HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
POKOK – POKOK PTUN & BERACARA DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA
Advertisements

Kekuasaan Kehakiman Pokok Bahasan 5.
Susunan dan Kekuasaan Badan Peradilan Umum dan Khusus
PEMERIKSAAN PERKARA PERCERAIAN
PUTUSAN PENGADILAN.
Pengertian Peradilan, Pengadilan
TANGGUNG JAWAB PROFESI HAKIM
BANTUAN HUKUM Dan PROSEDUR MENGAJUKAN GUGATAN PERADILAN TATA USAHA NEGARA Oleh: Krepti Sayeti, SH.
PENGANTAR PENGERTIAN DASAR HUKUM TATA USAHA NEGARA DAN HUKUM PERADILAN TATA USAHA NEGARA Tata Usaha Negara menurut ketentuan pasal 1 ayat 7 UU No. 5 tahun.
BANTUAN HUKUM, YURISPRUDENSI PERADILAN AGAMA DAN CONTOH YURISPRUDENSI
JAWABAN TERGUGAT, EKSEPSI DAN REKONVENSI
TUGAS, FUNGSI dan KEWENANGAN
Asas-asas Hukum Acara Perdata
Proses Administrasi Dan Pengajuan Permohonan Di Pengadilan Agama
KULIAH KEDUA 118 HIR DAN TAHAP BERACARA
Kewenangan Mengadili (Kompetensi)
KEKUASAAN KEHAKIMAN pada UU NO
HUKUM ACARA PERDATA Hukum acara perdata disebut juga hukum perdata formil yaitu aturan-aturan hukum yang mengatur cara bagaimana orang harus bertindak.
HUKUM ACARA PERDATA Pengertian:
PENGERTIAN HUKUM ACARA PERDATA
PROGRAM REGULER SEMESTER GENAP 2016
Oleh Ridho Mubarak Piliang, SH.MH 2016
Gugatan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002
PUTUSAN.
HUKUM ACARA PERDATA.
Asas Hukum Untuk membentuk suatu peraturan perundang-undangan diperlukan asas hukum, karena asas hukum ini memberikan pengarahan terhadap perilaku manusia.
PERATURAN MAHKAMAH AGUNG R.I NOMOR 2 TAHUN 2015
UPAYA HUKUM.
10/18/2017 Upaya Hukum Hukum Acara Perdata.
PENGAJUAN GUGATAN.
SITA JAMINAN.
AMELIA SRI KUSUMA DEWI, S.H., M.Kn
PEMERIKSAAN DALAM PERSIDANGAN
Kewenangan Mengadili (Kompetensi)
PUTUSAN HUKUM ACARA PERDATA.
GUGATAN PTUN Dr. Triyanto.
Konsep Dasar Peradilan Agama di Indonesia
Materi 13.
Peradilan TUN Para Pihak & Penyelesaian Sengketa TUN
Hukum acara pidana Pengantar ilmu hukum.
UPAYA HUKUM.
PERADILAN TATA USAHA NEGARA
Hukum Acara Perdata.
Hukum acara perdata Pengantar ilmu hukum.
PENGANTAR HUKUM ACARA PERDATA
HUKUM ACARA PERSAINGAN USAHA
KEKUASAAN KEHAKIMAN Indonesia adalah negara hukum dan negara demokratis yang meletakkan hukum berada di atas segala-galanya. Kekuasaan negara harus tunduk.
Pengadilan Pajak Pengadilan Pajak Gugatan Banding
Asas-Asas Umum dlm UUPA
Pengadilan Pajak UU 14 Tahun 2002.
PENDAFTARAN SURAT KUASA DAN SURAT GUGATAN
HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA
LATAR BELAKANG & DASAR HUKUM
HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA
HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA
PENGERTIAN SITA JAMINAN
Alasan mengajukan gugatan
HUKUM ACARA PERDATA RAMDHAN KASIM, SH.MH.
HUKUM ACARA MAHKAMAH KONSTITUSI
HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA
PENGAJUAN GUGATAN.
HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA
UPAYA HUKUM.
HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA
ASAS-ASAS HUKUM ACARA PERDATA
ASAS-ASAS HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
Hukum Acara Peradilan Konstitusi
DALAM HUKUM ACARA PERDATA
Hukum Acara Perdata. Pengertian hukum acara perdata menurut pendapat para ahli, 1.Prof.Dr.R.Soepomo dlm peradilan perdata tugas hakim ialah mempertahan.
HUKUM ACARA MAHKAMAH KONSTITUSI. ASAS DAN SUMBER HUKUM ACARA MK Pembahasan: Asas-Asas Hukum Acara MK Sumber Hukum Acara MK.
Transcript presentasi:

HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA ERNAWATI , SHI. MH. FAKULTAS HUKUM

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menguraikan Asas-asas Umum Acara Perdata Peradilan Agama dengan benar

