PROGRAM PENGENDALIAN KECACINGAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Dr.Nora Harminarti,M.Biomed
Advertisements

Dr.Nora Harminarti,M.Biomed
PENYAKIT PARASITER (HELMINTHIASIS) NEMATODOSIS II
Kelompok rabu : Andrean Dwi audini Mariana Meyske Pala
NeMaThElMiNtHeS ♣NeMaToDa♣
NEMATHELMINTHES Guru pembimbing : Arina Ernawati, S.pd Kelas : X-5
Peningkatan Hygiene dan Sanitasi untuk Perbaikan Gizi
NEMATHELMINTHES Ciri-ciri :
KESEHATAN TENTANG DIARE.
HELMINTOLOGI Oleh DR. Mudatsir, M. Kes
Soil Transmitted Helminth
OLEH : MARLINA CATUR RAHAYU NIM : G0C016059
PROGRAM PEMBERIAN OBAT CACING KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016
PROGRAM ELIMINASI FILARIASIS
HELMINTOLOGI TM_8.
Kelompok 15 Mila Fauziah Rizky Humairah “Paragonimus westermani”
KEBIJAKAN PROGRAM KECACINGAN
MATERI CACING Schistosoma mansoni
HELMINTOLOGI.
Pemberian Obat Pencegahan Massal Dinas Kesehatan Provinsi Bali
Kelompok 11 Anisa Carolin Fitroh Amandini Novi Kurnia
Nematoda Usus Trichuris trichiura Ancylostoma duodenale
Oleh Nurhalina, SKM, M.EPid
Kata malaria berasal dari bahasa Italia yaitu Male dan Aria yang berarti hawa buruk. Pada zaman dulu, orang beranggapan bahwa malaria disebabkan oleh udara.
OLEH Zuraidah Nasution, Dr. Ir. MKes
PENGUKURAN KESEHATAN Definisi indikator
Trichostrongylus spp Strongyloides stercoralis
Oleh Nurhalina, SKM, M.Epid
Pemberian Obat Cacing pada Anak Balita
Ancylostoma duodenale (Afrika) Necator americanus (Amerika)
Drunculus medinensis Nurhalina, SKM,M.Epid.
DEPARTMENT OF PARASITOLOGY
Nama : LILI LESTARI Nim :
PHBS DI TEMPAT-TEMPAT UMUM(TTU)
Filum Nemathelminthes
NEMATHELMINTHES.
KASI GIZI, PROMOSI DAN PM DINAS KESEHATAN KABUPATEN PRINGSEWU
CACING TAMBANG.
Demam Tifoid Eggi Arguni.
INFEKSI CACING TAMBANG
TREMATODA HATI (liver flukes)
Strategi Pengendalian Kecacingan di Indonesia
EPIDEMIOLOGI DIARE by WIDYA HC.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR SEKSI PEMBERANTASAN PENYAKIT
SATUAN ACARA PENYULUHAN PENYAKIT CACINGAN
NEMATHELMINTHES Ciri-ciri :
NAMA:RENI SURYA NINGSIH NIM :
Phylum Nemathelminthes
MASALAH DAN PROGRAM KEP
Disusun oleh: Hemanath Sinnathamby ( )
KETERKAITAN PERTUMBUHAN PENDUDUK DENGAN KESEHATAN
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT KECACINGAN
KECACINGAN.
PENGENDALIAN KECACINGAN DI INDONESIA
Mencegah Kejadian Stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
PENANGANAN ANAK DENGAN DIARE
12 PROMOSI KESEHATAN DI SEKOLAH
HELMINTOLOGI – NEMATODA
Penyakit Typus By:Riccy Lee Girsang.
POLIOMIELITIS (PENYAKIT POLIO)
Cuci tangan merupakan SARAN KESEHATAN YANG PALING SEDERHANA, namun efektif untuk menangkal serangan bakteri, kuman, atau virus penyebab penyakit. Sayangnya,
Phylum Nemathelminthes
Kelompok 3 Ayu Adelia Cyntia Perdana Putri Irfandi Saputra Yulpa Wulandari.
“Saatnya INDONESIA BEBAS TBC mulai dari Saya” “PEDULI TBC, INDONESIA SEHAT” Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur.
PROGRAM PENGENDALIAN KECACINGAN TERINTEGRASI
Kebijakan Penanggulangan Kecacingan Terintegrasi ( Stunting )
PROGRAM PENGENDALIAN KECACINGAN TERINTEGRASI
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
Cacing Tambang (Ancylostoma duodenale). K LASIFIKASI Kingdom : Animalia Filum : Nematoda Kelas : Secernentea Ordo: Strongylida Famili : Ancylostomatidae.
PENYAKIT MENULAR | KECACINGAN
Transcript presentasi:

