SEJARAH DAKWAH DINASTI AMAWIYAH
Bani Umayyah Di Damaskus dan Spanyol
Silsilah Bani Umayyah
BANI UMAYYAH Kekuasaan bani Umayyah berumur kurang lebih 90 tahun. Pusat pemerintahan yang semula berada di Madinah, di pindahkan oleh Mu’awiyah ke Damaskus. Bani Umayyah di pimpin oleh khalifah sebagai berikut : 1. Mu’awiyah bin Abi Sufyan (661-680 M), 2. Yazid I (680-683 M), 3. Mu’awiyah II (683-684 M), 4. Marwan bin Hakam (684-685 M), 5. Abdul Malik (685-705 M), 6. Al Walid I (705-715 M), 7. Umar bin Abdul Aziz (717-720 M), kemajuan islam 8. Yazid II (720-724 M), 9. Hisyam (724-743 M) 10. Al Walid II (743-744 M), 11. Yazid III (744 M), 12. Ibrahim (744 M), dan 13. Marwan II (744-750 M).
Mu’awiyah bin abu sofyan kesabaran dan kewibawaan seperti yang dilakukan Nabi Muhammad kepada orang- orang yang baru masuk Islam. Dalam diri Khalifah Muawiyah terdapat semboyan," Aku tidak akan menggunakan pedangku selama cambukku masih cukup, aku tidak akan menggunakan cambukku selama lidahku masih bisa mengatasi
Dakwah mu’awiyah Sebagai seorang diplomat dan negarawan Arab ulung yang berhasil menata pemerintahan melaksanakan pembangunan dakwah Islam ke berbagai wilayah di luar Jazirah Arab antara lain: Ke arah timur yaitu Afganistan, Pakistan, sampai India. Ke arah barat yaitu wilayah kekuasaan kerajaan Romawi Timur(Byzantium) di Asia Kecil dan Eropa Timur; Ke arah Selatan yaitu wilayah Romawi Timur yang terletak di Afrika Utara. Perluasan kearah timur sampai ke India, Khalifah Muawiyah mengutus Mahlab bin Abi Sutrah dan mengamankan gerakan dakwah yang sedang dilakukan oleh gubernur di daerah perbatasan timur ( Khurasan) yaitu Said bin Usman yang memulai dakwahnya dari wilayah Systan sampai ke lembah sungai Shindu. Dakwah dan perluasan wilayah ke Romawi Timur ini dipimpin oleh putranya sendiri yaitu Yazid bin Muawiyah sebagai panglimanya. Setidak-tidaknya ada tiga pendorong Khalifah Muawiyah untuk memperluas dakwah Islam ke Byzantium yaitu:Byzantium adalah bazis agama kristen orthodoks yang pengaruhnya dapat membahayakan perkembangan Islam.Orang-orang Byzantium sering mengadakan peramppokan ke daerah penduduk Islam. Membela rakyat dari keganasan penguasa bangsa Romawi absolute. Dakwah slam ke wilayah Afrika Utara merupakan bagian dari wilayah Romawi Timur, yang kondisi rakyatnya tertekan seperti rakyat jajahan Romawi lainnya. Dalam upaya penyelamatan bangsa Afrika Utara ini Khalifah Muawiyah mempersiapkan pasukan yang cukup tangguh dan berjumlah seratus ribu tentara di bawah panglima Uqbah bin Nafi'. Dalam usaha dakwahnya ke Afrika Utara ini pasukan Islam berhasil menguasai daerah Libia sampai Tripoli. Mendengar keberhasilan tersebut Khalifah Muawiyah segera menambah pasukan untuk membantu perjuangan Uqbah bin Nafi' ke daerah Tunisia dan Kartago dan di sana pun mendapatkan kemenangan yang gemilang. Setelah kerajaan dihancurkan, Uqbah bin Nafi' segera membangun kota Kairun yang dijadikan markas besar militer Islam. Dari usaha Khalifah Muawiyah inilah yang akan memperlancar penyebaran Islam ke Andalusia.
Jasa muawiyah Muawiyah seorang pemimpin yang tergolong cerdas dan berhasil dalam membawa perubahan kearah kemajuan umat Islam. seorang pendiri daulah yang langsung mencapai kemajuan cukup besar, dalam sejarah tergolong langka. Di masa pemerintahannya, Muawiyah telah berjasa menciptakan hal-hal baru yang belum pernah diadakan para pemimpin sebelumnya antara lain: a. Mengadakan dinas pos pada tempat-tempat tertentu yang dilengkapi dengan kuda-kuda di stasiun-stasiun. b. Khalifah Muawiyah adalah orang yang mula-mula mendirikan kantor-kantor cap (percetakan uang); c. Menambah sistem tatanan militer dan dasar kesatuan kabilah menjadi kesatuan negara Islam sehingga pertahanan negaranya menjadi sangat kuat dan gaji tentara diberikan secara teratur; d. Khalifah Muawiyah adalah pembangun armada perang dam sejarah Islam.
