kelompok 8 Siti Nur Chabibah (1041611134) Suci Nur Amaliah (1041611135) Tiara Icha Ardiana (1041611139) Tilawati Ainul Hidayah (1041611140) Trias Nilam Prabandari (1041611143) Vega Rahma Savera (1041611144) Virnalia Nada Utari (1041611146) Wahyu Chandi Saputra (1041611147)
Sering pula disebut “Cost - Profit - Volume analysis” DEFINISI (BEP) Break Even Point Sering pula disebut “Cost - Profit - Volume analysis” suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan. Masalah break-even baru muncul apabila suatu perusahaan di samping mempunyai biaya variabel juga mempunyai biaya tetap.
Analisa BEP digunakan untuk : Mengetahui jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian Mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh tingkat keuntungan tertentu Analisa BEP digunakan untuk : Mengetahui seberapa jauh berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita kerugian Mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan
Manfaat Break-Even Point Menentukan posisi laba-rugi perusahaan Menentukan penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian Manfaat Break-Even Point Menentukan jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu
MANFAAT BEP Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan. Alat perencanaan untuk hasilkan laba. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan Mengganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti.
KELEMAHAN BEP Salah satu kelemahan dari BEP adalah Bahwa hanya ada satu macam barang yang diproduksi atau dijual. Jika lebih dari satu macam maka kombinasi atau komposisi penjualannya (sales mix) akan tetap konstan. Jika dilihat di jaman sekarang ini bahwa perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya mereka menciptakan banyak produk jadi sangat sulit dan ada satu asumsi lagi yaitu harga jual persatuan barang tidak akan berubah berapa pun, jumlah satuan barang yang dijual, atau tidak ada perubahan harga secara umum.
Jenis Break Event Point (BEP) BEP Unit : titik pulang pokok (BEP) yang dinyatakan dalam jumlah penjualan produk di nilai tertentu. BEP Rupiah : BEP atau titik pulang pokok yang dinyatakan dalam jumlah penjualan atau harga penjualan (P) tertentu.
Pendekatan Menghitung BEP Margin Kontribusi Persamaan Grafik
Pendekatan Persamaan Y = laba c = harga jual per unit x = jumlah produk yang dijual b = biaya variabel per satuan a = biaya tetap total cx = hasil penjualan bx = biaya variabel total RUMUS : Y = cx - bx - a BEP dalam UNIT = a / (c-b) BEP dalam RUPIAH = a / 1 – (bx/cx)
Pendekatan Margin Kontribusi Selisih antara penghasilan penjualan dan biaya variabel,yang merupakan jumlah untuk menutup biaya tetap dan keuntungan. BEP (unit) = Biaya Tetap / Margin Kontribusi BEP (rupiah) = Biaya Tetap / Ratio Margin Kontribusi Persentase BEP = Biaya tetap / pendapatan biaya vaariabel x 100% Pay back period = total investasi/laba bersih
Efek Perubahan Berbagai Faktor Terhadap BEP 1. Efek perubahan harga jual per unit dan jumlah biaya terhadap BEP Analisa BEP digunakan asumsi bahwa harga jual per unit tetap konstan(P). Bila P naik memiliki efek yang menguntungkan karena BEPnya akan turun. Dalam gambar BEP, titik break-even-nya akan bergeser ke kiri, yang berarti untuk tercapainya BEP cukup diperlukan jumlah produk yang lebih kecil.
Pendekatan Grafik BEP terjadi pada titik persilangan antara garis penghasilan penjualan dan garis total biaya. Dalam pendekatan grafis, BEP digambarkan sebagai titik potong antara garis penjualan dengan garis biaya total (biaya total = biaya tetap + biaya variabel ).
2. Efek perubahan “sales-mix” terhadap BEP Sales-mix untuk mencari break-even point dari dua atau lebih produk yang dihasilkan perusahaan. Apabila ada perubahan sales-mix, maka BEP-nya secara totalitas akan berubah. Perhitungannya dengan cara mencari break-even point satu jenis produk karena adanya variable cost dan harga jual per unit yang berbeda dari masing-masing jenis produk.
