Realisasi Pembangunan 49 Waduk di Indonesia Dalam Rangka Kebijakan Swasembada Pangan (Studi Kasus : Pembangunan Waduk Jatigede)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STRUKTUR BELANJA DAERAH
Advertisements

Rapat Pansus III Dewan Sumber Daya Air Nasional
Dasar hukum amdal (UUPLH) TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP:
ANALISIS BIAYA MANFAAT PROYEK INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dr. Ir. Heru Purboyo Hidayat P, DEA
ALIRAN STRUKTURALIS Adalah aliran pengembangan ide dasar sosialisme yang muncul di akhir 1940 dan 1950an. Teori strukturalis percaya bahwa pembangunan.
DASAR HUKUM PENGELOLAAN HUTAN PERUM PERHUTANI
BAHAN KE 6 ETIKA ADMINISTRASI
ASPEK FINANCIAL DALAM KELAYAKAN USAHA
Kenampakan Wilayah dan Pembagian Waktu di Indonesi
PRINSIP PERENCANAAN PANGAN WILAYAH
PEMBANTU KETUA I BIDANG AKADEMIK
Modul / Tatap Muka 14 KOLONIALISME IDEOLOGI EKONOMI,TEORI EKONOMI DAN
Feedback Sistem Informasi SDM Kesehatan
DALAM PERSPEKTIF HUKUM TANAH NASIONAL (ASPEK PENGADAAN TANAH
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN
KERANGKA UMUM PERUBAHAN RPJMD PROVINSI KALIMANTAN UTARA
LATAR BELAKANG PP TENTANG KAWASAN INDUSTRI
MODUL STUDI KELAYAKAN BISNIS
UMR DI INDONESIA Oleh : Kelompok 2 Hanif Prawita Indraswanti
Kabupaten/Kota yang telah Menginisiasi KLA sampai Tahun 2014
ASAS PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
DANA ALOKASI KHUSUS 2008 “Kebijakan dan Mekanisme Alokasi”
DATA KELULUSAN SERTIFIKASI GURU TAHUN 2007 S.D 2010
DATA KEBUTUHAN GURU (NASIONAL) TAHUN
Politik dan hukum agraria
MANAJEMEN PERBANKAN BAB Va MANAJEMEN KREDIT JENIS-JENIS KREDIT
Maria Lusia Hutagalung D1B011024
LINGKUNGAN DALAM KAJIAN ETIKA & MORAL
PENGERTIAN, PERANAN DAN PROSES AMDAL
KEBIJAKAN PENYEDIAAN PRASARANA OLAH RAGA DI DAERAH PERMUKIMAN
Pengembangan Sumber Daya Air
Studi Kelayakan Bisnis
TARGET DAN REALISASI INVESTASI
NAMA KELOMPOK : DESI AYU ARUM S. ( 176 ) BAYU ADI SURYONO ( 193 )
KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN INDONESIA
Green Revolution.
ASPEK AMDAL DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS
Posisi Pedoman Umum Pembangunan Kota Baru dengan Rencana Tata Ruang
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA, DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2018 Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan.
Action plan Produk PLP-BK Pemetaan Swadaya Gambaran Umum wilayah Penggalian visi & misi Rencana Pengembangan.
Otonomi Daerah studi kasus provinsi riau
Pembangunan secara terus - menerus
Optimalisasi Energi Baru Terbarukan (EBT)
PENGERTIAN, PERANAN DAN PROSES AMDAL MODUL 4 DAMPAKKEGIATANDAMPAK PEMBANGUNAN SOSIAL, EKONOMI, BUDAYA BIOFISIK KENAIKAN KESEJAHTERAAN BIOFISIK PRIMER.
PERENCANAAN TATA RUANG NASIONAL, PROVINSI, DAN KABUPATEN/KOTA
STIEPAR YAPARI AKTRIPA BANDUNG
Pengertian, Asas-asas, dan Hubungan Hukum Pertambangan
DI SAMPAIKAN OLEH KEPALA BAPPEDA
PENGERTIAN, PERANAN DAN PROSES AMDAL
ASPEK FINANCIAL DALAM KELAYAKAN USAHA
Pengelolaan drainase.
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN
PETUNJUK PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA DEKONSENTRASI PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN.
DINAS KEHUTANAN PROV. SULAWESI SELATAN. “MEWUJUDKAN HUTAN LESTARI, PERKEBUNAN PRODUKTIF MASYARAKAT SEJAHTERA MANDIRI ”
Pemanfaatan Sumber Daya Alam dengan Prinsip Ekoefisien
Hasil Permodelan Tahap II
Direktur Perlindungan Hortikultura Direktorat Jenderal Hortikultura
Keberagaman Budaya - SMA 71 Jakarta // Muatan Lokal
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
EVALUASI PENYERAPAN ANGGARAN PERCEPATAN PENDAFTARAN VARIETAS LOKAL
Judul : Perkembangan industri di Era globalisasi Terhadap pendapatan nasional indonesia Nama : Agustinus Jono Npm :
INDONESIA MENUJU POROS MARITIM DUNIA Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki potensi untuk menjadi Poros Maritim Dunia.
PELATIHAN DASAR TEKNIS BIDANG SUMBER DAYA AIR
PELATIHAN DASAR TEKNIS BIDANG SUMBER DAYA AIR
KEBIJAKAN PENGATURAN PENGELOLAAN SDA
INFRASTRUKTUR SUMBER DAYA AIR DISUSUN OLEH KELOMPOK 2: NOVIDA YANTI TAMBUNAN ( ) DAMELIA SITORUS ( ) SYUKRON BAGUS AFLAHA( ) SILVIA.
TENTANG PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR
PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
KERANGKA ACUAN KERJA BENDUNGAN CIAWI. KERANGKA ACUAN KERJA dokumen perencanaan kegiatan yang berisi penjelasan/keterangan mengenai apa, mengapa, siapa,
Transcript presentasi:

