KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU2

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pengembangan Pengalaman Belajar
Advertisements

KARAKTERISTIK PROSES BELAJAR SD UNIK AMBAR WATI. Teori Belajar Teori belajar disiplin mental Teori belajar asosiasi Teori Insight Teori belajar Gestalt.
JENIS-JENIS KONSEP DIRI
Karakteristik Anak Berbakat
KONSEP DIRI.
SELF CONCEPT (KONSEP DIRI)
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
TEORI BELAJAR.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Bakat, Kecerdasan dan kreativitas Peserta Didik
BAHAN KULIAH PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT (2)
Materi Pertemuan 4 Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi.
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
Pembelajaran TIK – Bahasan 1
Materi Pertemuan 8 Peran Pendidik dalam Memupuk Bakat dan Kreativitas Anak Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi.
ESTY ARYANI SAFITHRY, M.PSI, PSI
GURU Guru : pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta.
TEORI BELAJAR KOGNITIF
MERANCANG PEMBELAJARAN IPA DI SD PERTEMUAN 13
LAYANAN PENDIDIKAN BAGI SISWA SD
PRINSIP–PRINSIP Perkembangan
KONSEP DIRI Sangra Juliano P, M.I.Kom.
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
KONSEP DIRI & TEORI JOHARI WINDOWS
PEMAHAMAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Teori Belajar Humanistik
1. Mengenal karakteristik peserta didik
Konsep Diri By : Afrira Esa Putri.
Personality Development
TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA
TEORI BELAJAR KOGNITIF
PERTEMUAN 2 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
Perkembangan Peserta Didik (Pertemuan 2)
Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
PERAN GURU DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
KONSEP DIRI Adalah pandangan dan perasaan tentang diri kita sendiri, meliputi apa yang kita pikirkan dan kita rasakan.
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN HARGA DIRI RENDAH
Perbedaan Individu Berbagai Kemampuan dan Cara Mengukur
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
SILABUS SMK NEGERI I SINGKAWANG
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Orientasi Psikologis Pembelajaran Di Sekolah dan prasekolah
teori belajar Teori Psikologi Klasik Teori Mental State
KONSEP RENZULI.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KONSEP DASAR KEPERAWATAN II
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KEPRIBADIAN, KONSEP & CITRA DIRI
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
KONSEP RENZULI.
KONSEP DIRI REMAJA T U J U A N Dapat memahami dan menemukan unsur- unsur konsep diri serta memahami dan menerima kelebihan dan kekuarangan secara wajar.
KP.2. Potensi Peserta Didik Tujuan pembelajaran hakekatnya adalah membantu peserta didik untuk mengembangkan potensinya secara optimal, oleh karena itu.
MINAT DAN BAKAT.
Transcript presentasi:

KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU2

DESKRIPSI MATERI Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran memiliki indikator esensial: memahami landasan kependidikan; menerapkan teori belajar dan pembelajaran; menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar; serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih. Melaksanakan pembelajaran memiliki indikator esensial: menata latar (setting) pembelajaran; dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran memiliki indikator esensial: merancang dan melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagai metode; menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery learning); dan memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.

LANJUTAN …. Memahami peserta didik secara mendalam memiliki indikator esensial: memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif; memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian; dan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya, memiliki indikator esensial: memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi akademik; dan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi nonakademik.

MATERI TURUNANNYA PENGERTIAN PESERTA DIDIK PERKEMBANGAN KOQNITIF, KEPRIBADIAN DAN BEKAL AJAR AWAL PESERTA DIDIK PENGEMBANGAN POTENSI PESERTA DIDIK

1. PENGERTIAN PESERTA DIDIK Secara etimologi peserta didik dalam bahasa arab disebut dengan Tilmidz jamaknya adalah Talamid, yang artinya adalah “murid”, maksudnya adalah “orang-orang yang mengingini pendidikan”. Dalam bahasa arab dikenal juga dengan istilah Thalib, jamaknya adalah Thullab, yang artinya adalah “mencari”, maksudnya adalah “orang-orang yang mencari ilmu”. Menurut pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional, peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu.  

