TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-12

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Analisis Rangkaian Listrik di Kawasan s” 2.
Advertisements

Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Analisis Rangkaian Listrik Sesi-3 1.
GETARAN HARMONIK SEDERHANA
Alat Bantu Analisis Frekuensi Tinggi Penguat
MOTOR SINKRON Pertemuan 12
Pertemuan Analisis dengan Bode Diagram
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-3
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
(Aspek Mikro) EKONOMIKA MODUL 7 PROGRAM KELAS KARYAWAN
KONSTRUKSI MESIN (3 SKS)
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-10
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
GELOMBANG Pertemuan Mata kuliah : K0014 – FISIKA INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
KONSTRUKSI MESIN (3 SKS)
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-2
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
CONTROL SYSTEM ENGINEERING (Dasar Sistem Kontrol)
(Basic Control System)
GAME THEORY Modul 11. PENELITIAN OPERASIONAL Oleh : Eliyani
CONTROL SYSTEM ENGINEERING (Dasar Sistem Kontrol)
Persekutuan : Pembentukan, Operasi dan
Analisis Rangkaian Listrik
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-14
1 1 1   (R1 R 2 C3 C4 ) ωc 2π (R1 R 2 C3 C4 ) fc
MODUL PERANCANGAN PRODUK OLEH
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN TEKNIK PENGATURAN
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-11
PENERAPAN FUNGSI LINIER
KINEMATIKA DAN DINAMIKA TEKNIK (3 SKS)
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-13 DOSEN PENGASUH Ir. PIRNADI. T. M.Sc LOGO
MODUL 4. FUNGSI TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS MODUL IV
JURUSAN TEKNIK MESIN TEKNIK PENGATURAN
( f 0 fe ) ( x ) fe 1 2  MODUL PERKULIAHAN SESI 2
Pendahuluan Dalam pembahasan yang lalu kita telah menyelesaikan pelajaran kita mengenai root locus dan analisis dan disain sistem kontrol dengan berbasiskan.
Penawaran.
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN TEKNIK PENGATURAN
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
PENGANGGURAN MODUL KULIAH BAGIAN VII PENGANTAR EKONOMI MAKRO
MODUL 13  Q PENAPIS-PENAPIS AKTIF LOLOS-PITA (BAND PASS) DAN NOTCH
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
TEKNIK PENGATURAN JURUSAN TEKNIK MESIN
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-7 DOSEN PENGASUH Ir. PIRNADI. T. M.Sc LOGO
JURUSAN TEKNIK MESIN TEKNIK PENGATURAN
KONSTRUKSI MESIN (3 SKS)
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
KINEMATIKA DAN DINAMIKA TEKNIK (3 SKS)
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-10
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-8
JURUSAN TEKNIK MESIN TEKNIK PENGATURAN
Persekutuan : Pembentukan, Operasi dan
Pendahuluan Dalam pembahasan yang lalu kita telah menyelesaikan pelajaran kita mengenai root locus dan analisis dan disain sistem kontrol dengan berbasiskan.
Mata Kuliah Dasar Teknik Digital TKE 113
1 MODUL PERKULIAHAN SESI 2 MENJELANG UJIAN TENGAH AKHIR (UAS)
Respons Frequensi Bab14.
Transcript presentasi:

TEKNIK PENGATURAN http://www.mercubuana.ac.id MODUL KE-12 DOSEN PENGASUH Ir. PIRNADI. T. M.Sc LOGO UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN http://www.mercubuana.ac.id PROGRAM KULIAH SABTU-MINGGU 2006

R2 1 1 1 1 http://www.mercubuana.ac.id Sedangkan untuk menunjukkan fasa mendahului dapat dilihat pada Gambar 12.2. (Penjelasan saat kuliah) Gambar 12.2. Fasa Mendahului (leading) Di mana, α = R2 R1 R2 disebut penguta rangkaian dan τ = R1 C disebut konstanta waktu fasa mendahului. Respons frekuensi dan lokasi harga-harga kutub dan harga-harga nol ditunjukkan pada Gambar 12.3, dimana gambar (a) 1 1 dan harga nol pada z = -  ditunjukkan harga kutub pada P = - . Pada Gambar 12.1 jika R2 dikurangi, harga kutub akan bergeser ke kiri dan jika R2 diperbesar harga kuub akan bergeser ke kanan. Sedang bila R1 yang diatur, kedua harga kutub dan harga nol tersebut akan berubah. Dengan demikian untuk tujuan stabilisasi, nila R1 , R2 dan C yang sesuai dapat dilihat. Dari diagram Bode pada Gambar 12.3, rangkaian akan menghasilkan 1 pelemahan sebesar 20 log αdB frekuensi-frekuensi lebih kecil dari , tetapi  tidak akan mempengaruhi terhadap pergeseran fasa. Pada frekuensi-frekuensi 1  di atas , terdapat sedikit pelemahan atau pergeseran fasa, akan tetapi pada frekuensi geometri rata-rat wn yakni ditengah-tengah frekuensi pojok bawah dan frekuensi pojok atas dihasilkan pelemahan setengah dari maksimum dan fase mendahului, yang maksimal. Harga dari ke-dua besaran ini, adalah : 1  ωm = (12.3) dan 1  1 sin mak, = (12.4) Keuntungan dari pemakaian phase-lead dalam hal ini adalah perbaikan terhadap jawaban kenaikan kurva dari 10% ke 90% harga maksimum atau perbaikan respons waktu naik, jika yang dimasukkan adalah fungsi tangga yang secara bersamaan menurunkan lonjakan. Kekurangannya adalah terjadinya penambahan lebar bidang edaran karena ini akan membuat sistem pengaturan lebih mudah menerima edaran. http://www.mercubuana.ac.id

Kompensasi jenis ini di maksudkan untuk menunjukkan lonjakan dan 1  Pada diagram Bode ditunjukkan dua frekuensi pojok yang terjadi pada ω1 = 1  dan ω2 = . Di bawah ω1 (frekuensi terendah) penguatan rangkaian adalah satu dan pergeseran fasa nol tetapi di atas frekuensi pojok atas, jaringan diperlemah sampai paling besar 20 log α db dengan pergeseran fasa adalah nol. Selanjutnya pada frekuensi geometriks rata-rata ωm, sihasilkan setengah perlemahan maksimal dengan hubungan, berikut : 1  1  1 ωm = dan sin mak, = (12.6) Kompensasi jenis ini di maksudkan untuk menunjukkan lonjakan dan membuat sistem pengaturan lebih stabil. Pada cara ini lebar bidang sistem pengaturan edaran tertutup akan berkurang dan ini cenderung menaikkan waktu naik. (Penjelasan saat kuliah) Gambar 12.5. (a) Harga Kutub dan Nol (b) Diagram Bode b. Kombinasi (a) dan (b), penggabungan tipe fasa mendahului dan ketinggalan fasa menghasilkan fasa m (t) yang ketinggalan dari fasa es(t) pada frekuensi- frekuensi rendah dan fasa m (t) yang mendahului fasa es (t) pada frekuensi- frekuensi tinggi. Sebuah contoh rangkaian ini ditunjukkan pada Gambar 12.6 dengan diagram Bode pada Gambar 12.7. Bentuk fungsi laih, sebagai berikut : Eo (S ) Ei (S )  1 2S 2 (1 2 )S 1  1 2S 2 (1 2 )S 1  (12.7) di mana, τ1 = R1 C1 ; τ2 = R2 C2 ; dan τ = R1 C2 (12.8) http://www.mercubuana.ac.id