MOH. AMIN Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Unisma

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Definisi Piutang: 1. Mas’ud Machfoedz, 1999 Adalah klaim terhadap pihak lain agar pihak lain tersebut membayar sejumlah uang atau jasa dalam waktu paling.
Advertisements

INVESTASI JANGKA PANJANG (2) DAN UTANG JANGKA PENDEK
KREDIT PAJAK PENGHASILAN
INVESTASI JANGKA PANJANG (1)
Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess
BAB II Piutang dagang & piutang wesel
Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess
Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess
Bab 4 RECEIVABLE Klasifikasi Piutang Pengendalian internal Piutang
AKTIVA LANCAR Pokok Bahasan : Kas dan Bank Sekuritas Deposito
B. Metode Bunga Efektif PT Hasta Millenia mengeluarkan obligasi nominal Rpl ,-, umur 5 tahun, bunga 10% per tahun dibayarkan tiap setengah tahun.
PIUTANG DAGANG Pengertian Piutang
PENANAMAN MODAL DALAM SAHAM DAN DANA
PIUTANG WESEL WESEL adalah surat berharga yang berisi perintah dari pembuat surat kepada si wajib bayar untuk membayar sejumlah uang tertentu yang disebut.
MANAJEMEN KEUANGAN 1 STIE MUHAMMADIYAH JAKARTA
Piutang Chapter 8.
PIUTANG DAGANG DAN PIUTANG WESEL
MANAJEMEN PIUTANG.
PIUTANG Lenni Yovita, S.E., M.Si.
Bab 5 Akuntansi untuk Perusahaan Dagang (Lanjutan)
Siklus Penjualan /Piutang & Kas
PIUTANG DAGANG DAN PIUTANG WESEL
Piutang Dagang Menurut PSAK piutang dagang harus dicatat dan dilaporkan sebesar nilai kas ( netto ) yang bisa direalisasi yaitu jumlah kas bersih yang.
HUtang dan Kewajiban Lain
Perusahaan Indah Kejora dalam tahun 2006 melakukan
Manajemen Keuangan Manajemen Piutang
P I U T A N G.
PERTEMUAN VIII BAB III ACCOUNT RECEIVABLE
Piutang Wesel/ Wesel Tagih (Notes Receivable)
Akuntansi Piutang (Receivables)
Sesi 9 Akuntansi Pajak - Piutang
KEWAJIBAN LANCAR Adalah utang yang akan dilunasi dalam jangka waktu satu tahun atau satu siklus operasi perusahaan.
Piutang Wesel Oleh : Retnosari, S.Pd. AKM 1.
Piutang Usaha Piutang Klaim perusahaan atas uang, barang, atau jasa kepada pihak lain akibat transaksi di masa lalu. Klasifikasi : - Piutang usaha.
PENGANTAR AKUNTANSI I AKUNTANSI WESEL TAGIH Penyusun Oleh:
BAB 8 AKUNTANSI PIUTANG Rita Tri Yusnita, SE., MM.
PIUTANG WESEL Pengertian Macam-macam Piutang Wesel
Piutang Dagang dan Piutang Wesel
Modul Pengantar Akuntansi I MODUL KE 12 & 13
DEPARTEMEN KEUANGAN RI 2007
WESEL TAGIH.
PIUTANG USAHA.
Chapter 9 Notes Receivable (Wesel Tagih)
PEMERIKSAAN PIUTANG.
Bab 8 RECEIVABLE Klasifikasi Piutang Pengendalian internal Piutang
Penyesuaian pembukuan
Bab_8 Pemeriksaan_Piutang
MANAJEMEN PIUTANG ARI DARMAWAN, DR, S.AB, M.AB.
Piutang.
Bab_8 Pemeriksaan_Piutang
PIUTANG DAGANG JENIS-JENIS PIUTANG
PIUTANG AKUNTANSI PENGANTAR 2.
FAKULTAS EKONOMI Universitas esa unggul Jakarta
Proses Akuntansi Oleh : Muhammad Zainal Abidin SE, Ak, MM.
5.
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
UTANG JANGKA PANJANG (OBLIGASI)
ANGGARAN PIUTANG 9th Lecture.
Perusahaan Indah Kejora dalam tahun 2006 melakukan
2DF02 – Manajemen Keuangan 1
PIUTANG TIMBUL DARI TRANSKSI PENJULAN BARANG /JASA SECARA KREDIT
AKUNTANSI KEUANGAN MADYA 1
AKUNTANSI KEUANGAN MADYA I
AKTIVA LANCAR Pokok Bahasan : Kas dan Bank Sekuritas Deposito
PENJUALAN ANGSURAN (INSTALLMENT SALES)
Piutang Chapter 8.
Piutang Dagang dan Piutang Wesel
PEMERIKSAAN KAS DAN SETARA KAS
STIE MUHAMMADIYAH JAKARTA DR. LELA NURLAELA WATI, SE.MM
Akuntansi keuangan 2 Liabilitas jangka pendek Indira shofia S.E.,M.M.
Transcript presentasi:

MOH. AMIN Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Unisma AKUNTANSI PIUTANG MOH. AMIN Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Unisma

KREDITKAN AJA?? Pengantar Piutang merupakan kekayaan perusahaan yang timbul sebagai akibat dari dilaksanakannya politik penjualan kredit. Kebijakan Kredit dengan tujuan mendapatkan laba yang optimbal dg resiko minimal. Tujuan Penjualan Kredit: Merangsang minat para langganan Menaikkan volume penjualan Meningkatkan laba bersih perusahaan Strategi memenangkan persaingan  memperbesar market share

Pengantar Resiko Penjualan Kredit: 1. Tidak terbayarnya piutang ; Solusi : Menyediakan cadangan dana (Bad debt / piutang tak tertagih) ↑ Volume penjualan kredit  ↑ Dana diinvestasikan dalam piutang  ↑ Resiko tidak terbayarnya piutang 2. Keterlambatan Waktu pembayaran piutang Akibat : Timbul Biaya pengumpulan piutang (cash discount) Untuk mengatasi  Cash discount dg syarat biaya discount < tambahan laba.

