MEMAHAMI PEMBERIAN IMUNISASI PASIF PADA BAYI, BALITA & ANAK

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Apakah Imunisasi itu ? Imunisasi ialah tindakan untuk memberikan perlindungan (kekebalan) di dalam tubuh bayi dan anak. Apakah tujuan dan gunanya ? Untuk.
Advertisements

Vaksin TT (Tetanus Toksoid)
Kuliah oleh dr. Yuani Setiawati Departemen Farmakologi Unair
ANTIGEN-ANTIBODI PENGERTIAN : ANTIGEN ANTIBODI
PENYULUHAN IMUNISASI PADA BALITA
IMMUNOLOGI Antibodi.
SUMBANGKAN DARAH SELAMATKAN JIWA.
IMUNISASI Imunisasi : usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah.
IMUNISASI.
IMUNISASI “Bunda arif” Jl. Jatiwinangun No. 16 Purwokerto
ASI Eksklusif Air susu ibu dalam 6 bulan pertama kelahiran bayi oleh seorang ibu yang tanpa tambahan apapun baik itu minuman atau pun makanan tambahan.
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
ANAFILAKSIS Haryson Tondy Winoto, dr. Msi.Med. Sp.A Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
REAKSI ALERGI OBAT DAN PENANGANANNYA
Imunisasi dan vaksin kelompok 5 Astry Estiarini
MEMAHAMI MISKONSEPSI DAN KONTROVERSI SEPUTAR IMUNISASI
CARA PENYUNTIKAN VAKSIN RABIES
MEMAHAMI JADWAL IMUNISASI BY : DEWI RINI ASTUTI ZEGA, SST
Imunitas humoral Yang bertanggung jawab: sel limfosit B (Bursa fabicus/Bone) Sel B membawa antibodi pada permukaan selnya, juga dapat mengeluarkan antibodi.
Sistem Kekebalan Tubuh
MEMAHAMI JADWAL IMUNISASII
Stadium klinis HIV/AIDS
IMUNISASI Ns. Arif Susila, SKep..
TETANUS OLEH : DEWI RINI ASTUTI ZEGA, SST
MEMAHAMI IMUNISASI KELOMPOK BERESIKO
KEJANG PADA BAYI BARU LAHIR
KONSEP HOST-AGENT-ENVIRONMENT
VIRUS ??? By : Sri Wahyunisa. VIRUS ??? By : Sri Wahyunisa.
IMUNISASI.
Oleh Dr. Nugroho Susanto
VARICELLA Ilmu Penyakit Menular.
Anamnesis dan pemeriksaan fisis sebelum imunisasi
* GAMBARAN KLINIS TES ANTIBODI IgG-IgM * PADA DENGUE HEMORRHAGIC FEVER * DI RUMAH SAKIT UMUM BUNDA PURWOKERTO.
Kehamilan dengan infeksi (rubella dan hepatitis)
Dosen:IKA PUTRI R.,M.Biomed
APLIKASI SISTEM IMUN dr. Prategrini Purwendahsricahyaprihatin Sucifaalinda STIKES MUHAMMADIYAH BANJARMASIN NOPEMBER 2010.
STANDAR ASUHAN KEHAMILAN OLEH:ANISA SYOLIHIN NIM:140046
Jenis, Penyebab, Patofisiologi dan gambaran klinis pada ibu MASTITIS
Penyakit tetanus Tabita wahyu a.
HIV (Human imunodeficiency virus)
DIFTERIa.
Syok anafilaktik Nasman Puar Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 12.
Jakarta, 19 Mei 2015 “BANGKITKAN ENERGI NEGERI”.
HIPERSENSITIFITAS Lisa Andina, S.farm, Apt..
HIV AIDS.
POLIOMYELITIS Oleh: Dewi Rini Astuti Zega, SST
PROGRAM IMUNISASI BLUD PUSKESMAS KECAMATAN KELAPA GADING
IMUNISASI DASAR SESUAI PROGRAM PEMERINTAH
MASALAH MENYUSUI PADA IBU DENGAN KEADAAN KHUSUS
Bab 4 Aplikasi Praktis Imunologi bab 5 Antibodi monoklonal
TERAPI CAIRAN PARENTERAL
PD3I, PENYEBAB DAN CONTOH VAKSIN
BAB 11 SISTEM IMUN.
ANTIGEN-ANTIBODI PENGERTIAN : ANTIGEN ANTIBODI
IMUNOPROFILAKTIK (Tujuan Imunisasi, Imunisasi Aktif)
KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) WINNIE TUNGGAL MUTIKA
IMUNISASI BY ROSA RAGA PADMI.
Sistem Kekebalan Pada Manusia.
HIV AIDS
INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) dr. A.M. Multazam Mustari, M.Kes. BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROPINSI SULAWESI SELATAN 2009.
 Imunologi: Ilmu yang mempelajari sistim imunitas tubuh  Sistim imunitas : mekanisme pertahanan tubuh terhadap foreign antigen.
IMUNISASI TIM SIMULASI KDM.
Syok anafilaktik PKM ANREAPI. Syok Suatu sindrom klinik yang mempunyai cici-ciri berupa : Hipotensi Takikardi Hipoperfusi (urine
Apa sih HIV itu?? Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau:
ANAFILAKSIS IMTIHANAH AMRI.
Pengertian Infeksi HIV pada anak terutama disebabkan penularan dari ibunya. Dengan kata lain infeksi HIV pada anak terjadi akibat penularan selama masa.
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
7 Jadwal Pemberian Imunisasi yang Wajib pada si Kecil Baru lahir 0 hari s/d 7 hari Imunisasi HB 0 Imunisasi lanjutan DPT HB Hib dan campak 0 hari s/d 1bulan.
Hepatitis Teresa Ejahdan. HATI Dimana letak Hati?
Transcript presentasi:

MEMAHAMI PEMBERIAN IMUNISASI PASIF PADA BAYI, BALITA & ANAK BY : DEWI RINI ASTUTI ZEGA, SST

B. JENIS IMUNISASI PASIF DEFINISI Adalah : Penyuntikan sejumlah antibodi, sehingga kadar antibodi di dalam tubuh meningkat, karena tubuh anak tidak membuat zat antibody sendiri, tetapi kekebalan tersebut diperoleh dari luar setelah memperoleh zat penolakan, sehingga prosesnya cepat tetapi tdk bertahan lama karena akan di metabolisme oleh tubuh B. JENIS IMUNISASI PASIF Imunisasi pasif alamiah (bawaan) Bayi mendapatkan zat antibodi dari ibunya sewaktu didalam kandungan, yaitu melalui pembuluh darah menembus plasenta, yaitu Campak Jenis antibodi yg disalurkan melalui plasenta adalah Imunoglobulin G (IgG) Imunoglobulin A (IgA) melalui colostrum (ASI)

Imunisasi Pasif Buatan Dimana kekebalan ini diperoleh setelah mendapatkan suntikan zat penolakan atau saat seseorang menerima plasma atau serum yg mengandung antibodi tertentu untuk menunjang kekebalan tubuhnya mis : ATS Jenis imunisasi pasif dari cara pemberian dan jenis antibodi yg diinginkan, Yaitu : Imunoglobulin yg diberikan secara IM (IG) Imunoglobulin yg diberikan secara IV (IGIV) Imunoglobulin spesifik (hyperimmune) Plasma manusia Antiserum (antibodi dari binatang)

C. INDIKASI IMUNISASI PASIF Adanya difisiensi imun primer Adanya defisiensi imun sekunder akibat suatu penyakit Perlunya antibodi siap pakai segera saat terpapar infeksi, yg tidak dpt terpenuhi dengan pemberian vaksinasi, mis : pada neonatus dengan ibu HBsAg positif Sebagai pengobatan, mis : pada penderita tetanus Sebagai pengobatan anti inflamasi terhadap kerja toksin pada organ tertentu

Ad.1. Imunoglobulin (IG) Intramuskuler Indikasi Pemberian IG Terapi defisiensi antibodi Profilaksis hepatitis A Profilaksis campak b. Efek samping Imunoglobulin Adanya rasa sakit pada tempat penyuntikan Muka kemerahan (flushing) Nyeri kepala, menggigil, mual Reaksi yg berat jarang timbul

Ad.2. Imunoglobulin Intravena (IGIV) c. Perhatian Khusus Pada Pemberian Imunoglobulin Hati2 memberikan IG pada pasien yang pernah mengalami alergi pada pemberian IG Harus tersedia obat & peralatan kedaruratan untuk mengatasi reaksi sistemik akut atau anafilaksis (alergi), meskipun jarang terjadi Ad.2. Imunoglobulin Intravena (IGIV) IGIV dibuat dng prosedur yg sama dengan pembuatan IGIM, dengan modifikasi tertentu sehingga dapat diberikan secara IV Sediaan IGIV yang direkomendasikan, harus mengandung konsentrasi antibodi minimal terhadap campak, difteri, polio dan hepatitis B Terdapat dalam sediaan cair dan kering Indikasi Pemberian IGIV Defisiensi antibodi

b. Efek samping Pemberian IGIV Reaksi sistemik ringan, seperti nyeri kepala Mialgia Mual Muntah Gejala kardiovaskular ringan, seperti : kulit kemerahan Perubahan tekanan darah dan Takikardia c. Perhatian Khusus Pada Pemberian IGIV Hati2 pada pasien dengan riwayat alergi pada pemberian IGIV Harus tersedia obat dan peralatan kedaruratan untuk mengatasi reaksi sistemik akut, meskipun jarang terjadi