Latihan Soal
Latihan 1 Diketahui Klinik Kecantikan memproduksi krim jerawat dengan data sebagai berikut : Biaya tetap Klinik pertahun Rp 15.000.000 . biaya produksi untuk tiap unit krim Rp 20.000 , sedangkan harga jual tiap unit krim Rp 40.000 . berapa unit yang harus dijual dalam keadaan BEP? JAWAB : *Unit yang harus dijual dalam keadaan BEP dimisalkan dengan x Laba = Total pendapatan - total biaya 0 = (harga x unit ) – ( total biaya variabel) + total Biaya tetap 0 = (40.000 x ) – (20.000 x ) + 15.000.000 0 = 20.000 x – 15.000.000 X = 750 unit dalam keadaan BEP
Latihan 2 ASPEK MODAL DAN BIAYA I. Modal Apotek Sejahtera : Rp 200.000.000,00 Perlengkapan Apotek Rp. 60.525.000,00 Biaya perizinan Rp. 2.500.000,00 Modal operasional Rp. 7.500.000,00 cadangan modal Apotek Rp. 129.475.000,00 TOTAL MODAL Rp. 200.000.000,00 II. Rencana anggaran dan pendapatan tahun 2016 a. Biaya rutin tiap 1 bulan 1). Gaji tenaga kerja - APA (1) Rp. 2.000.000,00 - APING (1) Rp. 2.000.000,00 - AA (3) Rp. 3.000.000,00 - Akuntan (1) Rp. 500.000,00 TOTAL JUMLAH Rp. 7.500.000,00
2). Biaya lain-lain - Biaya PLN. Rp. 150. 000,00 - Biaya Telpon. Rp 2). Biaya lain-lain - Biaya PLN. Rp. 150.000,00 - Biaya Telpon. Rp. 100.000,00 - Biaya air PAM. Rp. 100.000,00 - Biaya pajak reklame Rp. 100.000,00 - Serba – serbi Rp. 200.000,00 TOTAL JUMLAH Rp. 650.000,00 “ TOTAL JUMLAH KESELURUHAN “ Rp. 8.150.000,00 b. Biaya rutin tahun 2016 1). Biaya bulanan 12 x Rp. 7.500.000,00 Rp. 90.000.000,00 2). Tunjangan hari raya (1 bulan gaji) Rp. 7.500.000,00 TOTAL JUMLAH Rp. 97.500.000,00
3). Proyeksi Pendapatan Apotek a 3). Proyeksi Pendapatan Apotek a. Pendapatan tahun 2016 Pada tahun 2016 resep masuk 20 lembar / hari , harga rata-rata diperkirakan Rp.60.000, penjualan obat bebas dan owa rata-rata Rp. 200.000/hari, dan penjualan alkes Rp. 50.000/hari .maka dapat diperoleh pendapatan pada tahun 2016 sebagai berikut : - Penjualan obat resep tahun 2016 30 hari x 12 bulan x 20 x Rp. 60.000,00 : Rp. 432.000.000,00 - Penjualan obat bebas + OWA 30 hari x 12bulan x Rp. 200.000,00 : Rp. 72.000.000,00 - Penjualan Alkes 30 hari x 12 bulan x Rp. 50.000,00 : Rp.18.000.000,00 TOTAL JUMLAH : Rp. 522.000.000,00
b. Pengeluaran tahun 2016 - Pembelian obat resep : Rp. 100. 500 b. Pengeluaran tahun 2016 - Pembelian obat resep : Rp. 100.500.000,00 - Pembelian obat bebas : Rp. 35.000.000,00 - Pembelian OWA : Rp. 15.000.000,00 - Pengeluaran rutin tahun I : Rp. 97.500.000,00 TOTAL JUMLAH. : Rp. 248.000.000,00 c. Perkiraan laba rugi tahun 2016 - Pendapatan tahun 2016 : Rp. 522.000.000,00 - Pengeluaran tahun 2016 : Rp. 248.000.000,00 - Laba sebelum pajak : Rp. 247.000.000,00 - Pajak pendapatan (10%) : Rp. 24.700.000,00 - Laba bersih : Rp. 222.300.000,00
Soal : Hitunglah Pay Back Period, Break Even Poin dan presentase BEP tahun 2016 ? Jawab : a). Pay Back Period Total investasi Pay Back Period =----------------------- Laba bersih Rp. 200.000.000,00 Pay Back Period = --------------------------- Rp. 222.300.000,00 = 0,89 tahun ( 10 bulan)
b). BEP (Break Even Point) Biaya tetap BEP = ------------------------------------------- 1 - biaya variabel /t otal investasi Rp. 97.500.000,00 BEP = ---------------------------------------------------- 1 - Rp. 7.800.000,00 / 200.000.000,00 = Rp. 159.836.065/ tahun = Rp. 159.836.000/ tahun c). Persentase BEP % BEP = ------------------------------------- x 100% Pendapatan – biaya variable = ----------------------------------------------- x 100% Rp. 522.000.000,00 - Rp. 7.800.000 = 18,96%
ADA PERTANYAAN ??????.....