OLEH NINIS INDRIANI, M. Kep. Sp.Kep.An

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Arimbi,Sp.P Ilumu Penyakit dalam FK UWK- Surabaya.
Advertisements

dr. Sardikin Giriputro, SpP(K)
TBC.
EPIDEMIOLOGI INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)
ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK
BEBAS TBC dan BEBAS ROKOK.
TBC ( TUBERCULOSIS ).
PNEUMONIA.
EPIDEMIOLOGI ISPA M. Atoillah.
PILEK PENGERTIAN: Pilek, biasa juga dikenal sebagai nasofaringitis, rinofaringitis, koriza akut, atau selesma, merupakan penyakit menular pada sistem pernapasan,
SUBDIT ISPA DITJEN PP&PL KEMENTERIAN KESEHATAN
BRONKITIS AKUT Ivan Julius Mesak Fidelis Apri Angkat
DIFTERI Suharyo.
PERTUSIS Suharyo.
Oleh : dr. Irfan Rahmanto
PRINSIP-PRINSIP PEMBERANTASAN PENYAKIT YANG MENULAR LEWAT UDARA
Penyakit Menular Campak
Campak / measles / morbillie
BAKTERI.
KONSEP HOST-AGENT-ENVIRONMENT
Kebutuhan Oksigenasi R Bayu KN, S.Kep.,Ners.,M.Kes.
IMUNISASI.
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
ASMA BRONKHIALE Suharno, S.Kep.,Ners.,M.Kes.
SARS Suharyo.
Ninis Indriani, M. Kep., Sp.Kep.An
ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Akut
HIV / AIDS Penanganan dan Pencegahan Penularan
Mikrobiologi Udara.
FARINGITIS Oleh: dr. Irma Susanti.
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
DIFTERIa.
Childhood Tuberculosis
PNEUMONIA dr. Purwanto.
Ns. Paskalis Lukimon, S.Kep
Nama Kelompok Ridwan Suratman Agasti Amalia Pertiwi Trijulia Purnamasari Danang Kurniawan Sischa Pravitasari Anggi Devi Hartina Panggabean.
Nama kelompok : 1. Berliana Nugraheni 2. Beatrico Lyo 3
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN TUBERCULOSIS MILLER
MAHASISWA/I JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN
Askep klien dengan pneumonia
Kelompok 3 PARU - PARU.
SEMINAR PUSKESMAS BUGANGAN
DEFINISI TUBERKULOSIS
BAB 11 SISTEM IMUN.
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT
PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF MENAHUN
TUGAS PATOLOGI DIFTERI.
MENINGITIS OLEH NUGROHO.
RINITIS Dr. Khairiyadi, Sp.A, M.Kes.
FLU BURUNG PADA MANUSIA
BRONKITIS OLEH : NINIS INDRIANI.
SELAMAT DATANG KEPADA PARA PESERTA PENYULUHAN TB DOTS PAROKI HATI KUDUS YESUS TELUK DALAM, 21 OKTOBER 2014.
EVALUASI INFORMASI PENYAKIT (Materi PBW) Teori Simpul SUMBER
INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT
Ariestiana Ayu Ananda Latifa X-4 Muhammad Ezra Acalapati Madani X-4
SARS Suharyo.
LEBIH BAIK MENCEGAH DARIPADA MENGOBATI dr. Puspa Rosfadilla, M.Ked (Paru), Sp.P.
ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Akut. ISPA  ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut yang terjadi secara tiba-tiba, mulai dari hidung sampai gelembung.
Infeksi saluran pernapasan akut (ispa). Apa itu ISPA ? Apa penyebabnya Bagaimana Pencegahannya.
PERTUSIS Suharyo.
Oleh: Novendi Rizka LARINGITIS AKUT Pembimbing : dr. Fadhlia, M. Ked (ORL-HNS), Sp.THT-KL.
“Saatnya INDONESIA BEBAS TBC mulai dari Saya” “PEDULI TBC, INDONESIA SEHAT” Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur.
ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Akut. ISPA  ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut yang terjadi secara tiba-tiba, mulai dari hidung sampai gelembung.
Asma Bronkiale & PPOK dr. Ketut Aditya R. Puskesmas Lindi.
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
7 Jadwal Pemberian Imunisasi yang Wajib pada si Kecil Baru lahir 0 hari s/d 7 hari Imunisasi HB 0 Imunisasi lanjutan DPT HB Hib dan campak 0 hari s/d 1bulan.
EPIDEMIOLOGI INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)
EPIDEMIOLOGI INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)
InfeksiSaluranPernafasanAkut (ISPA). Infeksi Saluran Pernafasan (ISPA) Akut 1. PENGERTIAN 2. FAKTOR PENYEBAB 3. KLASIFIKASI ISPA 4. FAKTOR AGEN, HOST,
Transcript presentasi:

