PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN THINK PAIRS SHARE (TPS) BERBANTUAN MEDIABENDA KONGKRIT KELAS IV Dwi Listiyani 292013084
Permasalahan yang terjadi di SD Siswa masih menganggap mudah pelajaran IPA Siswa tidak menyukai pelajaran IPA Guru masih menggunakan metode mengajar konvensional, ceramah dan tanya jawab Guru masih mengandalkan LKS dan buku paket sebagai media pembelajaran tanpa ada media lain yang digunakan saat proses belajar mengajar berlangsung. Sehingga materi pembelajaran tidak tercapai secara maksimal, yang berakibat tidak diperoleh peningkatan hasil belajar dan berpengaruh pada nilai rapot ulangan akhir semester kelas IV SD Negeri Lemahireng 03 masih banyak siswa yang mendapat nilai di bawah KKM yaitu 70.
UPAYA YANG DILAKUKAN Upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Think Pairs Share berbantuan media benda kongkrit pada mapel IPA materi sumber daya alam.
KAJIAN PUSTAKA Menurut Muhammad Ali (2012: 12), “pembelajaran adalah segala upaya yang disengaja dalam rangka memberi kemungkinan bagi siswa agar terjadinya proses belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Adapun menurut Wahyana (2014:136) Ilmu Pengetahuan Alam merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2011:22). Dalam hal ini, seorang guru harus benar-benar memberikan pengalaman belajar yang bermanfaat dan mempunyai konsep yang jelas sehingga akan berpengaruh positif terhadap diri siswa sebagai bekal dalam kehidupannya.
Think pairs share Metode Think Pairs Share (TPS) adalah pembelajaran yang memberi kesempatan siswa menyelesaikan masalah sendiri dan bekerja sama dengan orang lain agar siswa belajar dengan aktif, kretaif, efektif dan menyenangkan (Lie, 2005: 57). Dalam metode ini siswa diajak untuk menyelesaikan permasalahan secara individu terlebih dahulu, kemudian bekerja sama bertukar pemikiran dengan pasangan teman sebangkunya, lalu siswa mengshare didepan kelas hasil diskusinya bersama kelompoknya,
Kelebihan dan Kelemahan Dapat mengurangi sifat individual siswa, siswa dapat belajar dalam kelompok, dapat membuat siswa lebih aktif dan bertanggung jawab terhadap kelompok sebangkunya, karena pada akhir pembelajaran setiap perwakilan kelompok harus maju kedepan kelas untuk menyampaikan atau mempresentasikan hasil diskusinya. Kelemahan Guru hendaknya selalu mengkondisikan dan memonitori atau mengarahkan siswa untuk bekerjasama dalam kelompok, karena jika siswa tidak berkerjasama dengan baik dikhawatirkan kelompok tidak dapat berjalan dengan maksimal sehingga banyak siswa yang melapor kesulitan.
Langkah- langkah sesuai metode pembelajaran think pairs share Langkah 1. Think (berpikir) Guru mengajukan suatu pertanyaan yang dikaitkan dengan pelajaran, dan meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk berpikir sendiri. Langkah 2. Pairing/ Pairs (berpasangan) Guru meninta siswa untuk berpasangan dan berdiskusi dengan teman sebangku untuk menyatukan jawaban yang sudah mereka peroleh. Langkah 3. Share (berbagi) Langkah terakhir guru meminta perwakilan kelompok untuk berbagi dengan keseluruhan yang telah mereka diskusikan di depan kelas.
Penelitian ini berbantuan media Benda Kongkrit Menurut Antoro (2011:32) dengan menggunakan media benda kongkrit siswa akan lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dan siswa lebih memahami materi pelajaran, sehingga siswa mampu meningkatkan pemahaman konsep siswa khususnya dalam pembelajaran IPA mengenai hubungan sumber daya alam dengan lingkungan.
METODE Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas Kolaborasi, yaitu penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh 2 orang (Suharsimi Arikunto, 2013: 47). Rencana tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode spiral, yang dikemukakan oleh C. Kemmis dan Mc. Taggart, R melalui siklus yang terdiri dari empat tahap yakni rencana tindakan, tindakan observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus dimana tiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan sesuai dengan jadwal pelajaran.
PROSES PERENCANAAN TINDAKAN SIKLUS I dan II Penelitian ini dilaksanakan 2 siklus, dalam satu siklus dilakukan 3 kali pertemuan Proses perencanaan terdiri dari empat tahap, yaitu rencana tindakan, tindakan, observasi, dan refleksi. Tehnik dan Instrumen Penelitian (Observasi, Dokumentasi, Tes). Teknik Analisi Data hasil pembelajaran IPA siswa dilakukan dengan cara menghitung presentase ketuntasan belajar IPA rata- rata nilai hasil belajar siswa.
HASIL BELAJAR Pra siklus, siklus I dan siklus ii Ketuntasan Belajar Pra Siklus Siklus I Siklus II F % Tuntas 14 42,5% 24 72,6% 33 100% Tidak Tuntas 19 57,5% 9 27,4% 0% Jumlah Rata-rata 60,8 76,9 86,6
Simpulan Pembelajaran dengan menggunakan metode Think Pairs Share (TPS) berbantuan media benda kongkrit dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Hal ini dilihat dari perolehan Pra siklus atau awal dengan nilai rata-rata klasikal 60,8. Kemudian terjadi peningkatan pada siklus I menjadi 76,9 dan pada tindakan siklus II meningkat lagi menjadi 86,6.