Berdasarkan pengertiannya dapat dikemukakan bahwa : Peserta Didik adalah individu yang memiliki potensi fisik yang psikis yang khas, sehingga ia merupakan insan yang unik. Potensi-potensi khas yang dimilikinya ini perlu dikembangkan dan diaktualisasikan sehingga mampu mencapai taraf perkembangan yang optimal Peserta Didik adalah individu yang sedang berkembang. Artinya, peserta didik tengah mengalami perubahan-perubahan dalam dirinya secara wajar, baik yang ditujukan diri sendiri, maupun yang diarahkan pada penyesuaian dengan lingkungannya

LANJUTAN ….. Peserta didik adalah individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi. Sebagai inidvidu yang sedang berkembang maka proses pemberian bantuan dan bimbingan perlu mengacu pada tingkat perkembangnnya. Peserta Didik adalah individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri. Dalam perkembangannya peserta didik memiliki kemampuan dan berkembang ke arah kedewasaan dan terdapat kecenderungan untuk melepaskan diri dari kebergantungan pada pihak lain.

3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK FAKTOR INTERNAL ; Faktor fisik, merupakan faktor bilogis individu yang merujuk pada faktor genetik Faktor fisikis, , intelektual yaitu kognitif, bahasa, emosi dan sosial moral

FAKTOR EKSTERNAL Lingkungan Fisik, mencakup kondisi keamanan, cuaca, keadaan geografis, senitasi atau kebersihan lingkungan, serta keadaan rumah yang meliputi ventilasi, cahaya dan kepadatan hunian Lingkungan Non Fisik, meliputi berbagai macam komponen, yaitu keluarga, pendidikan dan masyarakat

TUJUAN MEMPELAJARI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Agar mempunyai ekspektasi yang nyata tentang peserta didik Dapat merespon perilaku peserta didik secara tepat Membantu mengenali adanya penyimpangan yang terjadi pada diri peserta didik Untuk membantu memahami diri sendiri sehingga dapat berperilaku secara tepat

PERKEMBANGAN KOQNITIF Pengertian Kognitif adalah proses yang terjadi secara internal di dalam pusat susunan syaraf pada waktu manusia sedang berpikir. Kemampuan kognitif berkembang secara bertahap, sejalan dengan perkembangan fisik dan syaraf-syaraf yang berada di pusat susunan syaraf. Salah satu teori yang berpengaruh dalam menjelaskan perkembangan kognitif ini adalah teori Piaget

PERKEMBANGAN KOQNITIF PESERTA DIDIK MENURUT Piaget Fase Sensorimotor (usia O - 2 tahun), aktivitas sensoris (melihat, meraba, merasa, mencium, dan mendengar) dan persepsinya terhadap gerakan fisik, dan aknvitas yang berkaitan dengan sensoris tersebut. Koordinasi aktivitas ini disebut dengan istilah sensorimotor. Fase Praoperasional (usia 2 - 7 tahun) Pada fase praoperasional, anak mulai menyadari bahwa pemahamannya tentang benda-benda di sekitarnya tidak hanya dapat dilakukan melalui kegiatan sensorimotor, akan tetapi juga dapat dilakukan melalui kegiatan yang bersifat simbolis

LANJUTAN …. Fase Operasi Konkret (usia 7- 12 tahun) kemampuan anak untuk berpikir secara logis dengan syarat, obyek yang menjadi sumber berpikir logis tersebut hadir secara konkret. Fase Operasi Formal (12 tahun sampai usia dewasa) Fase operasi formal ditandai oleh perpindahan dari cara berpikir konkret ke cara berpikir abstrak. Keulampuan berpikir abstrak dapat dilihat dari kemampuan mengemukakan ide-ide, memprediksi kejadian yang akan terjadi, dan melakukan proses berpikir ilmiah, yaitu mengemukakan hipotesis dan menentukan cara untuk membuktikan kebenaran hipotesis.

LANJUTAN …. USIA PERKEMBANGAN 1 tahun 20 % 4 tahun 50 % 8 tahun 80 % Bloom (1964) mengungkapkan prosentase taraf perkembangan peserta didik sebagai berikut :   USIA PERKEMBANGAN 1 tahun 20 % 4 tahun 50 % 8 tahun 80 % 13 tahun 92 %

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN KEPRIBADIAN adalah bagian dari jiwa yang membangun keberadaaan manusia menjadi satu kesatuan, tidak terpecah-pecah dalam fungsi-fungsi KEPRIBADIAN adalah semua ide-ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain.  ( Stuart dan Sundeen,1991: 372 ).

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN menurut ; Carl Gustav Jung Usia anak (Childhood). Usia anak dibagi menjadi 3 tahap, yakni anarkis pada anak kesadaran masaih kacau pada usia 0-6 tahun, tahap monarkis yakni anak ditandai dengan perkembangan ego, mulai berfikir verbal dan logika pada usia 6-8 tahun, tahap dualistik yakni anak dapat berfikir secara obyektif dan subyektif terjadi pada usia 8-12 tahun. Usia Pemuda. Pemuda berjuang untuk mandiri secara fisik dan psikis dari orang tuanya. Usia Pertengahan. Ditandai dengan aktualisasi diri, biasanya sudah dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, memiliki pekerjaan, kawin, punya anak dan ikut dalam kegiatan sosial. Usia Tua. Fungsi jiwa sebagian besar bekerja secara tak sadar, fikiran dan kesadaran ego mulai tenggelam (Anonim, 2010).