Yazid 1 Yazid bin Muawiyah bergelar Yazid I (± 645 - 683) ialah khalifah kedua Bani Umayyah dan pengganti ayahandanya Muawiyah. Insiden khusus dari masa pemerintahannya terjadi dalam Pertempuran Karbala di mana cucu Nabi Muhammad, Husain bin Ali beserta pengikutnya terbunuh. Yazid naik tahta dg pemaksaan. ahlul halli wal aqdi (tokoh islam terkemuka) Yazid, untuk menggantikan dirinya. Yazid menjabat sebagai Khalifah dalam usia 34 tahunpada tahun 681 M. Ketika Yazid naik tahta, sejumlah tokoh di Madinah tidak mau mengangkat bai’at kepadanya. Khalifah Yazid kemudian mengirim surat kepada Gubernur Madinah dan memintanya untuk mengangkat bai’at kepada Yazid beserta warga hijaz secara keseluruhan
Karakter dakwah yazid 1 Semangat Yazid mencoba melanjutkan kebijakan ayahandanya menggaji banyak orang yang membantunya. Memperkuat struktur administrasi khilafah dan memperbaiki pertahanan militer Suriah, basis kekuatan Bani Umayyah. Sistem keuangan diperbaiki. Mengurangi pajak beberapa kelompok Kristen dan menghapuskan konsesi pajak yang ditanggung orang-orang Samara sebagai hadiah untuk pertolongan yang telah disumbangkan di hari-hari awal penaklukan Arab. Ia juga membayar perhatian berarti pada pertanian dan memperbaiki sistem irigasi di oasis Damsyik
Muawiyah II Muawiyah ibn Yazid menjabat sebagai Khalifah pada tahun 683-684 M dalam usia 23 tahun. Berbeda dengan ayahnya, ia bukan seseorang yang berwatak keras atau menyukai peperangan. Tak banyak literatur yang membahas tentang Khalifah ini secara lengkap. Ia memerintah hanya selama enam bulan, karena kelemahan posisinya secara politis, dan menyerahkan tampuk kepemimpinan pada Marwan bin Hakam
Marwan bin Hakam penasehat Khalifah Utsman dan turut berada di barisan Muawiyah ketika awal-awal dinasti Umayyah dan konflik dengaan Ali. Hal menarik yang patut dicatat adalah menguatnya pengaruh Abdullah bin Zubair bin Awwam di daerah Hijaz, Nejd, dan Yaman sehingga ia berhasil mengonsolidasi kekuatan pada era tersebut. Abdullah bin Zubeir telah bertransformasi menjadi kekuatan penekan (pressure group) yang sangat efektif; Ia mengorganisasi kekuatan militer di Mekkah dan Madinah serta menjadi khalifah setelah dibai’at oleh orang-orang Hijaz. Khalifah Marwan bin Hakam masih belum dapat mencegah kekuatan Abdullah bin Zubeir secara penuh. Khalifah Marwan wafat dalam usia 63 tahun dan masa pemerintahannya selama 9 bulan 18 hari.
