BAHAN KULIAH METODE PENELITIAN EKONOMI ALUR PEMBUATAN HIPOTESIS Noryamin Aini Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2010
VARIABEL DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA DALAM PENELITIAN SOSIAL Filsafat ALUR PEMBUATAN KONSEP VARIABEL DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA DALAM PENELITIAN SOSIAL Teori Dasar Teori Tengah Teori Definisi Operational Instrumen Pengumpulan Data Konsep Proposisi Hipotesis Variabel Indikator
Konsep: istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ekonometrek Ada dua jenis konsep; pertama, konsep yang jelas hubungan-nya dengan fakta atau realitas yang mewakili; kedua, konsep yang lebih abstrak atau lebih kabur hubungannya dengan fakta atau realitas. Contoh: fungsi latent dan fungsi manifest, debirokratisasi, preferensi, kepuasaan, pembiayaan dan sebagainya. Peranan konsep pada dasarnya untuk menghubungkan antara dunia teori dengan dunia observasi (kenyataan), antara abstraksi dan realitas.
Sambungan Dalam bentuk yang lebih umum, ada beberapa konsep yang digunakan untuk menjelaskan realitas sosial-ekonomi: Misalnya, teori yang mencoba menjelaskan produksi, promosi, inflasi dan resesi.
Unsur berikut harus diperhatikan untuk merumuskan Konsep Batas cakupan (sifat eksklusif dan inklusifnya). Unsur-unsurnya, terutama untuk konsep yang bersifat abstrak. Cermati makna konsep dari arti kata yang digunakan (lihat kamus umum), lalu ada baikanya dirujuk pada makna definisional yang telah dirumuskan oleh teori tertentu (lihat buku dan kamus istilah). Pastikan rumuskan konsep jelas, sehingga pembaca mengerti maksud dari rumusan yang kita buat.
Proposisi adalah: Hubungan logis antara dua konsep Proposisi adalah: Hubungan logis antara dua konsep. Proposisi biasanya disajikan dalam bentuk kalimat pernyataan yang menunjukkan hubungan antar dua konsep. Beberapa contoh proposisi: proposisi tentang harga “kuantitas produk di pasar menentukan harga produk tersebut”. Contoh lain “harga barang adalah fungsi dari kualitasnya”. Dalam penelitian ekonometrek dikenal dua tipe proposisi, yaitu aksioma atau postulat, dan teorem. Aksioma atau postulat adalah proposisi yang kebenarannya tidak perlu dipertanyakan lagi, sehingga tidak perlu lagi diuji. Misalnya dalam teori sosial, “perilaku manusia adalah fungsi kepentingannya”; “perilaku manusia selalu terikat pada norma sosial”. Sedangkan teorem adalah proposisi yang diredukdi dari aksioma.
Hipotesis Hipotesis adalah pernyataan dugaan (conjectural) tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis selalu mengambil bentuk kalimat pernyataan (declarative), dan menghubungkan secara umum maupun kasus–variabel yang satu dengan yang lain. Ada dua kreteria untuk hipotesis dan pernyataan hipotesis yang baik: 1. Hipotesis = pernyataan tentang relasi antara variabel-variabel. 2. Hipotesis mengandung implikasi jelas untuk pengujian hubungan yang dinyatakan itu. Jadi, pernyataan hipotesis mengandung dua variabel yang dapat diukur dan menunjukkan secara jelas hubungan antara kedua variabel itu tersebut.
Misalnya, hipotesis yang nampaknya bertentangan dengan common sense: belajar secara berlebihan menyebabkan kemerosotan hasil. Di sini hubungan antara variabel belajar secara berlebihan dengan variabel penurunan hasil, mudah didefinisikan dan diukur, implikasinya untuk pengujian mudah dilihat. Contoh : Anak-anak keluarga kelas menengah akan lebih sering menghindari tugas kerja kasar (finger-painting) daripada anak-anak kelas bawah (Perilaku fingerpainting sebagian merupakan fungsi dari kelas sosial). Besar biaya promosi berpengaruh secara signifikan terhadap penjualan jumlah produk yang diiklankan
Sebagai hasil deduksi dari teori/proposisi, sifat hipotesis lebih spesifik; sehingga lebih mungkin diuji secara empiris. Sekali lagi dalam teori agresi yang salah satu proposinya mengatakan bahwa frustasi penyebabkan tindakan agresif; jika diturunkan dalam hipotesis menjadi: “tindakan agresif lebih tinggi pada kelompok masyarakat yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi daripada yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang rendah”. Suatu hipotesis selalu dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menghubungkan antara dua variable atau lebih. Hubungan tersebut dapat dirumuskan secara eksplisit maupun implisit. Selain hipotesis relasional (hubngan), terdapat juga hipotesis yang tujuannya memberi gambaran tentang sampel penelitian. Misalnya, “75 persen pegawai DKI memilih SBY” dan “ 45 persen di antaranya adalah wanita”.
Dalam penelitian ilmu sosial, fenomena sosial yang diabstraksikan sebagai hipotesis jarang sekali hanya terdiri dari dua variabel, melainkan banyak yang bersifat mulvariat. Misalnya, “jika kepercayaan pada partai politik sudah tidak ada, para anggota partai politikpun, akan sulit dikendalikan; KARENANYA, mesin politik cenderung tidak jalan, sehingga partai politik sebagai tiang demokrasi akan mengalami krisis yang berkepanjangan. Hal ini semakin kompleks jika kepercayaan pada elite politik yang hanya berorientasi pada kekuasaan tidak segera dihentikan”.
Kegunaan Hipotesis ( Young 1983) : Memberi tujuan yang tegas bagi penelitian; Membantu dalam menentukan arah, dalam pembatasan ruang lingkup penelitian dengan memilih fakta-fakta yang menjadi pokok penelitian dan menentukan fakta-fakta yang relevan; Menghindari suatu penelitian yang tidak terarah dan tidak bertujuan.
Tiga alasan hipotesis penting dalam penelitian ilmiah menurut Kerlinger (1986): Hipotesis merupakan piranti kerja teori. Hipotesis dapat dirunut dari teori atau hipotesis lain. Misalnya, kita mempersiapkan teori tentang agresi (Galtung), yang mencoba mencari sebab dan akibat dari perilaku agresif tersebut; dengan proposisi “frustasi menyebabkan agresi”. Kemudiaan kita jabarkan pada hipotesis : “jika anak-anak tidak mendapatkan kasih sayang orangtua (frustasi), reaksi mereka antara lain adalah perilaku agresif (agresi)”. Hipotesis akan menunjukkan salah dan benarnya teori yang ingin diverifikasi. Hipotesis sebagai alat untuk memajukan ilmu pengetahuan. Contoh hipotesis yang lebih umum “ketimbangan merupakan prasyarat bagi pertumbuhan dan peningkatan pendapatan setiap orang, ketimpangan lebih menguntungkan orang kaya (orang yang menabung)”. Artinya, ketimpangan mendukung akumulasi modal, yang pada gilirannya membawa pertumbuhan ekonomi” (trickle effect down) (Kuznets)
Definisi operasional: adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur sebuah variable. Jadi, definisi operasional adalah petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur variable. Contoh: “Fertilitas seorang wanita adalah jumlah kelahiran hidup selama reproduksi”; “Kekayaan keluarga ditunjukkan oleh skor total indeks pemilikan barang-barang berharga”.( Singarimbun & Effendi, 1989:43-46) .
Model Hipotesis Hipotesis Nol (Ho): “hipotesis yang menggambarkan TIDAK ada perbedaan yang signifikan antara kelompok sampel A dan B pada aspek tertentu” ATAU “TIDAK ada hubungan yang signifikan antara variabel X dan Y” ATAU “TIDAK ada pengaruh yang signifikan dari variabel x terhadap variabel Y”; Hipotesis alternatif (Ha): “hipotesis yang menggambarkan sifat normatif dari satu konsep keilmuan; menggambarkan “ADA perbedaan yang signifikan antara kelompok sampel A dan B pada aspek tertentu” ATAU “ADA hubungan yang signifikan antara variabel X dan Y” ATAU “ADA pengaruh yang signifikan dari variabel x terhadap variabel Y”; Keterangan: sebuah penelitian biasanya termotivasi untuk membuktikan hipotesis Nol. Jika ini terbukti, maka hasil penelitian tersebut membuktikan titik kekurangan teori yang diuji.
