BIMBINGAN TEKNIS FASILITATOR DAERAH SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL Juli 2017 Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
SESI 3: PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL
Tujuan Memperkuat pemahaman peserta pelatihan tentang definisi, tujuan dan peran sekolah model sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah di tingkat propinsi dan kabupaten/kota Indikator Peserta dapat: Menggambarkan pengertian dan tujuan pengembangan sekolah model. Menjelaskan indikator keberhasilan sekolah model. Menjelaskan prinsip dalam pelaksanaan SPMI Menjelaskan cara memotret capaian sekolah model. Menjelaskan tata cara pendampingan Menjelaskan cara mengimbaskan SPMI ke satuan pendidikan lainnya Metode Diskusi perbedaan pemahaman tentang sekolah model Penyamaan persepsi kriteria penentuan sekolah model
POKOK MATERI Pengertian dan tujuan pengembangan sekolah model. Indikator keberhasilan sekolah model. Pelatihan sekolah model Pendampingan sekolah model Potret capaian sekolah model. Pengimbasan SPMI ke satuan pendidikan lainnya
Sekolah Model sekolah yang mampu dan berkomitmen untuk menerapkan sistem penjaminan mutu pendidikan. sekolah yang dapat menunjukkan terjadinya perubahan atau peningkatan mutu secara berkelanjutan dan terukur setelah menerapkan penjaminan mutu. mampu mengimbaskan penerapan sistem penjaminan mutu pendidikan kepada sekolah di sekitarnya memiliki karakter budaya mutu
Tujuan dan Hasil Pengembangan Sekolah menerapkan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri; Sekolah meningkatkan mutu sesuai Standar Nasional Pendidikan; Sekolah berbudaya mutu; Hasil: Adanya Percontohan sekolah berbasis SNP melalui penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri. Adanya pengimbasan penerapan penjaminan mutu pendidikan kepada sekolah lain
Indikator Keberhasilan OUTPUT Satuan pendidikan mampu menjalankan seluruh siklus penjaminan mutu Berfungsinya organisasi penjaminan mutu pendidikan di satuan pendidikan OUTCOME Proses pembelajaran berjalan sesuai standar Pengelolaan satuan pendidikan berjalan sesuai standar DAMPAK Budaya mutu di satuan pendidikan terbangun Mutu hasil belajar meningkat
PELATIHAN SPMI UNTUK SEKOLAH MODEL Waktu 4 hari dengan total durasi waktu ± 32 jam Lokasi Ruang pertemuan dengan ketentuan berikut. Memiliki kapasitas untuk ± 45 orang Tata ruang berupa meja kelompok untuk setiap sekolah. Mudah diakses oleh peserta pelatihan Batch 1 region/kelompok Jumlah Peserta 5 – 6 sekolah/kelas @ 2 fasilitator, setiap sekolah minimal 6 orang, yang terdiri dari Kepala Sekolah, Guru kelas atau mata pelajaran, Tenaga kependidikan Komite sekolah Pengawas sekolah Evaluasi Pra test – Post test Peralatan flipchart, kertas plano dan meta plan, spidol, modul pelatihan
PELATIHAN SPMI UNTUK SEKOLAH MODEL SASARAN BARU Hari Sesi Materi Metode Pelatihan SPMI Hari 1 Sesi 1 Pengantar Diskusi Sesi 2 Pengembangan Sekolah Model Paparan dan Diskusi Sesi 3 Standar Nasional Pendidikan: Indikator dan Instrumen Hari 2 Sesi 4 Standar Nasional Pendidikan: Indikator dan Instrumen (Lanjutan) Paparan, Diskusi dan Observasi Sesi 5 Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Sesi 6 Pemetaan Mutu Diskusi dan Praktek Hari 3 Sesi 7 Perencanaan Pemenuhan Mutu Sesi 8 Implementasi Pemenuhan Mutu Sesii 9 Monitoring dan evaluasi Hari 4 Sesi 10 Rencana Tindak Lanjut: Pendampingan dan Pengimbasan Sesi 11 Evaluasi Pelatihan Untuk sekolah model yang baru dilatih mendapat pelatihan yang disajikan pada bagian ini, dimana hasil praktek setiap tahapan SPMI dipaparkan secara pleno pada sesi tersebut
PELATIHAN SPMI UNTUK SEKOLAH MODEL SASARAN LAMA Hari Sesi Materi Metode B. Penyegaran SPMI Hari 1 Sesi 1 Pengantar Diskusi Sesi 2 Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Paparan dan Diskusi Sesi 3 Pengembangan Sekolah Model Hari 2 Sesi 4 Standar Nasional Pendidikan: Indikator dan Instrumen Paparan, Diskusi dan Observasi Hari 3 Sesi 5 Praktek Studi Kasus: Pelaksanaan PMP pada Sekolah Hari 4 Sesi 6 Rencana Tindak Lanjut: Pendampingan dan Pengimbasan Sesi 7 Evaluasi Pelatihan Sekolah model yang pernah dilatih sebelumnya mendapatkan penyegaran yang disajikan pada bagian B.