Penilaian Resiko kredit Resiko kredit adalah resiko tidak terbayarnya kredit yang telah diberikan kepada para langganan. Oleh karena itu banyak perusahaan yang berusaha mengurangi resiko kredit dengan memperhatikan lima “K” sebelum memberikan persetujuan kredit : Karakter Kemampuan Kapital Kolateral Kondisi

Pembagian Receivable (Piutang) Piutang yang didukung oleh instrumen kredit resmi seperti promes Notes Receivable Piutang yang tidak didukung instrumen kredit resmi, melainkan didukung oleh bukti jual beli biasa seperti penerimaan barang/jasa, kontrak dst. Account Receivable

KLASIFIKASI PIUTANG MENURUT SAK : Piutang Usaha : piutang yang berasal dari penjualan barang dagangan atau jasa secara kredit Piutang Lain-lain : piutang yang timbul dari transaksi diluar kegiatan usaha normal perusahaan

Contoh perkiraan yang biasa digolongkan sebagai piutang : Piutang usaha Wesel tagih Piutang pegawai Piutang bunga Uang muka Refundable deposit (uang jaminan) Piutang lain-lain Allowance for bad debts (penyisihan piutang tak tertagih)

PENYAJIAN PIUTANG DI L/K Disajikan sebesar jumlah tagihan dikurangi dengan taksiran jumlah yang tidak dapat ditagih. Jumlah kotor piutang harus tetap disajikan pada neraca diikuti dengan penyisihan piutang tak tertagih. Piutang pemegang saham dan piutang perusahaan afiliasi harus dilaporkan tersendiri (tidak digabung dengan perkiraan piutang) karena sifatnya yang berbeda.

Pencatatan Piutang Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, piutang dicatat dan diakui sebesar jumlah bruto (nilai jatuh tempo) dikurangi dengan taksiran jumlah yang tidak akan diterima. Itu berarti piutang harus dicatat sebesar jumlah yang diharapkan akan dapat ditagih.

Pencatatan Piutang Karena itu berkaitan dengan pengelolaan piutang, perusahaan harus membuat suatu cadangan piutang tidak tertagih yang merupakan taksiran jumlah piutang yang tidak akan dapat ditagih dalam periode tersebut.

Piutang Dagang Penilaian Piutang Menurut SAK : Piutang dagang harus dicatat & dilaporkan sebesar “Nilai Kas (netto) yang bisa direalisasi”, yaitu jumlah kas bersih yang diperkirakan dapat diterima. Jumlah kas bersih yang dapat diterima adalah jumlah piutang bruto setelah dikurangi dengan taksiran jumlah (nilai) piutang yang tidak dapat diterima.

Akuntansi Piutang Biasa/Account Receivable 1. Saat timbulnya Piutang a. Karena menjual barang atau jasa b. Karena memberi pinjaman 2. Saat menerima uang hasil penagihan Piutang 3. Saat menghapus Piutang a. Sebelum menghapus tidak membentuk cadangan kerugian b. Sebelum menghapus telah membentuk cadangan kerugian 4. Menerima piutang yang telah dihapus 5. Menyesuaikan saldo cadangan kerugian piutang

Metode untuk mengakui kerugian piutang Cadangan kerugian piutang Metode penghapusan Langsung CADANGAN KERUGIAN PIUTANG Ada 2 dasar yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah kerugian piutang Jumlah penjualan. Apabila kerugian piutang dihubungkan dengan proses pengukuran laba yang teliti maka dasar perhitungan kerugian piutang adalah jumlah penjualan (pendekatan pendapatan-biaya) Saldo piutang. Apabila saldo piutang digunakan sebagai dasar perhitungan kerugian piutang maka arahnya adalah menilai aktiva dengan teliti (pendekatan aktiva-utang)

Kerugian piutang dihitung atas dasar jumlah penjualan Kerugian piutang dihitung dengan cara mengalikan persentase tertentu dengan jumlah penjualan periode tersebut. Persentase kerugian piutang dihitung dari perbandingan piutang yang dihapus dengan jumlah penjualan tahun-tahun lalu kemudian disesuaikan dengan keadaan tahun yang bersangkutan.taksiran kerugian piutang ini dibebankan ke rekening kerugian piutang dan kreditnya adalah rekening cadangan kerugian piutang

Kerugian piutang dihitung atas dasar saldo piutang Ada 3 cara Jumlah cadangan dinaikkan sampai persentase tertentu dari saldo piutang Cadangan ditambah dengan persentase tertentu dari saldo piutang Jumlah cadangan dinaikkan sampai suatu jumlah yang dihitung dengan menganalisa umur piutang

Jumlah cadangan dinaikkan sampai persentase tertentu dari saldo piutang Contoh pada tanggal 31 desember 1991 rekening piutang menunjukkan saldo sebesar Rp 7.500.000 dan rekening cadangan kerugian piutang menunjukkan saldo kredit sebesar Rp 10.000. persentase kerugian piutang ditetapkan sebesar 1 % dari saldo piutang. Jurnal tanggal 31 desember 1991 : Kerugian piutang 65.000 cadangan kerugian piutang 65.000

Cadangan kerugian piutang Perhitungan : Persentase kerugian : 1% x Rp 7.500.000 = 75.000 Saldo kredit rekening cadangan kerugian piutang = 10.000 --------- Jumlah yang ditambahkan ke rekening cadangan 65.000 Cadangan kerugian piutang 31/12 91 10.000 kerugian piutang 65.000 75.000

Contoh : Saldo piutang pada tanggal 1 Januari 2006 berjumlah $ 57 Contoh : Saldo piutang pada tanggal 1 Januari 2006 berjumlah $ 57.500 dan saldo piutang pada tanggal 31 Desember 2006 berjumlah $ 122.500. Misalkan Penyisihan Piutang Tidak tertagih memiliki saldo kredit sebesar $ 700. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih ditetapkan sebesar 3 % dari saldo rata-rata piutang. Besarnya Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada tanggal 31 Desember 2006 adalah : 57.500+ 122.500 3 % x = 2.700 2

Ayat jurnal penyesuaian : Penyisihan Piutang Tidak Tertagih yang dibentuk adalah sebesar $ 2.700 - $ 700 = $ 2.000. Ayat jurnal penyesuaian : Beban Piutang Tidak Tertagih 2.000 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih 2000

Cadangan kerugian piutang (2) Cadangan ditambah dengan persentase tertentu dari saldo piutang Dari soal diatas maka jurnalnya Kerugian piutang 75.000 cadangan kerugian piutang 75.000 Cadangan kerugian piutang 31/12 91 10.000 kerugian piutang 75.000 --------- 85.000

