Islam, Iman, Ihsan dan Tanda Kiamat

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAB IV. PERILAKU TERPUJI ADIL, RIDHA DAN AMAL SALEH
Advertisements

HADITS KEDUAPULUH TUJUH
Jurusan Tarbiyah PAI 08.T Yanti Mulyanti.
PENJELASAN TATA CARA SHALAT Bagian 9/13
Cara Sholat Rasulullah SAW (Sifat Sholat Rasul) ISLAM
HADITS KEDUAPULUH DUA.
URGENSI ILMU.
I’tikaf di Masjid Phapros 23 Ramadhan 1431 H
HADITS KEDUAPULUH LIMA
SYAHADAT Syahadat merupakan asas dan dasar bagi rukun Islam lainnya. Syahadat merupakan ruh, inti dan landasan seluruh ajaran Islam. Syahadat sering disebut.
ISLAM SEBAGAI Way of Life
Hk Acara Perdata Peradilan Agama Dr. Gemala Dewi,SH.,LL.M
إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا
BAB II IMAN DAN TAQWA.
HADITS KEDUAPULUH SATU
Perkara yang akan dipelajari:
ISLAM SEBAGAI Way of Life
Larangan Pergaulan Bebas dan Perzinaan
SUNNAH (AL-HADITS) SEBAGAI SUMBER AJARAN AGAMA ISLAM
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
I’tikaf dan Lailatul Qadar
SHALAT-SHALAT SUNAH BAB II KELAS 11.
KUMPULAN DOA SEMOGA BERMANFAAT Zainal arifin. b.
AGAMA ISLAM.
فَضَائِلُ الدَّعْوَةِ
Etika Islam Dalam Penerapan Ilmu
Inilah Kunci Surga Surga, dengan segala kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan terlintas dalam hati manusia, memiliki.
Kedahsyatan Dua Kalimah Syahadat
PUASA Dosen : Dr. Desmadi Saharuddin Mata Kuliah : Studi Islam 2
BERBISNIS SECARA SYAR’I…
Ikhlas dan Pengaruhnya dalam Amal
Ciri Aliran Sesat Oleh Nanang Kohar, SH.
Al-Fath (Lari Dari Perang)
Assalamualaikum wr.wb.
Surat al-Muzammil Para ulama mengatakan: Surat al-Muzammil termasuk dalam surat Makkiyyah (surat yang diturunkan sebelum Hijrahnya Nabi Muhammad saw) Jabir.
أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللهَ يَعْلَمُ مَافِي السَّمَآءِ وَاْلأَرْضِ إِنَّ ذَلِكَ فِي كِتَابٍ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيرٌ {الحج : 70}
MEDIA PENDIDIKAN Disusun oleh : NUR AMIN : KLS : D/4
MATA KULIAH TAUHID AQIDAH AKHLAK
Kandungan Kalimat Syahadat (Madlulusy syahadah)
2.Akmalda Wisnu Satriaji
Menghormati ulama dan majelis ilmu
Cinta yang membawa ke surga
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Fifi Fitriani Laura Rachma Munyati Sulam Salwa Salsabila
Kaidah – kaidah dalil asma’ wa sifat
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
BAB IV. PERILAKU TERPUJI ADIL, RIDHA DAN AMAL SALEH
ZAKAT FITRAH.
ZAKAT FITRAH.
By : 1. Rizal hartono 2.Muhammad fajar
Pendidikan Agama Islam Semester 1, 2 SKS
O. Solihin Blog: Akidah Islamiyyah Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang.
ALIRAN SESAT CIRI-CIRI DAN CARA-CARA MENGHINDARINYA
TAAT PADA ATURAN TAAT PADA ATURAN. QS. An – Nisa’ 4 : 59 Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara.
Cinta yang membawa ke surga
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
O. Solihin Blog: Akidah Islamiyyah Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang.
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
AQIDAH UNIT 8 Kelas Bimbingan Dewasa.
BAB 2: PUASA PADA BULAN RAMADAN
Hadits-hadits ttg Dajjal
Cinta yang membawa ke surga
AQIDAH UNIT 1 Kelas Bimbingan Dewasa.
AL QUR’AN SOLUSI SEMUA PROBLEMA
TUNTUNAN SHALAT TAHAJUD Mari Berilmu Sebelum Beramal dan Bersemangat untuk Beramal di atas Ilmu.
  Nikmat Allah  “Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan dua buah bibir?” (Q.s. 90: 8-9)  Sarana.
AQIDAH ISLAM Kelas VII Semester I. A. PENGERTIAN AKIDAH ISLAM 1.Pengertian Akidah Islam Menurut Bahasa Akidah adalah kata sifat dalam bahasa Arab yang.
IMAN, ISLAM DAN IKHSAN Oleh : Kelompok 1 DESY AFIANTI RATI PRATIWI SANTI AGUSTINA UMI AMALIA M.AKMAL RYAN MUTTAQIEN OSA SANDAR DIEGO FITRA YOGA ALDO MULIA.
IMAN KEPADA MALAIKAT. 1. Pengertian malaikat Allah Kata ‘malaikat’ berasal dari kata malak, bentuk jamaknya adalah malaikah. Kata malak memiliki arti.
Transcript presentasi:

