IPTEK PENGOLAHAN BMT BAHAN PAKAN SUPLEMEN DAN SUBSTITUSI SITI CHUZAEMI FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
BERBAGAI BAHAN PAKAN SUPLEMEN DAN SUBSTITUSI Limbah ternak Ruminansia (Isi rumen) Memasok 30-60% kebutuhan protein ruminansia kaya akan asam amino, vitamin K dan B komplek Komposisi nutrien: air = 16,30% SK = 28,32% abu = 13,25% Ca = 0,38% PK = 10 - 16% P = 0,55%
Lanjutan Tabel : Kandungan asam amino isi rumen Asam Amino Arginin Histidin Isoleusin Leusin Lisin Metionin Fenilalanin Treonin Triptophan Valin 4.70 1.18 6.50 4.77 4.42 1.40 4.15 3.30 1.24 4.23
Tabel. Kandungan vitamin B komplek dan mineral isi rumen Asam Nikotinat Asam Pantotenat Asam Folat Biotin Fe Mg K Na Cu Mn Zn 0,005 0,021 0,011 0,0028 0,050 0,010 0,0017 0,00016 0,004 0,320 0,670 0,250 28 ppm 83 ppm 6 ppm
Teknologi pengolahan limbah isi rumen Dikeringkan (dibuat hay) Silase Hidrolisis dengan perlakuan alkali Fermentasi dengan kapang Rhyzopus sp, Aspergilus sp, Sacharomyces sp
Teknologi pengolahan limbah isi rumen HIDROLIS ISI RUMEN DENGAN MENGGUNAKAN KOH (sebagai sumber K dapat digunakan abu sekam) Larutkan abu sekam ke dalam air dengan perbandingan 1:10 bagian. Masukkan campuran tersebut ke dalam limbah isi rumen (perbandinagn isi rumen : abu sekam = 2 : 1) jumlah isi rumen 2x Σ abu sekam) Diamkan selama 21 jam, kemudian disaring dan dijemur sampai kering.
Hidrolisis isi rumen dg larutan abu sekam Isi Rumen Terhidrolisis Isi Rumen 10 Kg (Level sesuai perlakuan) kg Air 50 l Didiamkan selama 21 jam Filtrat Isi Rumen Abu Sekam 5 kg saringan Isi Rumen Terhidrolisis Untuk difermentasi
Mengapa ABU SEKAM ?? Filtrat abu sekam mengandung Kalium (KOH)yg berperan sebagai pemutus ikatan hidrogen antara lignin dan selulosa dan hemiselulosa,sehingga selulosadan hemielulosa lebih mudah dicerna oleh enzim mikroba. Perendaman isi rumen dengan filtrat abu sekam padi (larutan KOH) dapat menurunkan kandungan SK, lignin.
Kandungan nutrien isi rumen dan kulit nangka (Wahyuni, 2016) No Pakan BK Abu BO PK SK 1 Isi Rumen 24,31 8,42 91,58 9,56 29,65 2 Kulit Nangka 25,45 7,68 92,32 10,01 33,01
Fermentasi dengan Aspergillus oryzae (inkubasi 7 hari) P0 = Isi Rumen 50% + Kulit Nangka 50% P1 = Isi Rumen 40% + Kulit Nangka 60% +0,4% Aspergillus P2 = Isi Rumen 30% + Kulit Nangka 70% + 0,4% Aspergillus P3 = Isi Rumen 20% + Kulit Nangka 80% + 0,4% Aspergillus
IRKNT Isi rumen & kulit nangka Pembuatan Camp. 60% : 40% (BK 30%) Kantong Plastik Berlubang Diinkubasi 7 hari Pengukusan 60 mnt,. Didinginkan Inokulasi 0,4 % Aspergillus o. Dikeringkan 600C, 24 Jam & Digiling IRKNT
Kandungan nutrien masing2 perlakuan No Perlakuan BK Abu BO PK SK 1 P0 50,41 16,14 83,86 9,58 23,59 2 P1 51,00 16,36 83,64 10,06 25,33 3 P2 48,42 16,78 83,22 10,40 29,12 4 P3 49,57 19,29 80,71 11,41 35,75
Rataan Kecernaan Bahan Kering (KcBK) dan Kecernaan Bahan Organik (KcBO)dari Residu Produksi Gas In Vitro. Perlakuan KcBK ( %) KcBO ( %) P0 39,62±2,76a 37,05±2,80a P1 41,05±3,73a 38,42±3,99a P2 44,45±5,00b 42,36±5,06b P3 50,40±4,11c 48,70±1,30c