(3) Jumlah cadangan dinaikkan sampai suatu jumlah yang dihitung dengan menganalisa umur piutang Metode ini disebut metode analisa umur piutang. Piutang masing-masing langganan dibagi dalam 2 kelompok, yaitu belum menunggak dan menunggak. Menunggak adalah sudah melebihi jangka waktu kredit. Contoh : tanggal 31 desember 1991 saldo rekening piutang PT Risa fadila menunjukkan jumlah sebesar Rp 7.500.000 yang dapat dirinci berdasarkan umurnya nampak sebagai berikut :

Analisa umur piutang 31 desember 1991 PT risa fadila Analisa umur piutang 31 desember 1991 NAMA jumlah Belum menunggak Menunggak 1-30 31-60 61-90 91-180 181-365 > 1 thn Alek Basri Toko indah Cv jaya PT muda Alaska @ co Mulyono UD maju PT sinar Tasrif Manan UD sari Toko malta UD polka 270.000 500.000 320.000 1.410.000 1.200.000 180.000 600.000 400.000 1.000.000 350.000 250.000 50.000 650.000 1.300.000 - 800.000 100.000 200.000 20.000 30.000 40.000 110.000 120.000 7.500.000 6.000.000 150.000

Menentukan besarnya persentase kerugian piutanguntuk masing-masing kelompok umur. Penentuan persentase sebaiknya dilakukan manajer kredit yang mempunyai data bonafiditas langganan PT risa fadila Taksiran kerugian piutang 31 desember 1991 Kelompok umur jumlah Persentase kerugian piutang Taksiran kerugian piutang Belum menunggak Menunggak 1 – 30 hari Menunggak 31-60 hari Menunggak 61-90 hari Menunggak 91-180 hari Menunggak 181-365 hari Menunggak lebih dari satu tahun Rp 6.000.000 350.000 250.000 150.000 320.000 180.000 0,50 1,00 2,00 5,00 10,00 30,00 50,00 Rp 30.000 3.500 5.000 7.500 32.000 75.000 90.000 Rp 7.500.000 Rp 243.000

CADANGAN KERUGIAN PIUTANG Dari perhitungan di atas diperoleh jumlah kerugian piutang sebesar Rp 243.000 tetapi jumlah tersebut bukannya jumlah kerugian piutang yang dibebankan dalam tahun 1991. apabila tanggal 31 desember 1991 rekening cadangan kerugian piutang menunjukkan saldo kredit Rp 10.000, maka kerugian piutang 243.000 – 10.000 = Rp 233.000. jurnalnya Kerugian piutang 233.000 cadangan kerugian piutang 233.000 CADANGAN KERUGIAN PIUTANG 31-12-1991 Rp 10.000 kerugian piutang 233.000 ----------- 243.000

PENGHAPUSAN PIUTANG Piutang yang jelas jelas tidak dapat ditagih karena debiturnya lari, meninggal, bangkrut atau sebab-sebab lain harus dihapuskan dari rekening piutang. Misalnya terjadi penghapusan piutang seorang debitur Rp 100.000 Cadangan kerugian piutang 100.000 piutang 100.000 Kadang-kadang piutang yang sudah dihapus dilunasi kembali : Kas xxxx cadangan kerugian piutang xxxx

Bila pelunasan piutang yang sudah dihapus tidak langsung diterima, maka pada saat diketahui bahwa piutang akan dilunasi dibuat jurnal untuk mencatat kembali piutang yang sudah dihapus : Piutang xxx cadangan kerugian piutang xxx Penerimaan uangnya dijurnal sebagai berikut : Kas xxx piutang xxx

METODE PENGHAPUSAN LANGSUNG Metode ini biasanya digunakan dalam perusahaan-perusahaan kecil atau perusahaan yang tidak dapat menaksir kerugian piutang dengan tepat. Penggunaan metode penghapusan langsung tidak dapat menunjukkan jumlah piutang yang diharapkan akan ditagih dalam neraca, karena neraca hanya menunjukkan jumlah piutang bruto Misalnya pada tanggal 31 desember 1991 dihitung taksiran kerugian piutang sebesar Rp 100.000. pada tanggal 15 april 1992 langganan A yang piutangnya sebesar Rp 150.000 bangkrut dan menyatakan tidak dapat melunasi utangnya. Tetapi pada tanggal 1 juli 1992 langganan A datang dan menyatakan akan melunasi utangnya pada tanggal 1 Agustus 1992

transaksi Metode cadangan Metode penghapusan langsung 31-12-1991 taksiran kerugian piutang rp 100.000 Kerugian piutang 100.000 cad kerugian piutang 100.000 Tidak ada jurnal 14-4-1992 menghapus piutang A Rp 150.000 Cad kerugian piutang 150.000 piutang 150.000 Kerugian piutang 150.000 piutang 150.000 1-7-1992 pernyataan dari A akan melunasi Piutang 150.000 cad kerugian piutang 150.000 Piutang 150.000 kerugian piutang 150.000 1-8-1992 penerimaan uang dari piutang yang sudah dihapus Kas 150.000 piutang 150.000 Kas 150.000 piutang 150.000

Bila pernyataan dari A dan pelunasan kembali terjadi pada tahun 1993, maka jurnal yang dibuat transaksi Metode cadangan Metode penghapusan langsung 1993 Pernyataan dari A akan melunasi Piutang 150.000 cad kerugian piutang 150.000 Piutang 150.000 penerimaan piutang yg sudah dihapus 150.000 Penerimaan uang dari piutang yang sudah dihapus Kas 150.000 piutang 150.000 piutang 150.000

Latihan Pada Tgl 31 Desember 2005, PT Lintas Buana memiliki data-data sebagai berikut : Piutang Dagang Rp 400.000.000 . Penjualan bersih Rp 2.000.000.000 Cadangan Kerugian Piutang Rp 1.250.000 Diminta : a) Buatlah jurnal yang diperlukan apabila perusahaan menaksir piutangyang tidak tertagih sebesar 2% dari penjualan bersih b) Buatlah jurnal yang diperlukan apabila perusahaan menaksir piutang yang tidak tertagih sebesar 4% dari saldo akhir piutang dagang

Tanggal 31 Desember 2003 rekening piutang menunjukan saldo Rp 15. 000 Tanggal 31 Desember 2003 rekening piutang menunjukan saldo Rp 15.000.000,-- dan rekening cadangan kerugian piutang menunjukkan saldo kredit Rp 100.000.--.Persentase kerugian 1% dari saldo piutang. Buatlah jurnal dengan metode cadangan dengan cara : jumlah cadangan dinaikkan dan cadangan ditambah sampai persentase tertentu. Tanggal 31 Desember 2000 kerugian piutang PT ABC ditaksir Rp 200.000,-- tanggal 16 Mei 2001 Pak Amir menyatakan bangkrut dan tidak dapat melunasi utangnya keperusahaan ABC sebesar Rp 300.000,-- tanggal 1 Agustus 2001 Pak Amir menyatakan akan melunasi utangnya pada tanggal 1 September 2001. Buat jurnal dengan metode cadangan dan metode penghapusan langsung.