Islam, Iman, Ihsan dan Tanda Kiamat Hadits 2 Arba’in Nawawi Islam, Iman, Ihsan dan Tanda Kiamat

Hadits 2 عن عُمرُ بنُ الخطَّاب رضي الله عنه، قال: بَيْنَما نحنُ جلوسٌ عند رسول الله - صلى الله عليه وسلم - ذَاتَ يومٍ إذ طَلعَ عليْنا رجلٌ شَديدُ بياض الثِّياب شديدُ سوادِ الشَّعر لا يُرى عليه أثرُ السَّفَر ولا يعرفُه مِنَّا أحدٌ حتَّى جَلَسَ إلى النَّبيِّ - صلى الله عليه وسلم - فأسْندَ رُكْبَتَيْهِ إلى رُكْبَتَيْهِ، ووَضعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيهِ وقال: يا محمَّدُ، أخبرني عن الإسلام، فقالَ رسُولُ الله - صلى الله عليه وسلم -: الإسلام أن تَشهدَ أن لا إله إلا الله وأنَّ محمَّدًا رسولُ الله وتُقيمَ الصَّلاة وتؤتيَ الزكاة وتصومَ رمضان وتَحُجَّ البيْتَ إن استطعتَ إليه سبيلاً. قال: صدقتَ، قال: فَعَجِبنا لَهُ يَسْألُه ويُصدِّقُه

قال : فأخبرني عن الإيمان ؟ قال: أنْ تُؤمنَ باللهِ ومَلائِكَتِهِ وكُتُبِهِ ورُسُلِهِ واليومِ الآخر وتؤمنَ بالقدَرِ خَيْرِهِ وشَرِّهِ. قال: صدَقْتَ، قال: فأخبرني عن الإحسان، قال: أن تعبدَ الله كأنك تراه، فإن لم تكن تَراه، فإنه يَراكَ. قال: فأخبرني عن الساعة؟ قال: ما المسؤول عنها بِأعْلَمَ من السَّائِلِ. قال: فأخبرني عن أماراتها؟ قال: أنْ تَلِدَ الأمَةُ رَبَّتُها، وأنْ تَرَى الحُفَاةَ الْعُرَاةَ العالَةَ رِعاءَ الشاءِ يتَطاوَلون في البُنْيان، قال: ثم انطلَقَ، فلبِثَ مَليًّا ثم قال لي: يا عمر، أتدري مَنِ السَّائل؟ قُلْتُ: اللهُ ورسُولُهُ أعلم، قال: فإنَّه جبريل أتاكم يُعلِّمُكم دينَكُمْ "رواه مسلم"

Dari Umar bin Khathab ra yang berkata, “Ketika kami sedang berada di samping Rasulullah saw pada suatu hari. Tiba-tiba muncullah pada kita orang yang pakaiannya sangat putih, rambutnya sangat hitam, tidak terlihat padanya bekas-bekas perjalanan, dan tidak ada seorang pun dan kami yang kenal dengannya. orang tersebut duduk di dekat Rasulullah saw, menyandarkan kedua lututnya ke lutut beliau dan meletakkan kedua tangan­nya ke kedua paha beliau. Orang tersebut berkata, ‘Hai Muhammad, terangkan Islam kepadaku.” Rasulullah saw bersabda, ‘Islam ialah hendaknya engkau bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan berhaji ke Baitullah jika engkau mendapatkan jalan kepadanya.’

