Nama : Bhakti Hardian Yusuf Nim : 1308205012 Alat Ukur Dan Intrumen Ukur Nama : Bhakti Hardian Yusuf Nim : 1308205012 Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana
Pengukuran(measurement) Serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menentukan nilai suatu besaran dalam bentuk angka (kwantitaif). Secara umum (sederhananya) adalah membandingkan suatu besaran yang tidak diketahui harganya dengan besaran lain yang telah diketahui nilainya.
Alat Ukur Alat untuk mengetahui harga suatu besaran atau suatu variabel. Prinsip kerja alat ukur harus dipahami agar alat ukur dapat digunakan dengan cermat dan sesuai dengan pemakaian yang telah direncanakan. Contoh alat ukur untuk dimensi panjang mistar , roll meter ,dll.
Instrumen Instrumen adalah alat ukur yang mempunyai sifat KOMPLEK, yang minimal terdiri atas komponen: Transducer atau Elemen Pengindera. Pengkondisi Sinyal Tercakup 1. Amplifier/penguat. 2. Peredam, dan 3. Penyaring. c) Unit Keluaran Analog (skala jarum dll) atau peraga digital atau monitor.
Bentuk Sistem Pada Instrumen Power Tranduser Pengkondisi sinyal Penunjukan peragaan Masukan Keluaran
Terminologi dan Definisi Ketelitian (accuracy): Kemampuan dari alat ukur untuk memberikan indikasi pendekatan terhadap harga sebenarnya dari obyek yang diukur. Ketepatan (precision): Tingkat kesamaan nilai pada sekelompok pengukuran atau sejumlah nilai dimana pengukuran dilakukan secara berulang-ulang dengan instrumen yang sama. Sensitivitas (sensitivity) Perbandingan antara sinyal keluaran/respon instrumen terhadap perubahan variabel masukan yang diukur.
Repeatabilitas (repeatability): Kemampuan alat ukur untuk menunjukkan hasil yang sama dari proses pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dan identik. Kesalahan (error): Penyimpangan variabel yang diukur dari nilai sebenarnya. Resolusi (resolution): Perubahan terkecil pada nilai yang diukur dari respon suatu instrumen.
Kalibrasi (calibration): Serangkaian kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional penunjukan alat ukur atau menunjukkan nilai yang diabaikan bahan ukur dengan cara membandingkannya dengan standar ukur yang tertelusuri ke standar nasional dan atau international. Koreksi (correction): Suatu harga yang ditambahkan secara aljabar pada hasil dari alat ukur untuk mengkompensasi penambahan kesalahan sistematik.
Ketidakpastian Pengukuran (uncertainty): Perkiraan atau taksiran rentang dari nilai pengukuran dimana nilai sebenarnya dari besaran obyek yang diukur (measurand) terletak. Tranduser: Bagian dari alat ukur untuk mengubah atau mengkonveksikan suatu bentuk energi atau besaran fisik yang diterimanya (sensing elemen) kedalam bentuk energi lain. Sehingga diolah oleh peralatan berikutnya.
Sensor: Bagian/elemen dari alat ukur yang secara langsung berhubungan dengan obyek yang terukur (elemen perasa) Rentang ukur (range): Besar daerah ukur antara batas ukur bawah dan batas ukur atas. Jangkauan (span): Beda modulus antara dua batas rentang nominal dari alat ukur, contoh : rentang nominal -10 V sampai 10 Volt. Jangkauan 20 Volt.
Sistem Pengukuran Ada dua sistem pengukuran yaitu sistem analog dan sistem digital : Sinyal analog berbentuk fungsi kontinyu, misalnya penunjukan temperatur dalam ditunjukkan oleh skala, penunjuk jarum pada skala meter, atau penunjukan skala elektronik. Penunjukan angka digital berupa angka diskret dan pulsa diskontinyu berhubungan dengan waktu.
Alat Ukur Listrik Analog Bagiannya banyak komponen listrik dan mekanik yang saling berhubungan. Bagian listrik yang penting adalah, magnet permanen, tahanan meter, dan kumparan putar. Bagian mekanik meliputi jarum penunjuk, skala dan sekrup pengatur jarum penunjuk.
Mekanik pengatur jarum penunjuk merupakan dudukan poros kumparan putar yang diatur kekencangannya .Jika terlalu kencang jarum akan terhambat, jika terlalu kendor jarum akan mudah goncang. Pengaturan jarum penunjuk sekaligus untuk memposisikan jarum pada skala nol meter.
Multimeter Analog Multimeter salah satu meter analog yang banyak dipakai untuk pekerjaan kelistrikan dan bidang Elektronika. Multimeter memiliki tiga fungsi pengukuran, yaitu Voltmeter untuk tegangan AC dengan batas ukur 0-500 V, pengukuran tegangan DC dengan batas ukur 0-0,5 V dan 0-500 V. 2. Ampermeter untuk arus listrik DC dengan batas ukur 0-50 μA dan 0-15 A, pengukuran arus listrik AC 0-15 A. 3. Ohmmeter dengan batas ukur dari 1Ω-1MΩ.
Alat Ukur Digital Multimeter digital mampu menampilkan beberapa pengukuran untuk arus miliamper, temperatur °C, tegangan milivolt, resistansi ohm, frekuensi Hz, daya listrik mW sampai kapasitansi nF.
Pada dasarnya data /informasi yang akan diukur bersifat analog Pada dasarnya data /informasi yang akan diukur bersifat analog. Blok diagram alat ukur digital terdiri komponen sensor, penguat sinyal analog, analog to digital converter,mikroprosesor, alat cetak, dan display digital.
Display digital akan menampilkan angka diskrit dari 0 sampai angka 9 ada tiga jenis, yaitu 7-segmen, 14-segmen dan dot matrik 5 x 7. Sinyal digital terdiri atas 0 dan 1, ketika sinyal 0 tidak bertegangan atau OFF, ketika sinyal 1 bertegangan atau ON.
Alat Ukur Elektrodinamik Alat ukur elektrode memiliki dua jenis belitan kawat, yaitu belitan kawat arus yang dipasang, dan belitan kawat tegangan sebagai kumparan putar terhubung dengan poros dan jarum penunjuk Interaksi medan magnet belitan arus dan belitan tegangan menghasilkan sudut penyimpangan jarum penunjuk sebanding dengan daya yang dipakai beban: P = V . I . Cos θ
Pemasangan wattmeter dengan notasi terminal 1, 2, 3, dan 5 Pemasangan wattmeter dengan notasi terminal 1, 2, 3, dan 5. Terminal 1-3 terhubung ke belitan arus wattmeter, terhubung seri dengan beban. Terminal 2-5 terhubung ke belitan tegangan Wattmeter. Terminal 1-2 dikopel untuk mendapatkan catu tegangan suplai tegangan.
Pemasangan terminal meter tidak boleh tertukar, karena akibatnya meter tidak berfungsi. Untuk pengukuran daya besar, di mana arus beban besar dapat digunakan trafo CT untuk menurunkan arus yang mengalir belitan arus wattmeter.
Sekian terima kasih