Manajemen Inventory 4- Independent demand system deterministic model

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MODEL PERSEDIAAN Matakuliah Operations Research 14.
Advertisements

MANAJEMEN OPERASIONAL (Manajemen Persediaan)
(Manajemen Persediaan)
INVENTORY (Manajemen Persediaan)
III. PERENCANAAN & PENGENDALIAN operasi
Inventory 1 (dengan permintaan pasti)
Model Persediaan Deterministik (Deterministic Inventory)
Dasar-Dasar Model Sediaan
INVENTORY SYSTEM Rosad Ma’ali El Hadi
INVENTORY (Manajemen Persediaan)
Bab 7. Manajemen Persediaan
RANCANG BANGUN Sistem Informasi PERENCANAAN PERSEDIAAN barang
INVENTORY (Manajemen Persediaan)
INVENTORY (Manajemen Persediaan)
Operations Management
MONTE CARLO INVENTORY SIMULATION
Pertemuan XI Manajemen Persediaan
PERSEDIAAN ( INVENTORY )
Manajemen Investasi dan Pasokan Julius Nursyamsi
INVENTORY (Manajemen Persediaan) By: Andri Irawan S.Pd
Model Persediaan Deterministik (Deterministic Inventory)
Pertemuan 9 Pengawasan Persediaan
BERAPA BANYAK PERSEDIAAN BARANG
PENGENDALIAN PERSEDIAN : INDEPENDEN & DEPENDEN
MANAJEMEN PERSEDIAAN Persediaan : stok dari elemen-elemen/item-item untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang. Heizer & Rander.
MANAJEMEN INVENTORY DAN LOGISTIK
MANAJEMEN INVENTORY DAN LOGISTIK
By. Ella Silvana Ginting, SE, M.Si
BAB 6 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PEMBELIAN & PENGGUNAAN BAHAN BAKU
MODUL 09 – 1/ 19 MODUL 09 INVENTORY (2/3)
Model Pengendalian Persediaan
Model Pengendalian Persediaan Pertemuan 15:
Definisi dan Fungsi Persediaan
MANAJEMEN PERSEDIAAN Oleh: Ferina Nurlaily.
MANAJEMEN PERSEDIAAN Heizer & Rander
INVENTORY (Manajemen Persediaan)
Economic Order Quantity (EOQ)
BAB XI MANAJEMEN PERSEDIAAN
MANAJEMEN INVENTORY DAN LOGISTIK
“Manajemen Persediaan”
Metode Pengendalian Persediaan Tradisional
Manajemen Industri.
By: Evaliati Amaniyah, SE, MSM
ECONOMIC ORDER QUANTITY
MODUL X TEKNUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN MATERIAL
BAB 18 MANAJEMEN PERSEDIAAN
Rosyeni Rasyid dan Abel Tasman
Operations Management
Manajemen Inventory 8-9 Dani Leonidas S ,ST.MT.
PERSEDIAAN INDEPENDEN (INDEPENDENT INVENTORY)
MANAJEMEN PERSEDIAAN UNTUK PERMINTAAN INDEPENDEN
Operations Management
MODEL PERSEDIAAN Matakuliah ANALISIS KUANTITATIF 13.
Manajemen Persediaan (Inventory Management)
Economic Order Quantity (EOQ)
Model Pengendalian Persediaan
Manajemen Persediaan Manajemen Keuangan 1.
III. PERENCANAAN & PENGENDALIAN operasi
MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT)
Managemen Pengendalian Persediaan (Inventory Management and Control)
Rakhma Diana Bastomi, SEI, MM
MODEL PENGENDALIAN PERSEDIAAN STOKASTIK
Operations Management
ECONOMIC ORDER QUANTITY. Dalam suatu periode, perusahaan akan melakukan beberapa kali pembelian bahan baku atau barang dagangan. Pada saat pembelian bahan.
Manajemen Persediaan Pertemuan ke-10.
MANAJEMEN PERSEDIAAN Fungsi dan tujuan persediaan KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN PERSEDIAAN BIAYA DALAM KEPUTUSAN PERSEDIAAN MODEL EQONOMIC ORDER QUANTITY
MODEL EQONOMIC ORDER QUANTITY Febriyanto, se, mm.
pengelolaan persediaan
Inventory Management SCM-5
MANAJEMEN PERSEDIAAN KELOMPOK VI 1.ALPIAN ABDULLAH 2.RANGGA WALI ARIA SAPUTRA 3.DAVE DARELL 4.YANG HARSI RAHMAT.
Transcript presentasi:

Manajemen Inventory 4- Independent demand system deterministic model Dani Leonidas S ,ST.MT

Agenda Sistem Pemesanan Jumlah Tetap EoQ Satu Sistem Model Back order Quantity Discount Sistem Pemesanan Interval Tetap

Pendahuluan Manfaat bagi bisnis atau industri: mempertahankan inventori secara beralasan untuk memastikan operasi bisnis atau manufaktur dapat berjalan dengan semestinya Permasalahan Inventori: menentukan tingkat inventori (persediaan) yang dapat menyeimbangkan dua permasalahan ekstrim, terlalu sedikit mengakibatkan gangguan operasi dan terlalu banyak menyebabkan keluarnya modal terlalu besar.