3. Tanggal 31 Desember 2000 kerugian piutang PT ABC ditaksir Rp 200 3. Tanggal 31 Desember 2000 kerugian piutang PT ABC ditaksir Rp 200.000,-- tanggal 16 Mei 2001 Pak Amir menyatakan bangkrut dan tidak dapat melunasi utangnya keperusahaan ABC sebesar Rp 300.000,-- tanggal 1 Agustus 2001 Pak Amir menyatakan akan melunasi utangnya pada tanggal 1 September 2001. Buat jurnal dengan metode cadangan dan metode penghapusan langsung.

Pada akhir periode PT Dara Perkasa memiliki saldo piutang sebesar Rp 300.000.000 yang dikelompokkan berdasarkan umurnya, yaitu sbb : Umur Piutang Jumlah Piutang % tidak tertagih Jatuh tempo hari ini Rp 168.000.000 1% Jatuh tempo 1- 30 hari Rp 45.000.000 2% Jatuh tempo 31-60 hari Rp 33.000.000 3% Jatuh tempo 61-90 hari Rp 39.000.000 5% Jatuh tempo > 90 hari Rp 15.000.000 10% Sebelum penyesuaian rekening Cad angan Kerugian Piutang mempunyai saldo kredit sebesar Rp 1.300.000 Diminta :1) Hitunglah jumlah piutang dagang yang kemungkinan tidak tertagih 2) jurnal yang diperlukan untuk mencatat kerugian piutang

Pengertian Wesel Wesel adalah surat berharga yang berisi perintah dari penarik (pembuat surat) kepada wajib bayar utk membayar sejumlah uang tertentu yang disebut pada surat tsb atau orang lain yang ditunjuk Promes adalah surat janji utk membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu

Wesel Tagih Wesel adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah uang setelah jangka waktu tertentu. Karakteristik Wesel 1. Tanggal jatuh tempo (due date / maturity date) Yaitu tanggal suatu wesel harus dibayar. Periode waktu antara tanggal penerbitan dan tanggal jatuh tempo dapat dinyatakan dalam hari atau bulan.

Akuntansi Notes Receivable Akuntansi saat timbul/menerima promes a. Karena menjual barang / jasa b. Karena ada piutang usaha yang jatuh tempo 2. Akuntansi saat jatuh temp a. Debitur membayar b. Debitur tidak membayar 3. Akuntansi menjual wesel a. Saat menjual wesel b. Saat jatuh tempo debitur tidak membayar a. Karena menjual barang / jasa

Perbedaan Wesel dengan Promes Wesel adalah surat perintah utk membayar Penarik & yang berkepentingan terdiri atas 2 pihak Yang membuat adalah pihak yang punya piutang Memerlukan akseptasi PROMES Promes adalah surat janji utk membayar Penarik & yang berkepentingan terdiri atas 1 pihak Yang membuat adalah pihak yang punya utang Tidak memerlukan akseptasi

Piutang wesel ada 2 macam : Dapat dipindahtangankan Tidak dapat dipindahtangankan Piutang wesel ada 2 macam : Piutang wesel berbunga Piutang wesel tidak berbunga

Piutang wesel berbunga Rumus : Bunga = Nilai Nom. Wesel X Tgk.bunga/thn X jgk waktu dlm pecahan setahun Contoh : Nom = Rp. 730, bunga = 18%, umur = 120 hari Maka : bunga = Rp. 730 X 18% X 120/365 = Rp. 43,2 Nom = Rp. 1.000, bunga = 15%, umur = 6 bln Maka : bunga = Rp. 1.000 X 15% X 6/12 = Rp. 75 Nom = Rp. 2.000, bunga = 12%, umur = 1 thn Maka : bunga = Rp. 2.000 X 12% X 1/1 = Rp. 240

Contoh : Jangka waktu wesel 90 hari, diterbitkan tgl 16 Maret Contoh : Jangka waktu wesel 90 hari, diterbitkan tgl 16 Maret. Tgl jatuh tempo wesel adalah : Maret 31 – 16 = 15 hari April 30 hari Mei 31 hari Jumlah 76 hari Juni 14 hari Jumlah 90 hari Tanggal jatuh tempo adalah 14 Juni

Perusahaan menjual jasa/barang secara kredit dan menerima promes Perusahaan menjual barang secara kredit dengan menerima promes senilai Rp. 1.000.000,00 promes 1. 2. Notes Receivable bertambah Apa pengaruhnya Pendapatan penjualan bertambah Tgl Account/Rekening Ref Debit Kredit Notes Receivable 1.000.000 Penjualan 1.000.000

Perusahaan menerima promes atas pelunasan piutang Pada tanggal 2 Januari 2000 menjual jasa secara kredit dan jatuh tempo 2 Februari 2000. Pada tanggal 2 Februari 2000 perusahaan menerima promes senilai Rp. 1.000.000,00 bunga 12 % jatuh tempo 2 Mei 2000 sebagai pelunasan tagihan tersebut 1. 2. Notes Receivable bertambah Apa pengaruhnya Piutang usaha berkurang Tgl Account/Rekening Ref Debit Kredit Notes Receivable 1.000.000 Piutang 1.000.000

Tgl Account/Rekening Ref Debit Kredit Pada tanggal 2 Mei 2000 perusahaan menerima hasil penagihan promes Rp. 1.000.000,00 ditambah bunga 12 % setahun 2/2 2/5 Bunga = 3/12 x 12% x Rp.1.000.000 = Rp.30.000 3 bulan Kas bertambah Rp.1.030.000 Apa pengaruhnya Piutang wesel berkurang Rp.1.000.000 Pendapatan bunga bertambah Rp.30.000 Tgl Account/Rekening Ref Debit Kredit Kas 1.030.000 Piutang wesel 1.000.000 Pendapatan bunga 30.000

