Prof. Dr. Ir. Bambang S. Purwoko, MSc Indrastuti A. Rumanti, SP Perakitan Padi Hibrida Berumur Sangat Genjah (90-104 HSS) dan Berpotensi Hasil Tinggi (10 t/ha) untuk Meningkatkan Produksi Lahan Sawah Tadah Hujan Tim Peneliti: Prof. Dr. Ir. Bambang S. Purwoko, MSc Dr. Ir. Iswari S. Dewi Dr. Satoto Indrastuti A. Rumanti, SP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nopember 2010
PENDAHULUAN Dengan asumsi terjadinya peningkatan penduduk sebesar 1,35% per tahun ditambah dengan adanya perubahan pola konsumsi penduduk dari non beras ke beras maka diperkirakan kebutuhan beras akan terus meningkat > 70 juta ton GKG pada tahun 2025
PENINGKATAN PRODUKSI PADI TIDAK STABIL 2004-2008 laju peningkatan 2,78%/tahun,khusus P2BN 2007-2008 meningkat 4,5%, 2008-2009 turun menjadi 3,6% Peningkatan produksi bersumber pada peningkatan produktivitas lahan KENDALA DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN: Luas panen padi hanya sedikit saja meningkat (2000: 11,79 jt ha- 2009: 12,67 jt ha) ~ 90% dari lahan sawah Kompetisi dalam penggunaan lahan ~ lahan subur Perluasan lahan sawah beririgasi untuk tanaman padi semakin sulit dan mahal
Lahan sawah tadah hujan merupakan lumbung padi kedua setelah lahan sawah irigasi Lahan sawah tadah hujan mencapai luasan sekitar 2,08 juta ha Dapat ditanami 2 x per tahun
Kendala utama : MH MK KEKERINGAN Kisaran Produktivitas Lahan Sawah Tadah hujan di Indonesia Musim Tanam Bulan Sistem Tanam Produksi (t/ha) MH Nopember-April Gogo Rancah (dry-seeded) 2,5 – 4,0 MK Mei-Oktober Walik Jerami (transplanted rice) 2,0 – 3,0 Kendala utama : KEKERINGAN a. Tanaman padi sangat sensitif terhadap cekaman kekeringan b. Pengurangan hasil sampai > 75%