Pendahuluan Faktor penting dalam Model Inventori adalah Permintaan (Demand) suatu item barang Sifat Demand suatu item barang Deterministic (certainity) Probabilistic (probability distribution)

Model Inventori Umum Kebijakan Inventori Berapa banyak yang harus dipesan? Kapan dilakukan pemesanan?

(Kuantitas order ekonomis yg diinginkan) Kapan dilakukan order? Banyak order? (Kuantitas order ekonomis yg diinginkan) Kapan dilakukan order? (Waktu antara pemesanan) Biaya Pembelanjaan (Purchasing cost), didasarkan pada harga per unit item. Biaya ini bisa saja konstan, atau dapat saja berubah dengan adanya penawaran diskon Biaya setup (setup cost) merupakan biaya tetap yang terjadi ketika pemesanan (order) terjadi. Biaya ini independen terhadap kuantitas order Biaya Penyimpanan (Holding Cost), suatu biaya yang dikeluarkan untuk memelihara inventori dalam persediaannya. Biaya ini termasuk pengembalian modal dan biaya penyimpanan, pemeliharaan dan penanganan Biaya Tekor (Shortage cost) merupakan biaya penalti yang dapat terjadi ketika stok habis. Biaya ini termasuk potensi kehilangan pendapatan dan pada konteks yang subjektif misalnya kehilangan kepercayaan costumer

Model Inventori Umum Basis Sistem Inventori Review Periodik Order baru diterima di awal setiap periode Contoh order setiap minggu, setiap bulan dll Review Kontinyu Order baru dilakukan ketika tingkat inventori menurun hingga tingkat tertentu Terdapat titik reorder (reorder point) Basis Sistem Inventori

Model Inventori Umum Statis Dinamis Permintaan (demand) konstant terhadap waktu Dinamis Permintaan (demand) berubah terhadap waktu Jenis Model Inventori Deterministik

Model Inventori –Fixed Order System Persediaan Yang Ada Permintaan (unit) Menentukan posisi persediaan (on hand+on order-backorder) No Posisi persediaan < Reorder Point yes Issue replenishment order

Model EOQ (Economic Order Quantity) Statis MODEL EOQ KLASIK Model EOQ Klasik, model paling sederhana dalam model inventori Melibatkan laju permintaan (demand) yang konstan dengan penambahan pemesanan kontinu dan tidak ada biaya tekor (shortage cost) Tingkat Inventori Waktu Q RoP L

EoQ Single Item Jumlah pemesanan yang dapat meminimumkan total biaya persediaan Q = jumlah pembelian RoP= Reorder point

Total Biaya persediaan 𝑇𝐶 𝑄 =𝑃𝑅+ 𝐶𝑅 𝑄 + 𝐻𝑄 2 R = Jumlah kebutuhan (unit) P = Biaya pembelian (harga/unit) C = Biaya pemesanan (per pesan) H = Biaya simpan per unit

Rumus EoQ 𝑄 ∗ = 2𝐶𝑅 𝐻 = 2𝐶𝑅 𝑃𝑇 =𝐸𝑜𝑄 𝑄 ∗ = 2𝐶𝑅 𝐻 = 2𝐶𝑅 𝑃𝑇 =𝐸𝑜𝑄 𝐹= 𝑅 𝑄 ∗ = 𝐻𝑅 2𝐶 =𝐹𝑟𝑒𝑘𝑤𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑠𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑉= 1 𝐹 = 𝑄 ∗ 𝑅 = 2𝐶 𝐻𝑅 =waktu interval pemesanan

Reorder point dan Total Cost 𝐵= 𝑅𝐿 12 =𝑅𝑂𝑃 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝐵= 𝑅𝐿 52 =𝑅𝑂𝑃 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑚𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢 𝑇𝐶 𝑄 ∗ =𝑃𝑅+𝐻 𝑄 ∗

Asumsi menggunakan Model EoQ sederhana Kebutuhan bahan baku dapat ditentukan, relatif tetap, dan terus menerus Tenggang waktu pemesanan dapat ditentukan dan relatif tetap Tidak diperkenankan adanya kekurangan persediaan Pemesanan datang sekaligus dan akan menambah persediaan Struktur biaya tidak berubah Kapasitas gudang dan modal cukup untuk menampung dan membeli pesanan Pembelian adalah satu jenis item

Model EOQ (Economic Order Quantity) Statis MODEL EOQ KLASIK Sebuah perusahaan Manufaktur membeli 8000 unit sebuah produk setiap tahun dengan unit biaya $10. Biaya pemesanan adalah $30 per pemesanan, dan biaya simpan per unit per tahun adalah $3. tentukan kebijakan inventori untuk produk tersebut jika lead time kedatangan produk itu adalah 2 minggu, Berapa jumlah tiap pemesanan, total biaya inventori dalam setahun, frekuensi pemesanan dalam setahun, dan reorder point?

Diketahui R = 8000 P = 10 C = 30 H = 3 Ditanyakan Q TC F B

𝑄 ∗ = 2𝐶𝑅 𝐻 = 2(30)(8000) 3 =400 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑇𝐶 𝑄 =𝑃𝑅+ 𝐶𝑅 𝑄 + 𝐻𝑄 2 = 10 8000 + (30)(8000) 400 + (3)(400) 2 =$ 81,200 𝐹= 𝑅 𝑄 ∗ = 8000 400 =20 𝑜𝑟𝑑𝑒𝑟/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝐵= 𝑅𝐿 52 = (8000)(2) 52 =307,7

Backorder Suatu situasi untuk memenuhi permintaan yang sebelumnya belum terpenuhi dengan kondisi keterlambatan dari yang seharusnya Tidak diijinkan pada model dasar EoQ Pelanggan menunggu untuk mendapatkan permintaannya ketika perusahaan mendapatkan pemesanan berikutnya Melibatkan penanganan khusus (expediting)-> ongkos lebih mahal Dalam situasi ini, ongkos tekor (shortage cost) akan muncul dalam pengiriman selanjutnya

Tingkat Inventori Waktu t1 t2 t3 Q v Pemesanan dilakukan sebanyak Q unit ketika stok mencapai reorder point Ukuran Stok habis ditunjukkan pada (y-v), dan tingkat inventori maksimum Ditunjukkan oleh v unit Biaya Backorder adalah B dan proporsional terhadap lama waktu keterlambatan

EoQ Dengan Backorder Lambang Arti TAC Total biaya tahunan R Jumlah unit kebutuhan per tahun P Biaya pembelian per unit C Biaya pesan tiap pemesanan H Biaya simpan per unit per tahun Q Jumlah unit setiap kali pemesanan V Jumlah inventory maksimum dalam unit K Biaya backorder per unit per tahun R/Q Jumlah order per tahun

EoQ Dengan Backorder Total Biaya Tahunan (TAC) 𝑇𝐶=𝑃𝑅+ 𝑅𝐶 𝑄 + 𝐻𝑉 2 2𝑄 + 𝐾(𝑄−𝑉) 2 2𝑄

EoQ dengan backorder (Kebijakan optimum) 𝑄 ∗ = 2𝑅𝐶 𝐻 𝐻+𝐾 𝐾 V= 2𝑅𝐶 𝐻 𝐾 𝐾+𝐻

EoQ dengan backorder Lanjut.... Reorder point B = 𝑅𝐿 𝑁 − 𝑄−𝑉 N = jumlah hari beroperasi per tahun L = Lead time dalam hari Reorder poin dapat bernilai negatif jika lead time permintaan lebih kecil daripada jumlah backorder

EoQ dengan backorder Lanjut.... Lama waktu menunggu = 𝑄−𝑉 𝑅

Backorder Pada contoh sebelumnya, apa yang terjadi pada kebijakan inventori jika terjadi situasi backorder dengan biaya stok habis adalah $ 1 per unit per tahun?

𝑄 ∗ = 2𝑅𝐶 𝐻 𝐻+𝐾 𝐾 = 2 30 8000 3 3+1 1 =800 V= 2𝑅𝐶 𝐻 𝐾 𝐾+𝐻 =200 𝑢𝑛𝑖𝑡 B = 𝑅𝐿 𝑁 − 𝑄−𝑉 = 8000 2 52 − 800−200 800−200 =−292 𝑢𝑛𝑖𝑡

𝑇𝐶=𝑃𝑅+ 𝑅𝐶 𝑄 + 𝐻𝑉 2 2𝑄 + 𝐾(𝑄−𝑉) 2 2𝑄 =8000(10)+ 30(8000) 800 + 3(200) 2 2(800) + 1(800−200) 2 2(800) =$80.600 Lama waktu menunggu = 𝑄−𝑉 𝑅 = 800−200 8000 =0,075 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛=3,9 𝑚𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