Tgl Account/Rekening Ref Debit Kredit Pada tanggal 2 Mei 2000 perusahaan gagal menagih promes Rp. 1.000.000,00 ditambah bunga 12 % Piutang biasa bertambah Rp.1.030.000 Apa pengaruhnya Piutang wesel berkurang Rp.1.000.000 Pendapatan bunga bertambah Rp.30.000 Tgl Account/Rekening Ref Debit Kredit Piutang 1.030.000 Piutang wesel 1.000.000 Pendapatan bunga 30.000

Contoh : Nilai nominal wesel $ 2 Contoh : Nilai nominal wesel $ 2.000, bunga 12 % dan jangka waktu wesel 3 bulan. Jumlah bunga yang harus dibayar pada saat jatuh tempo adalah : 90 2.000 x 12 % x = 62,50 360

3. Nilai Jatuh Tempo Adalah jumlah yang harus dibayar pada saat jatuh tempo (maturity value), yang terdiri dari nilai nominal ditambah bunga. Contoh : Wesel berjangka waktu 30 hari dan bunga 12 % tertenggal 21 November 2006 diterima sebagai pelunasan hutang WA. Bunn Co., yang telah jatuh tempo dan memiliki saldo $ 6.000. Ayat jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah : Wesel Tagih 6.000 Piutang Dagang – WA. Bunn Co. 6.000

Pada saat wesel jatuh tempo, ayat jurnal untuk mencatat penerimaan sebesar $ 6.060 adalah : Kas 6.060 Wesel Tagih 6.000 Pendapatan Bunga 60 Jika pembuat wesel tidak membayar hutang pada saat jatuh tempo, maka wesel tsb dinamakan wesel tagih yang ditolak (dishonored note receivable). Berdasarkan contoh di atas, seandainya pada saat jatuh tempo WA. Bunn Co. tidak melunasi hutangnya , maka ayat jurnal untuk mentransfer nilai jatuh tempo adalah sbb : Piutang Dagang – WA. Bunn Co. 6.060 Wesel Tagih 6.000

1. Pendiskontoan Wesel Tidak Berbunga. Contoh : Misalkan pada tanggal 13 Desember 2006 wesel tidak berbunga berjangka waktu 60 hari sebesar $ 5.000 yang dikeluarkan pada tanggal 7 November 2006 oleh Taylor Co. didiskontokan ke bank dengan tingkat diskonto sebesar 27 %. Jumlah uang yang diterima dari pendiskontoan dihitung sbb : Nilai pada saat jatuh tempo ( 6 Januari 2007 ) $ 5.000 Jangka waktu diskonto adalah 13 desember 2006 s/d 6 januari 2007 = 24 hari Diskonto yang dibebankan oleh bank 24 5.000 x 27 % x = 90 360 Jumlah yang diterima $ 4.910

Ayat jurnal yang dibuat untuk pendiskontoan wesel adalah : Kas 4 Ayat jurnal yang dibuat untuk pendiskontoan wesel adalah : Kas 4.910 Beban Bunga 90 Wesel tagih 5.000

Mendiskontokan Wesel Kebutuhan kas segera dapat dipenuhi pula dengan meminjam uang ke bank atau lembaga lain dengan jaminan (mendiskontokan) wesel tagih (janji tertulis yang tidak bersyarat dari satu pihak kepada pihak lain untuk membayar sejumlah uang dimasa mendatang). Jika pada saat wesel jatuh tempo dan pihak penerbit wesel tidak melunasi kewajibannya, maka pihak yang mendiskontokan wesel bertanggungjawab terhadap pelunasan kewajibannya kepada pihak kreditor.

Mendiskontokan Wesel Piutang wesel dapat dijual sebelum tanggal jatuh tempo yang disebut pendiskontoan wesel Pemegang wesel yang mendiskontokan weselnya akan menerima pembayaran yang jumlahnya relatif kecil daripada nilai wesel tsb pada saat jatuh tempo, hal ini karena bagian pendapatan bunga yang tidak jadi diterima merupakan harga yang harus dibayar utk penerimaan kas yang lebih cepat

Dalam perhitungan bunga dan diskonto, satu tahun diperhitungkan selama 360 hari dan hari bunga/diskonto dihitung berdasarkan jumlah hari sesungguhnya sejak wesel diterima/didiskontokan sampai tanggal jatuh tempo. Dalam perhitungan hari diskonto ini tanggal terjadinya transaksi tidak diperhitungkan, tetapi tanggal jatuh temponya dihirung Misalnya wesel dengan nominal Rp 300.000 jangka waktu 2 bulan, tertanggal 1 maret 1991 didiskontokan pada tanggal 26 maret dengan diskonto 10 %. Periode diskonto dihitung : 26-31 maret = 5 hari April = 30 hari 1 mei (tanggal jatuh tempo) = 1 hari ---------- Periode diskonto = 36 hari

Apabila wesel di atas jangka waktunya 60 hari maka wesel tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 30 April 1991. perhitungannya : Bulan maret : 30 hari (tgl 1 maret tidak dihitung) Bulan april : 30 hari Apabila wesel jangka waktu 2 bulan tertanggal 17 februari 1991 maka wesel tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 17 april 1991 Wesel 3 bulan tertanggal 30 november 1991 akan jatuh tempo pada tanggal 29 februari 1992

1. Pendiskontoan Wesel Tidak Berbunga. Contoh : Misalkan pada tanggal 13 Desember 2006 wesel tidak berbunga berjangka waktu 60 hari sebesar $ 5.000 yang dikeluarkan pada tanggal 7 November 2006 oleh Taylor Co. didiskontokan ke bank dengan tingkat diskonto sebesar 27 %. Jumlah uang yang diterima dari pendiskontoan dihitung sbb : Nilai pada saat jatuh tempo ( 6 Januari 2007 ) $ 5.000 Jangka waktu diskonto adalah 13 desember 2006 s/d 6 januari 2007 = 24 hari Diskonto yang dibebankan oleh bank 24 5.000 x 27 % x = 90 360 Jumlah yang diterima $ 4.910

Ayat jurnal yang dibuat untuk pendiskontoan wesel adalah : Kas 4 Ayat jurnal yang dibuat untuk pendiskontoan wesel adalah : Kas 4.910 Beban Bunga 90 Wesel tagih 5.000

