Dra.Maria Caecilia N.Setiawati,M.Sc, Apt

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pendahuluan Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain (interaksi obat-obat) atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa.
Advertisements

Interaksi obat Buku teks yang dapat dipelajari : 1. Hansten, P.D, J.R. Horn, Drug Interactions Monograph Ivan Stockley, Drug Interaction, 5th.
O P I O I D Analgesik narkotik
Rahmatini Bagian Farmakologi Fakultas kedokteran universitas andalas
OBAT ANASTESIA Anastetik umum (1) Anastetik lokal I anastetik umum
PENATALAKSANAAN NYERI
Tiga dari hal2 yg ada dibawah ini terdapat pd klien
Ethyl Chloride Andreas Josef Ridwan
II. MEKANISME KERJA OBAT A. FASE/NASIB OBAT DALAM TUBUH 1
Intervensi farmakologis pada sistem saraf
Rahmatini Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
ENCEPHALITIS.
HIPNOTIK SEDATIF REYMON, S.Si., Apt.
Obat Premedikasi Samuel Raymond R W Wahyu Permatasari.
FISIOLOGI NYERI (PAIN) Suzy Rahardja.
Kelompok 4 Febri Prihatnanto Dian Karimawati Windasari K
AUTAKOID DAN ANTAGONISNYA
 TEMPAT KERJA  TERUTAMA PADA MEMBRAN SEL  MENCEGAH PEMBENTUKAN DAN KONDUKSI SARAF (BILA DIKENAKAN SECARA LOKAL PADA JARINGAN SARAF PADA DOSIS YANG.
ABSTRAKSI PENELITIAN Penulis Junaidi Khotib, Imam Susilo, Aniek Setiya Budiatin Asal Fakultas Farmasi Sumber Dana DIPA-RM Tahun 2009 Bidang Ilmu PENGHAMBATAN.
Penggolongan Obat-Obat SSP
Parasimpatomimetik / Kolinergik Simpatomimetik / Adrenegik
Migrain.
KEPASTIAN TEPAT-LOKASI pembedahan, TEPAT PROSEDUR, dan TEPAT PASIEN di kamar bedah By: Nabhani, S.Pd, S.Kep, M.Kes.
Drug therapy monitoring
Ema Rachmawati Bag. Farmasi Klinik dan Komunitas Fakultas Farmasi UNEJ
Rosida, M.Farm., Apt.. Diare : meningkatnya konsistensi likuiditas dan atau berat dari feses dihubungkan dengan meningkatnya frekuensi (>3x/hari) disertai.
Oleh : FERRYANSYAH ILHAM SYAH MELISSA MANDATASARI.
Penggolongan Obat-Obat SSP
KIMIA MEDISINAL II JULAEHA., M.P.H., Apt
NARKOBA (Narkotika dan obat-obatan terlarang)
PENATALAKSANAAN NYERI
“Managemen Nyeri Menggunakan Metode Dry Cupping Therapy”
Profilaksis untuk Penderita Mingrain
NARKOBA (Narkotika dan obat-obatan terlarang)
HUBUNGAN STRUKTUR – AKTIVITAS SENYAWA STIMULAN SISTEM SARAF PUSAT
PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN OBAT
dr. ELLY ANGGRENY ANG, SpKJ
ELEKTRO CONVULSIVE THERAPY
Oleh; Drs. Jumain, Apt., M.Kes
NEUROTRANSMITER.
ANALGESIK, ANTIPIRETIK, ANESTETIK
DASAR – DASAR ANESTESIA I
Parasimpatomimetik / Kolinergik Simpatomimetik / Adrenegik
Rahmatini Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
FARMAKOTERAPI PADA LANSIA
Pitfall dalam terapi antibiotik
VITA NIRMALA ARDANARI,DR, SP.PROS, SP.KG
Cara-cara Pemberian Obat
Pemantauan Terapi Obat (Drug Therapy Monitoring)
HIPNOTIK SEDATIF.
ANESTETIK UMUM Obat yang dapat menghilangkan rasa sakit yang disertai dengan hilangnya kesadaran secara total REVERSIBEL.
GANGGUAN ALAM PERASAAN
ENCEPHALITIS.
FARMAKOKINETIKA 7 September 2013
Cakupan Ilmu Toksikologi
MANAJEMEN NYERI FARMAKOLOGIS
ANESTESI NAMA KELOMPOK: ARDIAN YUDHITAMA DINA WIDYA ASMARA SOLIN
Silahkan untuk Mengumpulkan tugasnya
Obat Darurat yang Dapat Digunakan
AGEN-AGEN ANAESTETIK.
BENZODIAZEPIN. Mekanisme Kerja Benzodiazepin 1,2) impuls syaraf menyebabkan GABA keluar menuju neuron 1 (3) GABA meluncur diantara neuron (4) GABA berreaksi.
OBAT ANESTESI oleh: Jumain. OBAT ANESTESI oleh: Jumain.
FARMAKOTERAPI PADA LANSIA
ANALGESIK.
INTRODUCTION FARMASI KLINIK
OBAT OTONOM Laboratorium Farmakologi
II. MEKANISME KERJA OBAT A. FASE/NASIB OBAT DALAM TUBUH 1
dr. Imtihanah Amri,M.Kes, SpAn
2 DEPRESANSIA (DEPRESAN SUSUNAN SYARAF PUSAT) Obat depresan/ obat penekan Susunan Syaraf Pusat (SSP) : senyawa yang dapat menghambat aktivitas SSP. Berdasar.
Transcript presentasi:

Dra.Maria Caecilia N.Setiawati,M.Sc, Apt OBAT ANESTESIA Dra.Maria Caecilia N.Setiawati,M.Sc, Apt

PENGANTAR Anestesia : an = tanpa aisthesis = perasaan  keadaan tanpa rasa sakit  menghilangkan kesadaran ANESTESIA UMUM dan LOKAL

DASAR PEMILIHAN ANESTESIA Keadaan pasien Sifat anestesia Jenis operasi Peralatan dan obat yang tersedia  Cara pemberian mudah, mula kerja cepat, ESO minim

ANESTESIA UMUM Trias anestesia: hipnotik – analgesik –relaksasi otot Cara pemberian: - parenteral (im & iv) ketamin, midazolam,tiopental,propofol,fentanyl - inhalasi nitrogenoksida, halothan, enfluran

1.PRE-MEDIKASI TUJUAN: Kurangi kecemasan pasien, timbulkan sedasi, analgesia, kurangi kebutuhan anestesia, kurangi resiko aspirasi, minimalkan reaksi alergi. Mencegah hipersekresi kelenjar ludah dan bronkus

Assessing Patient Need for Premed Preexisting medical condition (DM) Age (elderly more sensitive to opioid, CNS depressant) Degree of anxiety Duration and type of surgery Drug allergy Concurrent drug therapy

MACAM KELOMPOK OBAT -Benzodiazepin : diasepam (0,2-0,5 mg/kgBB) im -Opioid : morfin (0,1-0,2 mg/kg BB) im -Antikolinergik : atropin (0,2-0,5mg/kg/BB)im

2. Intraoperative Medication IV general anesthesia induction agents; induksi ketidaksadaran, amnesia, analgesia, muscle relaksasi, immobilitas, menekan reflex Anestesia inhalasi; untuk memelihara keadaan anestesi Blokade neuromuskular;untuk membantu relaksasi otot rangka selama prosedur Anestesi Lokal: spinal, peripheral nerve block, topical

ANESTESIA INTRAVENA ultrashort-acting BARBITURATE (thiopental) BENZODIAZEPAM , cth Midazolam(ICU sedation, induksi, maintenance , pre-op sedation) ETOMIDATE (induksi) ; memiliki profil kardiovaskuler yg stabil PROPOFOL (ICU sedation, induksi, maintenance , pre-op sedation); menghasilkan less emetic, less hangover KETAMINE (analgesia, sedation,induksi, maintenance); no respiratory depress, no heavily sedated,cocok untuk anak ANALGESIK- NARKOTIK (analgesia)

ANESTESIA INTRAVENA Digunakan untuk induksi General Anesthesia Berpotensi untuk menimbulkan perubahan kardiovaskuler Perubahan di atas juga dipengaruhi oleh: preoperative anxiety, ventilatory status, pre-existing cardiovascular disease, chronic medication (ACE, ARB) Mekanisme kerja: depresi CNS melalui penghambatan GABA-reseptor

ANESTESIA INTRAVENA Adverse effect: Cardiovascular depression or stimulation Pain on injection Nausea and vomiting Respiratory depression or stimulation CNS cerebroprotection or excitation

ANESTETIK INHALASI Tujuan: pelihara keadaan anestesi Faktor yang mempengaruhi uptake &distribusi agen inhalasi: konsentrasi gas yg dihisap, kelarutan dlm darah&jaringan, lung blood flow, massa jaringan Depress ventilation and dilate bronchus Produce muscle relaxation

ANESTETIK INHALASI Mekanisme kerja: Menghambat transmisi neuronal melalui axon dan synapse di CNS Kelarutan dalam lemak menentukan potensi anestetik Halotan menghambat cytochrom P450, shg mengurangi metabolisme ketamin, propanolol, diazepam, enflurane dan barbiturat.

ANESTETIK LOKAL Merintangi penerusan impuls syaraf ke SSP KOKAIN  yang pertama LIDOKAINA, MEPIVAKAINA, BUPIVAKAINA  modern BENZOKAINA, PROKAINA sintesis Adverse effect: kardiovaskuler, hipersensitifitas

PERAN FARMASIS PRE-OPS Assess dan konseling pasien untuk obat-obat yang perlu diteruskan atau stop menjelang, selama ops Check interaksi obat kronik dengan agen anestesi Memberikan rekomendasi tentang pemilihan antibiotika profilaksis

PERAN FARMASIS PASKA-OPERASI Menilai/evaluasi terapi obat Memberikan rekomendasi tentang pemilihan analgesik, anti-emetik, antibiotika Monitoring terapi obat-obat yang diberikan paska operasi Konseling

KIE Gangguan psikomotor dapat berlangsung selama 24 jam ssdh anestesi  hati2 aktivitas Hindari alkohol dan depressan SSP lain selama 24 jam sesdh anestesi

MONITORING ANESTESI Tk depresi SSP  TD, reflex pupil, pergerakan bola mata, kesadaran Temperatur KArdiovaskuler  denyut nadi respirasi

ESO contohnya overdosis barbiturat secara intravena atau kolaps setelah menggunakan obat tsb Gagal jantung telah dihubungkan dengan penggunaan trichloroethylen.

SELESAI

" SEBUAH FILOSOFI MATEMATIKA " Pernah nggak Anda berpikir... 1. Mengapa PLUS di kali PLUS hasilnya PLUS? 2. Mengapa MINUS di kali PLUS atau sebaliknya PLUS di kali MINUS hasilnya MINUS? 3. Mengapa MINUS di kali MINUS hasilnya PLUS?

Hikmahnya adalah: (+) PLUS = BENAR (-) MINUS = SALAH

1. Mengatakan BENAR terhadap sesuatu hal yang BENAR adalah suatu tindakan yang BENAR. Rumus matematikanya : + x + = +

2. Mengatakan BENAR terhadap sesuatu yang SALAH, atau sebaliknya mengatakan SALAH terhadap sesuatu yang BENAR adalah suatu tindakan yang SALAH. Rumus matematikanya : + x - = - - x + = -

3. Mengatakan SALAH terhadap sesuatu yang SALAH adalah suatu tindakan yang BENAR. Rumus matematikanya : - x - = +

KESIMPULAN: Pelajaran matematika ternyata sarat makna, yang bisa kita ambil sebagai pelajaran hidup. :)