TUJUAN DAN DAMPAK PENDAMPINGAN Tujuan pelaksanaan pendampingan sekolah model antara lain: Meningkatkan pemahaman SPMI kepada pengawas, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan lain, orang tua/komite sekolah dan pemangku kepentingan di dalam maupun luar sekolah model. Meningkatkan keterampilan sekolah dalam pelaksanaan SPMI Menguatkan pelaksanaan SPMI kepada pengawas, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan lain, orang tua/komite sekolah dan pemangku kepentingan di dalam maupun luar sekolah model. Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan pendampingsn sekolah model adalah: Sekolah dapat menerapkan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri; Sekolah dapat meningkatkan mutu sesuai SNP; Sekolah memiliki budaya mutu; Sekolah model nantinya diharapkan dapat dijadikan percontohan sekolah berbasis SNP melalui penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri dan melakukan pola pengimbasan penerapan penjaminan mutu pendidikan kepada sekolah lain hingga seluruh sekolah terampil menerapkan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri pada tahun 2019.
PENDAMPINGAN No Tahapan Tujuan Luaran A. Reviu Paska Pelatihan Sekolah dapat menindaklanjuti hasil yang didapatkan selama pelatihan SPMI. Sekolah dapat melakukan pembentukan TPMPS untuk mengawal SPMI Lembar refleksi terhadap hasil pelatihan Rencana tindak lanjut yang telah direviu SK Pembentukan TPMPS Struktur Organisasi TPMPS Jurnal Kegiatan TPMPS B. Reviu Pelaksanaan Sosialisasi SPMI Sekolah dapat menyosialisasikan SPMI kepada pemangku kepentingan. Dokumentasi pelaksanaan sosialisasi Lembar refleksi terhadap pelaksanaan sosialisasi RTL yang telah direviu C. Pendampingan Pemetaan Mutu Sekolah terampil melakukan EDS dan memiliki profil mutu berdasarkan SNP. Sekolah terampil membuat analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threat – Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman) yang berisi potensi keunggulan berikut faktor-faktor pengham-bat baik internal maupun eksternal sekolah Sekolah mampu mengiden-tifikasi akar permasalahan dalam pemenuhan SNP. Dokumen pemetaan mutu yang berisi: Indikator Mutu Kondisi Mutu Sekolah Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman Permasalahan yang ditemukan Akar permasalahan yang teridentifikasi D Pendampingan Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu Sekolah dapat menindaklanjuti hasil EDS untuk pemenuhan SNP. Sekolah terampil melakukan perencanaan untuk mengatasi permasalah sesuai dengan skala prioritas. Dokumen perencanaan yang berisi Program Kegiatan Sasaran Penanggungjawab Indikator keberhasilan Pihak yang terlibat Target yang akan dicapai RKAS yang sesuai dokumen pemetaan E. Pendampingan Pelaksanaan Pemenuhan Mutu Sekolah terampil melaksanakan pemenuhan mutu dalam bidang manajemen sesuai dengan perencanaan/RKAS. Sekolah terampil dalam melaksanakan pemenuhan mutu dalam bidang akademik sesuai dengan perencanaan/RKAS. Dokumen pelaksanaan pemenuhan Dokumen tindak lanjut evaluasi pelaksanaan Dokumen KTSP Hasil reviu pembahasan kegiatan F. Pendampingan Evaluasi Pemenuhan Mutu Sekolah terampil melakukan evaluasi terhadap pelaksanakan pemenuhan mutu. Dokumen Evaluasi yang memuat: Instrumen evaluasi Rencana pelaksanaan evaluasi Skema pelaksanaan evaluasi Hasil tindak lanjut evaluasi Kesimpulan
