PERTEMUAN 9: INTELIGENSI Oleh : Sulis Mariyanti
DEFINISI INTELIGENSI CLAPARDE & STERN Inteligensi adalah kemampuan untuk menye-suaikan diri secara mental terhadap situasi baru. K.BUHLER Inteligensi adalah tindakan yang disertai dengan pemahaman atau pengertian. DAVID WECHSLER 1.Inteligensi adalah kapasitas untuk mengerti lingkungan & kemampuan akal budi untuk me-ngatasi tantangan/ hambatan. 2.Inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah,berpikir secara rasional & meng- hadapi lingkungannya secara efektif.
KESIMPULAN INTELIGENSI INTELIGENSI merupakan suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. INTELIGENSI tidak dapat diamati secara lang- sung, tetapi dapat disimpulkan dari tingkah laku nyata yang merupa-kan manifestasi dari proses berpikir rasional INTELIGENSI tercermin dari tingkah laku yang terarah pada penyesuaian diri terhadap lingku- ngan & pemecahan masalah yang muncul.
FAKTOR YG MEMPENGARUHI INTELIGENSI A.FAKTOR BAWAAN (Nature) Penelitian menunjukkan bahwa : Individu yang berasal dari satu keluarga (bersa- nak saudara, nilai test IQ berkorelasi (+ 0,50) Diantara saudara kembar korelasi sangat tinggi yaitu (+ 0.90) Yang tidak bersanak saudara korelasi rendah yaitu (+ 0,20) Penelitian terhadap anak2 yang diadopsi diperoleh hasil : IQ mereka berkorelasi tinggi dengan org tua sesungguhnya (0,40 – 0,50)
Lanjutan … daripada dengan org tua angkatnya (0,1 – 0,2) Studi terhadap anak kembar yang diasuh terpi-sah tetap menunjukkan IQ yang berkorelasi tinggi. KESIMPULAN : walaupun lingkungan berpe-ngaruh terhadap taraf kecerdasan seseorang, namun banyak hal dalam kecerdasan tetap tidak terpengaruh B.FAKTOR LINGKUNGAN (Nurture) Inteligensi tidak dapat terlepas dari perkemba-ngan organis otak.Di sisi lain, perkembangan otak
Lanjutan…… Sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi (Pengaruh lingkungan sangat penting) Selain gizi, rangsangan yang bersifat Kognitif Emosional dari lingkungan juga pegang peranan penting Studi Penelitian: Inteligensi bisa berkurang karena tidak adanya rangsang-an ttt di awal kehidupannya. Skeel & Skodak, dalam studi longitudinal mene- mukan bahwa anak2 yang dididik dalam lingkungan yang kaku, kurang perhatian,kurang dorongan,la lu dipindahkan ke dalam lingkungan yang hangat
Lanjutan…. Penuh perhatian, dorongan,rasa percaya, ternyata menunjukkan peningkatan skor test kecerdasan. Zajonc, dalam penelitiannya menemukan : Anak I, memiliki taraf kecerdasan lebih tinggi dari- pada adik2nya, karena anak I, dalam waktu yg la- ma hanya dikelilingi oleh orang-orang dewasa (memberi keuntungan intelektual) Dapat disimpulkan, bahwa inteligensi dipengaruhi oleh : 1. Kualitas inteligensi org tua sera kondisi anak pada saat pembentukan dalam kandungan (bawaan) 2. Gizi selama masa pertumbuhan 3. Rangsangan2 intelektual yg memberikan sumber pengalaman pada masa2 sensitif,seperti pendidikan, latihan ketrampilan,dll
STABILITAS INTELIGENSI INTELIGENSI tidak sama dengan IQ INTELIGENSI adalah konsep umum tentang kemampuan individu, sedangkan IQ hanyalah hasil dari suatu test inteligensi ttt (hanya mengukur sebagian kecil dari inteligensi) Sesuai dengan tahap perkembangan organis otak, maka pada masa pertumbuhan s/d usia 20 th ter- jadi peningkatan inteligensi, setelah itu masa stabil kemudian sejalan dengan kemunduran organis otak akan terjadi penurunan inteligensi
Penelitian David Wechsler Kurva Perkembangan Inteligensi
INTELIGENSI & IQ IQ (Intelligence Quotient) adalah skor yg diper-oleh dari sebuah alat test kecerdasan. Jadi IQ hanya sedikit memberikan indikasi ten- tang kecerdasan, tidak menggambarkan kecer- dasan secara keseluruhan. Perhitungan Skor IQ (pada awal mula) IQ = M.A X 100 C.A M.A = Mental Age C.A = Chronological Age