Abdul Malik ibn Marwan 685 M Dibawah kekuasaan Abdul Malik, kerajaan Umayyah mencapai kekuasaan. Hal yang terlebih dulu dilakukan oleh Khalifah Abdul Malik adalah menyatukan kembali kekuatan politik Bani Umayyah yang sempat terpecah di era sebelumnya. Khalifah Abdul Malik kemudian mengorganisasi kekuata militer untuk menghadapi kelompok Abdullah bin Zubair yang menguasai Hijaz. Pada akhirnya, kekuatan Abdullah bin Zubair terdesak. Pasukan Bani Umayyah dapat menguasai kota Mekkah, benteng pertahanan terakhir dari Abdullah bin Zubair dan membunuh Abdullah bin Zubair. Dikuasainya Hijaz ini kemudian mengakhiri pemberontakan orang-orang Hijaz dan secara otomatis menyatukan kembali kekuatan Bani Umayyah pada satu kepemimpinan. Khalifah Abdul Malik sebagai Khalifah yang tegas, perkasa dan negarawan yang cakap dan berhasil memulihkan kembali kesatuan dunia Islam. Ia memiliki kontribusi penting dalam tata moneter dunia Islam, antara lain diperkenalkannya Dinar dan Dirham yang dicetak oleh pemerintah pada waktu itu. Tata administrasi dan birokrasi pemerintahan juga dipertegas, antara lain dengan dibentuknya berbagai lembaga pemerintahan yang kemudian mengatur urusan-urusan umat Islam. Khalifah Abdul Malik bin Marwan juga memiliki kontribus dalam penyebaran Islam. Politik Luar Negeri yang berbasis pada penyebaran Agama Islam ke luar daerah juga menuai hasil yang cukup signifikan, antara lain dengan berhasil dikuasainya Balkh, Bukhara, Khawarizm, Farghana, dan Samarkand di Asia Kecil yang sekarang masuk ke teritori negara Uzbekistan serta Kazakhstan. Pasukannya juga meneruskan penyebaran Islam ke TImur, antara lain ke Balokhistan (Khurasan sebelah Timur), Sind, dan Punjab (sekarang Pakistan). Prestasi lain, Khalifah Abdul Malik bin Marwan juga merencanakan penyebaran ke Eropa dengan penunjukan Musa bin Nushair sebagai gubernur Afrika Utara dan menyiapkan armada untuk menyeberang ke Andalusia, menghadapi kekaisaran Gothik yang berada di daerah tersebut. Namun, rencananya belum berhasil direalisasikan. Beliau wafat pada tahun 705 M dalam usia yang ke-60 tahun.
Walid bin Abdul Malik terjadi kemapanan politik yang mengakhiri periode transisi. Gerakan-gerakan oposisi dan kelompok penekan telah dipadamkan sehingga kekuatan Khalifah Walid cukup kuat. Dengan adanya kemapanan ini, kebijakan Khalifah Walid lebih berkonsentrasi pada konsolidasi politik dan pelaksanaan politik luar negeri dengan menyebarkan Islam ke daerah lain dengan kekuatan dan sumber daya yang dimiliki. Pada era ini, tekanan dari penduduk Hijaz telah mereda dan tidak lagi mengancam eksistensi kekuasaan khalifah. Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqafi diberi kebebasan untuk memerintah daerah Irak. Kebijakan khalifah Walid lebih berorientasi pada ekspansi dan pengembangan sayap dakwah Islam ke wilayah-wilayah lain. Khalifah Al-Walid memiliki bangunan sumber daya yang cukup kuat untuk melaksanakan politik luar negerinya tersebut. Pada masa ini, penyebaran Islam mengalami momentumnya tersendiri/ tercatat suatu peristiwa besar, yaitu perluasan wilayah kekuasaan dari Afrika Utara menuju wilayah Barat daya, benua Eropa, yaitu pada tahun 711 M. Perluasan wilayah kekuasaan Islam sampai ke Andalusia (Spanyol) dibawah pimpinan panglima Thariq bin Ziad. Perjuangan panglima Thariq bin Ziad mencapai kemenangan, sehingga dapat menguasai kota Cordoba, Granada dan Toledo yang merupakan wilayah kekuasaan Roderik, penguasa Gothik yang memerintah wilayah Spanyol dan Portugal. Khalifah Walid bin Abdul Malik juga berhasil menyebarkan Islam sampai ke India di bawah kepemimpinan Muhammad bin Qasim. Kemenangan pasukan Islam di Punjab kemudian memberi peluang untuk masuk ke India yang sangat kental kekuatan Hindunya. Muhammad bin Qasim kemudian berhasil memasuki India hingga menguasai Delhi yang kelak menjadi raison d’etre kekuatan Islam di India. Walid bin Abdul Malik menjadi seorang Khalifah yang dikenal luas oleh publik internasional sebagai pemimpin yang disegani. Khalifah Walid berhasil mendesak kekuatan kaum Gothik di Spanyol serta mulai menyebarkan Islam ke segenap penjuru Asia. Hal ini tak lepas dari struktur militer yang professional yang telah dibangun oleh pemerintah pada waktu itu. Militansi kekuatan militer cukup tinggi, terlihat dari berhasilnya pasukan Thariq bin Ziyad dalam menaklukkan Spanyol, padahal kekuatan Gothik masih begitu kuat dan pasukan yang dikirim tidak terlalu besar kuantitasnya. Selain melakukan perluasan wilayah kekuasaan Islam, Walid juga melakukan pembangunan internal selama masa pemerintahannya untuk kemakmuran rakyat. Khalifah Walid ibn Malik meninggalkan nama yang sangat harum dalam sejarah Daulah Bani Umayyah.