Realisasi Pembangunan 49 Waduk di Indonesia Dalam Rangka Kebijakan Swasembada Pangan (Studi Kasus : Pembangunan Waduk Jatigede)

NAMA KELOMPOK : Fitriani Hudia Rahman 135030101111094 Impro Atin Chodiriyah 135030101111075 Mufida Lailatul Khutsiyah 135030100111014 Rini Yunarsih 135030107111062 Sintya Dinda R 135030100111083

LATAR BELAKANG Persoalan pangan menjadi target pemerintah periode ini. Karena pangan adalah kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Pangan menjadi faktor penting agar tidak kelaparan dan harga pokok naik Waduk menjadi prioritas pemerintah dalam mencapai ketahanan pangan karena waduk mempunyai fungsi besar dalam perekonomian masyarakat dan negara Target pemerintah yang optimis membangun waduk banyak diragukan karena berbagai alasan diantaranya dampak pembangunan waduk dari sisi ekonomi, sosial, dan ekologi

Kebijakan Swasembada Pangan Pembangunan Waduk Sebagai Pripritas Swasembada pangan berarti kita mampu mengelola sendiri kebutuhan pangan dengan bermacam macam kegiatan yang dapat menghasilkan kebutuhan yang diperlukan masyarakat Indonesia dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat menjalankan kegiatan ekonomi terutama bidang pangan Berdasarkan PP No 37 Tahun 2010, Bendungan adalah bangunan yang berupa ukuran tanah, urukan, beton, dan atau pasangan batu yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat pula dibangun untuk menahan dan menampung limbah tambang atau menampung lumpur sehingga terbentuk WADUK

SEJARAH FUNGSI WADUK Sebelum tahun 1942, pembangunan waduk hanya ditujukan sebagai penampungan air bagi kegiatan pertanian Namun setelah tahun 1950, waduk berukuran besar ditujukan untuk berbagi keperluan Mengacu pada PP No. 37 Tahun 2010 pasal 2 yang dijelaskan bahwa pembangunan waduk bermanfaat untuk meningkatkan kemanfaatan fungsi dumber daya air, pengawetan air, pengendalian daya rusak air dan pengamanan tampungan limbah tambang (tailing) atau tampungan lumpur

Realisasi Pembangunan Waduk Permintah sangat optimis untuk membangun waduk karena waduk merupakan ladang investasi yang besar dan menunjang perekonomian masyarakat. Sebanyak 49 waduk akan dibangun. Sedangkan sudah ada 13 waduk yang ditandatangani kontraknya beserta lokasi pembangunannya.