Potret Sekolah Model TERHADAP PELAKSANAAN PMP Tahapan siklus SPMI Pelibatan unsur dalam pelaksanaan Pemberdayaan organisasi TPMPS TERHADAP PENINGKATAN CAPAIAN SNP Rapor mutu Perubahan perilaku Inovasi TERHADAP BUDAYA MUTU Komitmen Kesadaran Kemandirian Keberlanjutan
POTRET TERHADAP PELAKSANAAN PMP Sekolah Kepala Sekolah Guru Tenaga Kependidikan Komite sekolah Pelibatan Unsur Kebijakan Pemerintah (Kurikulum, SNP, lainnya) Tahapan Visi-Misi, Kebijakan sekolah Dokumen perencanaan, pengembangan sekolah dan rencana aksi Dokumen Evaluasi Diri Sekolah Laporan hasil evaluasi: Pemenuhan 8 SNP Implementasi dari rencana aksi Output: Capaian Kualitas sekolah sesuai 8 SNP
Tim Penjaminan Mutu Sekolah POTRET TERHADAP PELAKSANAAN PMP Organisasi struktur kinerja dukungan Satuan Pendidikan Tim Penjaminan Mutu Sekolah merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan mengembangkan sistem penjaminan mutu pendidikan; menyusun dokumen penjaminan mutu yang terdiri atas dokumen kebijakan, dokumen standar; dan dokumen formulir; membuat perencanaan peningkatan mutu yang dituangkan dalam rencana kerja satuan pendidikan; melaksanakan pemenuhan mutu baik dalam pengelolaan satuan pendidikan maupun proses pembelajaran; membentuk tim penjaminan mutu pada satuan pendidikan; dan mengelola data mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan. mengkoordinasikan pelaksanaan penjaminan mutu di tingkat satuan pendidikan; melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervisi terhadap pelaku pendidikan di satuan pendidikan dalam pengembangan dan penjaminan mutu pendidikan; melaksanakan pemetaan mutu pendidikan berdasarkan data mutu pendidikan di satuan pendidikan; melakukan monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan pemenuhan mutu yang telah dilakukan; dan memberikan rekomendasi strategi pemenuhan mutu berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi kepada kepala satuan pendidikan.
Hasil Pemantauan dan Pendampingan Berkelanjutan POTRET TERHADAP PENINGKATAN MUTU Hasil Pemantauan dan Pendampingan Berkelanjutan Peta mutu pendidikan di SP Raport Sekolah 8 SNP Kondisi awal Kondisi Setelah pelatihan dan pendampingan Kondisi Setelah 6 bulan implementasi Kondisi Setelah 1 tahun dst………….. Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi Standar Proses Standar Penilaian Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Standar Pengelolaan Standar Pembiayaan Standar Sarana dan Prasarana Penilaian II : Skor : x+y+z Penilaian I : Skor : x+y Baseline Skor : x Pendampingan penjaminan mutu Pendampingan penjaminan mutu Pendampingan penjaminan mutu Pelatihan dan pendampingan awal penjaminan mutu 16
CONTOH RAPOR MUTU sekolah: sekolah x kabupaten: kabupaten 1.1 provinsi: provinsi 1 Standar Capaian Standar Kompetensi Lulusan 6,0 Standar Isi 5,0 Standar Proses Standar Penilaian Pendidikan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan Standar Pengelolaan Pendidikan 4,0 Standar Pembiayaan 7,0 CAPAIAN SNP 5,4