Sulaiman Ibn Abdul Malik menjadi Khalifah pada usia 42 tahun. Masa pemerintahannya berlangsung selama 2 tahun, 8 bulan. Menjelang saat terakhir pemerintahannya beliau memanggil Gubernur wilayah Hijaz, yaitu Umar bin Abdul Aziz, yang kemudian diangkat menjadi penasehatnya. Umar bin Abdul ‘Aziz pada dasarnya adalah seorang ulama. Hal inilah yang menyebabkan posisinya cukup kuat di kalangan ulama Mekkah dan Madinah, di samping faktor nasab beliau yang juga merupakan cucu dari Khalifah Umar bin Khattab. Pada era pemerintahannya, penaklukan Romawi menemui kendala. Satu-satunya jasa yang dapat dikenangnya dari masa pemerintahannya ialah menyelesaikan dan menyiapkan pembangunan Jamiul Umawi yang terkenal megah dan agung di Damaskus.
Umar bin abd aziz Bidang Agama 1) Menghidupkan kembali ajaran Al Qur’an dan Sunah Nabi 2) Menerapkan hukum Syari’ah Islam secara serius dan sistematis 3) Mengadakan kerja sama dengan ulama-ulama besar seperti, Hasan Al Basri dan Sulaiman bin Umar 4) Memerintahkan kepada Imam Muhammad bin Muslim Bin Syihab Az-Zuhri mengumpulkan hadist-hadist untuk ditulis Bidang Pengetahuan Dalam bidang ini usaha yang dilakukan adalah memindahkan sekolah kedokteran yang ada di Iskandariah (Mesir) ke Antakya (Turki) dan Harran (Turki). Bidang Sosial Politik Menerapkan prinsip politik yang menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan yang lebih utama dari segalanya. 1) Melihat secara langsung cara kerja para gubernur dengan cara mengirim utusan ke berbagai negeri. 2) Memecat gubernur yang tidak taat menjalankan agama dan bertindak dzolim terhadap rakyat. d) Bidang Ekonomi 1) Mengurangi beban pajak yang dipungut dari kaun nasrani 2) Menghentikan Jizyah (pajak) dari umat islam 3) Membuat aturan mengenai timbangan dan takaran 4) Membasmi kerja paksa 5) Memperbaiki tanah pertanian, irigasi, penggalian sumur-sumur dan pembangunan jalan. 6) Menyediakan tempat penginapan bagi musyafir 7) Menyantuni fakir miskin Bidang Dakwah dan Perluasan wilayah Khalifah Umar bin abdul Aziz melakukan perluasan wilayah melalui dakwah amar ma’ruf dan nahi munkar, dengan cara yang bijak dan lemah lembut. Umar bin Abdul Aziz mengganti kebiasaan mencela nama Ali bin Abi Thalib dalam Khutbah Jum’at dan mengganti dengan pembacaan firman Allah SWT. dalam Surat An Nahl:90 yang artinya “sesungguhnya Allah SWT. menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah SWT. melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar dapat kamu mengambil pelajaran”.
Jasa Menciptakan perdamaian yang dilandasi ajaran Islam Meningkatkan kesejahteraan rakyat Melindungi hak asasi manusia Menyusun undang-undang tentang pertahanan Membangun tanah pertanian lengkap dengan pengairan Membangun masjid-masjid sebagai syiar Islam Menyediakan dana khusus untuk menolong orang- orang miskin Melakukan pembukuan terhadap hadis-hadis Nabi Muhammad Saw
Yazid abdl malik Periode ini merupakan awal dari kemunduran Bani Umayyah. Khalifah Yazid III tidak dapat melanjutkan keteladanan yang dipraktikkan oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Bibit-bibit disintegrasi mulai muncul dengan pertentangan-pertentangan pada faksi-faksi politik dan etnis yang ada pada masa itu. Masa pemerintahannya berlangsung selama 4 tahun, 1 bulan dan beliau wafat pada usia 40 tahun
Hisyam ibn Abdul Malik menjabat sebagai Khalifah pada usia yang ke 35 tahun. Beliau terkenal negarawan yang cakap dan ahli strategi militer. Pada masa pemerintahannya muncul satu kekuatan baru yang menjadi tantangan berat bagi pemerintahan Bani Umayyah. Kekuatan ini berasal dari kalangan Bani Hasyim, keturunan dari Abbas bin Abdul Muttalib dari Mekkah yang didukung oleh golongan Mawali dan Ajam serta menjadi sebuah ancaman yang sangat serius. Pemerintahan Hisyam yang lunak dan jujur menyumbangkan jasa yang banyak untuk pemulihan keamanan dan kemakmuran. Namun, karena gerakan oposisi terlalu kuat, Khalifah tidak memiliki kekuatan yang cukup kuat untuk mematahkannya. Gerakan Abbasiyah –kekuatan oposisi tersebut—kemudian menjadi kekuatan laten yang mengancam eksistensi pemerintahan. Namun, mereka tidak melakukan show of force pada masa pemerintahan Khalifah Hisyam. Meskipun demikian, pada masa pemerintahan Khalifah Hisyam kebudayaan dan kesusastraan Arab serta lalu lintas dagang mengalami kemajuan. Hubungan perdagangan dengan Eropa dibuka. Wilayah Eropa juga berhasil ditaklukkan, sampai ke pegunungan Pyrennia dan mencapai perbatasan Perancis. Pasukan umat Islam di bawah pimpinan Abdurrahman Al-Ghafiqi dari Cordoba, ibukota kekhalifahan Islam di Spanyol berhasil mencapai pegunungan Pyrennia dan bergerak ke selatan, menuju Sisilia.
