Classical Conditioning - Skinner Dra. Amanah Anwar, Psi., MSi. Anna.2016
Skinner 1904 – 1990 Percobaan dengan Tikus. Operant Conditioning atau Instrumental Conditioning. Proses: Ketika terjadi perilaku yang diharapkan diberikan reinforcement (penguatan dari lingkungan) atau diberikan punishment saat terjadi perilaku yang tidak dikehendaki. Anna.2016
Prinsip Umum Setiap respon yang diikuti dengan reward atau reinforcement akan cenderung diulangi. Reward atau reinforcement akan meningkatkan kecepatan terjadinya respon. Anna.2016
Reinforcement Terdapat dua macam Reinforcement: Reinforcement Positif, akan meningkatkan probabilitas terjadinya respon. Reinforcement Negatif, jika dihilangkan akan meningkatkan probabilitas terjadinya respon. Anna.2016
Positive Reinforcement Positive Reinforcement menyebabkan terjadinya penguatan pada respon berikutnya, artinya meningkatkan kemungkinan terjadinya perilaku yang diharapkan. Contoh: pujian dari orang tua ketika nilai ujian A akan meningkatkan perilaku belajar di waktu berikutnya. Anna.2016
Negative Reinforcement Penghapusan (dihilangkan) stimulus yang tidak disukai, akan meningkatkan kemungkinan terjadinya perilaku yang dikehendaki. Contoh: Ketika omelan terhadap perilaku menaruh baju sembarangan dihentikan, menimbulkan perilaku menaruh baju di tempatnya. Anna.2016
Punishment Perlakuan tidak menyenangkan terhadap respon yang tidak diharapkan diterapkan untuk mengurangi frekuensi perilakunya. Macam perlakuan punishment: Pemberian stimulus yang tidak menyenangkan. Penghapusan stimulus yang menyenangkan. Anna.2016
Shaping Pembentukan perilaku yang kompleks dari bagian-bagian respon dengan memberikan penguatan secara berturut-turut terhadap setiap respon yang menghasilkan ketepatan yang dikehendaki. Contoh: Supervisor memuji perakit sparepart mobil ketika tepat menyatukan bagian pintu, bagian belakang dan kaca depan secara harmoni. Dan tidak memuji ketika terjadi ketidaktepatan. Anna.2016
Reinforcement Efek: memperkuat perilaku dan sebagai ganjaran. Jenis: Continuous Partial or Intermittent More efficient Fixed Ratio Variable Ratio Fixed Interval Variable Interval Anna.2016
Social Control Dapat dicapai melalui: operant conditioning (+reinf, -reinf, punish) menguraikan kemungkinan-kemungkinan reinforcement, dengan bahasa/verbal. pencabutan atau pemuasan keinginan pengekangan secara fisik Anna.2016
Self Control Seseorang juga dapat mengontrol perilakunya sendiri melalui kontrol diri (self-control), tetapi semua kontrol akhirnya tergantung dari lingkungan dan bukan kebebasan bertindak. Anna.2016
Kontrol Perilaku Manusia Pengekangan secara fisik Bantuan fisik/obat Mengubah kondisi stimulus Memanipulasi kondisi emosional Melakukan respon-respon lain Menguatkan diri secara positif Menghukum diri sendiri Anna.2016
Perilaku Tidak Sehat dipelajari dengan cara yang sama seperti perilaku lainnya, yaitu kebanyakan melalui operant conditioning Anna.2016
Mengubah Perilaku Tidak Sehat Terapis perilaku menggunakan berbagai macam teknik modifikasi perilaku, yang semuanya didasarkan pada prinsip operant conditioning. Contoh: Token economy ABC’s (antecedent, behavior, consequences) ABA-B Anna.2016
Token Economy Memberikan tanda (stiker, dll) yang berfungsi sebagai reward untuk setiap kemunculan perilaku yang diinginkan. Anna.2016
ABC’s Antecedent: mengidentifikasi munculnya tanda-tanda sebelum terjadinya perilaku Behavior: terjadi perilaku tertentu Consequences: penjelasan konsekuensi perilaku yang terjadi Anna.2016
ABA-B A (absennya variabel bebas), B (variabel bebas) Melibatkan 3 fase: Baseline: mengamati perilaku dan dicatat utk mendapatkan tingkat respon normal. Eksperimental conditioning phase: pemberian variabel bebas (iv) Reversal phase: variabel bebas (iv) ditarik utk melihat apakah variabel tergantung (dv) akan kembali ke tingkat baseline. Anna.2016