLORASI RINCI PENGUMPULAN DATA SEKUNDER DIAGRAM RANGKAIAN KEGIATAN EKSPLORASI JIKA TIDAK PROSPEK Pengumpulan dan Evaluasi Data Sekunder DOKUMENTASI EVALUASI JIKA PROSPEK TAHAPAN EKSPLORASI SURVAI TINJAU PROSPEKSI TAHAPAN EKSPLORASI EKSPLORASI UMUM EKSPLORASI RINCI Pengumpulan Data Primer LAPORAN LAPORAN LAPORAN LAPORAN DATA DIANGGAPTIDAK PROSPEK DATA PERLU DITINDAK LANJUTI DATA DIANGGAPTIDAK PROSPEK DATA PERLU DITINDAK LANJUTI DATA DIANGGAPTIDAK PROSPEK DATA PERLU DITINDAK LANJUTI DATA DIANGGAPTIDAK PROSPEK DATA PERLU DITINDAK LANJUTI DOKUMENTASI DOKUMENTASI DOKUMENTASI DOKUMENTASI STUDI KELAYAKAN NERACA SUMBERDAYA/ CADANGAN BAHAN GALIAN PENYIMPANAN DATA (SUMBERDAYA/CADANGAN)

TAHAPAN/KEGIATAN PENYELIDIKAN Survai tinjau (Reconnaisance): identifikasi berpotensi skala regional (studi geologi regional) Prospeksi (Prospecting): mempersempit daerah potensial Eksplorasi umum (General Exploration): deliniasi awal endapan yang teridentifikasi (perkiraan awal ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitasnya) Eksplorasi rinci (Detailed Exploration): deliniasi secara rinci dalam 3-dimensi PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Identifikasi Daerah Prospek Survey Tinjau / Inventarisasi TAHAPAN EKSPLORASI Identifikasi Daerah Prospek Survey Tinjau / Inventarisasi Prospeksi Eksplorasi Umum Eksplorasi Rinci Rekomendasi Daerah Prospek (Indikasi Mineralisasi – Sumber Daya Hipotetik) Rekomendasi Daerah Prospek (Indikasi Mineralisasi – Sumber Daya Tereka) Rekomendasi Daerah Prospek (Indikasi Mineralisasi – Sumber Daya Tertunjuk) Rekomendasi Daerah Prospek (Sumber Daya Tertunjuk – Sumber Daya Terukur) PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Reconnaissance/Survey Tinjau Remote sensing: aerial photo, landsat Geofisika: aeromagnet (airborne) Pemetaan geologi conventional ground mapping Geokimia regional :1 sample : ± 15 km2 Konsentrat dulang: resistant minerals (Au-Ag, Sn, Ti, C) PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Prospeksi Pemetaan geologi: conventional ground survey Geokimia: 1 sample ± 5 km2 Dulang : resistant minerals Soil sampling: ridge and spur Geophysics: geomagnet, IP, SP Rock/mineralization sampling: trenching/test pitting, scout drilling PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Eksplorasi Umum Geological mapping: conventional ground mapping Geophysics: magnet, IP, SP Soil sampling: grid system Detailed rock/mineralization sampling: trenching/test pitting and drilling CHARGEABILITY RESISTIVITY

Eksplorasi Rinci Close spacing drill: lithology, mineralization and geotechnique logging Geophysics: bore hole geophysical logging Tunnelling and shaft: three dimentional ore

MINERAL DI INDONESIA (STATUS 2014) SEBARAN SUMBER DAYA MINERAL DI INDONESIA (STATUS 2014) PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REKAPITULASI SUMBER DAYA DAN CADANGAN MINERAL INDONESIA, STATUS 2014 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

