AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA BAB IV AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
Biaya Tenaga kerja didefinisikan sebagai pembayaran-pembayaran kepada pada pekerja yang didasarkan pada jam kerja atau dasar unit yang diproduksi. Istilah yang digunakan utk biaya tenaga kerja ini adalah biaya tenaga kerja langsung, atau utk membayar yg dinamakan “upah”. Gaji merupakan pembayaran kepada tenaga kerja/karyawan yg didasarkan pada rentang waktu seperti gaji mingguan, bulanan dan lain sebagainya. Upah dibebankan melalui rekening biaya tenaga kerja langsung, sedangkan gaji dibebankan melalui rekening biaya overhead pabrik. Akuntansi biaya tenaga kerja dimulai dgn pembayaran upah, diteruskan pd distribusi upah tersebut pada “Job”, produk atau pusat biaya (departemen produksi). Didalam upah tersebut sudah termasuk pengurangan atau potongan terhadapnya seperti pajak penghasilan, iuran astek dan lain-lain.
PERHITUNGAN UPAH KOTOR Ada 3 metode dasar dalam penentuan upah kotor karyawan : Dasar tarif per jam kerja Dasar tarif per unit produksi Dasar rencana insentif
PENENTUAN TARIF BIAYA OVER HEAD PABRIK (BOP) Apabila perusahaan mempunyai lebih dari satu departemen (bagian) produksi maka proses penentuan tarif BOP adalah sebagai berikut : a. Ditentukan anggaran BOP utk masing-masing departemen produksi tersebut. b. Ditentukan dasar pembebanan BOP tersebut, sesuai dgn sifat departemen produksi yg bersangkutan.
Dasar Pembebanan BOP antara lain : Jumlah bahan baku, tarif BOP persentase tertentu terhadap biaya bahan baku (%.....dari biaya bahan baku). Jumlah tenaga kerja langsung, tarif BOP persentase tertentu terhadap biaya tenaga kerja langsung (%.....dari biaya tenaga kerja langsung). Kwantitas bahan baku, tarif BOP sebesar rupiah tertentu setiap pemakaian bahan baku (Rp. ....../unit bahan baku). Jam kerja langsung, tarif BOP ditetapkan besarnya tiap jam kerja langsung (Rp. ..../perjam kerja langsung) Jam kerja mesin, tarif BOP ditetapkan besarnya tiap jam mesin (Rp. ....../perjam kerja mesin). c. Ditetapkan tarif BOP berdasarkan : Anggaran BOP dibagi dgn dasar pembebanan. Catatan : Apabila perusahaan hanya mempunyai satu departemen, proses penentuan tarif BOP sama dgn cara diatas.
Contoh : Perusahaan Industri PT. Elang Jaya berproduksi melalui 2 (dua) departemen produksi. BOP dibebankan berdasarkan tarip yang ditentukan dimuka . Berikut ini keterangan-keterangan utk penentuan tarif BOP : Dept I Dept II Anggaran BOP untuk 1 tahun Rp. 4.000.000 Rp. 2.000.000 Biaya tenaga kerja langsung 1 tahun Rp. 8.000.000 Rp. 5.000.000 Pemakaian bahan baku 1 tahun Rp. 6.000.000 Rp. ------ Kwantitas pemakaian 1 tahun 6.000 Kg ------ Jumlah jam kerja langsung 1 tahun 8.000 jam 4.000 jam Jumlah jam kerja mesin 1 tahun 10.000 jam 8.000 jam Diminta : Biaya tenaga kerja langsung (BTKL) Biaya bahan baku Kwantitas bahan baku Jam kerja langsung Jam kerja mesin
