Krisis Keuangan: Subprime Mortgage
Definisi Krisis global adalah peristiwa dimana seluruh sektor ekonomi di pasar dunia mengalami keruntuhan (keadaan gawat) dan mempengaruhi sektor lainnya di seluruh dunia.
Efek Domino Krisis Keuangan Subprime Mortgage Bermula dari Subprime Mortgage Sejak tahun 1925, di Amerika Serikat sudah ada Undang-undang Mortgage. Peraturan yang berkaitan dengan sektor properti, termasuk kredit pemilikan rumah. Semua warga AS -asalkan memenuhi syarat tertentu- bisa mendapatkan kemudahan kredit kepemilikan properti, seperti KPR.
Krisis Ekonomi AS Krisis finansial global mulai muncul sejak Agustus 2007 bank terbesar Perancis BNP Paribas mengumumkan pembekuan beberapa sekuritas yang terkait dengan kredit perumahan berisiko tinggi AS (subprime mortgage). Pembekuan gejolak di pasar finansial dan akhirnya merambat ke seluruh dunia.
Masalah subprime mortgage di Amerika Serikat sebenarnya sudah mulai terlihat sejak Agustus 2007. Hal itu sudah ditengarai akan menjadi gelembung subprime (bubble), akan tetapi pemerintah Amerika Serikat terus mengucurkan uang dan menurunkan suku bunga untuk mengangkat sektor industri teknologi yang mengalami penurunan. Usaha Pemerintah AS dengan mengucurkan dana talangan pemerintah sebesar USD 700, hanya sementara saja dapat meredam gejolak pasar. Pasalnya, mayoritas investor di seluruh dunia terpaksa menjual portofolio saham yang dimiliki secara besar-besaran untuk menutupi kebutuhan likuiditas sehingga mengakibatkan terhempasnya pasar modal dunia
Perkembangan Indeks Harga Perumahan dan Volume Kredit Perumahan AS
Periode Boom-Bust Perumahan AS: Fakta dan Counterfactual
Krisis Ekonomi AS Di penghujung triwulan III-2008, intensitas krisis semakin membesar seiring dengan bangkrutnya bank investasi terbesar AS Lehman Brothers, yang diikuti oleh kesulitan keuangan yang semakin parah di sejumlah lembaga keuangan berskala besar di AS, Eropa, dan Jepang.
Krisis Ekonomi AS Bank Sentral AS menaikkan suku bunga untuk menarik dana dari yang ada di masyarakat AS dan dunia Pengurangan biaya besar – besaran menyebabkan banyak PHK dan Unemployment Rate meningkat tajam Penurunan nilai saham perusahaan AS menarik turun nilai saham anak perusahaan AS di seluruh dunia
Perkembangan suku bunga
Krisis Ekonomi Dunia Kejatuhan nilai index NIKKEI terparah selama 23 tahun; pertama kali dalam sejarah Bursa Efek Jepang di suspend Kejatuhan nilai index HANGSENG hingga 50%; rotasi kekuatan financial dunia dari Wallstreet dan DowJones ke Hangseng Menurunnya nilai import dan konsumsi US secara tajam memperlambat perputaran uang dunia
Perkembangan Bursa Saham
Krisis ekonomi global awalnya karena subprime mortage atau kredit macet sektor perumahan di AS yang akhirnya membuat ambruknya pasar modal AS dengan anjloknya indeks saham di Bursa Efek New York Melambungnya harga minyak dunia hingga menyentuh harga 105 dolar AS per barel yang memberi kontribusi terhadap tekanan terhadap perekonomian AS.
Kondisi internal dan eksternal AS yang kurang kondusif menggiring melemahnya nilai tukar dolar AS terhadap euro dan yen sehingga memicu kenaikan harga komoditas internasional seperti minyak, batu bara, gas alam dan emas.
Harga minyak dunia
Ketergantungan industri AS akan minyak masih dominan sehingga menambah deret keterpurukan ekonomi AS. Konsekuensi dari peristiwa tersebut berdampak pada stagflasi dimana akan terjadi percepatan laju inflasi global yang mendorong perlambatan ekonomi.
Akibatnya tingkat permintaan di seluruh dunia melemah tanpa kecuali. Indonesia merasakan imbas dari krisis karena jalur perdagangan (ekspor-impor) dan jalur keuangan (arus modal) merupakan pintu masuk krisis global pada ekonomi domestik.
Dampak Krisis Finansial Global terhadap Perekonomian Global Jalur gangguan di pasar uang internasional dan penyesuaian portfolio (disruptions in US dollar markets dan rebalancing of portfolios links). Langsung Tidak langsung Jalur makroekonomi (macroeconomic links).
Dampak Krisis Finansial Global terhadap Perekonomian Indonesia Dampak Melalui Financial Channel Dampak Melalui Trade Channel
Kebijakan Mengatasi Dampak Krisis Amerika Serikat Beberapa langkah kebijakan yang diambil pemer intah AS dalam mengatasi dampak krisis keuangan adalah memberikan dana talangan (bailout) sebesar USD700 miliar. Dana ini ditujukan untuk menyelamatkan institusi keuangan dan perbankan demi mencegah krisis ekonomi yang berkepanjangan. Bailout dilakukan dalam bentuk pembelian surat utang subprime mortgage yang macet dari investor. Langkah berikutnya yang diambil Bank Sentral adalah menurunkan suku bunga 0,5 persen menjadi 1,5 persen.
Kawasan Eropa Islandia Dalam mestabilkan nilai tukar mata uang Krona, yang diperdagangkan hingga 202 Krona per Eur 1 (satu Euro), pemerintah mematok kurs Krona Eslandia setara dengan 131 Krona per Eur 1. Setelah otoritas moneter Islandia tidak mampu lagi menjamin aset-aset bank, Rusia memberikan suntikan dana USD 37 miliar ke bank-bank besar Islandia, demikian juga Swedia ikut turun tangan memberikan suntikan dana sebesar USD 702 juta. Pemerintah Islandia optimis dalam jangka panjang akan bisa recovery karena memiliki potensi cadangan gas alam dan sumber daya manusia yang handal.
Perancis Presiden Perancis Nicolas Sarkozy di depan sidang kabinet mengatakan, negara siap menolong permodalan bank-bank utama di Perancis. Selain itu pemerintah Perancis juga meminta Jepang dan Pemimpin G-8 untuk melakukan pertemuan darurat untuk menenangkan krisis. Rusia Pemerintah menutup bursa saham sebagai usaha untuk membendung kepanikan investor akibat penurunan indeks saham, dan meminjamkan dana sebesar USD 37 miliar kepada bank-bank besar. Pemerintah Rusia juga akan memberikan suntikan dana 500 miliar rubel kepada Sberbank, 200 miliar rubel pada VTB (Bank milik pemerintah). Selain itu Rusia juga menyerukan pertemuan G-8 dan meminta keterlibatan Cina dalam melakukan upaya bersama untuk mengatasi krisis.