SEBARAN POTENSI MINERAL STRATEGIS INDONESIA PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REKAPITULASI SUMBER DAYA DAN CADANGAN MINERAL STRATEGIS, STATUS NOVEMBER 2015 KOMODITI TOTAL SUMBER DAYA TON) TOTAL CADANGAN (TON) BIJIH LOGAM 1 Emas Primer 8,604,254,086 7,513 2,722,007,586 2,496 2 Bauksit 3,974,265,103 1,952,579,433 1618634786 751827048.5 3 Nikel 3,728,138,997 54,731,346 1,141,984,951 21,110,993 4 Tembaga 18,528,247,472 110,644,822 2,630,650,377 24,673,637 5 Besi 712,464,366 401,771,219 65,579,511 39,825,354 6 Pasir Besi 2,121,476,550 443,732,972 173,810,612 25,412,653 7 Mangan 15,557,049 6,305,298 7,086,324 5,029,045 8 Seng 670,658,336 7,487,776 19,864,091 2,274,983 9 Timah 3,924,087,598 2,345,693 1,591,501,947 335,762 10 Xenotim 23,165,947 326 11 Perak 14,462,460,181 838,531 3,056,344,162 1,691,954 12 Timbal 401,218,566 10,941,142 11,494,091 777,789 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

POTENSI SUMBER DAYA DAN CADANGAN MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN Bahan Bangunan Batugamping Andesit Belerang Basal Bentonit Batusabak Diatomea Dasit Fosfat Diabas Gipsum Diorit Kalsit Gabro Peridotit Kuarsit Granit Oker Gramodiorit Pasirkuarsa Marmer Serpentin Peridotit Talk Sirtu Travertin Tras Ultrabasa Bahan Industri Yodium Barit Zeolit Batuan Kalium Zirkon Batuapung PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

POTENSI SUMBER DAYA DAN CADANGAN MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN Bahan Keramik Batu Mulia Ball Bondclay Amestis Felspar Batu Hias Kaolin Intan Lempung Jasper Obsidian Kalsedon Perlit Oniks Pirofilit Opal Toseki Rijang Trakhit PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

PETA POTENSI MINERAL BUKAN LOGAM INDONESIA TAHUN 2014 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REKAPITULASI SUMBER DAYA DAN CADANGAN MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN 2014 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REKAPITULASI SUMBER DAYA DAN CADANGAN MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN 2014 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

PENYIAPAN WIUP DAN PENERBITAN IUP

dan geofisika regional LUAS AREA TINGKAT KEYAKINAN PERIZINAN KEGIATAN DALAM DIMENSI RUANG WILAYAH PERTAMBANGAN WILAYAH PERTAMBANGAN INDIKASI MINERALISASI Geologi regional, geokimia regional, geofisikaregional remote sensing WUP Penyiapan WUP-WIUP oleh Pemerintah Geologi, geokimia dan geofisika regional SURVEY TINJAU PENELITIAN / PENYELIDIKAN Zona Mineralisasi PROSPEKSI KEGIATAN PERTAMBANGAN IUP-Eksplorasi Gambaran cebakan dlm 3D Sumberdaya EKSPLORASI UMUM EKSPLORASI RINCI Sumberdaya Terukur STUDI KELAYAKAN Cadangan IUP-Operasi Produksi PENAMBANGAN PENGANGKUTAN PENGOLAHAN PENAMBANGAN PRODUKSI

KEWENANGAN Kementerian ESDM: Pemerintah Daerah: UU No 23 Th 2014 UU No. 4 Tahun 2009: Pertambangan Mineral dan Batubara PP No. 22/2010: Wilayah Pertambangan PP No. 23/2010: Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara Permen ESDM 12/2011: Penetapan WUP dan Sistim Informasi WP Minerba PP No. 1 Tahun 2014: Pelaksanaan Usaha Kegiatan Pertambangan Minerba Permen No. 1 Tahun 2014: Peningkatan Nilai Tambah Permen No. 28/2013: Tatacara lelang WIUP Pemerintah Daerah: UU No 23 Th 2014 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

