BAB II HAKEKAT MANUSIA DALAM ISLAM
Manusia Dalam Kajian Ilmu Naturalisme memandang manusia sebagai makhluk yang bergantung pada alam. Materialisme substansi manusia dari materi mengingkari eksistensi ruhani. Monisme (jabariyah), daya kreasi ditentukan oleh kehendak, takdir Tuhan.
MANUSIA DALAM KAJIAN FILSAFAT 1. Hipocrates dari segi fisik empat macam sifat kering di chole (empedu kering), basah dalam melanchole (empedu hitam), dingin dalam phlegma (lendir), panas pada sanguis (darah). 2. Plato --- tubuh dan jiwa kedua nya ada garis pemisah. jiwa lebih tinggi derajatnya. 3. Aristoteles -- makhluk otonom tidak lepas dari tubuhnya. Roh manusia berbeda dengan jiwa.
TEORI EVOLUSI MANUSIA?
MANUSIA DALAM ISLAM Penciptaan Manusia REVOLUSI ADAM HAWA Tanah – Ruh Adam + Hawa Manusia REVOL – EVOLUSI 1. I S A Lewat Maryam tanpa Laki-Laki 2. Reproduksi EVOLUSI Suami-Istri 1. Nutfah 40 hr 2. Alaqah 40 hr 3. Mutghoh 40 hr 4. Nafah Ruh
Manusia dalam Konsep Islam 1. Penciptaan Adam “Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, sesungguhnya aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadianya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan) Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud (QS. al-Hijr : 28-29).
Proses Reproduksi “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging, kemudian kami jadikan dia mahluk yang berbentuk lain. Maka Maha Suci Allah pencipta yang paling baik. (QS.Al-Mukminun, : 12-14).
Pemberian Ruh “Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati yang hina (air mani), kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya ruh (ciptaan)-Nya, dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur” (QS. As-Sajdah 32: 7-9).
Fase Kehamilan Dalam Hadits “Dari Ibnu Mas’ud berkata, Rasulullah S.A.W, bercerita kepada kami, beliaulah yang benar dan dibenarkan: Setiap orang diantaramu diciptakan dalam rahim ibunya dari setetes nutfah (sperma) selama empat puluh hari, lalu menjadi ‘alaqah lalu dalam kurun waktu yang sama menjadi mudgah, lalu dalam kurun waktu yang sama Allah mengutus malaikat untuk menuliskan empat kalimat yaitu amalnya, ajalnya, rizkinya, nasibnya bahagia atau sengsara, kemudian meniupkan ruh kedalamnya.” (HR. Bukhari)
Penyebutan Manusia dalam Qur’an Basyar, (Aspek jasad) atau aktifitas Insan memiliki (Aspek Kemmapuanya) Dimensi basyar dan insan manusia berperan menjadi makhluk individu, 3. Dimensi annas status manusia sebagai makhluk sosial.
Akal Qolb Ruh Nafsu Substansi Manusia
Akal Akal nous atau logos atau intelek (intellect) --- berpiki-- otak atau rasio. Alqur'an akal diartikan kebijkasanaan (wisdom), intelegensia (intelligent), dan pengertian (understanding). Dengan demikian Alquran meletakkan akal bukan hanya pada aspek rasio, tetapi juga rasa, bahkan lebih jauh dari itu akal diartikan dengan hikmah atau bijaksana. Daya jiwa berpikir yang ada pada otak di kepala Daya jiwa berpikir pada otak disebut akal, di hati disebut rasa (dzauq). Dua sumber pengetahuan, (ma'rifah al-'aqliyyah) (ma'rifah al-qalbiyyah).
AL-QALB Alqalb,artinya berubah, berbalik, atau berpindah. Alqalb, fisik jantung. Al-Qalb ruhani bersifat ketuhanan, Ibnu Qayyim AI-Jauziyah: (qalbun saliim) (qalbun mayyit) (qalbun mariidh)
NAFSU 1. Nafsu ‘ammaratun bi al suu’. Nafsu yang patuh pada kemauan syahwat, ajakan syaithan, menyuruh berbuat jahat 2. Nafsu al lawwaa mah Nafsu yang kadang menentang sifat tercela, namun tidak dapat melepaskan dirinya dari perbuatan tercela, maka ia akan selalu menyesali perbuatanya, 3. Nafsu al muthmainnah Nafsu yang menghindarkan diri dari semua sifat tercela, istiqamah memegang teguh imannya, maka jiwanya menjadi tenang
Menurut Ibn Shina 1. Nafs Nabatiyah (Vegetativa) : Makan, tumbuh 2. Nafs Hayawaniyah (Sensitiva): Seks, Instink, reproduksi 3. Nafs Natiqiyah (Rational) : Berfikir, beragama
Nafs Nabatiyah (Vegetativa) : MEMILIKI CIRI SEPERTI TUMBUHAN Membutuhkan makanan, Air,Okisgen, Tumbuh, kembang
2. Nafs Hayawaniyah (Sensitiva): Memiliki ciri seperti binatang Reproduksi,Seks, Instink, membunuh, Tidak menggunakan akal.