Asas-asas Umum Acara Perdata Peradilan Agama 1989

SEJARAH PERADILAN AGAMA DI INDONESIA Peradilan Agama (PA) adalah salah satu di antara tiga Peradilan Khusus di Indonesia (selain PM dan PTUN) Dikatakan khusus sebab : PA mengadili perkara-perkara tertentu atau mengenai golongan rakyat tertentu (PA hanya berwenang di bidang Perdata tertentu dan dalam perkara perdata Islam tertentu

Asas Hukum Asas hukum merupakan sesuatu yang sangat mendasar dalam hukum yang harus dipedomani Peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan asas dalam hukum Demikan pula dengan implementasi atau pelaksanaan hukum dalam kehidupan sehari-hari serta segala putusan hakim harus senantiasa mengacu pada asas dalam hukum tidak boleh bertentangan dengannya Asas hukum merupakan sesuatu yang sangat mendasar dalam hukum yang harus dipedomani Peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan asas dalam hukum Demikan pula dengan implementasi atau pelaksanaan hukum dalam kehidupan sehari-hari serta segala putusan hakim harus senantiasa mengacu pada asas dalam hukum tidak boleh bertentangan dengannya

Asas Hukum Peradilan Agama Di dalam UU Nomor 7 Tahun 1989 terdapat beberapa asas umum pada lingkungan Peradilan Agama. Asas-asas umum itu merupakan fundamen dan pedoman umum dalam melaksanakan penerapan seluruh jiwa dan semangat undang- undang tersebut. Ia dapat dikatakan sebagai karakter yang melekat pada keseluruhan rumusan pasal-pasal dalam undang-undang tersebut.

Asas Hukum Peradilan Agama UU Nomor 7 Tahun 1989 1. Personalitas Keislaman 2. Kebebasan/Kemerdekaan 3. Asas Hukum Wajib Mendamaikan 4. Sederhana, Cepat dan Biaya Ringan 5. Persidangan Terbuka Untuk Umum 6. Asas Legalitas 7. Asas Aktif Memberi Bantuan

ASAS HUKUM ACARA PERDATA PERADILAN AGAMA Asas Umum Peradilan Agama Asas Khusus Kewenangan PA Asas Penyelesaian Perkara Perdata Agama Asas Kedudukan Pejabat Peradilan Agama

ASAS UMUM PERADILAN AGAMA Asas Bebas Merdeka Kekuasaan Kehakiman yang bebas dari campur tangan pihak kekuasaan negara.  Ps. 1 UU No. 48/2009 tentang Kekuasaaan Kehakiman Asas Sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman Penyelenggara kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan dibawahnya  Ps. 2 UU No. 48/2009 tentang Kekuasaaan Kehakiman Asas Ketuhanan  Ps. 4 ayat (1) UU No. 48/2009 tentang Kekuasaaan Kehakiman 4 Asas Fleksibilitas atau Speedy Administration of Justice Pemeriksaan perkara dilingkungan Peradilan Agama harus dilakukan dengan sederhana, cepat dan biaya ringan  Ps. 57 (3) UU No. 7/1989 jo. Ps. 2 (4) UU No. 48/2009 tentang Kekuasaaan Kehakiman

ASAS UMUM PERADILAN AGAMA Asas Nonekstra Yudisial  Ps. 3 ayat (2 dan 3) UU No. 48/2009 tentang Kekuasaaan Kehakiman 6. Asas Legalitas  Ps. 4 ayat (1) UU No. 48/2009 tentang Kekuasaaan Kehakiman jo. Ps. 2 UU No. 50/2009 Asas Legitima Persona Standi in Yudicio Semua orang yang yang terkait langsung dalam perkara yang diajukan di muka persidangan harus masuk atau dimasukan sebagai pihak-pihak dalam perkara.  BW ps. 29 jo. UU No. 1/1974 8. Asas Ultra Pertium Partem Hakim tidak boleh menjatuhkan putusan atas perkara yang tidak diminta atau mengabulkan lebih dari yang dituntut.  Ps. 178 (2 dan 3) HIR jo. Ps. 189 (2 dan 3) RBg.

ASAS UMUM PERADILAN AGAMA Asas Audi et Alterm Partem Para pihak mempunyai kedudukan yang sama di muka persidangan  Ps. 132a dan Ps. 121 (2) HIR jo. Ps. 145 (2) dan Ps. 157 RBg. Jo. Ps. 47 RV. 10. Asas Unus Testis Nulus Testis  Ps. 169 HIR jo. Psl 106 RBg. Jo. Ps. 1905 BW 11. Asas Actor Squitur Forum Rei  Ps. 118 (3) HIR jo. Psl 142 (5) RBg. 12. Asas Actor Squitur Forum Rei Sitai

ASAS KHUSUS KEWENANGAN PERADILAN AGAMA Asas Personalitas Keislaman Ps. 2 UU No. 50/2009 Asas Islah  Ps. 39 UU No. 1/1974 jo. Ps. 31 PP No. 9/1975 jo. Ps. 65 dan Ps. 82 (1 dan 2) UU No. 7/1989 jo. Ps. 115 KHI dan jo. SEMA No. 01/2008 tentang Mediasi Asas Terbuka Untuk Umum  Ps. 59 (1) UU No. 7/1989 jo. Ps. 13 (1,2 dan 3) UU No. 48/2009 4. Asas Equality Setiap orang yang beperkara di muka sidang pengadilan adalah sama hak dan kedudukannya.  Ps. 58 (1) UU No. 7/1989 jo. Ps. 4 (1) UU No. 48/2009

ASAS KHUSUS KEWENANGAN PERADILAN AGAMA Asas Aktif Memberi Bantuan Tercakup dalam pemberian bantuan itu adalah sebagai berikut: Membuat gugatan bagi yang buta huruf; Memberi pengarahan tata cara izin prodeo; Menyarankan penyempurnan surat kuasa; Menganjurkan perbaikan surat gugatan; Memberi penjelasan tentang alat bukti yang sah; Memberi penjelasan cara mengajukan bantahan dan jawaban; Dll. Asas Ratio Decidendi (Pertimbangan Hukum)  Ps. 184 (1) HIR jo. Ps. 195 (1) RBg. 7. Asas Memberi bantuan Antarpengadilan  Ps. 2 (2) UU No. 48/2009 tentang Kekuasaaan Kehakiman

ASAS PENYELESAIAN PERKARA PERDATA AGAMA Asas Ketentuan Formil  UU No. 48/2009 jo. UU No. 50/2009 Asas Beracara Dikenakan Biaya  Ps. 89 UU No. 7/1989 jo. Ps. 90 UU No. 50/2009 jo. Ps. 121 (4) HIR jo. Ps. 145 (4) RBg. Asas Hakim Aktif Dalam Pemeriksaan  Ps.58 (2)UU No. 7/1989 jo. Ps. 5 (2) dan Ps. 4 UU No. 48/2009 Asas Judex Ne Pralebat Ex Officio (Inisiatif dari Pihak yang Berkepentingan) atau Asas Nemo, Yudex sine Actor (Tidak ada Tuntutan Hak Maka Tidak Ada Hakim) Asas inisiatif bagi pihak beperkara daitur dalam Ps. 55, Ps. 66 (1 dan 2), Ps. 67 (a dan b) dan Ps. 73 (1) UU No. 7/1989

ASAS PENYELESAIAN PERKARA PERDATA AGAMA Asas Inter Partes dan/atau Erga Omnes Inter Partes adl Putusan yang akibat2nya hanya berlaku pada perkara yang diputus. Ergo omnes adl putusan yang akibat2nya berlaku bagi semua perkara yang mengandung persamaan yang mungkin terjadi di masa mendatang. Asas Retroaktif dan/atau Prospektif Retroaktif bersifat ex-tune, yaitu peraturan perundang2an dianggap tidak pernah ada dan tidak pernah merupakan suatu peraturan perundang2an. Asas prospektif bersifat ax nune atau future, putusan prospektif hanya berlaku kedepan. Peraturan perundang2an dipandang sah sampai saat dinyatakan batal. Asas Lex Superior Derogat Legi Inferiori 8. Asas Lex Specialis Derogat Legi Generalis

ASAS PENYELESAIAN PERKARA PERDATA AGAMA Asas Lex Posterior Derogat Legi Priori Asas Mendahulukan Hukum Tertulis daripada Hukum Tidak Tertulis Asas Kepatutan, Keadilan, Kepentingan Umum, dan Ketertiban Umum Asas Hukum Acara Menurut Umar Bin Khathab Naskah hukum acara Umar bin Khtathab menjadi pegangan di lingkungan Peradilan agama, meliputi: Kedudukan lembaga Peradilan agama di tengah2 masyarakat hukumnya wajib Pahami permasalahan Perkara yang diajukan. Dudukan kedua belah pihak di majelis secara sama. Penggugat wajib membuktikan gugatannya, dan tergugat wajib membuktikan bantahannya. Dll.

ASAS KEDUDUKAN PEJABAT PERADILAN AGAMA Asas Kedudukan Hakim  Ps. 19 dan Ps. 31 UU No. 48/2009 tentang Kekuasaaan Kehakiman 2. Asas Ius Curia Novit 3. Asas Integritas Hakim  Ps. 5 (2) UU No. 48/2009 tentang Kekuasaaan Kehakiman Asas Independensi Hakim Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, hakim wajib menjaga kemandirian peradilan dari segala campur tangan pihak lain.  Ps. 3 (1,2, dan 3) UU No. 48/2009 tentang Kekuasaaan Kehakiman

ASAS KEDUDUKAN PEJABAT PERADILAN AGAMA Pengawasan Internal dan Eksternal Hakim  Ps. 39 (1) dan Ps. 40 (1) UU No. 48/2009 tentang Kekuasaaan Kehakiman Asas Local Wisdom  Ps. 5 (1) UU No. 48/2009 tentang Kekuasaaan Kehakiman Asas Afemo Yudex Indoneus in Propia Causa (Pengunduran Diri bagi Hakim dalam Persidangan)  Ps. 17 (3 dan 4) UU No. 48/2009 tentang Kekuasaaan Kehakiman jo. Ps. 374 (1) HIR jo. Psl. 702 (2) RBg.

Terimakasih