PEMBAGIAN TUGAS TIM WIUP No Uraian Tugas PIC Output 1. Evaluasi teknis dokumen teknis Penghitungan harga KDI dari data teknis Badan Geologi Resume Evaluasi Teknis (SD/Cad, Harga KDI) 2. Koordinasi penggunaan lahan & kawasan hutan Koordinasi lintas unit & pemerintah daerah Evaluasi teknis & lingkungan untuk perhitungan total biaya investasi Penyusunan resume usulan rencana penetapan WIUP dari kompilasi evaluasi teknis & non teknis Penyusunan peta & koordinat WIUP Ditjen Minerba Surat koordinasi Resume evaluasi teknis dokumen teknis (Cad, daya dukung lingkungan, total pengganti investasi) Resume evaluasi non teknis Peta & koordinat WIUP Dokumen kompilasi evaluasi 3. Penyusunan konsep SK penetapan WIUP Bagian Hukum, Biro Hukum Draft SK Menteri PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Gambaran Umum- Alur Hasil Kegiatan Lapangan PSDG menjadi Rekomendasi Wilayah Ijin Usaha Pertambangan (WIUP) Kegiatan Lapangan PSDG Wilayah Keprospekan Sumber Daya Geologi Data WIUP, KK Hasil Kegiatan Lapangan Pemda Rekomendasi Wilayah Usaha Pertambangan (WUP) Rekomendasi WIUP/WK Permintaan Pemda Usulan WIUP/WK WIUP Wilayah koordinasi dg Direktorat Jenderal terkait edi.suhanto@psdg PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Penyiapan WIUP Mineral Logam & Batubara - Gambaran Umum Berdasarkan Permen ESDM No 12 th 2011 dan Permen ESDM No. 28 th 2013 Penyiapan WIUP Mineral Logam & Batubara - Gambaran Umum Data Hasil Survei & Eksplorasi oleh Pemerintah oleh Pemda Penetapan WIUP oleh Menteri ESDM Penyiapan WIUP oleh Ditjen Minerba - Tim Teknis Masyarakat Data WIUP, KK, PKP2B Dikembalikan Berakhir Usulan WIUP berdasar Evaluasi Keprospekan oleh Badan Geologi Kriteria: Geosaintifik WUP, RTRW Kriteria: WUP, geosaintifik, RTRW, Geografis, Infrastuktur, lingkungan, kehutanan, demografis, konservasi Usulan WIUP Pemda Lelang WIUP Mineral Logam (Permen ESDM No 28/2013) edi.suhanto@psdg PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Evaluasi Keprospekan Sumber Daya untuk Usulan/Rekomendasi Penyiapan WIUP, WK oleh PSDG Renstra KESDM 2015 - 2019: PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Rekomendasi WIUP Mineral Logam oleh PSDG Tahun 2015 Sumber Daya Tipe Jumlah Wilayah Prospek Usulan/ Rekomendasi Mineral Emas Besi 9 5 WIUP PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

CONTOH PETA USULAN/ REKOMENDASI WIUP EMAS BLOK CIHONJE, BANYUMAS PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

KINERJA BADAN GEOLOGI - PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI REKOMENDASI WILAYAH IJIN USAHA PERTAMBANGAN (MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI) TAHUN 2015 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

PETA LOKASI RENCANA KEGIATAN PENYELIDIKAN SUMBER DAYA MINERAL TAHUN 2016 Minahasa Tengara Mandailing Natal Murung Raya Maluku Tengah Prospeksi Mineral Logam Ni, Jayapura Tana Toraja Fe, Tanggamus Donggala Ternate Eksplorasi Umum Mineral Logam Survey Geokimia Regional Bersistem Aceh Baratdaya Tanggamus Pelalawan Banjar Padang Lawas Utara Sanggau Fe, Tanah Laut Buru Solok Selatan Mego, Sikka Tanah Merah Sumbawa K, Pati Aceh Selatan Merangin Kotawaringin Timur Survey Geofisika Mineral Logam Prospeksi Mineral Bukan Logam Eksplorasi Umum Mineral Bukan Logam Pengeboran Mineral Logam PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

USULAN WILAYAH PROSPEK MINERAL 2015-2016 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

PENUTUP Indonesia memiliki sumber daya mineral yang cukup berlimpah serta hampir terdapat di seluruh Kepulauan, merupakan anugerah yang Maha Kuasa. Harus dapat dikelola dengan bijak dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial dan ekonomi (sustainable) sehingga dapat mensejahterakan masyarakat. PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

TERIMA KASIH PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI – BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL