OLEH ALVITA WIDIANING PUTRI_292013502 FKIP-PGSD-UKSW PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DENGAN JARIMATIKA PADA MATERI PERKALIAN SISWA KELAS II DI SD GUGUS MUWARDI KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2016/2017 OLEH ALVITA WIDIANING PUTRI_292013502 FKIP-PGSD-UKSW
LATAR BELAKANG MASALAH Penggunaan metode ceramah dalam pembelajaran matematika masih banyak digunakan oleh guru, salah satu contohnya di SD Negeri Kutowinangun 08 dan SD Negeri Kutowinangun 09 yang masih menggunakan metode ceramah dalam pembelajrannya. Pada usia anak sekolah dasar, siswa lebih tertarik belajar dengan menggunakan benda konkret sehingga dapat memberikan pengalaman jangka panjang yang selalu diingat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika yang signifikan antara penggunaan metode konvensional ceramah dengan metode pembelajran jarimatika di SD Gugus Muwardi Kecamatan Tingkir Kota Salatiga pada tahun pembelajran 2016/2017.
Hasil Belajar Menurut Gagne & Briggs (Suprihatiningrum, 2013: 37) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat perbuatan belajar dan dapat diamati melalui penampilan siswa Metode Rahyubi (2012: 236) bahwa metode adalah suatu cara yang dapat dilakukan untuk menggelar aktivitas belajar mengajar agar berjalan dengan baik. Mendukung pendapat tersebut , Darmadi (2010: 42) berpendapat bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Metode Jarimatika Jarimatika adalah suatu cara menghitung matematika yang mudah dan menyenangkan dengan menggunakan jari kita sendiri (Astuti, 2013: 3). Sedangkan menurut Wulandari (2013: 14) jarimatika adalah cara berhitung operasi kali- bagi, tambah- kurang dengan menggunakan jari tangan. Metode Ceramah Menurut Sanjaya (2014: 147) metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa.
Formasi Jarimatika Perkalian Bilangan 6 sampai 10 Cara pengobrasian bilangan 7 x 8, yaitu : Jari tangan kiri sebgai angka 7 , maka yang ditutup adalah jari kelingking dan jari manis. Dapat dijabarkan bahwa dua jari yang tertutup memiliki nilai puluhan , dan tiga jari yang terbuka memiliki nilai satuan. Jari tangan kanan sebagai angka 8, maka yang ditutup adalah jari kelingking, jari manis, jari tengah. Dapat dijabarkan bahwa tiga jari yang tertutup memiliki nilai puluhan dan dua jari yang terbuka memiliki nilai satuan. Jari yang tertutup bernilai puluhan dijumlahkan, maka hasilnya : (T1 + T2), 30 + 20 = 50 4) Jari yang terbuka bernilai sauna dikalikan, maka hasilnya : (B1 + B2), 2 x 3 = 6 Langkah terakhir adalah menjumlahkan angka puluhan dengan angka satuan, maka hasilnya, 50 + 6 = 56
Deskripsi Hasil Belajar Pretest Secara deskriptif frekuensi skor peretest hasil belajar matematika kelompok eksperimen menunjukan siswa yang termasuk dalam kategori rendah terdapat 12 siswa , dan siswa yang termasuk pada kategori sedang terdapat 9 siswa, dan siswa yang termasuk dalam kategori tinggi terdapat 5 siswa dari keseluruhan siswa kelas II di SD Negeri Kutowinangun 09. Deskripsi Hasil Belajar Posttest Secara deskriptif frekuensi skor peretest hasil belajar matematika kelompok eksperimen menunjukan siswa yang termasuk dalam kategori rendah terdapat 5 siswa , dan siswa yang termasuk pada kategori sedang terdapat 6 siswa, dan siswa yang termasuk dalam kategori tinggi terdapat 15 siswa dari keseluruhan siswa kelas II di SD Negeri Kutowinangun 09.
Analisis Deskriptif dan Uji NormalitasPretest Min Max Mean St.Kesalahan St. Deviasi Kelompok_Kontrol 43 100 68,27 3,59 16,838 Kelompok_Eksperimen 40 80 60,80 2,627 13,395 Hasil uji normalitas kelompok control dankelompok eksperimen menunjukan nilai signifikansi 2 tailed kelompok control sebesar 0,007 dan nilai signifikansi 2 tailed kelompok eksperimen sebesar 0,473.
Analisis Deskriptif, Uji Normalitas, Uji Homogenitas Hasil Belajar Posttest Min Max Mean St.Kesalahan St. Deviasi Kelompok_Kontrol 43 100 68,27 3,59 16,838 Kelompok_Eksperimen 40 80 60,80 2,627 13,395 UJI NORMALITAS S Shapiro-Wilk UJI HOMOGENITAS Sig Kelompok_kontrol .166 Kelompok_eksperimen .298 Alat untuk melakukan uji homogenitas adalah uji Levene’s Test sedangkan criteria nilai signifikansi >0,05, Berdasarkan hasil uji homogenitas 0,553 >0,05 hasil belajar posttest kelompok eksperimen dan kelompok control mempunyai varian yang sama atau homogen
Uji T-test Uji beda rata-rata posttest hasil belajar matematika siswa kelompok control dan kelompok eksperimen setelah menggunakan metode pembelajaran konvensional dan metode pembelajaran jarimatika terlihat bahwa nilai signifikansi 0,001 < 0,05 yang bearti H0 ditolak dan H1 diterima. Uji Hipotesis Hipotesis nol yang menyatakan hasil belajar matematika siswa kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan di SD N Kutowinangun 08 dan SD N Kutowinangun 09 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajan 2016/2017 ditolak, maka hipotesis alternatif Hasil belajar matematika siswa kelompok control dan kelompok eksperimen berbeda secara signifikan di SD N Kutowinangun 08 dan SD N Kutowinangun 09 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajan 2016/2017 diterima
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan yaitu terdapat perbedaan hasil belajar matematika yang signifikan antara penggunaan metode pembelajran konvensional ceramah dengan metode pembelajaran jarimatika pada materi perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka pada siswa Gugus Muwardi yaitu pada siswa kelas II SD Negeri Kutowinangun 08 dan SD Negeri Kutowinangun 09 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017. Saran 1)Bagi Sekolah Sekolah diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih baik dengan mengemas suatu pembelajaran yang menyenangkan melalui penggunaan berbagai metode pembelajaran supaya dapat bersaing pada tingkat nasional. 2)Bagi Guru , Guru diharapkan untuk mengunakan metode pembelajaran jarimatika dalam pembelajaran matematika, karena sudah terbukti bahwa metode pembelajaran jarimatika ini memberikan dampak yang positif terhadap hasil belajar matematika siswa