Orang tersebut berkata, ‘Engkau berkata benar ‘Kami heran padanya; ia bertanya kepada Rasulullah saw, namun ia juga membenarkan beliau. Orang tersebut berkata lagi ‘Terangkan iman kepadaku.’ Rasulullah saw bersabda, ‘Hendaknya engkau beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul­-Nya, Hari Akhir dan beriman kepada takdir; baik buruknya. ’

Orang tersebut berkata, ‘Engkau berkata benar, terangkan ihsan kepadaku.’ Rasulullah saw bersabda, ‘Hendaknya engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak dapat melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu. ’ Orang tersebut berkata, ‘Terangkan hari kiamat kepadaku.’ Rasulullah saw bersabda, ‘Orang yang ditanya tentang hari kiamat tidak lebih tahu dari penanya.’

Orang tersebut berkata, ‘Terangkan kepadaku tanda-tanda hari kiamat Orang tersebut berkata, ‘Terangkan kepadaku tanda-tanda hari kiamat. ’ Rasulullah saw bersabda, ‘Budak wanita melahirkan majikannya, engkau lihat orang yang telanjang kaki, telanjang badan, fakir dan penggembala kambing saling meninggikan bangunan.’ Setelah itu, orang tersebut pergi dan aku tetap berada di tempat lama sekali hingga akhirnya Rasulullah saw bersabda kepadaku, ‘Hai Umar tahukah engkau siapa penanya tadi?’ Aku menjawab ‘Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.’ Rasulullah saw bersabda, ‘Orang tadi adalah Jibril yang datang kepada kalian untuk mengajarkan agama kepada kalian “ (Diriwayatkan Muslim)

Tentang Hadits Islam Iman Perawi dan takhrij hadits – Hadits Umar bin Khathab, diriwayatkan oleh Imam Muslim Imam Muslim juga meriwayatkan hadits ini dari beberapa jalur Pada jalur lain, terdapat penambahan dan pengurangan pada hadits Ibnu Hibban (kitab Shahih Ibnu Hibban) juga meriwayatkan dari jalur lain Kedudukan hadits: Hadits yang agung mencakup agenda agama seluruhnya. Fiqih hadits Islam Maknanya: Perbuatan badan dan zhahir dari perbuatan dan ucapan Rukun-rukunnya: Berikrar dengan dua syahadat hingga akhir dari sisa rukun-rukunnya. Iman Maknanya: keyakinan batin Rukun-rukunnya: rukun-rukun yang enam Ihsan: perasaan kedekatan kepada Allah dan pengawasan-Nya dalam beramal dan bekerja Tanda-tanda kiamat: memberikan tanggungjawab (kepemimpinan) kepada bukan ahlinya.

Perawi dan Takhrij Abdullah bin Umar bin Khathab r.a. meriwayatkan hadits ini karena permasalah keimanan kepada taqdir Imam Muslim juga meriwayatkan hadits ini dari beberapa jalur, sebagian merujuk kepada Abdullah bin Buraidah dan sebagian yang lain ke Yahya bin Ya’mar (bersama Humaid bin Abdurrahman Al-Himyari bertemu Abdullah bin Umar bin Khathab di masjid Nabawi).  lihat tabel jalur periwayatan hadits Pada jalur lain, terdapat penambahan dan pengurangan pada hadits Ibnu Hibban (kitab Shahih Ibnu Hibban) juga meriwayatkan dari jalur Sulaiman At-Taimi dan Yahya bin Ya’mar. Pada jalur ini terdapat banyak penambahan redaksional

Jalur Periwayatan Imam Muslim Umar bin Al Khaththab bin Nufail Abdullah bin Umar bin AlKhaththab Yahya bin Ya’mar Humaid bin Abdur Rahman Abdullah bin Al Buraidah bin Al Hushaib Sulaiman bin Thurkhan Kahmas bin Al Hasan Mathar bin Thahman Utsman bin Ghiyats Mu'tamir bin Sulaiman bin Thurkhan Waki' bin Al Jarrah bin Malih Mu'adz bin Mu'adz bin Nashr bin Hassan Hammad bin Zaid bin Dirham Yahya bin Sa'id bin Farrukh Yunus bin Muhammad bin Muslim Zuhair bin Harb bin Syaddad Ubaidullah bin Mu'adz bin Mu'adz Muhammad bin 'Ubaid bin Hisab Fudloil bin Husain bin Thalhah Ahmad bin 'Abdah bin Musa Muhammad bin Hatim bin Maimun Hajjaj bin Yusuf bin Hajjaj

Contoh Penambahan Riwayat وَفِي رِوَايَةِ ابْنِ حِبَّانِ أَضَافَ إِلىَ ذَلِكَ: الاِعْتِمَارُ وَالْغُسْلُ مِنَ الْجِنَابَةِ وَإِتْمَامِ الْوُضُوْءِ. وَفِي هَذَا تَنْبِيْهٌ عَلىَ أَنَّ جَمِيْعَ الْوَاجِبَاتِ الظَّاهِرَةِ دَاخِلَهُ فِي مُسَمَّى الإِسْلاَمِ. وَإِنَّمَا ذُكِرَ هَهُنَا أُصُوْلُ أَعْمَالِ الإِسْلاَمِ الَّتِي يَبْنِي الإِسْلاَمَ عَلَيْهَا. وَقَوْلُهُ فِي بَعْضِ الرَّوَايَاتِ: فَإِذَا فَعَلْتَ فَأَنَا مُسْلِم؟ قَالَ: نَعَمْ “Dan engkau berhaji, berumrah, mandi jinabat, menyempurnakan wudhu, (dan berpuasa Ramadhan). “Orang tersebut berkata, ‘Jika aku mengerjakan hal-hal tersebut, apakah aku orang Muslim?” Rasulullah saw bersabda, “Ya. ”  Tentang iman, Rasulullah saw bersabda, “Engkau beriman kepada surga, neraka, dan timbangan. “Orang tersebut berkata, “Jika aku mengerjakan hal-hal tersebut, apakah aku orang Mukmin ?” Rasulullah saw bersabda, “Ya. ”

Hadits yang agung, yang mencakup seluruh urusan agama: Kedudukan Hadits Hadits yang agung, yang mencakup seluruh urusan agama: Islam Iman Ihsan dan Tanda kiamat.

أنْ تَشْهَدَ أنْ لا إلهَ إلاَّ الله وأنَّ محمَّداً رسولُ اللهِ أركان الإسلام أنْ تَشْهَدَ أنْ لا إلهَ إلاَّ الله وأنَّ محمَّداً رسولُ اللهِ وتُقيمَ الصَّلاةَ وتُؤتِي الزَّكاةَ وتصومَ رمضَانَ وتَحُجَّ البَيتَ إن استَطَعتَ إليه سبيلاً

Rukun Islam Bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Mendirikan shalat Menunaikan zakat Melaksanakan ibadah shaum Menunaikan panggilan haji

ISLAM Islam: menginterpretasikannya dengan perbuatan-perbuatan badan yang bisa dilihat seperti perkataan dan perbuatan Perbuatan-perbuatan itu dibagi menjadi 4: Perbuatan lidah: Mengucapkan dua kalimat syahadat Perbuatan badan: Shalat dan puasa Perbuatan finansial (keuangan): Zakat Perbuatan badan dan finansial: Haji

Muslim secara Hukum Orang yang mengakui dua kalimat syahadat dikatakan MUSLIM SECARA HUKUM Orang yang mengerjakan prinsip-prinsip Islam dengan baik dikatakan sebagai MUSLIM SEJATI Bagaimana dengan orang yang meninggalkan shalat? Apakah ia keluar dari Islam? Ini ada perbedaan pendapat

8 Bagian Islam Hadits dari Hudzaifah yang diriwayatkan Al-Bazzar secara marfu’ (Ibnu Rajab menyebutkan bahwa lebih tepat disebut mauquf) menyebutkan 8 bagian Islam Islam Shalat Zakat Haji ke Baitullah Jihad Puasa Ramadhan Amar ma’ruf Nahi munkar Meninggalkan hal-hal haram (tambahan, sesuai hadits: “Di antara kebaikan keislaman seseorang ialah ia meninggalkan sesuatu ygng tidak berguna baginya.”)

وتُؤْمِنَ بالقَدرِ خَيرِهِ وشَرِّهِ أركان الإيمان أنْ تُؤْمِنَ باللهِ وملائِكَته وكُتُبِه ورُسُله واليَومِ الآخِرِ وتُؤْمِنَ بالقَدرِ خَيرِهِ وشَرِّهِ

Rukun Iman Beriman kepada Allah Malaikat Kitab-kitab-Nya Rasul-rasul-Nya Hari Akhirat Taqdir, baik dan buruk

IMAN Iman di hadits ke-2 di atas ditafsirkan sebagai KEYAKINAN-KEYAKINAN BATIN Al-Qur’an pun menyebutkan masalah ini di banyak tempat (2:285, 2:177, 2:3-4)

Iman kepada Rasul Iman kepada para rasul menghendaki beriman kepada seluruh apa yang mereka jelaskan misalnya penjelasan mereka tentang para malaikat, para nabi, Al-Kitab, Hari Kebangkitan, takdir, dan detail apa yang mereka jelaskan misalnya tentang sifat-sifat Allah Ta'ala dan sifat-sifat Hari Akhir seperti timbangan, titian (shirath), surga, dan neraka

Beriman kepada Takdir (Baik-Buruknya) Beriman kepada takdir mempunyai dua tingkatan; Pertama, beriman bahwa Allah Ta'ala mengetahui apa saja yang akan dikerjakan hamba-hamba-Nya; kebaikan, maksiat, dan ketaatan, jauh sebelum menciptakan mereka. Allah juga mengetahui siapa saja di antara mereka yang akan menjadi penghuni surga dan penghuni neraka. Allah juga menyiapkan pahala dan hukuman bagi mereka sebagai balasan bagi amal perbuatan mereka jauh sebelum menciptakan mereka. Allah menulis itu semua di sisi-Nya dan merincinya. Seluruh amal perbuatan hamba berlangsung sesuai dengan apa yang telah diketahui-Nya dan sesuai dengan Kitab-Nya. Kedua, Allah Ta'ala menciptakan seluruh amal perbuatan manusia, kekafiran, ketaatan, dan kemaksiatan, dan menghendakinya untuk mereka. Tingkatan kedua ini diakui para Ahlus Sunnah dan seluruh kaum Muslim,- namun diingkari Al-Qadiriyah. Sedang tingkatan pertama, diakui banyak orang dari Al-Qadariyah dan ditolak orang-orang radikal di antara mereka seperti Ma'bad Al-Juhani dimana Ibnu Umar pernah ditanya tentang perkataan Ma'bad Al-Juhani tersebut, atau seperti Amr bin Ubaid, dan lain-lain. Imam Syafi’i dan Ahmad memvonis kafir orang yang tidak mengakui pengetahuan Allah terhadap segala hal sejak zaman azali

Definisi Iman Iman ialah perkataan, perbuatan, dan niat, serta seluruh amal perbuatan Imam Syafi'i menyebutkan bahwa itu konsensus bersama para sahabat, tabi'in, dan orang-orang sepeninggal mereka yang ia temui. Generasi salaf mengecam keras orang yang mengeluarkan amal perbuatan dari iman. Di antara ulama salaf yang mengecam keras dan mengkatagorikan pendapat seperti itu sebagai bid'ah ialah Sa'id bin Jubair, Maimun bin Mihran, Qatadah, Ayyub As-Sakhtiyani, Ibrahim An-Nakhai, Az-Zuhri, Yahya bin Abu Katsir, dan lain-lain

Surat Umar bin Abdul Aziz Umar bin Abdul Aziz pernah menulis surat kepada rakyatnya di seluruh pelosok negeri, “Amma ba'du, sesungguhnya iman mempunyai kewajiban-kewajiban, syariat-syariat (hukum-hukum) dan sunnah-sunnah. Barangsiapa menyempurnakan kewajiban-kewajiban, syariat-syariat, dan sunnah-sunnah tersebut, ia menyempurnakan iman. Dan barangsiapa tidak menyempurnakannya, ia tidak menyempurnakan iman". (Diriwayatkan Al-Bukhari di Shahih-nya).

أنَّ أَحَدَ الاِسْمَيْنِ إِذَا أُفْرِدَ دَخَلَ فِيْهِ الآخَرُ ، Iman dan Islam Kaidah أنَّ أَحَدَ الاِسْمَيْنِ إِذَا أُفْرِدَ دَخَلَ فِيْهِ الآخَرُ ، وَإِنَّمَا يُفَرَّقُ بَيْنَهُمَا حَيْثُ قُرِنَ أَحَدُ الاِسْمَيْنِ بِالآخَرِ jika salah satu dari kedua kata tersebut disebutkan secara terpisah tanpa disertai kata yang satunya, maka makna kata yang satunya tersebut masuk ke dalam maknanya dan arti kedua nama tersebut dibedakan jika keduanya disebutkan secara bersamaan Contoh: Iman dan Islam, fakir dan miskin

Iman  Islam Hadits kedua (hadits Malaikat Jibril) di atas menyebutkan Iman dan Islam dalam satu hadits Ini berarti: Iman  Islam Iman itu keyakinan-keyakinan batin Islam itu perbuatan-perbuatan

Iman = Islam Masuknya amal perbuatan dalam iman ada di Al-Anfal:2-4 Hadits tentang delegasi Abdul Qais, "Aku perintahkan empat hal kepada kalian; beriman kepada Allah. Tahukah kalian apa iman kepada Allah? Yaitu kesaksian bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa Ramadhan, dan kalian menyerahkan seperlima rampasan perang kalian“ (HR. Bukhari-Muslim) Dari sini, para ulama berkata bahwa setiap orang Mukmin adalah orang Muslim dan barangsiapa merealisir iman dan memantapkannya di hatinya, ia telah melakukan amalan-amalan Islam

Islam = Iman Hadits dari Amr bin Abasah yang berkata, "Seseorang datang kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam kemudian berkata, 'Wahai Rasulullah, apa Islam itu?' Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, 'Islam ialah engkau mengislamkan hatimu untuk Allah dan kaum Muslimin selamat dari lidah dan tanganmu.' Orang tersebut berkata, 'Apakah yang paling utama dari Islam?' Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, 'Iman'. Orang tersebut berkata, 'Apa iman itu?' Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, 'Iman ialah engkau beriman kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, dan kebangkitan setelah kematian.' Orang tersebut berkata, 'Manakah yang paling utama dari iman tersebut?' Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, 'Hijrah'. Orang tersebut berkata, Apa hijrah itu?' Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, 'Hijrah ialah engkau meninggalkan keburukan'. Orang tersebut berkata, 'Manakah yang paling utama dari hijrah tersebut?' Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, 'Jihad'.“ (HR. Ahmad)

Beberapa Permasalahan Apakah orang seperti itu ('Pezina tidak berzina ketika ia berzina sedang ia dalam keadaan Mukmin') dikatakan Mukmin yang kurang iman, ataukah bukan Mukmin, namun Muslim? Apakah pelaku dosa besar divonis kafir dengan kekafiran kecil atau munafik dengan kemunafikan kecil?

Status Islam Nama Islam, maka tidak hilang dengan tidak dikerjakannya sebagian kewajibannya, atau pelanggaran terhadap sebagian hal-hal yang diharamkannya Nama Islam baru akan hilang dengan mendatangkan apa saja yang bisa meniadakan/membatalkan Islam secara keseluruhan. Dalam hadits yang shahih tidak ada dalil vang menyebutkan penghapusan nama Islam dari orang yang tidak mengerjakan salah satu dari kewajiban-kewajibannya, sebagaimana iman dihapus dari orang yang tidak mengerjakan salah satu dari kewajibannya, kendati terdapat vonis kafir secara mutlak terhadap orang yang mengerjakan salah satu hal-hal yang diharamkan dan vonis munafik secara mutlak

Sikap Ibnu Mas’ud dan Umar bin Khaththab Ibnu Mas'ud Radhiyallahu Anhu yang berkata, "Orang yang meninggalkan zakat (tidak membayarnya) itu bukan Muslim". Ada kemungkinan Ibnu Mas'ud memandang orang tersebut kafir karena meninggalkan zakat (tidak membayarnya) dan keluar dari Islam. Begitu juga diriwayatkan dari Umar bin Khaththab tentang orang-orang yang mampu berhaji, namun ia tidak berhaji, maka Umar bin Khaththab mengatakannya bukan Muslim. Yang terlihat bahwa Umar bin Khaththab meyakini kekafiran orang seperti itu. Oleh karena itu, Umar bin Khaththab mewajibkan pembayaran jizyah kepada orang-orang yang mampu berhaji namun tidak berhaji, "Mereka belum masuk Islam".

Kasus Membunuh yang Mengaku Muslim An-Nasai meriwayatkan hadits dari Uqbah bin Malik bahwa Nabi Shallallahu Alaili wa Sallam mengirim sariyah (detasemen) kemudian sariyah tersebut menyerang salah satu kaum. Salah seorang dari kaum tersebut berkata, "Aku Muslim". Orang tersebut dibunuh salah seorang dari anggota sariyah. Kejadian tersebut dilaporkan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam kemudian beliau bersabda dengan keras mengenai kejadian tersebut. Pembunuh orang tersebut berkata, "Orang tersebut berkata seperti itu untuk menghindar dari pembunuhan". Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak menghendakiku membunuh orang Mukmin". Beliau bersabda seperti itu hingga tiga kali.