3. Nafs Natiqiyah (Rational): Memiliki ciri Ber-Tuhan, Beragama Berakal Berfikir Ber-Akhlak
STATUS MANUSIA Sebagai Khalifatullah Fil Ardhi (Pemimpin Dunia) “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menciptakan seorang khalifah di muka bumi. Mereka berkata: “mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) dimuka bumi itu orang yang akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji dan mensucikan Engkau? Tuhan berfirman:”Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” (QS. Al-Baqarah:30)
SEBAGAI MAHLUK SEMPURNA (BERAKAL) “Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan anak-anak Adam dan telah Kami berikan kendaraan bagi mereka di darat dan di laut dan telah kami berikan rizki yang baik, dan telah kami lebihkan mereka dari kebanyakan yang telah kami jadikan. ” (QS. Al-Isra’:70)
Sebagai Mahluk yang mengenal Tuhan “ Dan ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): Bukankah Aku ini Tuhanmu?, mereka menjawab:” Betul Engkau Tuhan kami, kami menjadi saksi (kami lakukan yang demikian ini) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan: sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang yang lengah terhhadap Ke-Esaan Tuhan “ (QS. Al-A’raf: 8)
Manusia bisa menjadi lebih rendah dari binatang. “ Dan telah kami jadikan (isi jahannam) kebanyakan dari Jin dan Manusia, Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami ayat-ayat Allah, mempunyai mata tetapi tidak dipergunakan memahami tanda-tanda kekuasaan Allah, Mereka mempunyai telinga, tetapi tidak dipergunakan untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu bagaikan binatang, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai” (QS. 7 Al-A’raf:179)
MENGAPA MANUSIA MEMBUTUHKAN AGAMA ISLAM “Hadapkan wajahmu lurus-lurus kepada Agama Allah. Yang telah berkenan menciptakan fitrah-kejadian manusia sesuai betul dengan agama itu. Tidak ada perubahan pada kreasi Allah itu. Itulah Agama yang lurus; namun kebanyakan manusia tidak mengetahuinya”. (Q.S. ar-Rum : 30).
1. DARI SISI STATUS/ AMANAH Sebagai KHALIFAH fil ardhi “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menciptakan seorang khalifah di muka bumi. Mereka berkata: “mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) dimuka bumi itu orang yang akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji dan mensucikan Engkau? Tuhan berfirman:”Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” (QS. Al-Baqarah:30)
2. DARI SISI PENCIPTAAN “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging, kemudian kami jadikan dia mahluk yang berbentuk lain. Maka Maha Suci Allah pencipta yang paling baik. (QS.Al-Mukminun, : 12-14).
3. DARI SISI MATERI MANUSIA - JASMANI: BENTUK YANG SEMPURNA “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” . (QS. At- Tin 4)
- ROHANI : Aqal, ruh, qolb, nafs “ Agama adalah sesuai aqal dan tidak ada Agama bagi orang yang tidak berakal” “Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan anak-anak Adam dan telah Kami berikan kendaraan bagi mereka di darat dan di laut dan telah kami berikan rizki yang baik, dan telah kami lebihkan mereka dari kebanyakan yang telah kami jadikan. ” (QS. Al-Isra’:70)
MANUSIA DIBERI RUH ALLAH “Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati yang hina (air mani), kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya ruh (ciptaan)-Nya, dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur” (QS. As-Sajdah 32: 7-9).
27. Hai jiwa yang tenang 28. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. 29. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, 30. masuklah ke dalam syurga-Ku. (QS. Al-Fajr: 27-30)
4. DARI SISI TUGAS: mengabdi: - mengabdi,beribadah pada allah 56. Dan aku Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS. Adz Dzariyat :56)