OLEH NINIS INDRIANI, M. Kep. Sp.Kep.An ACUTE RESPIRATORY INFECTION OLEH NINIS INDRIANI, M. Kep. Sp.Kep.An

OUTLINE Pendahuluan Definisi Etiologi Klasifikasi Faktor Risiko terjadi ISPA Pathogenesis Penularan ISPA Manifestasi Klinik Penatalaksanaan Pencegahan

PENDAHULUAN ISPA bertanggungjawab terhadap 20% kematian pada anak usia < 5 tahun  90% dari pneumonia Mortalitas ISPA tinggi pada anak dengan: Terinfeksi HIV Usia dibawah 2 tahun Malnutrisi Penyapihan yang terlalu dini Kurangnya pen.kes pada orang tua Sulitnya akses pelayanan kesehatan

DEFINISI Infeksi saluran pernapasan akut sering disalah artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas ISPA meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah (Depkes RI, 2007)

DEFINISI ISPA adalah penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran napas mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) beserta organ disekitarnya yaitu sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru (Kemenkes, 2010)

ISTILAH ISPA Infeksi  masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh dan berkembangbiak sehingga menimbulkan gejala penyakit Saluran pernapasan  organ mulai dari hidung hingga alveoli Akut  infeksi yang berlangsung hingga 14 hari.

ETIOLOGI ISPA disebabkan lebih dari 300 bakteri dan virus Bakteri  Streptococcus, Stapilococcus, pneumococcus, hemofillus, bordetella dan corinebacterium Virus  Miksovirus (Virus influenza, virus para influenza & virus campak), Adenovirus, koronavirus, Pikornavirus, Mikoplasma & Herpesvirus.

ETIOLOGI Berdasarkan penelitian di beberapa negara berkembang menunjukkan bahwa Streptococcus pneumoniae & Haemophylus Influenza merupakan bakteri yang selalu ditemukan dari hasil isolasi Sedangkan di negara maju ISPA pada anak disebabkan oleh virus (WHO, 2009)

KLASIFIKASI Menurut lokasi anatomi ISPA atas (Upper respiratory tract infection) ISPA bawah (Lower respiratory tract infection) Menurut kelompok umur Kelompok umur kurang dari 2 bulan Kelompok umur 2 bulan - < 5 tahun

KLASIFIKASI ISPA bawah (Lower respiratory tract infection) ISPA atas (Upper respiratory tract infection) Acute epiglotitis Common cold Acute otitis media Laryngitis Pharingitis Tonsilitis Sinusitis ISPA bawah (Lower respiratory tract infection) Bronchitis / Bronchiolitis Pneumonia

Kelompok umur 2 bln sampai < 5 tahun KLASIFIKASI Menurut kelompok umur Kelompok umur 2 bln sampai < 5 tahun Pneumonia berat  Batuk disertai napas cepat (fast breathing) yaitu frekuensi napas 60x/menit atau lebih atau adanya tarikan kuat pada dinding dada Pneumonia  batuk disertai napas cepat 50x/menit pada anak usia 2 bulan s/d 12 bulan atau 40x/menit pada anak usia 12 bulan s/d 5 tahun Bukan pneumonia  bila anak menderita batuk pilek biasa, pernapasan biasa, tidak ditemukan tarikan dinding dada

Kelompok umur < 2 bulan KLASIFIKASI Menurut kelompok umur Kelompok umur < 2 bulan Pneumonia berat  Bayi batuk disertai napas cepat yaitu lebih dari 60x/menit dengan atau tanpa adanya tarikan dinding dada Bukan pneumonia  bayi menderita batuk pilek biasa, tidak terdapat sesak napas atau napas < 60x/menit atau tidak ditemukan tarikan dinding dada