Jumlah uang yang diterima pada tanggal 26 maret 1991 : Nilai jatuh tempo wesel Rp 300.000 Diskonto Rp 300.000 x 10 % x 36/360 3.000 ---------------- Uang yang diterima 297.000 Jurnalnya : Kas 297.000 Biaya bunga 3.000 piutang wesel 300.000

2. Pendiskont-an Wesel Berbunga Contoh : Misalkan wesel berjangka waktu 90 hari (jatuh tempo 5 Februari 2007) berbunga 24 % sebesar $ 10.000 yang dikeluarkan pada tanggal 7 November 2006, pada tanggal 16 Januari 2007 didiskontokan ke bank. Tingkat diskonto 27 %. Jumlah uang yang diterima dari pendiskontoan dihitung sbb :

Nilai nominal wesel $10.000 90 Bunga : 10.000 x 24 % x = 600 360 Nilai jatuh tempo $10.600 Jangka waktu diskont 16 januari 2007 s/d 5 Februari 2007 = 20 hari Diskont yang dibebankan oleh bank 20 10.000 x 27 % x = 150 360 Jumlah yang diterima $ 10.450

Ayat jurnal yang dibuat untuk pendiskontoan wesel adalah : Kas 10 Ayat jurnal yang dibuat untuk pendiskontoan wesel adalah : Kas 10.450 Wesel Tagih 10.000 Pendapatan Bunga 450

Misalnya wesel diatas berbunga sebesar 12 % setahun dan didiskontokan dengan diskonto 10 % jumlah yang diterima pada tanggal 26 maret 1991 Nilai nominal wesel 300.000 Bunga : 12 % x 2/12 x 300.000 6.000 ----------- Nilai jatuh tempo wesel 306.000 Diskonto : 306.000 x 10% x 36/360 3.060 Uang yang diterima 302.940

Jurnalnya : Kas 302.940 piutang wesel 300.000 pendapatan bunga 2.940

Hubungan dalam pendiskontoan wesel A B C Pembeli penjual bank 1 2 3 Keterangan : Pembeli menyerahkan wesel pada penjual Penjual mendiskontokan wesel ke bank dan menerima uang Bank menagih pada pembuat wesel pada tanggal jatuh tempo

Hubungan dalam pendiskontoan wesel A B C Pembeli penjual bank 1 2 3 4 Keterangan : Pembeli (A) menyerahkan wesel pada penjual (B) Penjual (B) mendiskontokan wesel ke bank (C) dan menerima uang Karena A tidak membayar, maka bank (C) menagih pada B B menagih A sebesar uang yang dibayar ke bank (mungkin ditambah bunga)

Perusahaan menjual wesel berikut ini pada tanggal 15 Mei 2001 dengan discount 10 % setahun $2,500.00 Jakarta, 16 Maret 2001   Sembilan puluh hari setelah hari ini kami berjanji tanpa syarat untuk membayar ke PT ABC dua ribu lima ratus dolar Amerika Serikat dengan bunga 12 % setahun      No. 14 jatuh tempo 14 Juni 2001 PT. Tiga Bersaudara   Aminuddin   Direktur Keuangan

Langkah-langkah Nilai jatuh tempo Nilai nominal ditambah dengan bunga 1. Tentukan nilai saat jatuh tempo 2. Tentukan discount 3. Tentukan uang kas yang diterima 4. Buat Jurnal Nilai jatuh tempo Nilai nominal ditambah dengan bunga Nominal piutang wesel $ 2,500 Bunga 16 Maret s.d. 14 Juni 2001= 2,500 x 12 %x 90/360 $ 75.00 + Nilai pada jatuh tempo $ 2,575.00 1 Discount : 15 Mei s.d. 14 Juni 2001= 2,575 x 10 % x 30/360 21.46 - 2 Jumlah yang diterima $ 2,553,54 3

Jurnal Tgl Account/Rekening Ref Debit Kredit Piutang wesel berkurang $2,50 0 Nominal piutang wesel $ 2,500 Bunga 16 Maret s.d. 14 Juni 2001= 2,500 x 12 %x 90/360 $ 75.00 + Nilai pada jatuh tempo $ 2,575.00 Discount : 15 Mei s.d. 14 Juni 2001= 2,575 x 10 % x 30/3 $ 21.46 - Jumlah yang diterima $ 2,553,54 1. 2. 3. Kas bertambah $2,553,54 Apa pengaruhnya Piutang wesel berkurang $2,500 Pendapatan bunga bertambah $53.54 Tgl Account/Rekening Ref Debit Kredit Mei 15 Kas 2,553.54 Piutang wesel 2,500 Pendapatan Bunga 53.54

1 Timbul piutang usaha ke penerbit promes $2,575 Pada tanggal 14 Juni 2000 Bank gagal menagih promes $2,500 dan Bank menagih pada perusahaan sebesar $2,575. Apa pengaruhnya 1 Timbul piutang usaha ke penerbit promes $2,575 Debit 2. Kas berkurang $2,575 Kredit Tgl Account/Rekening Ref Debit Kredit Juni 14 Piutang 2,575 Kas 2,575

Terima Kasih

Soal soal Wesel nominal Rp 500.000,-- jangka waktu 2 bulan tertanggal 1 April 2001 didiskontokan tanggal 20 April 2001 dengan diskonto 12% hitung periode diskonto, jumlah uang yang diterima dan jurnalnya… Dari soal No. 1 jika wesel tersebut berbunga 6%, hitung jumlah uang yang diterima dan jurnalnya… PT Nada bahagia pada tanggal 31 juli 1992 menerima wesel dari tuan D untuk menggantikan utangnya sebesar Rp 750.000. wesel ini berjangka waktu 6 bulan (akan jatuh tempo 31 januari 1993) bunga 12 % per tahun . Pada tanggal 31 oktober 1992 PT nada bahagia mendiskontokan wesel ke bank E dan dikenai diskonto 10% pertahun. Hitung uang yang diterima PT nada bahagia dan buat jurnalnya

Soal soal Pada tanggal 1 Mei 2007 nyonya Camelia memberikan wesel sebesar Rp 600.000,- kepada PT Perjuangan & Do’a. Jangka waktu wesel 2 bulan tidak berbunga. Wesel ini oleh nyonya Camelia dimksudkan untuk memperpanjang utangnya pada PT Perjuangan & Do’a. Pada tanggal 26 Mei 2007 PT Perjuangan & Do’a mendiskontokan wesel tersebut ke Bank Sedingin Salju dan dipotong diskonto 10 % setahun. Pada tanggal 1 Juli 2007 (tanggal jatuh tempo) wesel dilunasi oleh Nyonya Camelia.  Buat jurnal yang diperlukan oleh ketiga pihak diatas?

