KELUARAN JANGKA PANJANG Dihasilkan tanaman nilam transgenik tahan terhadap Potyvirus [yang menurunkan kehilangan hasil 35 persen] [Diharapkan petani nilam dapat menanggulangi penyakit mosaik yang dirasakan telah menjadi faktor pembatas dalam produksi nilam di Indonesia]
KELUARAN TAHUN BERJALAN Tahun Pertama [2010]: Koleksi 15 isolat Potyvirus dari daerah sentra produksi nilam di Indonesia; Informasi mengenai karakter molekuler Potyvirus yang berasosiasi dengan tanaman nilam di Indonesia; Gen CP-Potyvirus yang sudah di isolasi; Plasmid vektor pCAMBIA 1301::PotyCP yaitu plasmid ekspresi [pCAMBIA1301] yang telah disisipi gen CP Potyvirus [PotyCP]. Teknik regenerasi tanaman nilam secara in vitro yang optimal.
METODOLOGI PENELITIAN Penetapan Potyvirus Isolat Indonesia Penetapan dan Analisa Sikuen Gen CP Kloning Gen CP dan Kontruksi Kimera Plasmid Ekspresi 4. Optimasi Teknik Regenerasi Tanaman Nilam
PENETAPAN POTYVIRUS ISOLAT INDONESIA SURVEI DAN KOLEKSI TANAMAN SAKIT Untuk mendapatkan tanaman nilam terinfeksi tunggal Potyvirus [digunakan sebagai sumber Potyvirus isolat Indonesia] Survei dilakukan di sentra produksi nilam Indonesia [Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat dan Jawa Tengah]
PENETAPAN POTYVIRUS ISOLAT INDONESIA Enzyme-linked Immunoassay (ELISA) menggunakan serum anti Potyvirus, Tobamovirus (TMV), Cucumovirus (CMV), dan Fabavirus (BBMV) Siapkan antiserum 1/200 dalam coating buffer. Pipet 100 l ke dalam lubang mikroplate. Inkubasi 2 jam 37oC. Cuci lubang mikroplate dengan PBST 4 –5 kali. Lumatkan 0.1 g benih sakit dalam 1 ml extraction buffer. Pipet 100 l ke dalam lubang mikroplate. Inkubasi 2 jam 37oC. Cuci lubang mikroplate dengan PBST 4 –5 kali. Siapkan konjugat 1/200 dalam ECI buffer. Pipet 100 l ke dalam lubang mikroplate. Inkubasi 2 jam; 37oC. Cuci lubang mikroplate dengan PBST 4 –5 kali. Larutkan PNP 1 mg/ml dalam PNP buffer. Pipet 100 l ke dalam lubang mikroplate. Lihat perubahan warna sekitar 30 menit. Ukur nilai absorban 405 nm.