Pemeriksaan penunjang vertigo

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Role Of The Vestibular System In Postural Control
Advertisements

Magnetic Resonance Image
Radiologi anatomi Normal Susunan syaraf pusat : otak dan vertebra
Posterior Interosseous Neuropathy: Electrodiagnostic Evaluation
BIOAKUSTIK Oleh : Rosalina Pangala Salimah Suprihatiningsih
Listen to know how we hear
ASKEP OTITIS MEDIA SEROSA
Peralatan Medis Berbasis Komputerisasi
Pengaruh Vetsin Terhadap Saraf Masyarakat ekonomi menengah banyak mengomsumsi glutamat eksogen berupa garam monosodium glutamat (lebih dikenal dengan vetsin)
Aplikasi Model Jaringan Syaraf Tiruan dengan Radial Basis Function untuk Mendeteksi Kelainan Otak (Stroke Infark) Yohanes Tanjung S.
PHARMACOLOGICAL AND OPTICAL METHODS OF TREATMENT FOR VESTIBULAR DISORDERS AND NYSTAGMUS Oleh : Sari Prawiraningrum Pembimbing : dr. Suratno Sp.S (K)
GANGGUAN KESEIMBANGAN PERIFER
Sudden Deafness.
PASIEN DG GANGGUAN SISTEM PENDENGARAN
APA ITU KANKER ? Suatu pertumbuhan dari sel-sel tubuh /organ yang tidak memenuhi kaidah-kaidah yang telah ditentukan untuk sel-sel tersebut.
PROSEDUR PEMERIKSAAN PENYAKIT
Patologi Umum.
KEBISINGAN (NOISE).
PENGKAJIAN OFTALMIK.
Saraf Kranial.
VERTIGO Anatomi Patofisiologi Penyakit perjalanan (motion sickness)
PROSEDUR PEMERIKSAAN PENYAKIT
Dr. Ratna Anggraini A. Sp. THT.
ALAT KESEIMBANGAN PUSAT : Cerebellum PERIFER : SIstem Vestibular
Pengkajian Sistem Persarafan
dr. evi artsini sp.rad (K)
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
KELAINAN KESEIMBANGAN
Ninis Indriani,M.Kep., Ns.Sp.Kep.An
HINTS to Diagnose Stroke in the Acute Vestibular Syndrome:Three-Step Bedside Oculomotor Examination More Sensitive Than Early MRI Diffusion-Weighted Imaging.
TES PENDENGARAN.
Kompetensi Dasar Ke 9 SUSUNAN SISTEM SYARAF.
Polip Polip hidung adalah pertumbuhan jaringan pada saluran pernapasan hidung atau pada sinus. Polip adalah jaringan yang lembut, tidak terasa sakit.
POST CONCUSSION SYNDROME
RETINOBLASTOMA.
TES PENDENGARAN.
pada kepala, mata, hidung dan kulit.
PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN DETEKSI DINI
PBL gangguan pendengaran
ASKEP ANAK DENGAN FEBRIS KONVULSI
KEJANG DEMAM Rahma Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK UNTAD
Dionissa shabira FK UPN “Veteran” Jakarta
Association of Benign Recurrent Vertigo and Migraine in 208 Patients
PEMERIKSAAN PENUNJANG AREA BEDAH Tintin Sukartini, SKp, M.Kes, Dr. Kep.
PROSEDUR PEMERIKSAAN PENYAKIT
Sindrom Guillain–Barré
Program studi kedokteran Universitas Abdurrab
Journal Reading Self-treatment of Benign Paroxysmal Positional Vertigo with Dizzyfix™, a new dynamic visual device Disusun Oleh: Riska Kurniawati/
Susunan Sistem Syaraf Pada Manusia
Pembimbing : dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S, MSc
TRAUMA KEPALA.
PENGKAJIAN UMUM PASIEN DG GANGGUAN SISTEM PENDENGARAN Oleh:
Miyah Sofani Nisrina Budhyono
PASIEN DG GANGGUAN SISTEM PENDENGARAN
ANESTESI pada trauma medulla spinalis
Kelompok“AYAN” -Ibnu E. T -Luthfi N -M. Deva -M
LEUKIMIA (Kanker Darah)
MENGENAL, MENCEGAH & MENGOBATI KANKER PAYUDARA DIAWAL PAGI
Tuberkulosis Okular Marzarendra Dhion Erlangga
DR. FARAH m. RIDWAN, SP.PD (promosi kesehatan 24 mei 2017)
Anggota : 1. Muhammad Ikzan 2. L. M. Riswandi 3. Hasrianti 4. Reski Rahayu 5. Reski Wahyuni.
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang B.Rumusan Masalah C.Tujuan D.Manfaat.
Oleh : Damas Herdinsyah dr. Nurtakdir Setiawan Sp.S M.Sc
VERTIGO KELOMPOK Anggota : Triyani Kusumastuti (P )
Karsinoma Tiroid Kepaniteraan Klinik Ilmu Radiologi RSUD Budhi Asih Jakarta Aulia Maruapey Bernadetha Mayang Mutia Alfinta Jayanti Pembimbing : dr. Ratri.
Stroke Fira Azkiya ( ) Nur Rohmawati ( ) Qurrota Aini ( )
Trauma Kepala Nikmatullah Ridha. Definisi Cedera kepala merupakan cedera kepala yang meliputi trauma kulit kepala, tengkorak, dan otak (Morton, 2012).
MODUL 2 Sistem Saraf Perifer dan Otonom Skenario 2 : Kaki Kananku Dokter sedang memeriksa seorang laki-laki yang dibawa kerumah sakit karena terjatuh dari.
Transcript presentasi:

Pemeriksaan penunjang vertigo Dionissa shabira. 132.022.1109

Pemeriksaan penunjang vertigo meliputi: tes audiologik vestibular testing evalusi laboratories evalusi radiologis

Pemeriksaan audiometri Abnormalitas memberikan kesan vertigo otologik. Sering cukup untuk penegakkan diagnosis. Upaya untuk memisahkan otologik dari sumber vertigo lain. Berfungsi untuk menilai pendengaran.

Normal : 0- 25 dB Tuli ringan : 26-40dB Tuli sedang : 41-60dB AD = AD500+AD1000+AD2000+AD4000 4 Normal : 0- 25 dB Tuli ringan : 26-40dB Tuli sedang : 41-60dB Tuli berat : 61- 90dB Sangat berat : > 90dB

Brainstem Auditory Evoked Potensial (BAEP). Test nurofisiologi ini dipergunakan bila diduga adanya carebello pontine tumor, terutama neuroma akus tikus atau multiple sklerosis. Kombinasi pemeriksaan BERA dan CT Scan dapat menunjukkan konfirmasi diagnostik tumor

Electrocochleografi (ECOG) sebuah potensi bangkitan yang menggunakan electrode perekam yang diposisikan dalam gendang telinga. ECOG membutuhkan frekuensi pendengaran yang tinggi. ECOG yang abnormal memberi kesan penyakit Meniere. ECOG itu sulit dan interpretasi dari hasil harus memnuhi penilaian bentuk gelombang.

Tes Elektronystagmography (ENG) ENG merupakan prosedur beruntun yang dapat mengidentifikasi vestibular asimetris (seperti yang disebabkan oleh neuritis vestibular) dan membuktikan nistagmus spontan dan posisi (seperti yang disebabkan oleh BPPV). ENG adalah tes yang panjang dan sulit. Jika ada hasil yang abnormal dan tidak sesuai dengan gejala klinis sebaiknya dikonfirmasi denga tes kursi putar dan dikombinasi dengan tes VEMP

Kelebihan ENG antara lain: ENG merekam gerakan bola mata berdasarkan perbedaan potensial listrik antara retina dan kornea. Kelebihan ENG antara lain: Menilai perubahan gerakan mata dalam keadaan mata terbuka atau tertutup, pada ruangan terang maupun gelap. Menentukan nistagmus fisiologis atau patologis Dalam keadaan fisiologis, orang normal bila melirik lebih dari 400 angular akan timbul nistagmus. Bila terjadi nistagmus saat lirikan mata dikurangi menjadi 300 atau lebih kecil lagi, hal tersebut merupakan keadaan patologis

