MATERI 10 Evaluasi keberhasilan IB dan Rekording reproduksi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
FISIOLOGI DAN TEKNOLOGI REPRODUKSI
Advertisements

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
RECORDING FKH - UNAIR.
IB pada KERBAU.
Pengelolaan Reproduksi
Tingkah Laku Anak-Induk
KARENA FAKTOR HORMONAL
SIKLUS ESTRUS, OVARI, UTERUS, DAN PSEUDOPREGNANCY
EUTOKIA DAN DISTOKIA PADA GAJAH
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Sesi 11. Gambaran Umum Modul Direktorat Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan.
Tingkah Laku Anak-Induk
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SINKRONISASI BIRAHI TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
SIKLUS ESTRUS, OVARI, UTERUS, DAN PSEUDOPREGNANCY
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Modul 10 Manajemen Produksi Ternak.
Materi 5 Endokrinologi selama siklus estrus
Anatomi Fungsional ORGAN REPRODUKSI TERNAK BETINA
MK. ILMU REPRODUKSI LABORATORIUM REPRODUKSI TERNAK FAPET UB1.
MK. ILMU REPRODUKSI TERNAK
REPRODUKSI SAPI PERAH A. ESTRUS DAN PUBERTAS
MANAJEMEN TERNAK BABI.
MATERI 13 EFISIENSI REPRODUKSI
PEMERIKSAAN / IDENTIFIKASI STATUS REPRODUKSI SEBAGAI TITIK AWAL UPAYA KHUSUS SAPI INDUKAN WAJIB BUNTING (UPSUS SIWAB)
Menerapkan Dasar – dasar Pemuliaan Hewan
Melakukan Evaluasi Hasil Inseminasi Buatan
SCREENING IBR DAN DIFERENSIAL LEUKOSIT UNTUK PENGENDALIAN GANGGUAN REPRODUKSI SAPI PO DI DAERAH INTEGRASI JAGUNG-SAPI Bogor, 8-9 Agustus 2017.
MATERI 11 PROSES TERBENTUKNYA JANTAN DAN BETINA
Disampaikan Pada …………………………….2014
Tujuan Instruksional Khusus :
Bangsa-Bangsa Sapi dan Kerbau.
MATERI 12 GANGGUAN REPRODUKSI
SATUAN TERNAK DAN KOEFISIEN TEKNIS.
MK. ILMU REPRODUKSI TERNAK
Materi 4 : Super ovulasi/ multiple ovulation
Manfaat dari tindakan sinkronisasi berahi
Tata Laksakna Pengawinan
2, Solusi yang Ditawarkan
Manajemen Pemeliharaan Sapi Dara
MATERI 7 Teknik IB pada Berbagai Ternak
Nama kelompok ANIS WIDI ASTUTI
Parameter Genetik Dan Fenotipik
KEGAGALAN REPRODUKSI Kegagalan menunjukkan gejala-gejala berahi.
MATERI 3 Sejarah dan Perkembangan Inseminasi Buatan
MK. Manajemen Reproduksi dan Inseminasi Buatan
MK . ILMU REPRODUKSI TERNAK
MATERI 6 Pengenceran dan Pembekuan Semen
MATA KULIAH REPRODUKSI TERNAK
MATERI 3 PROSES PRODUKSI SEMEN
MATA KULIAH ILMU REPRODUKSI TERNAK
PERKENALAN Nama : Moh. Nur Ihsan, Tempat/Tgl lahir: Nganjuk, 12 Juni 1953 Pekerjaan : Dosen UB Malang Pangkat/Gol : Guru.
MK. ILMU REPRODUKSI TERNAK
SIKLUS ESTRUS.
MATERI Manajemen Seleksi Pejantan dan Induk Sebagai Donor dan Resipien
SIKLUS ESTRUS.
MATERI 2 Manajemen Perkawinan
Karakteristik Birahi Kerbau Betina pada Berbagai Protokol Sinkronisasi di Kabupaten Kampar Provinsi Riau Yendraliza1, Handoko, J1, Rodiallah, M1 dan Arman,
PEMELIHARAAN TERNAK SAPI
MK . ILMU REPRODUKSI TERNAK
TEKNIK IB PROGRAM IB PENAMPUNGAN DAN PENGOLAHAN SEMEN PENYIMPANAN
CV. SVARNA CORPORATION DESAIN Sistem Informasi Peternakan Sapi Perah menggunakan Kombinasi Aplikasi Berbasis Mobile & Web.
Parameter Genetik Dan Fenotipik
MATERI 11 PROSES TERBENTUKNYA JANTAN DAN BETINA
FAKTOR PENENTU FERTILITAS
Materi 12 Etika didalam pengembangan/aplikasi bioteknologi reproduksi
KONSEP DASAR BUDIDAYA TERNAK KELINCI
REPRODUKSI 4 oct 2012.
SIKLUS ESTRUS.
MK. Manajemen Reproduksi dan Inseminasi Buatan
Dasar Teknik Pembibitan Ruminansia dan Non Ruminansia Babi
Transcript presentasi:

MATERI 10 Evaluasi keberhasilan IB dan Rekording reproduksi MK. Manajemen Reproduksi dan Inseminasi Buatan LABORATORIUM REPRODUKSI TERNAK FAPET UB

SUB POKOK BAHASAN Deteksi kebuntingan : Palpasi per rectal, USG Rekording hasil perkawinan Evaluasi hasil perkawinan dan kebuntingan Non Return Rate Conception Rate Servis per conception Calving interval LABORATORIUM REPRODUKSI TERNAK FAPET UB

EVALUASI KEBERHASILAN IB 1.Keberhasilan kebuntingan setelah dikawinkan. 2.Jarak antara partus sampai bunting kembali. 3.Interval beranak 4. Umur Pubertas Trinil Susilawati,Unibraw,2004

Perbedaan dengan negara maju Coseption rate yang ideal 100% US dan Amerika 50-70% Indonesia 35-61% Fertilitas berkaitan erat dengan lamanya berahi, Sapi Bali berahinya lama. Trinil Susilawati,Unibraw,2004

Estrus post partus Sapi ongole : 190 Hari Sapi Bali : 182 hari Di Eropa : 50-70 hari Calving Interval Jauh Lebih pendek dari sapi tropis Sapi Eropa : 314 hari, Sapi Tropis lebih panjang dan sapi Bali : 338 Hari Trinil Susilawati,Unibraw,2004

Masa Pubertas Tropis lebih lambat dari sapi Eropa Sapi Bali berkisar antara 536- 762 hari Lama Berahi : Sapi Eropa : 15-18 Jam Sapi Bali : 18-48 Jam Trinil Susilawati,Unibraw,2004

Pemeriksaan Kebuntingan 1. Non Return Rate (NRR) Tidak Berahi Kembali Kelemahan : Log Cycle, CL Persisten 2. Hormon Kadar hormon progesteron (ELISA,RIA) 3. Endoscopy/laparoskopi Trinil Susilawati,Unibraw,2004

4. Metode Palpasi Per Rectal Trinil Susilawati,Unibraw,2004

5.Ultra Sono Grafi Trinil Susilawati,Unibraw,2004

Sel ephitel Trinil Susilawati,Unibraw,2004

Trinil Susilawati,Unibraw,2004

Berdasarkan hormon Trinil Susilawati,Unibraw,2004