Bila seseorang dalam memecahkan persoalan yg disajikan dalam test kecerdasan (Umur Mental) tsb sama dengan kemampuan yg seharusnya ada pada diri seseorang seumur dia saat itu (umur kronologis) diperoleh skor 1 dikalikan 100 dan dipakai sebagai dasar perhitungan IQ Bila M.A.> C.A, akan diperoleh skor lebih tinggi dari 100 (mengindikasikan kemajuan intelektual) Sebaliknya, bila M.A < C.A akan diperoleh skor IQ kurang dari 100 (mengindikasikan keterbelakangan intelektual) Rumus tsb tidak dapat digunakan,bila otak telah mencapai “kematangan”/stagnan/turun diatasi dengan membandingkan skor seseorang dengan kelompok umur yg sama
SKALA SKOR IQ - WECHSLER Batas skor IQ Penggolongan Penggolongan Setiap Gol Versi Wechsler Versi DEPDIKBUB <65 Mental Defective Keterbelakangan Mental 66 – 79 Boderline Lambat Belajar 80 - 90 Dull Normal Lambat Belajar 91 – 110 Average Rata-Rata 111 – 119 Bright Normal Di atas Rata-Rata 120 – 127 Superior Superior 128 > Very Superior Sangat Superior
INTELIGENSI - APTITUDE Kemampuan Umum individu dalam menyesuai- kan diri dengan lingkungan di dalamnya terdapat kemampuan2 yg sangat spesifik APTITUDE (bakat) Kemampuan yg spesifik yg memungkinkan indi-vidu mencapai suatu kecakapan,pengetahuan atau ketrampilan ttt setelah melalui LATIHAN Bakat tidak selalu dengan sendirinya menampak- kan diri melalui Latihan TEST BAKAT (APTITUDE TEST) Bakat tidak dapat segera diketahui melalui test Inteligensi,test bakat dirancang khusus utk meng- ungkapkan kemampuan yg sangat “spesifik”
CONTOH TEST BAKAT SCHOLASTIC APTITUDE TEST Tes bakat yg dirancang untuk mengungkap prestasi belajar pada bidang ttt. Misal : Tes Potensi Akademik (TPA), Graduate Record Examination (GRE) VOCATIONAL APTITUDE TEST/ INTEREST INVENTORY Tes bakat yg dirancang untuk mengungkap kese- suaian dengan bidang pekerjaan ttt Misal : Differential Aptitude Test (DAT), Kuder Occupational Interest Survey
INTELIGENSI & KREATIVITAS KREATIVITAS merupakam salah satu ciri perilaku yg inteligen dan KREATIVITAS juga merupakan manifestasi suatu proses kognitif HUBUNGAN antara Kreativitas & Inteligensi Belum ada bukti2 yg mendukung, bahwa krea-tivitas mempunyai hubungan linier dengan inteli-gensi Skor IQ rendah memang diikuti dengan tingkat kreativitas rendah Tetapi, semakin tinggi skor IQ tidak selalu diikuti tingkat kreativitas yg tinggi pula
J.P Guilford menjelaskan bahwa Kreativitas ada-lah suatu proses berpikir yg bersifat DIVERGEN yaitu kemampuan untuk memberikan berbagai alternatif jawaban berdasarkan informasi yg diberikan. Sebaliknya,test Inteligensi dirancang untuk meng-ukur proses berpikir yang bersifat KONVERGEN yaitu kemampuan untuk memberikan satu jawab- an/kesimpulan yg logis berdasarkan info yg diberikan
EMOTIONAL INTELLIGENCE HOWARD GARDNER Kemampuan mengenal, mengetahui, dan memi-lih bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan bertindak SALOVEY & MAYER Merupakan kemampuan mengenali emosi diri, mengelola emosi,mengenali emosi org lain, me- motivasi diri dan kemampuan membina hubu- ngan dengan org lain yg dikategorikan dalam 5 domain (Self awareness, managing emotions, motivating oneself,empathy and handling relationship)
POLA PENDIDIKAN TRADISIONAL, kurang mem- perhatikan pengembangan proses berpikir Divergen yg sangat berperan dalam kemajuan ilmu pengetahuan Menurut S.C.U. Munandar.Psi : “Kreativitas adalah kemampuan yg mencerminkan kelancaran,keluwesan,dan orisinalitas dalam berpikir serta kemampuan untuk elaborasi (mengembangkan,memperkaya & merinci) suatu gagasan”.