13 waduk yang sudah ditandatangani kontraknya, meliputi : Kupang, NTT : Waduk Raknamo Wonogiri, Jawa Tengah : Waduk Pidekso Kudus, Jawa Tengah : Waduk Logung Bolaang Mgondow, Sulawesi Utara : Waduk Lolak Aceh : Waduk Kuereto Wajo, Sulawesi Selatan : Waduk Passaloreng Dompu, NTB : Waduk Tanju Dompu, NTB : Waduk Mila Sumbawa Barat, NTB : Waduk Bintang Bano Lebak, Banten : Waduk n Kairan Tapin, Kalimantan Selatan : Waduk Tapin Belu, NTT : Waduk Rotikold Karangasem, Bali : Waduk Telagawaja

Kendala yang dihadapi pemerintah dalam pembangunan 49 waduk Sebelumnya berdasarkan PP No. 10 Tahun 2010 tentang kewajiban penyediaan lahan pengganti, khusus untuk kepentingan pembangunan infrastruktur dan fasilitas Maksudnya pemerintah pusat ataupun daerah wajib menyediakan lahan pengganti bagi kawasan hutan negara yang terdampak proyek infrastruktur Kendala yang dihadapi pemerintah dalam pembangunan 49 waduk Masalah pembebasan lahan Dengan paket deregulasi ini, maka jika membangun insfrastruktur baik itu jalan, perumahan, bendungan, jembatan, irigasi di kawasan hutan tidak perlu lagi dengan tukar tapi cukup dengan pakai saja Karena regulasi tersebut dinilai menghambat laju perekonomian nasional maka PP tersebut dihapus dan diganti dengan PP NO 24 Tahun 2010 tentang Pinjam Pakai Lahan

Ditinjau dari segi : EKONOMI POLITIK Waduk sangat bersepran penting dalam menunjang perekonomian yakni memperlancar irigasi yang berujung pada swasembada pangan, sumber pariwisata dan industri perikanan air tawar. Namun disisi lain, pembangun 1 waduk saja mengakibatkan kemusnahan suatu lingkungan hidup apalagi pembangunan 49 waduk. Maka akan banyak lingkungan dan potensi yang hilang. Pemerintah bekerja sama dengan investor swasta lokal maupun asing dalam pembangunan waduk. Kalo dilihat dari investor asing maka utang Indonesia akan bertambah. Pihak asing terus mendukung program pemerintah yang sama sama menguntung. Sebaliknya Indonesia menerima dengan tangan terbuka bantuan mereka. Seperti dilihat dari pakert deregulasi yang dikeluarkan.

Tanggapan : Penulis tidak sepenuhnya mendukung program pemerintah untuk membangun 49 waduk Meningat dampak pembangunan 1 waduk saja sudah menenggelamkan berbagai infrastruktur yang telah dibangun. Belum tentu kedepan masyarakat relokasi mendapatkan rumah yang layak dan bekerja normal Pembangunan waduk harus dipikirkan langkah strategis sebelum membangun baik dari segi kompensasi, pembebasan lahan sampai dampak gangguan alam yang kemungkinan terjadi.

Jika dilihat dari rencana pembangunan waduk pemerintahan saat ini masih terpusat di Pulau Jawa dan NTB serta NTB, untuk NTB dan NTT sendiri karena sering terjadi kekeringan sehingga penulis setuju jika dibangun waduk di area tersebut. Namun pemerintah diharapkan membangun waduk di Pulau Pulau yang belum ada waduknya seperti tabel diatas.

Kami menyarankan untuk memprioritaskan waduk yang ada sekarang, karena banyak waduk yang belum optimal fungsinya. Sehingga amat disayangkan jika waduk dengan harga yang triliunan kurang dioptimalkan. Kemudian memilih bibit unggul yang sesuai, melakukan penyuluhan terhadap petani agar produksi mereka meningkat. Penggunakan mesin modern untuk pertanian yang didistribusikan merata dan dengan harga terjangkau atau dengan subsidi pemerintah, pembuatan sumur atau irigasi yang ramah lingkungan, membuat UU untuk melindungi hak-hak petani. Baru kalau semua tersebut sudah dijalankan jika tidak ada pilihan baru pembangunan waduk.

KESIMPULAN Bahan kebutuhan pangan selalu menjadi prioritas pemerintah karena menyangkut hajat hidup seluruh masyarakat. Setiap periode pemerintah selalu mencanangkan untuk swasembada pangan termasuk pemerintahan Joko Widodo. Salah satu langkah yang diambil untuk mencapai swasembada pangan adalah pembangunan 49 waduk dari tahun 2015–2019. Mengingat fungsi waduk yang sangat bermanfaat dan mengambil juga pelajaran dari pembangunan Waduk Jatigede. Kami menyajikan cara alternatif, sebelum membangun waduk yang beresiko tinggi. Salah satunya memaksimalkan fungsi waduk yang telah ada dan menekankan pada mekanisme dan produk pertanian agar berkuaitas.