Filsafat Dalam Tokoh Aristoteles
Dipresentasikan oleh : Yeremia Parulian (2015-71-004) Fitriwanti (2015-71-031) Anisha Indah pratiwi (2015-71-074) Annis Septiara (2015-71-076) Nadia Merianda (2015-71-080) Elia Triswati (2015-71-092)
Pendahuluan Manusia memulai berfilsafat ketika manusia itu sendiri mulai menyadari keberadaannya di dunia. Melalui filsafat manusia berfikir mendalam, menyeluruh dan kritis. Karena, pada hakekatnya manusia ingin menjawab segala persoalan yang ada.
Pendahuluan Filsafat merupakan ajaran yang mengajarkan tentang kesadaran, kemauan, dan kemampuan manusia sesuai dengan kedudukannya sebagai makhuk individu, makhluk sosial, dan makhluk ciptaan Tuhan untuk diaplikasikan dalam hidup.
Biografi Aristoteles Aristoteles diberikan julukan sebagai ahli filsafat terbesar di dunia sepanjang zaman, bapak peradaban barat, bapak eksiklopedi, bapak ilmu pengetahuan, atau gurunya para ilmuwan.
Biografi Aristoteles Aristoteles hidup pada tahun 384-322 sebelum masehi. Ayahnya yang bernama Nicomachus seorang ahli fisika, beliau juga adalah seorang dokter di istana Amyntas III, Raja Macedonia Ayahnya meninggal ketika Aristoteles berusia 15 tahun. Karenanya, ia kemudian dipelihara oleh proxenus, adik dari ayahnya.
Biografi Aristoteles Orang pertama di dunia yang dapat membuktikan bahwa bumi bulat. Pembuktian yang dilakukannya dengan melihat gerhana.
Biografi Aristoteles Aristoteles mewarisi bakat ayahnya. Pada usia 17 tahun ia dikirim ke Athena untuk belajar di Akademi Plato kira-kira 20 tahun hingga plato meninggal. Disana Aristoteles menemukan pemikiran-pemikiran tentang logika, negara, metafisika, etika, pengetahuan dan ontologi. Ia juga menjadi pengajar di Akademi Plato pengajar logika dan retorika.
Biografi Aristoteles Pada tahun 342 SM Aristoteles pulang kembali ke Macedonia, menjadi guru seorang anak raja umur 13 tahun yang kemudian dalam sejarah terkenal dengan Alexander Yang Agung hingga tahun 335 SM. Aristoteles kembali ke Athena dan di sana dibukanya sekolahnya sendiri, Lyceum. Di sinilah ia selama 12 tahun memberikan kuliah, berpikir, mengadakan riset dan eksperimen serta membuat catatan-catatn dengan tekun dan cermat.
Pemikiran Aristoteles Filsafat Aristoteles berkembang dalam tiga tahapan yang mencakup enam karya tulisnya yang membahas masalah logika. Terdapat perubahan yang radikal dalam pola pemikiran filsafat Aristoteles. Plato :realitas tertinggi adalah apa yang kita pikirkan dengan akal kita Aristoteles :yang menyatakan realitas tertinggi adalah yang kita lihat dengan indera atau mata kita.
Pemikiran Aristoteles Meski demikian, Aristoteles tidak menyangkal bahwa manusia memiliki akal yang sifatnya bawaan, yakni bukan sekedar akal yang masuk dan terbentuk melalui penginderaan mata maupun telinga. Dan akal inilah yang bagi Aristoteles merupakan ciri khas manusia yang membedakannya dengan makhluk hidup lain. Bagi Aristoteles, akal atau kesadaran manusia adalah kosong, sampai ia mengalami sesuatu, sehingga bagi Aristoteles tidak ada Ide-bawaan seperti yang dikemukakan Plato.
Pemikiran Aristoteles Berlawanan dengan Plato yang menyatakan teori tentang bentuk-bentuk ideal benda, Aristoteles menjelaskan bahwa materi tidak mungkin tanpa bentuk karena ia ada (eksis). Pemikiran lainnya adalah tentang gerak dimana dikatakan semua benda bergerak menuju satu tujuan, sebuah pendapat yang dikatakan bercorak teleologis.
Pemikiran Aristoteles Hal lain dalam kerangka berpikir yang menjadi sumbangan penting Aristoteles adalah silogisme yang dapat digunakan dalam menarik kesimpulan yang baru yang tepat dari dua kebenaran yang telah ada. Pemikiran Filsafat Aristoteles hingga saat ini menjadi sangat penting. Pengaruhnya-pun terasa hingga kini. Hal ini berkat pemikiran filsafat yang dikemukakan Aristoteles berpangkal pada pengamatan dan pengumpulan data, sehingga dengan sangat baik Aristoteles berhasil menggabungkan (melakukan sintesis) metode empiris- induktif dan rasional-deduktif tersebut.
Pemikiran Aristoteles Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara sistematis. Di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk politik yang ideal adalah gabungan dari bentuk demokrasi dan monarki. Di bidang seni, Aristoteles memuat pandangannya tentang keindahan dalam buku Poetike. Menurut Aristoteles sebuah karya seni adalah sebuah perwujudan artistik yang merupakan hasil chatarsis disertai dengan estetika.
Pemikiran Aristoteles Aristoteles juga mendefinisikan pengertian sejarah yaitu Sejarah merupakan satu sistem yang meneliti suatu kejadian sejak awal dan tersusun dalam bentuk kronologi. Pada masa yang sama, menurut dia juga Sejarah adalah peristiwa-peristiwa masa lalu yang mempunyai catatan, rekod-rekod atau bukti-bukti yang konkrit.
Pemikiran Aristoteles LOGIKA Aristoteles diangap sebagai Bapak logika, karena dialah orang yang pertama kali dengan sistematik menyusun kaidah-kaidah berfikir yang valid ( syah ). Untuk hal-hal yang rumit masih di perlukan adanya suatu asas berfikir yang maton ( devinisi ) yang dapat di jadikan ukuran bagi benar atau salahnya suatu pernyataan
Pemikiran Aristoteles Aristoteles juga berhasil menyusun pengertian yang ada menjadi sepuluh macam yang disebut kategori yaitu: Substansi (diri), misalnya : manusia, rumah. Kwantita (jumlah), misalnya : satu, dua, tiga. Kwalita (sifat), misalnya : putih, pandai, tinggi. Relasi (hubungan), misalnya : A anak B. Volume (tempat), misalnya : di toko, di rumah. Tempos (waktu), misalnya : kemarin, sekarang, nanti, besok. Situasi (sikap), misalnya : duduk, berdiri, lari, jalan. Status (keadaan), misalnya : guru, pengasuh, lurah. Aksi (tindakan), misalnya : membaca, menulis, membuat. Passiva (penderita), misalnya : tepotong, tergilas.
Pemikiran Aristoteles NEGARA Menurut Aristoteles, manusia pada dasarnya mempunyai bakat moral, tetapi itu hanya dapat dikembangkan dalam hubungannya dengan orang lain. Ia melakukan itu dengan perkawinan, mendirikan keluarga dan akhirnya dalam negara. Manusia adalah Zoon Politikea (makhluk sosial). Negara tujuannya untuk mencapai keselamatan bagi semua warga negaranya.
Pemikiran Aristoteles Aristoteles mengemukakan tiga bentuk negara yaitu: Politea Monarchi Aristokrasi
Pemikiran Aristoteles METAFISIKA Aristoteles dalam metafisika menyatakan bahwa manusia dapat mencapai kebenaren (mayer:152.) salah satu teori metefisika aristoteles yang penting ialah pendapatnya yang menyatakan bahwa matter (barang) dan form (bentuk) itu bersatu, matter memberikan substansi sesuatu, form memberikan pembungusnya. Namun,ada substansi yang murni form, tanpa potentialty. Jadi tanpa matter, yaitu Tuhan. Aristoteles percaya adanya tuhan. Bukti adanya Tuhan menurutnya adalah Tuhan sebagai penyabab gerak (a fish cause of motion).