PROGRAM PENGENDALIAN KECACINGAN

MASALAH CACINGAN MASALAH CACINGAN DI INDONESIA Sampai 2013 Survei pada anak Sekolah Dasar menunjukkan Prevalensi cacingan antara 0 – 85,9% (survei di 175 kab/kota) Rata-rata prevalensi 28,12% ( Angka Nasional) Cakupan pengobatan rendah Pengetahuan masyarakat tentang cacingan masih rendah Kemampuan petugas utk penanggulangan cacingan belum optimal Komitmen masih kurang FAKTOR YANG MEMPENGARUHI - Keadaan Tanah dan Iklim Tropis - Personal Hygiene (Lingkungan) - Sosial Ekonomi - Kepadatan Penduduk MASALAH CACINGAN Gambaran Masalah Cacingan di Indonesia 2

PETA HASIL SURVEY KECACINGAN PADA ANAK SD/MI DI PROVINSI JAWA TIMUR SD TAHUN 2010 Belum dilaksanan survei 0 s/d 20 % 20 s/d 50 % Lebih dari 50 %

PROPORSI CACING DITEMUKAN PADA SURVEI KECACINGAN Lain-lain: cacing.kremi dan cacing tanah

Termasuk : Soil Transmitted Helminthiasis JENIS CACING KECACINGAN CACING GELANG ( Ascaris lumbricoides ) CACING CAMBUK ( Tricuris trichiura ) CACING TAMBANG Ancylostoma Duodenale Necator Americanus Termasuk : Soil Transmitted Helminthiasis 5

Soil Transmitted Helminthiasis CACING GELANG ( Ascaris lumbricoides )

Siklus hidup A. lumbricoides telur bersama dengan feses ----- mencemari tanah tertelan manusia. saluran pencernaan larva menjadi cacing usus (telur -> larva) pembuluh darah sistem peredaran darah bronkus jantung alveolus paru-paru perlu waktu 60-75 hari

PATOLOGI KLINIS Ascaris lumbricoides Di Indonesia kasus pada anak sangat tinggi Pada stadium larva, Ascaris dapat menyebabkan gejala ringan di hati dan di paru-paru sindrom Loeffler. ( kumpulan tanda seperti demam, sesak napas, dan pada foto Roentgen thoraks terlihat infiltrat yang akan hilang selama 3 minggu. Pada stadium dewasa, di usus cacing akan menyebabkan gejala khas saluran cerna seperti tidak nafsu makan, muntah-muntah, diare, konstipasi, dan mual. Bila cacing masuk ke salura n empedu makan dapat menyebabkan kolik atau ikterus. Bila cacing dewasa kemudian masuk menembus peritoneum badan atau abdomen maka dapat menyebabkan akut abdomen.