CONTOH RAPOR MUTU SATUAN PENDIDIKAN Indikator Nilai 1 Standar Kompetensi Lulusan 5,2 1.1 Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap 4,5 1.2 Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan 6,0 1.3 Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan 5,0 2 Standar Isi 2.1 Muatan sesuai dengan rancangan Kurnas 2.2 Rancangan mata pelajaran dan beban belajar memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan 4,0 2.3 KTSP sesuai dengan Kurnas 3 Standar Proses 3.1 Proses pembelajaran sesuai dengan SNP 3.2 Perencanaan proses pembelajaran sesuai SNP 4 Standar Penilaian Pendidikan 4.1 Proses penilaian dilakukan dengan objektif dan terpadu 4.2 Sekolah menerapkan penilaian yang akuntabel 4.3 Penilaian dilakukan dengan transparan 4.4 Edukatif-mendidik dan memotivasi siswa dan guru 5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 5,3 5.1 Jumlah & kualifikasi Guru sesuai SNP 5.2 Kualifikasi Kepala Sekolah sesuai SNP 5.3 Ketersediaan Kepala Tenaga Administrasi 5.4 Pelaksana Urusan Administrasi 5.5 Ketersediaan Kepala Perpustakaan Sekolah 5.6 Tenaga Perpustakaan Sekolah 5.7 Ketersediaan Kepala Laboratorium 5.8 Tenaga Teknisi Laboran 5.9 Tenaga Laboran 5.10 Kompetensi Guru sesuai SNP 5.11 Kompetensi Kepala Sekolah sesuai SNP 5.12 Kompetensi Kepala Tenaga Administrasi sesuai SNP Indikator Nilai 5.13 Kompetensi Pelaksana Urusan Administrasi sesuai SNP 4,0 5.14 Kompetensi Kepala Perpustakaan Sekolah sesuai SNP 6,0 5.15 Kompetensi Tenaga Perpustakaan Sekolah sesuai SNP 5.16 Kompetensi Kepala Laboratorium sesuai SNP 5,0 5.17 Kompetensi Teknisi Laboransesuai SNP 5.18 Kompetensi Laboran sesuai SNP 6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 6.1 Kapasitas dan Daya tampung sekolah sesuai dengan SNP 6.2 Kelengkapan jumlah sarana dan prasarana pembelajaran 6.3 Kelengkapan jumlah sarana dan prasarana pendukung 6.4 Kondisi sarana dan prasarana pembelajaran 6.5 Kondisi sarana dan prasarana pendukung 7 Standar Pengelolaan Pendidikan 4,8 7.1 Perencanaan program dilaksanakan sesuai dengan standar dan melibatkan pamangku kepentingan 7.2 Pelaksanaan program dilaksanakan sesuai dengan standar dan melibatkan pamangku kepentingan 7.3 Sekolah melaksanakan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan program secara berkala 7.4 Kepala sekolah berkinerja baik 7.5 Sekolah mengelola system informasi sekolah 8 Standar Pembiayaan 4,3 8.1 Sekolah tidak memungut biaya dari peserta didik yang tidak mampu secara ekonomi 8.2 Biaya operasional non personil minimal sesuai standar (total anggaran sekolah dikurangi biaya investasi dan gaji PTK dibagi total jumlah siswa) 8.3 Pengelolaan dana yang masuk ke sekolah dilakukan secara transparan dan akuntabel (laporan, dapat diakses,dapat diaudit)
PENGIMBASAN PEMERINTAH DAERAH/ LPMP TPMPD SEKOLAH MODEL SEKOLAH Pelatihan Pendampingan M & E Perwakilan sekolah imbas diundang untuk ikut mendapatkan pendampingan di sekolah model Perwakilan sekolah imbas mengikuti seluruh kegiatan pendampingan yang berlangsung di sekolah model. Pengaturan jadwal dapat disesuaikan dan dikoordinasikan secara internal antara fasilitator, sekolah model dan sekolah imbas Anggota tim penjaminan mutu sekolah model diharapkan mampu memfasilitasi sekolah imbas dalam mengimplementasik an SPMI seperti yang diterapkan pada sekolah model. LPMP PEMERINTAH DAERAH/ TPMPD Pelatihan Pendampingan Monitoring dan Evaluasi Pelatihan Pendampingan Monitoring dan Evaluasi Pendanaan Pendampingan Pendanaan SEKOLAH MODEL SEKOLAH Sosialisasi Pendampingan SEKOLAH Studi banding Magang SEKOLAH SEKOLAH