Pemikiran Aristoteles ETIKA Etika adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruknya, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia kepada manusia lainnya, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia didalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat. Tujuan etika ialah mencapai kebahgiaan sebagai barang tertinggi dalam penghidupan. Tugas dari pada etika ialah mendidik kemauan manusia memiliki sikap yang pantas dalam segala perbuatan. Kebaikkan letaknya ditengah-tengah antara dua ujung yang paling jauh.
Pemikiran Aristoteles PENGETAHUAN Kuasa akal mulai dibatasi, ada kebenaran yang umum, jadi tidak semua kebenaran relatif. Sains dapat dipegang sebagian dan diperselisihkan sebagian. Seluruh alam merupakan suatu organisme besar, disusun dan digerakkan pertama oleh Tuhan, menjadi satu kesatuan menurut tertentu.
Pemikiran Aristoteles ONTOLOGI Menurut Aristoteles ontologi pada dasarnya di maksudkan untuk mencari makna ada dan struktur umum yang terdapat pada ada, struktur yang dinamakan kategori dan susunan ada. Akan tetapi hasil pencarian Aristoteles menunjukkan bahwa pertanyaan mengenai makna ada membawa kita pada penghargaan terhadap keajaiban eksistensi manusia, sedangkan studi mengenai kategori membawa pada sebab pertama asal usul dari segala sesuatu ( Tuhan ).
Karya – Karya Aristoteles Logika Categoriac De interpretatione Analitycs Priora Anaityca Posteriora Topica De sophistics Elenchis Fisafat Alam Phisica De caelo De generation et corruption Meteorologica Biologi De partibus animalium De mutu animalium De incessu animalium De generatione animalium Psikologi De anima Parva naturalia
Pengaruh Untuk teologi Kristiani dilakukan oleh Santo Thomas Aquinas pada abad ke-13 teologi Yahudi oleh Maimonides (1135 – 1204), dan dengan teologi Islam oleh Ibnu Rusyid (1126 – 1198). Bagi manusia abad pertengahan, Aristoteles dianggap sebagai sumber utama dari ilmu pengetahuan, atau "the master of those who know"
Kesimpulan Aristoteles menemukan pemikiran-pemikiran, diantara pemikirannya itu antara lain tentang logika, negara, metafisika, etika, pengetahuan, dan ontologi. Aristoteles dianggap sebagai bapak logika, karena dialah orang yang pertama kali dengan sistematik menyusun kaidah-kaidah berfikir yang valid (syah). Menurut Aristoteles, manusia pada dasarnya mempunyai bakat moral, tetapi itu hanya dapat dikembangkan dalam hubungannya dengan orang lain. Metafisika secara umum merupakan suatu pembahasan filasafi yang komprehensif mengenai seluruh realitas atau tentang sesuatu yang ada.
Kesimpulan Pendapat kami setuju dengan pemikiran Aristoteles tentang filsafat, didalam berfilsafat beliau menggunakan logika, berbeda dengan Plato yang tertarik pada pengethuan kealaman dalam filsafatnya, dan ia mementingkan observasi. Aristoteles juga percaya adanya Tuhan, bukti adanya Tuhan menurutnya adalah Tuhan sebagai penyebab penggerak.
Daftar Pustaka http://makalahe19.blogspot.co.id/2012/10/makalah-filsafat- aristoteles_23.html diakses pada tanggal 14 November 2015 pukul 13.34 http://makalah-koleksiku.blogspot.co.id/2014/02/makalah- fisafat-filsafat-aristoteles.html diakses pada tanggal 14 november 2015 pukul 13.33 https://umayaika.wordpress.com/2012/04/17/filsafat-aristoteles/ diakses pada tanggal 14 November 2015 pukul 13.36 http://www.si-pedia.com/2014/12/biografi-aristoteles-dan- pemikiran-filsafat-nya.html diakses pada tanggal 14 November 2015 pukul 13.38 https://id.wikipedia.org/wiki/Aristoteles diakses pada tanggal 14 November 2015 pukul 13.58