Kelompok 4 : 1. Siti Khairiyah (115030200111038) 2 Kelompok 4 : 1. Siti Khairiyah (115030200111038) 2. Ira yunitasari (115030201111035) 3. Anissa Febry D (115030207111039) 4. Apriyanti (115030207111024)
MOTIVASI
MOTIVASI Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.
Sejarah Teori Motivasi Tahun 1950an merupakan periode perkembangan konsep-konsep motivasi. Teori-teori yang berkembang pada masa ini adalah hierarki teori kebutuhanmilik Abraham Maslow., teori X dan Y, dan teori dua faktor. Teori-teori kuno dikenal karena merupakan dasar berkembangnya teori yang ada hingga saat ini yang digunakan oleh manajer pelaksana di organisasi-organisasi di dunia dalam menjelaskan motivasi karyawan
teori- teori motivasi pada zaman dahulu Teori hierarki kebutuhan dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu : - fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya) - rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional) - sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan) - penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal) - aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri)
Teori X dan teori Y adalah pandangan manajer mengenai sifat manusia didasarkan atas beberapa kelompok asumsi tertentu dan bahwa mereka cenderung membentuk perilaku mereka terhadap karyawan berdasarkan asumsi-asumsi tersebut.
Teori x pada dasarnya adalah anggapan negatif, yakni anggapan bahwa karyawan tidak suka bekerja, malas, tidak menyukai tanggungjawab, dan harus dipaksa untuk menghasilkan kinerja Teori y pada dasarnya adalah anggapan positif, yakni anggapan bahwa karyawan suka bekerja, kreatif, mencari tanggung jawab, dan dapat berlatih mengendalikan diri
Teori dua faktor Teori ini menghubungkan faktor-faktor intrinsik dengan kepuasan kerja, sementara mengaitkan faktor-faktor ekstrinsik dengan ketidakpuasan kerja
Faktor-faktornya seperti kebijaksanaan dan administrasi perusahaan, pengawasan, dan imbalan kerja, yang ketika sesuai dengan suatu pekerjaan akan membuat karyawan puas. ketika faktor-faktor ini sesuai, karyawan tidak akan merasa tidak puas
Teori – teori motivasi kontemporer Teori kebutuhan McClelland Teori ini berfokus pada tiga kebutuhan : kebutuhan pencapaian : dorongan untuk melebihi, mencapai standart, berusaha keras untuk berhasil kebutuhan kekuatan : kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak berperilaku sebaliknya kebutuhan hubungan : keinginan akan hubungan antarpersonal yang akrab dan ramah
Teori evaluasi kognitif Teori evaluasi kognitif adalah teori yang menyatakan bahwa pemberian penghargaan-penghargaan ekstrinsik untuk perilaku yang sebelumnya memuaskan secara intrinsik cenderung mengurangi tingkat motivasi secara keseluruhan.
Teori penentuan tujuan Teori penentuan tujuan adalah teori yang mengemukakan bahwa niat untuk mencapai tujuan merupakan sumber motivasi kerja yang utama. Artinya, tujuan memberitahu seorang karyawan apa yang harus dilakukan dan berapa banyak usaha yang harus dikeluarkan.
Teori penguatan Teori penguatan adalah teori di mana perilaku merupakan sebuah fungsi dari konsekuensi-konsekuensinya, jadi teori tersebut mengabaikan keadaan batin individu dan hanya terpusat pada apa yang terjadi pada seseorang ketika ia melakukan tindakan.
Teori Keadilan Teori keadilan adalah teori bahwa individu membandingkan masukan- masukan dan hasil pekerjaan mereka dengan masukan-masukan dan hasil pekerjaan orang lain, dan kemudian merespons untuk menghilangkan ketidakadilan.
Teori harapan Teori harapan adalah kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dalam cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil yang ada dan pada daya tarik dari hasil itu terhadap individu tersebut.
Teori ini berfokus pada 3 hubungan, yakni : Hubungan usaha-kinerja Hubungan kinerja penghargaan Hubungan penghargaan-tujuan tujuan pribadi Usaha individual 1 Kinerja individual 2 Penghargaan organisasional 3 Tujuan-tujuan pribadi