FAKTOR RISIKO TERJADINYA ISPA BBLR (<2500 g)  sistem imun kurang sempurna Usia bayi  semakin muda usia bayi semakin rendah daya tahan tubuh. Insiden ISPA tertinggi pada usia 6-12 bln krn tjd penurunan antibody ibu, sistem imun yg imatur & penyapihan ASI Imunisasi  anak yang belum diimunisasi campak berisiko terkenan ISPA. Imunisasi DPT dapat mencegah dipteri dan portusis

FAKTOR RISIKO TERJADINYA ISPA Malnutrisi  malnutrisi menyebabkan resistensi terhadap infeksi menurun Pengetahuan ibu tentang ISPA Pencemaran udara  outdoor & indoor Adanya perokok

PATHOGENESIS Ketahanan saluran napas tergantung pada 3 unsur alamiah yaitu: Epitel mukosa dan gerak mukosa silia Makrofag alveoli Antibodi

PATHOGENESIS Kerusakan epitel mukosa dan silia disebabkan oleh: Polutan utama dlm udara yg tercemar khusunya Co2 Syndroma imotil : kelainan yg menyebabkan ISPA menahun akibat imobilitas silia Pengobatan dengan kosentrasi o2 tinggi

PATHOGENESIS Makrofag alveoli Fungsi makrofag adalah membunuh mukroorganisme  dengan terhisapnya Co2 kosentrasi tinggi dan polutan spt debu,asap rokok  berdampak pada penurunan kemampuan makrofag dlm membunuh bakteri shg makrofag tidak bisa dimobilisasi pada area2 yang terjadi infeksi saluran pernapasan

PATHOGENESIS Antibodi ISPA terjadi karena kerusakan pada mukosa sal.napas  antibodi sal.napas (IgA) banyak terdapat pd mukosa sal.napas.  kerusakan mukosa sal napas akan disertai dg kerusakan antibodi  pengurangan antibodi memudahkan tjd infeksi sal.napas

PENULARAN ISPA ISPA tergolong air borne disease (penularan penyakit melalui udara) yang terjadi tanpa adanya kontak dengan penderita maupun benda yang terkontaminasi ISPA menular dalam bentuk droplet nuklei  partikel yg sangat kecil hasil dari batuk/bersin & dapat tinggal di udara bebas untuk waktu yang relatif lama & dihisap langsung saat bernapas

MANIFESTASI KLINIS Sistem respiratorik Tachypnea Napas tidak teratur Retraksi dinding thorak Napas cuping hidung Cyanosis Suara napas hilang/lemah Grunting expiratori Whezing

MANIFESTASI KLINIS 2. Sistem cardial Tachycardi Hypertensi Cardiac arest 3. Sistem cerebral Gelisah Mudah terangsang Sakit kepala Bingung Kejang koma 4. Secara umum Letih dan berkeringat

PEMERIKSAAN LABORAT Hipoxemia Hyperkapnea (keadaan Co2 dalam darah berlebihan) Acydosis metabolik/respiratorik

PENCEGAHAN Imunisasi (DPT) Perbaikan gizi keluarga Peningkatan kesehatan ibu dan bayi BBLR Perbaikan lingkungan Penyuluhan kepada masyarakat

PENATALAKSANAAN Pneumonia berat  MRS, antibiotik parenteral, oksigen Pneumonia  antibiotik (kotrokoksasol per oral) & jika belum ada perubahan maka dapat diberikan amoxisilin, ampisilin Bukan pneumonia  tanpa pemberian antibiotik

PENATALAKSANAAN Istirahat untuk menurunkan kebutuhan metabolisme tubuh Hidrasi tambahan untuk mengencerkan dahak Dekongestan dan antihistamin Vitamin c

MASALAH KEPERAWATAN Bersihan jalan napas tidak efektif b.d obstruksi mekanik, inflamasi, peningkatan sekresi Pola napas tidak efektif b.d proses inflamasi Intoleransi aktivitas b.d proses inflamasi, ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen Ansietas b.d prosedur yang tidak familier atau lingkungan rumah sakit

MATUR NUWON