PENGOLAHAN HASIL SAMPING KULIT, JEROHAN DAN TULANG KULIT UNTUK INDUSTRI BUKAN PANGAN: KULIT SAMAK INDUSTRI PANGAN: -RAMBAK -GELATIN -KECAP.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TELUR ASIN HERBAL Oleh: Iwan Setiyatmoko, S. Pt THL/TBPP Kec
Advertisements

Alat alat yang digunakan : 1. Blender 2. Panci 3. Timbangan 4. Kompor 5. Gelas ukur 6. Pengaduk 7. Cetakan 8. Baskom 9. Kain saring 10. Tali Karet.
PENANGANAN BAHAN BAKU.
RESEP MASAKAN AYAM.
MENGOLAH MAKANAN DENGAN MENGGUNAKAN UAP AIR MENDIDIH
SOP DAN GHP PASCA PANEN UBI RAMBAT
Peralatan dan Teknik Analisis Laboratorium
Materi 3. PRE-TANNING TANNING FINISHING.
Kembang Tahu Perangsang ASI
PENGASAPAN METODE PENGASAPAN TRADISIONAL
PENGAWETAN KULIT.
PENGENDALIAN PROSES UNTUK MENGATASI BAHAYA
Penggaraman dan Pengeringan
TEKNOLOGI UMBI-UMBIAN
PENGOLAHAN DENGAN GARAM, ASAM, GULA DAN BAHAN KIMIA
PENGOLAHAN DENGAN SUHU RENDAH
PENGOLAHAN IKAN ASIN (CARA PENGGARAMAN KERING)
PENGOLAHAN RUMPUT LAUT
DENDENG.
{ Resep Masakan Oleh: X MIPA 4 Melynia Sintha (05) Renata Mandala (31)
SIFAT KIMIA KULIT Pengetahuan tentang sifat kimiawi pada kulit sangat penting dalam proses penyamakan kulit, karena sebagian besar proses tersebut melibatkan.
Manfaat Limbah Pisang (Kulit, Bonggol, dan Jantungnya)
MATERI PRAKTIK KULIAH LAPANG II
SIFAT-SIFAT FISIK DAN PARAMETER SPESIFIK KUALITAS DAGING
(sayuran dan hasil ikan air tawar)
PEMBUATAN PRODUK PANGAN II Kuliah lapang I (2015)
MATA DIKLAT PEMBEKALAN PRAKTEK KOMPETENSI
Pengolahan dan pengawetan susu
ILMU DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAGING
HUBUNGAN ANTARA GLIKOGEN -ASAM LAKTAT - pH DAGING
limbah udang menjadi beberapa produk
MENENTUKAN PROSEDUR DAN HARGA PERBAIKAN
Teknologi pengawetan hijauan
Gelatin.
Metode Pembuatan Bioarang
Teknologi Pengawetan Kulit Mentah .
Metode Pembuatan Bioarang
DASAR TEORI dan Petunjuk praktek Kuliah lapang I (2014) agar-agar kering, abon dan kerupuk jagung Astuti Setyowati.
PENGOLAHAN TAHU.
SUSU BUBUK RATMAWATI MALAKA.
PENGAWETAN DAGING DENGAN METODE PENGERINGAN
3. Pengawetan dengan cara garam basah
TEPUNG TELUR.
Bahan Pangan Setengah Lembab
Dr. Ir. Kartini Zaelanie, MS
Teknologi Dan Rekayasa
PENYAMAKAN KULIT MENTAH (LANJUTAN)
TEKNOLOGI PEMANASAN MaLANG, 17 MEI 2009 emhanatsir Fapet UB 2009.
Hidangan dari sayuran, telur, dan pasta
PERALATAN.
PENGOLAHAN DENGAN FERMENTASI
TEKNOLOGI HASIL TERNAK KULIT DAN SISA GELATIN
PERLAKUAN FISIKA DAN KIMIA TERHADAP HIJAUAN KUALITAS RENDAH
Teknologi Pengawetan Daging
PENGAWETAN PANGAN AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari
PENGAWETAN KULIT.
OLEH : BP4K KABUPATEN GRESIK
( Kulit tanpa bulu & Kulit berbulu )
PENGAWETAN PANGAN AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari
PEMBUATAN olahan DAGING AYAM
Disusun oleh : Bondan Isdadi Pratama. (
Anggi Kusuma Wardani Pertanian/THP
Oleh : Hery Kuswanto 02/156323/PN/09314
Hidangan dari daging dan unggas Oleh : Yulianti
SINATRIA BAGUS PURWAWIDYA ( ) OKIE PRASETYO WIBOWO ( ) LUBECK SURYANDA ( ) NURSYAEFULLOH PURNOMO ( ) SUSILO.
PEMPROSESAN ALAT.
Pertemuan Minggu ke 7 Kerusakan Kulit Segar : pengawetan kulit
PENGAWETAN KULIT.
TUGAS PRAKARYA “ MAKANAN KHAS KABUPATEN PATI ” TUGAS PRAKARYA “ MAKANAN KHAS KABUPATEN PATI ” Nama Kelompok: 1. Muhammad Iqbal (21) 2. Novita Ramadhani.
 Selama dan setelah proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat :  Menguraikan Jenis dan karakteristik bahan dan alat pengolahan  Mendeskripsikan.
Transcript presentasi:

PENGOLAHAN HASIL SAMPING KULIT, JEROHAN DAN TULANG KULIT UNTUK INDUSTRI BUKAN PANGAN: KULIT SAMAK INDUSTRI PANGAN: -RAMBAK -GELATIN -KECAP

PENYAMAKAN (KULIT, BAHAN SAMAK DAN KIMIA SERTA PROSES) PENYAMAKAN ADALAH PROSES PENGOLAHAN KULIT YANG BERSIFAT MUDAH BUSUK DAN KAKU (KERING) MENJADI KULIT SAMAK YANG AWET DAN LEMAS SERTA LENTUR (KERING).

SYARAT UTAMA KULIT : - TIDAK CACAT TERUTAMA BAGIAN KRUPON - SECARA KIMIAWI MASIH BAGUS (TIDAK BUSUK) - KULIT YANG TIDAK LAYAK UNTUK DISAMAK BISA DIMANFAATKAN UNTUK PANGAN

ALUR PROSES PENYAMAKAN KULIT GARAMAN KULIT KERING KULIT SEGAR BASAH PENCUCIAN PERENDAMAN PERONTOKAN BULU & PENGAPURAN FLESHING / SPLITING BUANG KAPUR DAN LEMAK BATING PENGASAMAN / PIKEL PENYAMAKAN KROM / NABATI

PENYAMAKAN DENGAN KROMOSAL B KULIT SAMAK KROM CAIRAN LARUTAN PENGASAMAN + 10 % KROMOSAL B DIADUK HINGGA KROM MASUK KEDALAM SELURUH JARINGAN KULIT + Na2CO3 SEBANYAK X g DIADUK HINGGA pH KULIT 3,8 – 4,0 AGING (WET BLUE) FINISHING UNTUK MENGHITUNG KEBUTUHAN Na2CO3 ADALAH SBB : Na2CO3 (g) = (X – a) x BERAT Cr2O3 x 0,02092 Dimana : X = basisitas akhir (66) a = basisitas awal (33)

FINISHING PENCUCIAN (WET BLUE) NETRALISASI PENYAMAKAN ULANG PEWARNAAN DASAR PEMINYAKAN PENGERINGAN PEREGANGAN PENGAMPLASAN PENGECATAN TUTUP PENGKILAPAN LEATHER

TAHAPAN PENYAMAKAN KULIT: PENCUCIAN - Dilakukan Terhadap Semua Kulit Untuk Menghilangkan Bahan Non Kulit - Sebaiknya Dengan Air Mengalir 2. PERENDAMAN - Dilakukan Terhadap Kulit Awetan Hingga Seperti Kulit Segar - CARA PERENDAMAN

CARA PERENDAMAN : * Kulit Direndam Air 400 % Dalam Bak Semen Semalan, Air Dibuang * Diganti Air Baru * Untuk Mempercepat Proses Perlu Ditambah 0,5 % Teepol * Untuk Mencegah Tumbuhnya Jamur Perlu Ditambah Anti Jamur 0,5 % * Perendaman Dilakukan Hingga Kondisi Mendekati Kulit Segar

3. PERONTOKAN BULU :. Dilakukan Dalam Drum Tanning 3. PERONTOKAN BULU : * Dilakukan Dalam Drum Tanning * 400 % AIR + 1,6 % Na2S DIADUK-LARUT * Kulit Dimasukkan, Diaduk 1 Jam, Direndam Semalan * Diaduk 15′ Dan Dicuci Dengan Air Mengalir 15′ 4. PENGAPURAN : * Untuk Membuka Pori2 Dan Membengkakkan Kulit

* 400 % AIR + 4 % Kapur, Diaduk * Kulit Dimasukkan , Diaduk 2 Jam, 12 rpm, Direndam Semalam * Diaduk 15′, Cuci 15′ Air Mengalir 5. FLESHING & SPLITING * Fleshing → Membuang Lapisan Subkutis * Spliting → Pembelahan Kulit Untuk Mendapatkan Ketebalan kulit Tertentu (Untuk Kulit Besar) * Dicuci 15′, Ditiriskan Sbg Bloten (Ditimbang)

6. BUANG KAPUR : * Untuk Menurunkan pH Kulit Agar Tidak Mengganggu Proses Bating * Kulit Dimasukkan Dalam 200 % Air + 2,5 % Za, Diaduk 1 Jam * Di + 0,75 – 1 % H2SO4 (Diencerkan 10%), Diaduk 2 Jam, Rendam Semalam * Diuji Dengan PP Indikator (Harus negative ) * Cuci 15′

7. BUANG LEMAK : * Kulit Dimasukkan Dalam 200 % Air Dan 1 % Teepol, Diaduk 1 Jam 8. BATING : * Untuk Membuang Protein Non Kolagen Dan Membuka Pori2 Kulit * Kedalam Rendaman Buang Lemak Di + Pancreol Bate / Oropon 1%, Diaduk 2 Jam * Thumb Test Atau Uji Gelembung * Kulit Harus Bisa Napas

9. PENGASAMAN / PIKEL : * Untuk Menurunkan pH, Hingga 2,5 – 3,0, Agar Enzim Inaktif Dan Memudahkan Masuknya Krom CARANYA : * 100 % Air + 10 % Garam, Kulit Diaduk 15′ * Di + 0,5 % Asam Formiat, Aduk 30′ * Di + 1,5 % H2SO4 (1:10), Dimasukkan 3 X, Diaduk 3 Jam, Rendam Semalam * Diaduk 15′ pH Kulit Diuji Harus 2,5 – 3,0 * Dihasilkan Kulit Pikel

*Memasukkan Bahan Samak Kedalam Kulit → Stabil Cr2O3 → Cr+++ ↓ 10. PENYAMAKAN : *Memasukkan Bahan Samak Kedalam Kulit → Stabil Cr2O3 → Cr+++ ↓ KOLAGEN → → Komplek Krom & Kolagen Yang Stabil Basisitas = (∑ Val Krom – OH : ∑ Val Krom) x 100 %

Caranya : * 80 % air pikel + 10 % kromosal B, kulit diaduk – krom masuk ke seluruh jaringan kulit * Menaikkan pH kulit agar krom stabil didalamnya dengan menambah sodium karbonat sebanyak, Na2CO3 (g) = (x-a) X Berat Cr2O3 X 0,02092 dimana : x = basisitas akhir dan a = basisitas awal Diencerkan 10X, dimasukkan 3X tiap 15′ sambil diaduk – pH kulit mencapai 3,8 – 4,0 → uji

* Uji rebus, pengkerutan kulit < 10 % Cara uji : - potong kulit ukuran 10 X 10 cm2 - masukkan kedalam air mendidih 5′ * Kondisi kulit stabil, jika menyusutnya < 10% maka proses penyamakan dianggap sempurna * Jika menyusut > 10 %, kulit labil, maka proses penyamakan ditambah lagi – stabil (waktu pengadukan kurang, krom belum masuk sempurna, pH kulit 3,8 belum tercapai)

11. AGING : * Kulit Ditumpuk Diatas Papan Kayu Agak Miring, Semalam, Agar Airnya Tuntas Dan Ditimbang 12. NETRALISASI : - Membuat pH kulit menjadi 5,0 - 6,5 - Mempersiapkan Kulit Dalam Samak Ulang - Kulit Dicuci dengan air mengalir 15′ - 200 % air + 2 % Parfol PRA + 1 % NAFO, kulit diaduk 30′

- di + 0,5 % NaHCO3 (1:10) ditambahkan 3X, setiap 15′, pengadukan terakhir 1 jam - Cuci 15′ 13. PENYAMAKAN ULANG : - Untuk memperbaiki penyamakan permukaan kulit dan sifat fisik kulit samak * 200 % air + 5 % kromosal B, aduk 1 jam * Cuci 15′

14. PEWARNAAN DASAR : - Memberi warna pada seluruh jaringa kulit - sebaiknya sama dengan warna cat tutup * 100 % air suhu 600C (samak krom) + (1 – 1,5) % pewarna, kulit diaduk 1,5 jam (seluruh jaringan kulit terwarnai) 15. PEMINYAKAN : - untuk menggantikan lemak alami, agar kulit samak bersifat lemas, empuk dan elastis * Kedalam cairan pewarnaan dasar + 5-10 % minyak sulfonat, kulit diaduk 1,5 jam

15. FIKSASI : - untuk membuat warna kulit tidak luntur 15. FIKSASI : - untuk membuat warna kulit tidak luntur * Kedalam cairan peminyakan + 0,5 – 0,75 asam formiat, kulit diaduk 1 jam, uji dengan jari, warna kulit tidak boleh luntur kejari kita 16. AGING : - Memberikan kesempatan agar warna dapat terikat secara lebih kuat * Kulit ditiriskan dan ditumpuk diatas papan kayu agak miring, semalam

17. PENGERINGAN : - untuk memperoleh kadar air kulit yang rendah 17. PENGERINGAN : - untuk memperoleh kadar air kulit yang rendah * Kulit dihamparkan diatas plat besi yang dipanaskan dengan uap air, sambil dikerok (set out) * Diangin2 kan diatas kuda2 kayu * Dijemur

18. PELEMASAN / PEREGANGAN : - Untuk Melemaskan Dan Mendapatkan Luas Kulit Yang Maksimal * Kulit dimasukkan dalam ruangan RH 70% semalam * dilemaskan dan diregangkan dengan mesin * Kulit kecil dengan manual

19. PENGAMPLASAN : - Untuk mendapatkan kulit dengan permukaan daging yang lembut * Kulit diamplas dengan mesin amplas 20. PENGECATAN TUTUP : - memperindah penampilan kulit samak - melindungi rajah dari goresan, pukulan, panas, hujan dan sinar matahari CARANYA

-CLEARING : * 10 ml asam formiat + 5 g cat dasar + air menjadi 1000 ml, diaduk dan oleskan pada rajah kulit hingga rata dan dikeringkan Diolesi dengan base coat secara merata, dikeringkan Komposisi BASE COAT : - 25- 40 g kasein + 2,5 g Boraks + 200 g air + 1,5 g cat dasar + 5 g minyak sulfonat + air hingga 1000 ml, dihomogenkan.

Diolesi dengan top coat secara merata dan dikeringkan - Komposisi TOP COAT : - 25 g kasein + 2,5 g amoniak + 200 g air + 50 g gelatin + 5 g cat dasar dihomogenkan + air hingga 1500 ml Fiksasi - Disemprot dengan larutan formalin 10% hingga rata dan dikeringkan

21. GLAZING : - untuk mengkilapkan permukaan kulit - Permukaan kulit lebih padat dan lebih bercahaya * Kulit disetrika suhu 900C dengan tekanan 150 kg / cm2 selama 3 detik

PENGOLAHAN KULIT UNTUK PANGAN: -RAMBAK -GELATIN

KRUPUK KULIT CAKAR AYAM PROSES PEMBUATANNYA SBB:

PENCUCIAN, * DENGAN AIR MENGALIR UNTUK MEMBERSIHKAN CAKAR DARI DARAH DAN KOTORAN 2. PENGULITAN * IRIS KULIT CAKAR AYAM BAG BELAKANG DARI PANGKAL ATAS HINGGA TELAPAK CAKAR * KUPAS KULIT BAG PANGKAL ± 2 cm * TARIK KULIT DG TANG DAN CATUT * PENCUCIAN

3. PENGAPURAN. BUAT LARUTAN KAPUR 8 %. MASUKKAN KULIT, ADUK 30 MENIT 3. PENGAPURAN * BUAT LARUTAN KAPUR 8 % * MASUKKAN KULIT, ADUK 30 MENIT * RENDAM SEMALAM * CUCI DENGAN AIR MENGALIR 4. BUANG SISIK * KEROK SISIK DENGAN PISAU ATAU SENDOK 5. PENCUCIAN DENGAN AIR MENGALIR