Jawab : a. Tarif BOP berdasarkan biaya tenaga kerja langsung : - Untuk Dept I = 4.000.000 X 100% = 50% dari BTKL 8.000.000 - Untuk Dept II = 2.000.000 X 100% = 40% dari BTKL 5.000.000 b. Tarif BOP berdasarkan biaya bahan baku : - Untuk Dept I = 4.000.000 X 100% = 66,67% dari biaya bahan 6.000.000 c. Tarif BOP berdasarkan kwantitas bahan baku : - Untuk Dept I = 4.000.000 : 6.000 = 666,67/kg bahan d. Tarif BOP berdasarkan jam kerja langsung : - untuk Dept I = 4.000.000 : 8.000 = Rp. 500/jam kerja langsung - untuk Dept II = 2.000.000 : 4.000 = Rp. 500/jam kerja langsung e. Tarif BOP berdasarkan jam kerja mesin : - untuk Dept I = 4.000.000 : 10.000 = Rp. 400/jam kerja mesin - untuk Dept II = 2.000.000 : 8.000 = Rp. 250/jam kerja mesin
DISTRIBUSI BIAYA UPAH DAN GAJI KOTOR Setelah dihitung, upah kotor harus didistribusikan atau dicatat pada rekening-rekening yg bersangkutan dgnnya. Catatan dilakukan baik pada buku besar maupun pada buku pembantu. Buku pembantu ada 2 yaitu : Metode pengumpulan harga pokok proses Metode pengumpulan harga pokok pesanan. Jurnal : Keterangan Debet Kredit Barang dalam proses XXXX Biaya overhead pabrik Biaya gaji Biaya tenaga kerja langsung dicatat pada barang dalam proses. Biaya tenaga kerja tdk langsung dicatat pada biaya overhead pabrik.
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik yg telah dihimpun dan dicatat sebagaimana telah diuraikan pada unit-unit yg lalu tujuan utamanya adalah utk menetapkan harga pokok produksi. Contoh 1 : Hitunglah harga pokok produksi dgn data-data dibawah ini : Biaya bahan baku Rp. 350.000 Biaya tenaga kerja Rp. 650.000 Biaya overhead pabrik diperhitungkan 40% dari biaya langsung. Jawab : Harga pokok produksi : Biaya bahan baku Rp. 350.000 Biaya tenaga kerja Rp. 650.000 Biaya langsung Rp. 1.000.000 BOP = 40% X 1.000.000 = Rp. 400.000 Rp.1.400.000 + +
Contoh 2 : Perusahaan mempunyai data produksi sebagai berikut : Produk A Produk B Produk C Biaya bahan 600.000 400.000 200.000 BTKL 400.000 200.000 200.000 Besarnya biaya overhead pabrik (BOP) Rp. 600.000 Diminta : Tentukan tarif BOP jika didasarkan : a. Biaya bahan b. Biaya tenaga kerja langsung (BTKL) c. Biaya langsung 2. Tentukan besarnya harga pokok masing-masing produk, jika BOP dibebankan berdasarkan : b. BTKL
Jawab 2 : a. 600.000 X 100% = 50% 1.200.000 b. 600.000 X 100% = 75% 800.000 c. . 600.000 X 100% = 30% 2.000.000 Produk A Produk B Produk C a. Biaya bahan 600.000 400.000 200.000 BTKL 400.000 200.000 200.000 BOP 50% 300.000 200.000 100.000 Harga Pokok 1.300.000 800.000 500.000 2. b. Biaya bahan 600.000 400.000 200.000 BOP 75% 300.000 150.000 150.000 Harga Pokok 1.300.000 750.000 550.000
Lanjutan Jawab 2 : Produk A Produk B Produk C c. Biaya bahan 600.000 400.000 200.000 BTKL 400.000 200.000 200.000 Biaya langsung 1.000.000 600.000 400.000 BOP 30% 300.000 180.000 120.000 Harga Pokok 1.300.000 780.000 520.000
Latihan Soal 1 : Data-data dibawah ini diperoleh dari PT. Sinar Jaya pada bulan Okt 2014 : Dept I Dept II Anggaran BOP untuk 1 tahun Rp. 1.200.000 Rp. 2.400.000 Biaya tenaga kerja langsung 1 tahun Rp. 600.000 Rp. 1.800.000 Pemakaian bahan baku 1 tahun Rp. 3.000.000 Rp. ------ Kwantitas pemakaian 1 tahun 5.000 Kg ------ Jumlah jam kerja langsung 1 tahun 1.000 jam 2.000 jam Jumlah jam kerja mesin 1 tahun 2.000 jam 1.000 jam Diminta : Biaya tenaga kerja langsung (BTKL) Biaya bahan baku Kwantitas bahan baku Jam kerja langsung Jam kerja mesin
Jawab : a. Tarif BOP berdasarkan biaya tenaga kerja langsung : - Untuk Dept I = 1.200.000 X 100% = 200% dari BTKL 600.000 - Untuk Dept II = 2.400.000 X 100% = 133% dari BTKL 1.800.000 b. Tarif BOP berdasarkan biaya bahan baku : - Untuk Dept I = 1.200.000 X 100% = 40% dari biaya bahan 3.000.000 c. Tarif BOP berdasarkan kwantitas bahan baku : - Untuk Dept I = 1.200.000 : 5.000 = 240/kg bahan d. Tarif BOP berdasarkan jam kerja langsung : - untuk Dept I = 1.200.000 : 1.000 = Rp. 1.200/jam kerja langsung - untuk Dept II = 2.400.000 : 2.000 = Rp. 1.200/jam kerja langsung e. Tarif BOP berdasarkan jam kerja mesin : - untuk Dept I = 1.200.000 : 2.000 = Rp. 600/jam kerja mesin - untuk Dept II = 2.400.000 : 1.000 = Rp. 2.400/jam kerja mesin
Latihan Soal 2 : PT. Ambarawa bergerak dalam bidang Industri. Data-data produksi Bulan Okt 2014 : Produk D Produk E Produk F Biaya bahan 2.000.000 3.000.000 5.000.000 = BTKL 1.000.000 3.000.000 4.000.000 = Besarnya biaya overhead pabrik (BOP) Rp. 5.000.000 Diminta : Tentukan tarif BOP jika didasarkan : a. Biaya bahan b. Biaya tenaga kerja langsung (BTKL) c. Biaya langsung 2. Tentukan besarnya harga pokok masing-masing produk, jika BOP dibebankan berdasarkan : b. BTKL
Latihan Soal 2 : PT. Ambarawa bergerak dalam bidang Industri. Data-data produksi Bulan Okt 2014 : Produk D Produk E Produk F Biaya bahan 2.000.000 3.000.000 5.000.000 = 10.000.000 BTKL 1.000.000 3.000.000 4.000.000 = 8.000.000 Biaya langsung = 18.000.000 Besarnya biaya overhead pabrik (BOP) Rp. 5.000.000 Diminta : Tentukan tarif BOP jika didasarkan : a. Biaya bahan b. Biaya tenaga kerja langsung (BTKL) c. Biaya langsung 2. Tentukan besarnya harga pokok masing-masing produk, jika BOP dibebankan berdasarkan : b. BTKL
Jawab 2 : a. 5.000.000 X 100% = 50% 10.000.000 b. 5.000.000 X 100% = 62,5% 8.000.000 c. . 5.000.000 X 100% = 27,78% 18.000.000 Produk A Produk B Produk C a. Biaya bahan 2.000.000 3.000.000 5.000.000 BTKL 1.000.000 3.000.000 4.000.000 BOP 50% 1.000.000 1.500.000 2.500.000 Harga Pokok 4.000.000 7.500.000 11.500.000 Produk A Produk B Produk C 2. b. Biaya bahan 2.000.000 3.000.000 5.000.000 BTKL 1.000.000 3.000.000 4.000.000 BOP 62,5% 625.000 1.875.000 2.500.000 Harga Pokok 3.625.000 7.875.000 11.500.000
Lanjutan Jawab 2 : Produk A Produk B Produk C 2c. Biaya bahan 2.000.000 3.000.000 5.000.000 BTKL 1.000.000 3.000.000 4.000.000 Biaya langsung 3.000.000 6.000.000 9.000.000 BOP 27,78% 833.400 1 .666.800 2.500.200 Harga Pokok 3.833.000 7.666.800 11.500.200
TERIMA KASIH