Soil Transmitted Helminthiasis CACING CAMBUK ( Tricuris trichiura )

Cacing CAMBUK Cacing betina dpt bertelur 3000 – 10.000 perhari telur keluar bersama feses hospes Telur matang 3-6 minggu Bila tertelan larva akan menembus dinding telur dan masuk ke usus halus sesudah menjadi dewasa akan turun di daerah colon (30 – 90 hari) Gangguan kesehatan, biasanya tdk memberikan gejala klinis dan bila berat/kronis menimbulkan anemia, diare disertai darah

CACING TAMBANG Ancylostoma Duodenale Necator Americanus

CACING TAMBANG Sekitar seperempat penduduk dunia terinfeksi oleh cacing tambang. Necator americanus banyak ditemukan di Amerika, Sub-Sahara Afrika, Asia Tenggara, Tiongkok, dan Indonesia, sementara Ancylostoma duodenale lebih banyak di Timur Tengah, Afrika Utara, India, dan Eropa bagian selatan. Ancylostoma duodenale dan Necator americanus adalah cacing berbentuk bulat (roundworms) panjangnya 5-13 mm. berwarna abu-abu keputihan atau merah muda dengan kepala agak menekuk ke arah tubuh Cacing betina berukuran lebih panjang dan lebih besar dari cacing jantan. Cacing dapat. Lekukan inilah yang membentuk seperti kait (hook) maka cacing ini disebut hookworms. Necator americanus berukuran sedikit lebih kecil daripada Ancylostoma dan bentuk kait lebih jelas pada Necator americanus.

CACING TAMBANG Mamalia yang berperan sebagai inangnya adalah anjing, kucing, maupun manusia. Cacing betina yang menginfeksi usus mamalia mengeluarkan ribuan telur setiap harinya dan telur-telur tersebut dikeluarkan melalui tinja. Telur akan menetas 1-2 hari pada tanah berpasir lembab lalu menjadi larva (rhabditiform) kemudian menjadi bentuk filariform yang dapat bertahan hidup di tanah selama 3-4 minggu. Larva stadium ketiga/ Filariform berukuran 500-700 milimeter dan mampu menembus kulit normal kaki/ tangan dengan cepat. Umur cacing dewasa biasanya 1 -2 tahun

Daur Hidup Cacing Tambang Larva kulit inding pembuluh darah peredaran darah jantung paru-paru. tenggorokan ke saluran cerna. cacing dewasa (usus) telur (5 mgg) di dlm tanah usus

Ancylostoma duodenale Cacing Tambang Necator americanus Ancylostoma duodenale Bentuk menyerupai huruf C cacing Betina dapat bertelur 10.000 – 25.000 per hari Telur kelur bersama feces dan menetas menjadi larva filariform (3hr), larva ini dapat menembus kulit dan masuk ke aliran darah dan organ tubuh kmd masuk ke usus halus menjadi cacing dewasa Di usus halus cacing menghisap darah 0,08 – 0,34 cc/hari Bentuk badan menyerupai huruf S Cacing berina bertelur 5000 – 10.000 perhari - Di usus halus cacing menghisap darah 0,005 – 0,1 cc/hari I’ll be looking at the 4 most common species of human geohelminths, Ascaris, Trichuris and the hookworms Necator and Ancylostoma.

Penularan Kecacingan

GEJALA CACINGAN

CACINGAN

CACINGAN

DAMPAK CACINGAN ANEMIA Infestasi cacing KH & Protein dihisap Darah dihisap Lemas ANEMIA GIZI BURUK mengantuk BBLR Perdarahan ibu bersalin Kemampuan belajar turun/ sering tidak masuk sekolah Prestasi belajar menurun Kematian Kematian Produktivitas menurun Sosek rendah

Bagaimana Mengendalikan Kecacingan

Kebijakan Sesuai rencana Strategis Kemenkes  mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, mendahulukan kepentingan rakyat. 2. Diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.

Tujuan Umum Tujuan Khusus Meningkatkan cakupan program pada anak usia Sekolah Dasar/MI dan anak usia dini sehingga menurunkan angka kecacingan dan tidak menjadi masalah kesehatan di Masyarakat. Tujuan Khusus Meningkatkan cakupan program pengendalian kecacingan minimal 75% sasaran anak SD/MI dan pra sekolah di semua daerah endemis pada tahun 2020 Meningkatkan kemitraan dalam pengendalian cacingan di masyarakat dengan seluruh pemangku kebijakan, lintas sektor, pengusaha, organisasi masyarakat.