Iman yang Kuat dan Lemah "Abu Bakar tidak mengungguli kalian dengan puasa dan shalat yang banyak, namun dengan sesuatu yang bersemayam di hatinya". Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma pernah ditanya, "Apakah para sahabat juga tertawa?" Ibnu Umar menjawab, "Ya, dan iman di hati mereka seperti gunung". Bagaimana keimanan seperti itu bisa dibandingkan dengan keimanan orang di hatinya yang hanya seberat biji sawi atau sehelai rambut, misalnya orang-orang bertauhid yang keluar dari neraka? Orang-orang seperti itu bisa dikatakan sebagai orang-orang yang iman tidak masuk ke hati mereka karena lemahnya iman pada mereka

Masalah Terpenting Permasalahan ini, maksudnya permasalahan tentang Islam, iman, kekafiran, dan kemunafikan adalah permasalahan yang amat urgen, karena Allah Ta'ala mengaitkan kebahagiaan, kecelakaan, masuk surga, dan neraka dengan kata-kata tersebut Perbedaan pendapat yang pertama kali terjadi di tubuh umat ini diawali oleh penentangan kaum Khawarij terhadap para sahabat. Kaum Khawarij mengeluarkan orang-orang bertauhid yang bermaksiat dari Islam secara total, memasukkan mereka ke lingkaran kafir, memperlakukan mereka seperti orang-orang kafir, menghalalkan darah dan harta mereka

Amal-amal Islam mengikhlaskan agama karena Allah memberi nasihat karena Allah kepada hamba-hamba-Nya membersihkan hati untuk mereka dari tipu-daya, dengki, iri, dan jenis-jenis gangguan yang lain

Amal-amal Iman ketakutan hati karena dzikir kepada Allah kekhusyukan hati ketika mendengar dzikir kepada-Nya dan Kitab-Nya, penambahan iman dengan mendengar dzikir kepada-Nya dan Kitab-Nya, merealisasikan tawakkal kepada-Nya, takut kepada-Nya pada saat sendirian atau ramai, meridhai Allah sebagai Rabb, meridhai Islam sebagai agama, meridhai Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam sebagai rasul

Amal-amal Iman memilih kerusakan badan dengan berbagai siksaan daripada kekafiran merasakan kedekatan Allah dengan hamba terus-menerus merasakan kehadiran Allah mengutamakan mencintai Allah dan Rasul-Nya daripada mencintai selain keduanya cinta dan benci karena Allah memberi karena Allah, tidak memberi karena-Nya bergerak dan diam karena-Nya, merelakan diri taat dengan harta dan badannya

Amal-amal Iman senang mengerjakan kebaikan dan bahagia dengannya tidak suka mengerjakan dosa dan sedih karenanya, kaum Mukminin lebih mengutamakan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam daripada diri dan harta mereka pemalu, berakhlak mulia, mencintai apa yang ia cintai untuk saudara-saudaranya sesama kaum Mukminin membantu kaum Mukminin terutama tetangga, membela dan menolong mereka, serta sedih dengan apa saja yang membuat mereka sedih

الإحسان أنْ تَعبُدَ اللهَ كأنَّكَ تَراهُ، فإنْ لَمْ تَكُنْ تَراهُ فإنَّهُ يراكَ Kamu menyembah Allah seakan kamu melihatnya. Jika kamu tidak dapat melihatnya, ketahuilah bahwa sesungguhnya Dia melihat kamu

Ihsan dalam Al-Qur’an Ihsan seringkali disebutkan di Al-Qur'an di banyak tempat: terkadang disebutkan bersama dengan iman terkadang disebutkan bersama dengan Islam, dan terkadang disebutkan bersama dengan takwa atau amal perbuatan

Ihsan dan Iman لَيْسَ عَلَى الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جُنَاحٌ فِيمَا طَعِمُوا إِذَا مَا اتَّقَوْا وَآَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ ثُمَّ اتَّقَوْا وَآَمَنُوا ثُمَّ اتَّقَوْا وَأَحْسَنُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (5:93) إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ مَنْ أَحْسَنَ عَمَلًا (3018:)

Ihsan dan Islam بَلَى مَنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهُ أَجْرُهُ عِنْدَ رَبِّهِ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (1122:) وَمَنْ يُسْلِمْ وَجْهَهُ إِلَى اللَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى وَإِلَى اللَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ (2231:)