LATIHAN SOAL TUTUP BUKU

Latihan Pertemuan III 1. PT Andalan Mama menetapkan taksiran kerugian piutang atas dasar analisa umur piutang , setelah dihitung cadangan kerugian piutang sebesar Rp 12.000.000. Saldo perkiraan CKP adalah Rp 5.000.000 ( kredit ) besarnya kerugian piutang yang dibebankan adalah : a. Rp 17.000.000 c. Rp 7.000.000 b. Rp 12.000.000 d. Rp 5.000.000 2. PT Merapi menetapkan taksiran kerugian piutang atas dasar prosentase penjualan. Saldo CKP Rp 2.000.000 (kredit ) jumlah penjualan kredit sebesar Rp 500.000.000. Prosentase kerugian piutang adalah 1% dari penjualan. Maka besarnya kerugian piutang yang dibebankan pada tahun yang bersangkutan adalah : a. Rp 3.000.000 c. Rp 5.000.000 b. Rp 2.000.000 d. Rp 7.000.000

2. PT Merapi menetapkan taksiran kerugian piutang atas dasar prosentase penjualan. Saldo CKP Rp 2.000.000 (kredit ) jumlah penjualan kredit sebesar Rp 500.000.000. Prosentase kerugian piutang adalah 1% dari penjualan. Maka besarnya kerugian piutang yang dibebankan pada tahun yang bersangkutan adalah : a. Rp 3.000.000 c. Rp 5.000.000 b. Rp 2.000.000 d. Rp 7.000.000 3. Piutang yang disertai janji tertulis atau surat pernyataan piutang (jk. pendek) disebut: a. Piutang usaha c. Piutang dagang b. Piutang wesel d. Piutang penghasilan

3. Piutang yang disertai janji tertulis atau surat pernyataan piutang (jk. pendek) disebut: a. Piutang usaha b. Piutang wesel c. Piutang dagang d. Piutang penghasilan 4. Tanggal jatuh tempo suatu wesel berjangka waktu 90 hari yang ditarik pada tanggal 20 juli 2002, adalah: a. 17 Oktober 2002 c. 19 Oktober 2002 b. 18 Oktober 2002 d. 20 Oktober 2002

4. Tanggal jatuh tempo suatu wesel berjangka waktu 90 hari yang ditarik pada tanggal 20 juli 2002, adalah: a. 17 Oktober 2002 c. 19 Oktober 2002 b. 18 Oktober 2002 d. 20 Oktober 2002 5. Pada tgl 5 Oktober 2006 PT Mana Tahan menerima sebuah wesel dari langganan, nominal Rp 25.000.000, umur 4 bulan tanpa bunga. Wesel tersebut oleh PT Mana Tahan pada tgl 13 Desember 2006 didiskontokan dengan tingkat bunga diskonto 10%. Hitunglah kas yang diterima oleh PT Mana Tahan dari pendiskontoan wesel : a. Rp 24.625.000 b. Rp 24,265.000 c. Rp 24.655.000 c. Rp 24.526.000

5. Pada tgl 5 Oktober 2006 PT Mana Tahan menerima sebuah wesel dari langganan, nominal Rp 25.000.000, umur 4 bulan tanpa bunga. Wesel tersebut oleh PT Mana Tahan pada tgl 13 Desember 2006 didiskontokan dengan tingkat bunga diskonto 10%. Hitunglah kas yang diterima oleh PT Mana Tahan dari pendiskontoan wesel : a. Rp 24.625.000 b. Rp 24,265.000 c. Rp 24.655.000 c. Rp 24.526.000 1. PT Andalan Mama menetapkan taksiran kerugian piutang atas dasar analisa umur piutang , setelah dihitung cadangan kerugian piutang sebesar Rp 12.000.000. Saldo perkiraan CKP adalah Rp 5.000.000 ( kredit ) besarnya kerugian piutang yang dibebankan adalah : a. Rp 17.000.000 b. Rp 12.000.000 c. Rp 7.000.000 d. Rp 5.000.000

Latihan 1 Feb. Dijual barang secara kredit ke UD Ami Rp 8 juta (cost Rp4,5 juta) 15 Maret. Diterima promes 60 hari, 12% dari UD Ami untuk menutup utangnya 9 April, dihapus piutang kpd Doni Rp2,5 juta 21 April, diberikan pinjaman uang kpd Jinem Rp7,5 juta, diterima promes 90-hari 14% 14 Mei, diterima bunga yang jatuh tempo dari UD Ami dan promes baru 90-hari, 14% sebagai pengganti pinjamannya 13 Juni, Doni yang piutang dihapus tanggal 9 April membayar penuh hutangnya 20 Juni, Jinem tidak membayar promesnya (dishonored) 1 Augustus, UD Ami membayar promesnya tertanggal 14 Mei 19 Augustus, Diterima dari Jinem atas promesnya yang kadaluwarsa, ditambah bunga untuk 30 hari 15% dari nilai jatuh temponya. 16 Desember, diterima promes 0-hari, Rp12 juta, dari PT Gombal untuk menutup hutangnya 31 Desember, ditaksir 3% dari penjualan kredit sebear Rp1.375 juta untuk tahun ini tidak akan dapat ditagih Bab8-Receivable

Tgl Account/Rekening Ref Debit Kredit Pada tanggal 3 Maret 2003, Perusahaan menerima sebuah promes nominal Rp.50.000.000,00 dari seorang debitur, bunga 12 % setahun. Apa pengaruhnya 1 Timbul piutang wesel Rp.50.000.000,00 Debit 2. Piutang uasaha berkurang Rp.50.000.000 Kredit Tgl Account/Rekening Ref Debit Kredit Maret 3 Piutang wesel 50.000.000 Piutang 50.000.000

Perhitungan Penjualan wesel Nominal piutang Rp.50.000.000,00 Bunga : 3/3 s.d. 1 Juni = 50.000.000 x 12 % x 90/360= Rp. 1.500.000,00 + Jumlah Rp.51.500.000,00 Discount : 2/5 s.d. 1 Juni = 51.500.000 x 10 % x 30/360 =Rp. 429.166,70 Uang Kas yang diterima Rp.51.070.833,30 Kas bertambah Rp.51.070.833,30 Debit Piutang wesel berkurang Rp. 50.000.000,00 - Kreditt Pendapatan bunga bertambah Rp.1.070.833,30 Kredit Kas Rp. 51.070.833,30 Piutang Wesel Rp.50.000.000,00 Pendapatan bunga Rp. 1.070.833,30

PENGGUNAAN PIUTANG UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN KAS Seringkali perusahaan membutuhkan uang yang melebihi jumlah kas yang tersedia. Pemenuhan kebutuhan kas ini dapat dipenuhi dengan piutang.