Ad. 3. Imunoglobulin Spesifik (IgS) dan antitoksin IgS diindikasikan untuk mencegah infeksi bakteri spesifik seperti : difteri, pertusis, tetanus dan kuman clostridiun lain Infeksi Virus seperti : hepatitis A, B, C, TORCH, HIV, Ebola, rabies dan MMR Imunoglobulin Tetanus Diindikasikan untuk mencegah pada luka dalam yg kotor Yang tdk akan terlindungi hanya dengan pemberian vaksin saja Riwayat imunisasinya tdk jelas/ tdk pernah diimunisasi atau imunisasi dasarnya tdk lengkap Dosis pencegahan : 250 unit / IM Dosis pengobatan : 3000-6000 unit / IM Pada kasus tetanus neonatorum diberikan : 500 U/ IM b. Imunoglobulin Botulinum Diindikasikan untuk menetralisasi neurotoksin, seperti : kelumpuhan saraf kranial sampai kelumpuhan umum Dosis : 50 mg/ kg BB / IV

Diberikan dalam waktu 2 mgg setelah ada paparan virus hepatitis A c. Imunoglobulin Hepatitis A Diberikan dalam waktu 2 mgg setelah ada paparan virus hepatitis A Diberikan secara IM Perlindungan yg diperoleh sebesar 85% Tidak mengandung thimerosal, sehingga dpt diberikan pada wanita hamil dan bayi d. Imunoglobulin Hepatitis B Diindikasikan pada bayi prematur pada ibu dengan HBsAG poisitif, Yg beresiko tertular melalui plasenta Pada masa perinatal, dimana BB lahir < 2000 gr Pada masa perinatal, dimana BB lahir > 2000 gr Indikasi untuk indifidu yg beresiko tinggi tertular hepatitis B, mis: pasien kontak seksual dengan pasien hep-B

Ad.4. Plasma dari manusia e. Imunoglobulin Rabies Dosis : 20 IU / kg BB (0,133 mL/kg BB) Berikan bersamaan dengan pemberian vaksin rabies Diberikan secara infiltrasi disekitar luka dan sisanya diberika secara IM dengan alat dan jarum suntik yg terpisah Ad.4. Plasma dari manusia Plasma dari manusia dapat digunakan untuk mengatasi infeksi, walaupun terbatas karna resiko tercemar hepatitis Biasanya digunakan pada pasien luka bakar Pemberian plasma bermanfaat untuk pasien defisiensi antibodi, karena plasma juga mengandung Ig

Ad.5. Atibodi Hewan Dibuat dari serum kuda Digunakan pada penyakit : antitoksin difteri dan tetanus Atitoksin difteri ditujukan untuk menetralisir toksin di tempat masuknya kuman dan sirkulasi, dalam upaya menghentikan bertambah beratnya proses penyakit dan mencegah timbulnya komplikasi Jika tdk tersedia, maka dapat diberikan antitoksin yg berasal dari serum binatang Pemberian harus didahului dengan tes sensitifitas, untuk mencegah terjadinya syok anafilaksis Ig hewan dapat diberikan jika Ig manusia tidak tersedia

D. Pengobatan Reaksi Anafilaksis Tenaga medis yg memberikan produk biologis (vaksin atau serum) harus siap menghadapi adanya reaksi anafilaksis Kesiapannya meliputi tersedianya obat2an, peralatan medis dan keterampilan dalam melakukan resusitasi kardiopulmonal Epinefrin : Obat utama dlm menghadapi reaksi anafilaksis Pada reaksi anafilaksis dng gejala ringan : eritema, gatal Diberikan dengan pengenceran 1: 1000, dosis 0,01 ml / kg BB / IV Bila tdk membaik, dapat diulang setiap 5-15 menit, sampai gejala hilang atau TTV stabil

Lakukan tindakan ABCD, pada keadaan anafilaksis berat dan mengancam jiwa, yaitu : Bebaskan jalan nafas Beri Oksigen Jaga sirkulasi dengan memberikan cairan secara IV Jenis cairan adalah cairan kristaloid atau garam fisiologis, dng tetesan sesuai dng tingkat renjatan yg terjadi Epinefrin merupakan indikasi pada keadaan ini Dapat diberikan obat- obatan lain, seperti Aminofilin (untuk mengatasi spasme bronkus), Dopamine (untuk mempertahankan TD) serta kostikosteroid