Contoh Hipotesis Contoh: “Jumlah pernikahan antara umat yang berbeda agama adalah fungsi dari kesamaan latar belakang mereka”. Jika ini diubah menjadi Ho “Tidak ada persamaan latar belakang yang signifikan antar pasangan yang menikahi seseorang yang berbeda agama dengannya”. Ha “Ada persamaan latar belakang yang signifikan antar pa-sangan yg menikahi seseorang yang beda agama dengannya”. Contoh: “Perilaku kehati-hatian dalam mengonsumsi produk adalah fungsi dari konsistensi keberagamaan seseorang”. Jika diubah menjadi Ho “Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat konsistensi keberagamaan seorang dengan perilaku kehati-hatiannya dalam mengonsumsi produk”. Ha “Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat konsistensi keberagamaan seorang dengan perilaku kehati-hatiannya dalam mengonsumsi produk”.
Variabel: adalah konsep yang diberi lebih dari satu nilai Karena realitas sosial dan ekonomektrik adalah fungsi kasual dari lain kejadian lainnya, MAKA, inti penelitian ilmiah adalah mencari hubungan antar variabel. Fenomena sosial dapat dijelaskan dan diramalkan apabila hubungan antar variabel tertentu telah diketahui. Penentuan variabel penelitian yang dapat diukur dan perumusan antara variable adalah dua langkah yang sangat penting dalam penelitian sosial. Jenis - jenis variabel: 1. Variabel pengaruh (independent variable) 2. Variabel terpengaruh (dependent variable)
Tipe Hubungan antara variabel: I. Hubungan Simetris 1. Kedua variabel merupakan indikator untuk konsep yang sama. Contoh Jantung yang berdenyut semakin cepat sering diikuti kucuran keringat tanpa kecemasan. Kedua variable yang merupakan akibat dari satu faktor yang sama. Contoh Kemakmuran negara akan mempengaruhi pelayanan kesehatan dan pelayanan pendidikan. Variable saing yang berkaitan secara fungsional. Dimana ada dosen di situ ada mahasiswa. Hubungan kedua variabel terjadi secara kebetulan.
II. Hubungan timbal balik : suatu vaiable dapat menjadi sebab dan juga akibat dari variabel yang lain. Penanaman modal mendatang keuntungan dan keuntungan akan memungkinkan penanaman modal. lll. Hubungan Asimetris: 1. Hubungan antara stimulus dan respon. Orang yang lebih suka merantau ternyata lebih toleran dibandingkan orang yang tidak pernah merantau. 2. Hubungan antara disposisi dan respon. Hubungan tingkat kepercayaan dengan penggunaan obat tradisional. 3. Hubungan antara ciri individu dan tingkah laku. Seperti seks, suku bangsa dsb. 4. Hubungan antara prakondisi yang perlu dengan akibat tertentu. Agar perkembangan demokrasi berjalan dengan baik harus ada kebebasan pers. 5. Hubungan yang imanen antara dua variabel. Apabila satu variabel berubah yang lain ikut berubah. 6. Hubungan antara tujuan (ends) dan cara (means). Hubungan antara kerja dengan keberhasilan.
Berbagai Hubungan Asimetris Variabel Pengaruh Variable Terpengaruh Y x X1 x1 X2 Y X3 X4
Pola Relasi Antar Variabel Variable Pengaruh Variable Terpengaruh - + + Variable penekan Jarak rumah responden Kunjungan ke Puskesmas Pendidikan responden
Pola Relasi Antar Variabel Variabel Pengaruh Variabel Terpengaruh + + + Variabel pengganggu Sikap terhadap Program KB Status Sosial Ekonomi Status Kepegawaian
Pola Relasi Antar Variabel Hubungan tidak langsung variabel utama dengan variabel terpengaruh A Variabel Pengaruh B Variabel Antara C Variabel Terpengaruh
Alur Kerja Variabel ________________________________________________________ Variabel pengaruh Variabel antara Variabel terpengaruh Agama Integrasi dalam Bunuh diri masyarakat Umur Pendidikan Kebiasaan membaca
Pola Relasi Antar Variabel Model Relasi Variabel Prakondisi, Variabel Pengaruh dan Terpengaruh A Variabel Anteseden B Variabel Pengaruh C Variabel Terpengaruh Status Sosial-Ekonomi Orang-tua Tingkat Pendidikan Pengetahuan Politik