6. PEREBUSAN * KULIT DIREBUS 30 MENIT (HINGGA MASAK) TANDANYA DAPAT DITUSUK DENGAN LIDI * DITIRISKAN 7. PENAMBAHAN BUMBU * AIR 10 % + GARAM 2 % + BAWANG PUTIH 5 %, DIBLENDER * KULIT YANG SUDAH MATANG DIMASUKKAN KEDALAM BUMBU, DIADUK DAN DIRENDAM 2 JAM

8. PENGERINGAN (DIJEMUR). KULIT DIRATAKAN DIATAS PAPAN DARI BAMBU 8. PENGERINGAN (DIJEMUR) * KULIT DIRATAKAN DIATAS PAPAN DARI BAMBU * DIJEMUR HINGGA KERING (BISA PATAH) → KRECEK 9. PENGGORENGAN * KRECEK DIMASUKKAN KEDALAM MINYAK SUHU 800C SELAMA 10 MENIT * DIPINDAH KEDALAM MINYAK SUHU 1600C, ADUK HINGGA MATANG 10. TIRISKAN 11. PENGEMASAN

G E L A T I N

JENIS GELATIN : 1. Tipe A → PROSES PEMBUATANNYA SECARA ASAM, KEBANYAKAN MENGGUNAKAN BAHAN BAKU KULIT BABI 2. Tipe B → PROSES PEMBUATANNYA SECARA BASA, DIBUAT DENGAN BAHAN BAKU KULIT ATAU TULANG SAPI FUNGSI : - EMULSIFIYER - FILLER - STABILISER - BINDER - PLASTICIZER - FILM - DLL

DEBONING ADALAH PEMISAHAN DAGING DAN TULANG PADA KARKAS DAGING & TULANG * TULANG DAPAT DIGUNAKAN : - SEBAGAI TEPUNG TULANG UNTUK PAKAN TERNAK ATAU - SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN GELATIN

* PEMBUATAN GELATIN DARI KULIT BABI KULIT DIPOTONG2 UKURAN 3Cm X 3 Cm KULIT DICUCI HINGGA BERSIH, DITIMBANG BUANG LEMAK, KULIT DIRENDAM DALAM AIR SUHU 700C, 1 JAM DIRENDAM DALAM LARUTAN HCl 5%, 1 JAM EKTRAKSI GELATIN, MENGGUNAKAN AIR SUHU (60-90)0C, SELAMA 3 JAM GELATIN DISARING, DALAM NAMPAN YANG SUDAH DILAPISI PLASTIK, DIDINGINKAN DALAM REFRIGERATOR SEMALAM

PENGERINGAN - PEMEKATAN, GELATIN DIMASUKKAN DALAM OVEN SUHU 700C SELAMA 5 JAM - DIKERINGKAN DALAM OVEN SUHU 500C HINGGA KERING - DIBLENDER - DIAYAK - DIKEMAS - DITIMBANG

PEMBUATAN GELATIN DARI TULANG Tulang dipotong2 (2 – 3) Cm Dicuci, dikeringkan Ditimbang Buang lemak, direndam dalam air suhu 700C selama 1 jam Buang mineral, tulang direndam dalam larutan HCl 5% hingga lembek dsb ossein

EKSTRAKSI PROTEIN KOLAGEN MENJADI GELATIN, OSSEIN DIRENDAM DALAM AIR SUHU (60 – 90)0C, 3 JAM LARUTAN PROTEIN (GELATIN) DISARING DALAM NAMPAN YANG DILAPISI PLASTIK DAN DIDINGINKAN DALAM REFRIGERATOR SEMALAM PENGERINGAN * PEMEKATAN, DALAM OVEN SUHU 700C SELAMA 5 JAM * DIKERINGKAN DENGAN OVEN SUHU 500C HINGGA KERING * DIBLENDER DAN * DIAYAK, DIKEMAS DAN DITIMBANG

Tabel : Ukuran Partikel Gelatin Komersial (Reinhard dan Gareis, 2007) No. Ukuran Partikel Degree of Grinding 1. 0,1 mm 140 mesh Powder form 2. 0,5 mm 35 mesh Fine mesh 3. 0,8 mm 20 mesh Standard mesh 4. 2,5–3,5 mm 6 – 8 mesh Coarse mesh 5. 10 mm 3/8 inch Very Coars mesh