Menentukan lokasi lesi Nistagmus dengan arah ke atas (up-beat nystagmus), sumber lesi terdapat di batang otak bagian atas (sekitar pons varolii). Pada down-beat nystagmus, sumber lesi terdapat di medulla oblongata. Nistagmus dengan arah yang berubah (rebound nystagmus) setiap 10-20 detik dan dipengaruhi lirikan mata, sering disebabkan lesi kronis di cerebellum atau olivopontocerelum dan sekitarnya. Internuclear Ophtalmoplegia, disebabkan lesi di fasciculus longitudinalis medialis, di antara formatio reticularis dengan inti nervus oculomotorius, atau di antara inti-inti nervus abducent dengan nervus oculomotorius.

Vestibular evoked myogenic potentials VEMP merupakan tes vestibular dasar karena ini memberikan keseimbangan yang baik untuk keperluan diagnostic dan toleransi pasien. Tes ini sensitif terhadap sindrom dehiscence kanal superior. Kehilangan vestibular bilateral dan neuroma kaustik. VEMP secara umum normal pada neuritis dan penyakit Menier.

Posturografi adalah sebuah instrument dari tes Romberg. Ini sangat berguna untuk malingering dan juga mempunyai kegunaan melihat perkembangan orang- orang yang menjalani pengobatan.

Dikatakan terdapat gangguan keseimbangan bila terlihat ayun tubuh berlebihan, melangkah atau sampai jatuh sehingga perlu berpegangan. Untuk mendapatkan gambaran yang benar tentang gangguan keseimbangan karena gangguan vestibuler, maka input visual diganggu dengan menutup mata dan input proprioseptif dihilangkan dengan berdiri diatas alas tumpuan yang tidak stabil. dapat menilai secara obyektif dan kuantitatif kemampuan keseimbangan postural seseorang.

(4) Berdiri tenang di atas alas busa 10 cm dengan mata tertutup, dalam keadaan ini input visual dan proprioseptif diganggu, jadi hanya organ vestibuler saja yang bekerja, bila terdapat pemanjangan ayun tubuh berarti terjadi gangguan keseimbangan (3) Berdiri di atas alas busa 10 cm dengan mata terbuka, memandang titik tertentu, dalam keadaan ini input proprioseptif diganggu, (2) Berdiri di atas alas dengan mata tertutup, dalam keadaan ini input visual diganggu, (1) Berdiri di atas alas dengan mata terbuka memandang titik tertentu, dalam pemeriksaan ini ketiga input sensori bekerja sama, Pasien diminta berdiri tenang dengan tumit sejajar di atas alat, mata memandang ke satu titik di muka, kemudian dilakukan perekaman pada empat kondisi, masing-masing selama 60 detik.

Radiologis Rontgen cranium Rongent cervical

CT SCAN CT Scan tulang temporal memberikan resolusi tinggi dari struktur telinga daripada MRI dan juga lebih baik untuk evaluasi lesi yang melibatkan tulang. CT tulang temporal mutlak dibutuhkan untuk diagnosis dehiscence canal superior. CT scan dengan potongan hingga ke fossa posterior dapat digunakan jika tidak tersedia MRI. CT Scan terbatas karena resolusi yang lebih buruk dan adanya artifak tulang

MRI MRI kepala, mengevaluasi kesatuan struktural batang otak, serebelum, periventrikuler substansia alba, dan kompleks nervus VIII MRI adalah pencitraan terpilih, terutama untuk mendiagnosisinfark, perdarahan, tumor, dan lesi substansi alba seperti sklerosismutiple MRI tidak secara rutin dibutuhkan untuk evaluasi vertigo tanpa penemuan neurologis yang lain berkaitan.

Angiografi intraarterial dahulu digunakan untuk mendiagnosis oklusi di sistem vertebrobasilar. Namun, sekarang telah berkembang CT angiografi, MRA, dan DopplerUSG menggantikan angiografi intrarterial.

Transcranial color doppler sonography (TCDS)

Magnetic Resonance Angiography (MRA)

TERIMAKASIH