Ihsan dan Takwa إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوْا وَالَّذِينَ هُمْ مُحْسِنُونَ (128) "Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan". (An-Nahl: 128)

لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ Ihsan secara Mandiri لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ "Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya". (Yunus: 26)

Kedua Dua Jenis Ihsan Ihsan dalam Niat (hadits ke-2) Akibat yang Baik Ikhlash, Muraqabatullah Akibat yang Baik Ihsan dalam Cara Beramal (hadits ke-17) Sesuai Syariah

Merasakan muraqabatullah saat beribadah. Nilai Ihsan Merasakan muraqabatullah saat beribadah. Dengan ihsan dalam beribadah, seorang muslim akan menjaga kualitas dan kekhusu’annya saat beribadah dan menjaga keikhlashan niatnya saat beramal.

Dua Tingkatan Ihsan Ikhlas, yaitu seorang hamba beramal dengan menyadari dilihat Allah, dipantau oleh-Nya, dan Dia dekat dengannya. Jika seorang hamba menghadirkan itu semua dalam amalnya dan beramal seperti itu, ia orang ikhlas, karena jika ia menghadirkan itu semua dalam amalnya, maka itu semua akan bisa mencegahnya dari keberpalingan kepada selain Allah dan dari yang ditujukan kepada selain-Nya melalui amal perbuatannya. Musyahadah, yaitu seorang hamba beramal dalam keadaan seperti menyaksikan Allah dengan hatinya, maksudnya hatinya bersinar dengan iman dan mata hatinya menembus ke dalam ma'rifah hingga sesuatu yang ghaib seolah-olah terlihat

أمارات الساعة أنْ تَلِدَ الأمَةُ رَبَّتُها، وأنْ تَرَى الحُفَاةَ الْعُرَاةَ العالَةَ رِعاءَ الشاءِ يتَطاوَلون في البُنْيان Budak wanita melahirkan majikannya, engkau lihat orang yang telanjang kaki, telanjang badan, fakir dan penggembala kambing saling meninggikan bangunan.

إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat; dan Dialah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.’ (Luqman: 34)

وَخَرَّجَ الإِمَامُ أَحْمَدَ وَالطَّبْرَانِي مِنْ حَدِيْثِ عَنْ عَوْفِ بن مَالِكٍ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِنَّ بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ سِنِينَ خَوَادِعًا، يُتَّهَمُ فِيهَا الأَمِينُ، وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ، وَيَكْذِبُ فِيهَا الصَّادِقُ، وَيُصَدِّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ، وَيَتَكَلَّمُ فِي أَمْرِ النَّاسِ الرُّوَيْبِضَةُ"، قِيلَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ؟ قَالَ:"السَّفِيهُ يَنْطِقُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ". “Sebelum hari kiamat terjadi terdapat tahun-tahun penipuan; pada tahun-tahun tersebut, orang tepercaya dituduh, orang tertuduh dipercayai dan ruwaibidhah berbicara. “Para sahabat berkata, “Apa ruwaibidhah itu?” Nabi saw bersabda, “Yaitu orang bodoh yang berbicara tentang urusan manusia.” Di riwayat lain disebutkan, “Yaitu orang fasik yang berbicara tentang urusan manusia.

وَفِي رِوَايَةِ الإِمَامِ أَحْمَدَ: إِنَّ بَيْنَ يَدَي الدَّجَّالِ سِتُّوْنَ خدَّاعَةٌ يُصَدَّقُ فِيْهَا الْكَاذِبُ، وَيُكذَّبُ فِيْهَا الصَّادِقُ، وَيُخَوَّنُ فِيْهَا الأَمِيْنَ، وَيُؤتَمَنُ فِيْهَا الْخَائِنُ، وَذَكَرَ بَاقِيْهِ “Sesungguhnya sebelum Dajjal muncul terdapat tahun-tahun penipuan. Pada tahun-tahun tersebut, pendusta dibenarkan, orang jujur didus­takan, orang tepercaya dituduh khianat, dan pengkhianat dipercaya dan seterusnya seperti riwayat sebelumnya.“ إِذَا وُسِّدَ الأَمْرُ إِلىَ غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَّاعَة “Jika urusan dilimpahkan kepada orang yang bukan ahlinya, tunggulah hari kiamat.”

Kesimpulan Kesimpulan dari tanda-tanda hari kiamat di hadits tadi ialah semua urusan dilimpahkan kepada orang-orang yang bukan ahlinya