KEPRIBADIAN POSITIF CIRI-CIRINYA ; Yakin akan kemampuan dalam mengatasi masalah. Merasa setara dengan orang lain. Menerima pujian tanpa rasa malu. Menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan dan keinginan serta perilaku yang tidak seharusnya disetujui oleh masyarakat. Mampu introspeksi diri dan memperbaiki diri.

KEPRIBADIAN NEGATIF CIRI-CIRINYA ; Peka terhadap kritik. Responsif sekali terhadap pujian. Cenderung bersikap hiperkritis. Ia selalu mengeluh, mencela atau meremehkan apapun dan siapapun. Mereka tidak pandai dan tidak sanggup mengungkapkan penghargaan atau pengakuan pada kelebihan orang lain. Cenderung merasa tidak disenangi oleh orang lain.Bersikap pesimis terhadap kompetisi.

BEKAL AJAR AWAL PESERTA DIDIK Ada empat indentifikasi perilaku dan karakteristik awal peserta didik, yaitu : 1.  Kemampuan Dasar. 2.  Latar belakang pengalaman. 3. Latar belakang sosial. 4. Perbedaan individual.  

PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PRINSIP 1 : Perkembangan Melibatkan Perubahan. PRINSIP 2 : Perkembangan Awal Lebih Kritis daripada Perkembangan Selanjutnya. PRINSIP 3 : Perkembangan Merupakan Hasil Proses Kematangan dan Belajar. PRINSIP 4 : Perkembangan Mengikuti Pola Tertentu yang Dapat diramalkan. PRINSIP 5 : Pola Perkembangan Memiliki Karakteristik Tertentu. PRINSIP 6 :Terdapat Perbedaan Individu dalam Perkembangan. PRINSIP 7 : Setiap Periode Perkembangan Memiliki Karakteristik Khusus. PRINSIP 8 : Terhadap Harapan Sosial pada Setiap Periode Perkembangan. PRINSIP 9 : Setiap Perkembangan Mengandung Bahaya Potensial/ Resiko. PRINSIP 10 : Kebahagian bervariasi pada Berbagai Periode Perkembangan.

PRILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK menurut Robert Gagne Signal learning (belajar isyarat). Stimulus-Respon learning Chaining (mempertautkan). Verbal Association Discrimination learning atau belajar mengadakan pembeda Concept learning atau belajar pengertian Rule learning, atau belajar membuat generalisasi, hukum, dan kaidah Problem Solving yakni belajar memecahkan masalah

4. POTENSI PESERTA DIDIK Potensi peserta didik adalah kapasitas atau kemampuan dan karakteristik / sifat individu yang berhubungan dengan sumber daya manusia yang memiliki kemungkinan dikembangkan dan atau menunjang pengembangan potensi lain

Potensi peserta didik meliputi ; Potensi Fisik Potensi Intelektual. Kemampuan Khusus / Bakat Kreativitas Kepribadian

Potensi fisik Kondisi kesehatan fisik dan keberfungsian anggota tubuh dalam mengikuti aktivitas pembelajaran oleh guru

Potensi Intelektual Prestasi Akademik. Kecerdasan Umum Kecerdasan umum meliputi hal-hal kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan tepat. memecahkan masalah; menciptkan produk di lingkungan yang kondusif dan alamiah; kecenderungan untuk menetapkan dan mempertahankan tujuan tertentu; dan kemampuan mengkritik diri sendiri.

Kemampuan Khusus / Bakat Kemampuan khusus atau bakat meliputi ; Kemampuan verbal-kebahasaan Kemampuan logis-matematis Kemampuan seni Kemampuan tilikan ruang Kemampuan badaniah-kinestetik Kemampuan musik Kemampuan antarpibadi Kemampuan kealaman

Kreatifitas memiliki dorongan ingin tahu yang besar             Kreativitas meliputi beberapa hal memiliki dorongan ingin tahu yang besar sering mengajukan pertanyaan memiliki banyak gagasan bebas dalam menyatakan pendapat memiliki rasa keindahan menonjol dalam salah satu bidang seni memiliki pendapat sendiri dan mampu mengungkapkannya memiliki rasa humor tinggi daya imajinasi yang kuat Orisinalitas dapat bekerja sendiri senang mencoba hal-hal baru mampu mengembangkan dan memerinci gagasan