Walid ibn Yazid melipatkan jumlah bantuan sosial bagi pemeliharaan orang-orang buta dan orang- orang lanjut usia yang tidak mempunyai famili untuk merawatnya. Beliau menetapkan anggaran khusus untuk pembiayaan tersebut dan menyediakan perawat untuk masing- masing orang. Masa pemerintahan Khalifah Walid bin Yazid berlangsung selama 1 tahun, 2 bulan. Dia wafat dalam usia 40 tahun.
Khalifah Yazid III Setting sosial politik penuh dengan kemelut dan pemberontakan. Masa pemerintahannya berlangsung selama 16 bulan. Tidak banyak literatur yang menggambarkan situasi politik dan pemerintahan ketika beliau memerintah. Beliau wafat dalam usia 46 tahun.
Ibrahim Bin Malik menjadi Khalifah tidak memperoleh legitimasi politik yang cukup di lingkungan keluarga Bani Umayyah dan rakyatnya. Karena itu, keadaan negara semakin kacau dengan munculnya beberapa pemberontak. Di sisi lain, kekuatan gerakan Abbasiyah yang diorganisasi oleh Abul Abbas As-Saffah juga semakin terkonsolidasi. Klimaksnya, beliau menggerakkan pasukan besar berkekuatan 80.000 orang dari Arnenia menuju Syiria. Atas tekanan yang dihadapi, beliau dengan suka rela mengundurkan dirinya dari jabatan khilafah dan mengangkat baiat terhadap Marwan ibn Muhammad. Khalifah Ibrahim memerintah selama 3 bulan dan wafat pada tahun 132 H.
Marwan ibn Muhammad (745-750 M) Beliau seorang ahli negara yang bijaksana dan seorang pahlawan. Pada awalnya, beliau adalah seorang gubernur di salah satu wilayah yang dikuasai oleh Bani Umayyah. Delegitimasi politik yang dialami oleh Khalifah Ibrahim serta keadaan yang sudah cukup mengkhawatirkan menyebabkan beliau akhirnya dibai’at sebagai khalifah. Pemberontak dapat ditumpas oleh beliau, tetapi ternyata Khalifah Marwan tidak mampu mengahadapi gerakan Bani Abbasiyah yang telah kuat pendukungnya. Gerakan Abbasiyah kemudian mengonsolidasi diri dan mulai melancarkan serangkaian serangan ke Damaskus yang telah lemah. Marwan ibn Muhammad akhirnya berhasil dikudeta oleh kelompok Abbasiyah. Beliau melarikan diri ke Hurah, terus ke Damaskus dan akhirnya sampai ke Mesir. Khalifah Marwan terbunuh pada tanggal 27 Dzulhijjah 132 H\5 Agustus 750 M. Dengan kudeta ini, berakhirlah kedaulatan Bani Umayyah dan terjadi transformasi kepemimpinan ke Bani Hasyim yang dipimpin oleh Abul Abbas As-Saffah, keturunan dari Abbas bin Abdul Muttalib,
Gambar MaTA UANG MASA DINASTI AMAWIYAH
sebelum marwan
Masa khulafa’ ar rasyidin
Masjid Agung Damaskus
Universitas CORDOBA
Masjid Cordoba
Kelompok mawali Kelompok non Muslim yang memluk Islam (terdiskriminasikan dr pemerintahan dinasti amawiyah) pendatang baru dari kalangan bangsa-bangsa yang dikalahkan oleh dinasti amawiyah tastus yang menggambarakan inferioritas di tengah-tengah keangkuhan orang-orang Arab yang mendapat fasilitas dari penguasa Umayyah