Manajemen Pemeliharaan Sapi Dara Anggota Kelompok 4 Ida Nuri Yunita 145050100111161 Ivan Fahd Abidalbar 145050100111165 Fajar Rafiki 145050101111035 Faisal Ramadhan Febrianto 145050101111097 Anita Triya Ningrum 145050101111107 Alfian Sri Astutik 145050101111108 Eggi Pur Pinandita 145050101111124 Nadhoveza Budianto 145050101111137
Sapi Dara Sapi dara adalah sapi pada masa antara lepas sapih sampai laktasi pertama kali yaitu berkisar antara umur 12 minggu sampai dengan 2 tahun. Sapi perah dara (heifer) dapat dijadikan calon induk jika memenuhi kreteria: Berasal dari turunan produksi susu tinggi Menunjukan pertumbuhan baik & normal Bebas cacat & penyakit Memiliki rekording yang jelas
Manajemen Pemeliharaan Terlalu Kurus Saat melahirkan BB kurang & terlambat Penurunan fertilias Produksi rendah/tidak sesuai harapan Normal Terlalu Gemuk Produksi susu rendah Berkurangnya fertilitas Gangguan metabolisme
Tujuan Pemeliharaan Replacement Ekspansi Usaha Self -Replacement New Comer Replacement
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan sapi dara Bangsa sapi Besar waktu lahir, mempunyai daya lebih besar untuk tumbuh pada waktu dewasa Pertumbuhan pada periode pedet sampai umur 6 bulan Pengaruh pakan Pengaruh kebuntingan pada waktu pertumbuhan.
Manajemen Kandang Luas kandang menyesuaikan jumlah sapi Konstruksi kuat dan baik dan memiliki atap Tinggi bak pakan & minum tidak melebihi persendian siku sapi Tinggi penghalang kepala ±100 cm dari lantai kandang Lantai tidak didesain licin dan agak miring Memiliki selokan untuk proses pembersihan Diusahakan kandang selalu bersih dan kering
Tipe Kandang Tunggal Ganda Head-to-Head Tail-to-Tail Berpaddock
1 Tahun – 2 Bulan Sebelum Beranak Manajemen Pakan Sejak Disapih – 1 Tahun 1 Tahun – 2 Bulan Sebelum Beranak 2 Bulan Sebelum Beranak Diberi pakan hijauan free choice & butiran konsentrat Diusahakan hijauan segar Kebutuhan air bersih untuk minum terpenuhi Pemberian proposional, jangan sampai overfeeding Hijauan kualitas tinggi Dapat diberi mineral mix Pemberian konsentrat mulai dikurangi Jika pertumbuhan kurang memuaskan dapat diberi konsentrat Pemberian konsentrat dengan protein tinggi dan proposional dengan kualitas hijauan Kurangi konsumsi garam Jangan sampai terlalu gemuk, atau terlalu kurus
Perkawinan Sapi Dara Perkawinan Alam Perkawinan Buatan Manajemen Perkawinan Perkawinan Sapi Dara Perkawinan Alam Perkawinan Buatan
Tanda Birahi: Saling menaiki Keluar lendir bening dari vulva Vulva bengkak, lembab, dan memerah Dekat dengan sapi lain, senantiasa mengikuti & menjilati sapi lain Siklus birahi sapi perah bervariasidari 17- 36 hari Pada sapi perah dara yang belum pernah melahirkan tidak dianjurkan IB, karena kondisi organ reproduksi yang masih kecil, sedangkan pedet hasil IB yang cenderung berukuran besar sehingga membutuhkan tenaga pembantu kelahiran yang lebih banyak,
Manajemen Sanitasi Sanitasi Kandang Kotoran selalu dibuang Kandang selalu kering Tidak ada lalat/serangga Ternak Ternak teratur dimandikan Kebersihan peralatan dijaga Lingkungan Jauhkan dari limbah Kondisi lingkungan mendukung
Manajemen Kesehatan Klinis Reproduksi Mastitis Ketosis Bloat Gangguan dan penyakit perlu dikendalikan agar kerugian ekonomi dapat lebih ditekan. Gangguan dan penyakit dapat berupa gangguan klinis dan reproduksi Klinis Reproduksi Mastitis Ketosis Bloat Milk Fever Hipocalcemia Hipofungsi Retensi plasenta Kawin Berulang Endometritis
Kesimpulan Sapi perah betina merupakan sapi perah betina yang merupakan calon induk sudah dewasa kelamin (berumur 6-8 bulan) sampai beranak pertama kali Gangguan kesehatan pada sapi perah terutama berupa gangguan klinis dan reproduksi Sapi perah sebaiknya diberikan air minum yang bersih dan segar, dan air minum disediakan ad libitum Pemberian pakan pada sapi perahharus menyesuaikan tahapan pemeliharaannya dan tujuannya Teknik manajemen perkawinan sapi perah dapat dilakukan degan menggunakan kawin alam & IB Perkawinan pertama sapi PFH dara di Indonesia tidak disarankan menggunakan IB, sebab dikuatirkan sapi yang baru pertama kali beranak dan masih dalam fase pertumbuhan tersebut akan mengalami kesulitan sewaktu melahirkan.
Daftar Pustaka
Terimakasih