Sasaran 2. Anak Usia Sekolah (7-12 tahun)  di SD/MI Anak Usia Dini (1-6 tahun)  di Posyandu, PAUD 2. Anak Usia Sekolah (7-12 tahun)  di SD/MI

Panduan Program Pengendalian Kecacingan (WHO) Masyarakat Berisiko Angka Prevalensi Dasar Angka Prevalensi < 20% Pengobatan Selektif Angka Prevalensi 20 – <50% Pengobatan Masal 1 x pertahun Angka Prevalensi > 50% Pengobatan Masal 2 x per tahun Pemberian Pengobatan Masal Pemberian Pengobatan Masal Evaluasi angka prevalensi setelah dilakukan pengobatan massal selama 5-6 tahun

Strategi Meningkatkan Komitmen Politik (memastikan masuk dalam Rencana Perbaikan Kualitas Air dan Perencanaan sektor Pendidikan) Harmonisasi Koordinasi Lintas Program dan Lintas Sektor dan PSM (a.l program pengendalian filariasis, UKS, Posyandu, PAUD) Membangun kapasitas teknis dan penyediaan petunjuk teknis Meningkatkan kesinambungan dan fasilitasi tanggung jawab pemerintah Meningkatkan kapasitas Monev

STRATEGI PEMBERIAN OBAT CACING

Jenis Obat, Frekuensi, Dosis Pemberian Massal Obat Cacing Obat yang digunakan : Albendazole dosis tunggal Frekuensi pemberian obat : Prevalensi ≥ 20% - 50% : 1 kali/tahun Prevalensi ≥ 50% : 2 kali/tahun Dosis albendazole: Anak usia 1 - 2 tahun : ½ tab (200 mg) Anak usia ≥ 2 tahun : 1 tablet (400 mg)

Kegiatan Sosialisasi Integrasi Pemberian Obat Massal Cacing di Provinsi dan Kabupaten/Kota Pemberian Obat Massal Cacingan pada Sasaran satu kali setahun Evaluasi Cakupan Evaluasi Prevalensi sesudah 5 tahun Pencatatan Pelaporan

Bagaiman Menghilangkan Cacingan

Pencegahan Cacingan Kebersihan Perorangan Cuci tangan pakai sabun pada 5 waktu penting (setelah BAB, membersihkan anak yang BAB, sebelum menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah memegang/menyentuh hewan), menggunakan air bersih, mandi, memotong dan membersihkan kuku, memakai alas kaki, mentup makanan Kebersihan Lingkungan Buang air besar di jamban, membuang sampah pada tempatnya, drainase air limbah, menjaga kebersihan rumah, sekolah.

Keuntungan Minum Obat Cacing

Keuntungan Program Pengobatan Cacingan Menurunkan angka tidak masuk sekolah sampai 25%¹ Menurunkan kurang gizi dalam bentuk wasting sampai 60%² Menurunkan Anemia sedang sampai 59%² Meningkatkan pertumbuhan (20% berat badan and 7% tinggi badan)³ Keuntungan dari masa anak bebas cacing tambang adalah meningkatkan 45% penghasilan di masa dewasa4 Meningkatkan pendapatan per kapita sampai 45%4 (1) US Annual Report 2003, (2) Stoltzfus 2004, (3) Stoltzfus 1997, (4) Bleakley 2003 35

Manfaat Program Pengendalian Kecacingan Sumber Daya Manusia yang berkualitas – produktif ; jangka pendek dan jangka panjang Menurunkan prevalensi kecacingan, melalui pengobatan, untuk mencegah dampak kecacingan (Persistent Malnourish  Stunting) Meningkatnya PHBS-Cuci Tangan Pakai Sabun melalui promosi program akan mengurangi infeksi cacingan.

TERIMA KASIH