PENGGUNAAN PIUTANG UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN KAS 1. Piutang Dipakai Sebagai Jaminan. 2. Menjual Piutang (Anjak Piutang / Factoring) 3. Mendiskontokan Wesel

Piutang Dipakai Sebagai Jaminan. Perusahaan yang memerlukan kas dengan segera dapat meminjam ke bank atau lembaga keuangan lainnya dengan jaminan berbentuk piutang usaha. Hasil tagihan dari langganan biasanya dipakai untuk melunasi hutang. Jika terdapat langganan yang tidak dapat ditagih, maka adalah menjadi tanggung jawab peminjam (perusahaan yang menjaminkan piutang) untuk mengganti jaminannya dengan piutang lain.

Menjual Piutang (Anjak Piutang / Factoring) Kebutuhan uang segera dapat dipenuhi dengan menjual piutang usaha ke bank atau lembaga kredit atau ke perusahaan anjak piutang. Semua kemungkinan dan resiko yang timbul berkaitan dengan piutang tersebut menjadi tanggung jawab pihak perusahaan yang membelinya.

C. Mencari dana dengan Piutang Apabila perusahaan ingin mengkonversi piutang menjadi kas sebelum piutang tersebut jatuh tempo/belum dibayar oleh debitur, maka ada 3 cara yang dapat dilakukan: 1. Menjaminkan piutang (assignment) 2. Menjual piutang (factoring) 3. Menggadaikan piutang (pledging) Ad. 1. Menjaminkan piutang Dalam keadaan ini perusahaan akan memperoleh jumlah kas tertentu dari penjamin (assignor), misalnya bank. Perusahaan harus segera membayar secara berangsur kepada penjamin apabila piutang sudah tertagih, meliputi pokok penjamin, biaya pinjaman dan biaya bunga. Piutang yang dijaminkan mengurangi jumlah aktiva lancar (modal kerja) di dalam Neraca. Piutang yang dijaminkan harus dicantumkan secara jelas untuk menunjukkan terbatasnya penguasaan perusahaan atas piutang tersebut.

Contoh: Pada tanggal 1 Des 2004 perusahaan ‘Gadis Kembar’ menjaminkan piutang sebesar Rp. 1.000.000 dengan memperoleh pinjaman bank ‘CBA’ sebesar Rp. 800.000 bunga 12 % per tahun dari saldo akhir tahun utang berjalan, beban biaya Rp. 5.000 Jurnal: 1 Des 2004 Kas Rp. 795.000 - Biaya Pinjaman 5.000 - Utang atas jaminan Piutang - Rp. 800.000 Piutang dijaminkan Rp. 1.000.000 - Piutang - Rp. 1.000.000 Pada tanggal 30 Des 2004 puitang dibayar ke perusahaan sebesar Rp. 400.000. Perusahaan membayarkannya ke bank di tambah bunga

30 Des 2004 Kas Rp. 400.000 - Piutang dijaminkan - Rp. 400.000 Utang atas jaminan Piutang Rp. 400.000 - Biaya bunga 80.000*) - Kas - Rp. 480.000 *) Biaya bunga: 800.000 x 12 % x 1 bulan = 80.000 Penyajian piutang di jaminan dalam neraca 31 Des 2004 sbb: Aktiva lancar: Piutang Rp. xxx.xxx Piutang dijaminkan Rp. 600.000 Piutang atas jaminan 400.000 200.000 + Rp. xxx.xxx

Apabila utang atas jaminan dilunasi sebelum debitur melunasi piutangnya maka akun piutang yang dijaminkan dibatalkan: Piutang Rp. xxx - Piutang dijaminkan - Rp. xxx Ad. 2. Penjualan Piutang Jika dana diperoleh dengan menjual piutang, maka hak menagih berpindah dari perusahaan kreditur kepada pihak yang membeli piutang. Dalam penjualan piutang pada umumnya ditentukan cadangan dari retur penjualan dan penurunan harga karena kerusakan dan sudah diperhitungkan pula kemungkinan tidak tertagihnya sebagian piutang. Dengan demikian pembeli piutang hanya membayar sebagian saja dari piutang yang dijual. Rekening piutang yang dijual harus dihapus dari laporan keuangan.

Contoh: Pada tgl 1 Des 1997 PT. ‘SIUS’ menjual piutang sebesar Rp. 1.000.000 kepada bank ‘Game’. Bank ‘Game’ membayar Rp. 800.000 dengan discount 5 %, sedangkan Rp. 200.000 ditentukan sebagai cadangan kemungkinan retur penjualan dan penghapusan piutang. Jurnal 1 Des 1997: Kas Rp. 760.000*) - Biaya Penjualan Piutang 40.000*) - Piutang pada bank ‘game’ 200.000 - Piutang - Rp. 1.000.000 *) 5 % x Rp. 800.000 = Rp. 40.000, Rp. 800.000 – Rp. 40.000 = Rp. 760.000 Apabila timbul pengembalian barang oleh debitur Rp. 50.000 dan penghapusan piutang krn tdk tertagih Rp. 60.000, maka jurnalnya:

Retur penjualan Rp. 50.000 - Cadangan kerugian piutang 60.000 - Piutang pada bank ‘game’ - Rp. 110.000 Apabila seluruh piutang yang ditagih oleh bank ‘Game’ sudah lunas maka sisanya menjadi hak perusahaan, dicatat sbb: Piutang/Kas Rp. 90.000 - Piutang pada bank ‘Game’ - Rp. 90.000*) *) Rp. 1.000.000 – (Rp. 50.000 + Rp. 60.000 + Rp. 800.000) = Rp. 90.000 Ad. 3. Menggadaikan piutang Kalau dilakukan hal ini piutang tetap dicantumkan sebagai aktiva lancar seluruhnya hanya diberi catatan masalah penggadaiannya. Dalam pledging ini utang gadai hanya menandai piutang tersebut, tetapi pada prinsipnya seperti utang biasa (utang usaha, utang bank, dsb)