BERBAGAI BAHAN PAKAN SUPLEMEN Limbah Ternak Unggas - Memasok 30-90% kebutuhan protein ruminansia - Pd ternak unggas 55% protein yg dikonsumsi, diserap & dimanfaatkan sisanya dibuang melalui feses (Scott et al, 1984)
Kotoran ayam (Barley et al, 1972) PK 31.08% SK 10.7% NPN 7.9% LK 1.61% Abu 23%
Litter broiler (Bhargava & O’neil, 1976) PK 44.4% Dengan protein murni 15.12%
Komposisi kimia kotoran ayam broiler kering menurut beberapa peneliti Nutrisi Flegal dan Zindel (1970) Barley et al. (1972) Allen (1982) Anonimous (1985) Protein kasar (%) Lemak kasar (%) Serat kasar (%) Abu (%) Kalsium (%) Phosphor (%) 24,12 2,13 13,72 26,90 7,78 2,56 31,08 1,62 10,70 23,76 8,27 2,.00 28,70 1,76 13,84 26,50 7,80 2,45 24,28 4,04 10,11 35,79 2,71
Bbrp perlakuan thd kotoran ayam Teknologi ensilase Fermentasi Penambahan bahan kimia atau dengan proses pengeringan untuk mengurangi jumlah mikroba khususnya bakteri patogen
Pemberian limbah kotoran ayam Sampai level 60% BK dlm ransum sapi perah Sampai level 40% dlm ransum domba U/ pemakaian limbah kotoran ayam diatas 25% ransum membutuhkan komposisi yg mengandung KH mudah larut
Pengeringan Fermentasi Beberapa teknologi pengolahan limbah kotoran ayam yang dapat dapat diterapkan adalah sbb: Pengeringan Kadar air limbah kotoran ayam hingga mencapai 10% Fermentasi Penambahan ragi tempe
Penambahan ragi tempe Campur onggok dengan kotoran ayam (65% : 35%) Tambahkan air 150 ml per kg campuran Selanjutnya dikukus sampai lunak (60 menit), Tambahkan ragi tempe Masukkan ke dalam kantong plastik, diinkubasikan 48 – 72 jam Kemudian dikeringkan pada suhu kamar atau dalam oven 600C, 24 Jam & Digiling
Onggok & Kotoran Ayam Digiling Dikeringkan 600C, 24 Jam & Digiling Pembuatan Camp. 65% : 35% Kantong Plastik Berlubang Diinkubasi 48 -72 Jam Pe + Air & Pengukusan. Didinginkan Inokulasi 0,6 % Ragi Tempe. Dikeringkan 600C, 24 Jam & Digiling Bahan Pakan
BERBAGAI BAHAN PAKAN SUPLEMEN Leguminosa Lamtoro (Leucaena leucochepala) Gliricidia (Gliricidia sepium) Erythrina (Erythrina glauca) Kaliandra (Caliandra calothyrsus) Turi (Sesbania sesban) Kelor Acasia
Leguminosa Pohon Nilai kecernaan 50-70% lebih tinggi dibandingkan dg limbah pertanian ataupun rumput tropis Mempunyai palatabilitas tinggi karena kandungan PK tinggi (20 – 25%) Mengandung tanin (HT dan CT) dan saponin yang dapat meningkatkan by pass protein dan menurunkan produksi gas methan
CT = CONDENSED TANNIN (TAHAN THD DEGRADASI RUMEN) HT = HIDROZABLE TANNIN ( TIDAK TAHAN THD DEGRADASI RUMEN)
BERBAGAI BAHAN PAKAN SUPLEMEN LAIN Konsentrat : pakan sumber protein: SK < 18% TDN > 60% PK > 20%
BERBAGAI BAHAN PAKAN SUPLEMEN LAIN Konsentrat : pakan sumber energi: SK < 18% TDN > 60% PK kurang dari 20%
Konsentrat Dapat berupa sbr protein ataupun sumber energi : Biji-bijian Hasil ikutan industri pengolahan hsl pertanian
Biji-bijian Jagung Sorghum Gandum Kedelai Biji kapuk
Hasil ikutan industri pengolahan hsl pertanian: Bekatul Pollard Onggok Molasses Bungkil kelapa Bungkil biji sawit Bungkil biji kapuk Ampas tahu Ampas kecap Ampas bir Bungkil kedelai
TERIMA KASIH